Pagi yang cerah dan matahari sudah nampak diperaduannya. Menandakan bahwa hari yang baru telah tiba. Tidak! Bukan hanya hari yang baru tapi juga cerita kehidupan para makhluk yang hadir di bumi inipun juga baru. Entah cerita bahagia atau sedih, semuanya penuh teka-teki. Maka dari itu orang bijak mengatakan bahwa Hari esok harus lebih baik dari hari kemarin. Ah, lupakan tentang orang-orang bijak itu. Sekarang lihatlah sebuah rumah dengan desain modern yang berdiri dengan kokohnya di pinggiran pantai. Rumah yang berjarak hanya beberapa meter saja dari bibir pantai. Rumah dengan dinding kaca dan bangunan yang mewah/bayangin rumahnya kim tan waktu di Amerika/.

Sebuah pintu dibuka menjadi lagu pertama yang diputar di rumah mewah tersebut. Menampilkan seorang namja tampan yang bahkan sudah rapi dengan setelan jas biru yang sedikit menghela nafas ketika matanya membidik gundukan besar diatas ranjang ukuran king size itu.

"Kyunnie... Kyuhyunnie ayo bangun. Kau mau terlambat datang kesekolah eoh?" ujarnya sambil mengguncang pelan gundukan didepannya. Namun usahanya sia-sia tatkala seseoraang di dalam gundukan itu hanya bergerak sedikit sebelum kemudian menutup kembali tubuhnya.

"Hey, kau tidak mendengarku? Ayo bangun" ujarnya lagi. Kali ini dia menarik paksa selimut baby blue dengan motif bintang itu. Dia menemukan seorang namja berwajah errrrrrr... manis yang sama sekali tak membuka matanya. "Aishhhh hyung aku ngantuk. Biarkan aku tidur. 5 menit lagi" gumamnya.

"Apa? Tidak! Ini sudah pukul 06.37 Kyu. Kau mau terlambat? Dan sejak kapan dongsaengku ini mau mengalah? Ayo bangun baby kyu... Kau tidak mau kalah dengan mataharikan?" ucap Siwon sekali lagi, kali ini dia mengguncang tubuh dongsaengnya sedikit keras. "Bangun atau aku akan melarangmu pergi ke game center selama 1 bulan" ancamnya sedikit berharap rencanya sukses.

"Kau selalu mengancam hyung" ucap Kyuhyun singkat yang dengan setengah hati membuka matanya. Siwon tersenyum melihat usanya kali ini berhasil. Dia menarik tangan Kyuhyun hingga membuatnya dalam posisi duduk. Kyuhyun juga sama sekali tidak menolak tarikan dari hyungnya itu. "Sudah cepat pergilah mandi" suruh Siwon menggunakan dagunya.

Kyuhyun berjalan seperti orang mabuk ketika menuju kamar mandi. Siwon yang melihat hal itu menggelengkan kepalanya atas sikap dongsaengnya yang bahkan hampir setiap hari dia lihat. Sikap manja dan kekanakan Kyuhyun. "Hyung tunggu di bawah Kyu" ujarnay seraya menutup pintu kamar dongsaenya.

Siwon sudah duduk di kursi meja makan yang terletak dilantai dasar rumah mereka. Didepannya sudah tersedia beberapa tumpuk roti tawar, 2 botol selai coklat dan blueberry juga jangan lupakan secangkir kopi yang bahkan masih mengepul sudah terhidang didepannya. Ya, kali ini sedang menunggu dongsaengnya untuk sarapan. Sesekali dia melirik jam tangan mahalnya, sedikit gusar karena dongsaengnya itu tak juga muncul sedangkan waktunya untuk datang ke rapat direksi hari ini sudah mepet.

Tuk

Siwon menoleh ke sumber suara. Dia menemukan kyuhyun tengah dengan santainya menuruni anak tangga dan bahkan dia masih sempat menjatuhkan pulpennya. "Cepatlah Kyu" ucap Siwon tak sabar melihat dongsaengnya.

"cerewet" gumam Kyuhyun. Dia langsung duduk tepat didepan Siwon. "Roti lagi hyung?" tanyanya melihat tumpukan roti dimeja makan.

Siwon mengangguk, tangan kanannya sibuk mengolesi rotinya dengan slay blueberry sedangkan tangan kirinya sibuk mengotak-atik ponsel putih mahalnya. "Padahal hari ini aku ingin sarapan jjangmyeon" ujar kyuhyun menghela nafas. Kemudian dia mengambil roti dan mengolesinya dengan slay cokelat. Menggigitnya dengan menatap kearah hyungnya yang sedang sibuk dengan ponselnya. Tak biasanya hyungnya itu seperti ini. Setiap kali sarapan Siwon pasti akan bertanya pada Kyuhyun berbagai macam pertanyaan bodoh yang bahkan sudah Siwon tahu jawabannya. Hyung nya bahkan hanya sesekali menyeruput kopi favoritnya. Membuat Kyuhyun mengerutkan keningnya.

"Aku selesai hyung. Ayo berangkat" ucap Kyuhyun seakan tahu apa yang terjadi dengan hyungnya. Siwon menatap Kyuhyun kemudian berdiri dari kursinya. "Ayo baby kyu" ujar Siwon membuat Kyuhyun mempoutkan bibirnya. "Berhenti memanggilku seperti itu" Siwon hanya tersenyum mendengar ucapan Kyuhyun.

.

.

.

Sebuah mobil Audi R8 Syper jet blue telah berhenti tepat di depan sebuah bangunan sekolah mewah yang didominasi oleh warna putih dan abu-abu dengan desain eropa modern. Seorang namja keluar dari mobil tersenyum sambil membenarkan letak ransel dipunggungnya. "Mungkin hari ini aku pulang terlambat hyung" ujarnya.

"Kau mau pergi ke game center bersama Changmin lagi eoh?" tanya seorang namja dari dalam mobil. Kyuhyun yang mendapat pertanyaan dari hyungnya mengangguk. "Kau sudah tahu"

"Kau ini. Baiklah, tapi jangan pulang terlaru larut atau hyung akan..."

"Melarangmu pergi ke game center selama 1 bulan. Seperti itukan?" sentak Kyuhyun yang memotong ucapan hyungnya. Dia bahkan sudah sangat hafal apa yang akan dikatakan hyung tampannya itu. Sedangkan Siwon hanya mengangguk dan kemudian tersenyum.

"Jangan tersenyum seperti itu hyung, kau mau bibirmu robek karena tersenyum seperti itu?!" ledek Kyuhyun membuat Siwon menghentikan senyuman dibibirnya. Aishhhh padahal senyum seorang Choi Siwon itu sangat indah, senyum joker yang siap menaklukkan hati para yeoja. Kau menghentikan surga pagi para yeoja Choi Kyuhyun.

"Baiklah, hyung berangkat ya? Hubungi hyung jika terjadi sesuatu" ucap Siwon dengan lembut. Sedangkan Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya malas dan langsung berjalan masuk ke gedung sekolahnya. Siwon yang melihat sikap dongsaengnya itu hanya menggeleng. Benarkah dia dongsaengku umma? Dari mana dia dapatkan sikap berandal seperti itu? Ck, si manja yang urakan. Batin Siwon, dia tahu jelas bagaimana sikap Kyuhyun sejak orang tua mereka meninggal. Ya, orang tua mereka meninggal ketika dalam perjalanan menuju Swiss. Pesawat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan sistem hingga membuat awak pesawat jatuh dan seluruh penumpang termasuk pilot dan copilot tewas. Dan yang lebih parahnya lagi saat kejadian itu terjadi, Kyuhyun masih berusia1 bulan. Tuan Choi dan Nyonya Choi sengaja meninggalkan Kyuhyun di Korea karena mereka khawatir akan keadaan Kyuhyun yang masih belum kuat untuk melakukan perjalanan jauh. Namun, Tuhan berkehendak lain hingga kejadian itu terjadi. Dan ya, mungkin ini adalah cara Tuhan menyelamatkan Kyuhyun.

Sejak saat itu, Kyuhyun tumbuh dalam asuhan Siwon. Siwon sengaja menolak tawaran bibi dan paman saudaranya yang ingin mengadopsi mereka dan merawat mereka. Siwon memilih untuk hidup dengan Kyuhyun saja. Karena menurutnya, hanya dialah yang Kyuhyun miliki sekarang. Maka sudah menjadi kewajibannya untuk menjaga,melindungi, dan merawat Kyuhyun.

Lamunannya terhenti ketika ponsel putih disampingnya bergetar dan menunjukkan nama 'KangIn hyung' tertera dilayar. Segera dia mengambilnya."Halo hyung...iya hyung...Ahhh baiklah aku akan segera sampai... 10 menit lagi hyung...baiklah" Dia meatikan dan meletakkan ponselnya kembali dan kemudian menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh.

.

.

.

Siwon telah sampai dikantornya. Kedatangannya langsung disambut para karyawannya. Mereka secara sopan menyapa Siwon, mengatakan "Annyeong" atau bahkan "Good Morning". Siwon juga dengan ramah membalas sapaan mereka. Sedari tadi senyumnya tidak pernah lepas untuk menjawab setiap sapaan untukknya. Inilah yang paling disukai oleh kebanyakan karyawan yeojanya. Menyapa Siwon setiap pagi dan melihat senyum mematikan seorang Choi Siwon. Memang sebuah keberuntungan dan kenikmatan tersendiri memiliki bos setampan dan seramah Choi Siwon. tak tahukah kau Siwonssi? Bahwa kau selalu berhasil membunuh para yeoja setiap harinya lewat senyummu itu,eoh?

"Jangan tersenyum seperti itu terus. Kau membuat mereka meleleh Presdir Choi!" ucap seorang namja bertubuh besar dan tegap bernama Kim Yong Woon atau biasa dipanggil Kangin itu menghentikan langkah Siwon. "Hyung, maaf aku terlambat. Aku tidak tahu bagaimana nanti hasilnya rapat direksi ini karena aku terlambat"

"Ck, kau ini. Sudah ayo, mereka sudah menunggumu sejak tadi" ujar Kangin menyeret cepat Siwon.

Beberapa jam kemudian, setelah rapat panjang yang memakan waktu hampir 4 jam itu berakhir. Siwon keluar dari ruangan yang diikuti Kangin dibelakangnya. Dia dengan sangat ramah mendampingi para clientnya keluar. Bebrapa dari mereka memberikan ucapan selamat pada Siwon karena keberhasilannya di rapat tadi. "Ne, annyeong. Saya tidak bisa mendapatkannya tanpa anda. Kamsahamnida" ujarnya sambil membungkuk. Senyum lagi-lagi tak lepas dari wajahnya.

Setelah memastikan semuanya keluar, kini giliran Kangin yang memberi selamat padanya. "Selamat Siwon~ahh. Tadi benar-benar luar biasa. Kau pantas mendapatkannya" ujar Kangin menepuk bahu Siwon.

"Kamsahamnida hyung. Kau juga sudah bekerja keras, aku tidak akan mendapatkannya tanpa bantuanmu" jawab Siwon. Kangin tersenyum menunjukkan eyes smilenya. "Apa tidak ada pesta?" sindir Kangin membuat Siwon mengerti.

"Aku akan mentraktirmu hyung. Kita pergi ke kedai kopi disebrang gedung saja ya?" tawar Siwon.

"Baiklah ayo"

Sekarang mereka sudah ada di kedani kopi yang terletak tepat didepan gedung perusahaan S&C milik Siwon. Mereka sengaja duduk di kursi paling ujung untuk mendapatkan ketenangan. Secangkir kopi pesanan masing-masing sudah terhidang di depan mereka.

"Bagaimana kabar Kyuhyunnie, Siwon~ahh?" tanya Kangin membuka suara.

"Baik hyung. Ya walupun sikap urakannya tetap tak berkurang" jawab Siwon yang kemudian menyeruput kopinya.

"Hahahaha bocah itu sama persis dengan Heechul hyung. Sama-sama keturunan setan" ucapan Kangin kali ini membuat Siwon sedikit terbatuk. Kangin yang baru sadar dengan ucapannya menjadi gugup. Dia menatap Siwon, dan merasabersalah.

"Kau mengingatkanku padanya hyung" ucap Siwon sesaat setelah batuknya mereda.

"Mianhae Siwon~ahh. Aku tidak bermaksud mengungkitnya"

"Hahhh sudahlah hyung. Kau tidak perlu minta maaf, kau juga pasti tidak sengaja mengatakannya kan?" Kangin mengangguk.

"Siwon~ahh sampai kapan kau akan menyembunyikannya dari Kyuhyun, eoh?" tanya Kangin menatap lekat Siwon.

"Entahlah hyung. Aku merasa Kyuhyun belumlah mampu untuk menerimanya jika seandainya aku memberi tahunya"

"Tapi tetap saja kan kalau Kyuhyun berhak tahu. Dan aku rasa, cepat atau lambat dia pasti akan tahu"

"Aku tahu itu hyung. Tapi untuk mengatakan padanya itu sulit. Aku lebih memilih Kyuhyun hidup seperti ini bersamaku. Atau jika memang dia harus tahu, aku ingin dia tahu dengan caranya sendiri hyung"

"Terserah kalian sajalah. Aku hanya menyarankan" pasrah Kangin yang kemudian mengambil kopi didepannya. Sekarang dia mengikuti arah pandang Siwon keluar.

"Siwon~ahh"

"Hmmm" jawab Siwon menoleh pada Kangin.

"Minggu depan adalah hari ibu. Apa yang ingin kau lakukan eoh?" tanya Kangin membuat beban dipikiran Siwon bertambah. "Apa kau akan membiarkannya mencari alasan lagi untuk meghindari perayan hari ibu di sekolahnya?" Tanya Kangin lagi.

Kali ini Siwon tidak menjawab, dia sibuk dengan pikirannya tentang 2 pertanyaan yang Kangin ajukan padanya tadi. Satu-satunya orang yang ada dipikirannya saat ini adalah Kyuhyun, dongsaeng serta harta satu-satunya. Siwon tidak ingin menyakiti perasaan Kyuhyun tapi dia juga tidak ingin menyembunyikannya terus. "Kyuhyunnie..."

.

.

.

Kringgggggggg

Bel berbunyi menandakan bahwa seluruh kegiatan membosankan di sekolah telah selesai. Para siswa berhamburan keluar dari kelas mereka dengan wajah ceria karena terlepas dari dunia membosankan yang dinamakan pelajaran. 2 orang namja dengan setelan seragam yang sedikit errrrrrr... berantakan keluar dari kelas. Mereka berjalan berdampingan seperti sepasang kekasih. Seorang namja berwajah tampan sekaligus imut dengan tinggi badan 180cm berjalan dan masih saja fokus mengotak-atik PSP ditangannya. Sedangkan disampingnya berjalan seorang namja yang juga berwajah tampan dan memiliki tinggi lebih dari namja sebelahnya itu juga sibuk melihat kelayar PSP yang dimaninkan temannya tersebut.

"Kyu aku dengar akan ada perayaan untuk Hari Ibu minggu depan. Kau tertarik?" tanya namja yang bernama Changmin tersebut kepada seorang namja bernama Choi Kyuhyun yang tertera jelas di name tag jasnya.

"Entahlah" Jawab Kyuhyun cuek. Changmin tahu pasti itulah jawaban yang akan diberikan sahabatnya itu. Sekarang Changmin mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, dia tidak ingin pembicaraan sensitif tadi terus berlanjut.

"Kyu kau hebat bisa sampai level atas. 1 level lagi kau bisa membunuh sang raja dan menjadi putra mahkota. Hahahahahaha" ujarnya. Bersyukurlah Changmin di situasi seperti ini otaknya mampu bekerja lebih cepat dari mulutnya.

"Aku tahu aku hebat" ujar Kyuhyun singkat tanpa menoleh pada Changmin. Changmin sedikit kecewa, namun kemudian dia tersenyum mengingat sesuatu. "Kyu bagaimana? Hari ini kita jadi ke game center kan?" tanyanya. Kali ini Kyuhyun menolah.

"Tentu saja jadi. Aku sudah bilang ke Siwon hyung" jawabnya.

"Benarkah? Baiklah kalau begitu ayo cepat Kyu" Changmin menarik sedikit tangan Kyuhyun. "Kau sudah bilang ke Yunho hyung? Aku tidak ingin dia menghubungi Siwon hyung hanya karena dia tidak tahu kau pergi kemana" kali ini Kyuhyun yang bertanya, membuat Changmin menghentikkan langkahnya dan menatap Kyuhyun.

"Yunho hyung hari ini sampai beberapa hari kedepan pergi ke Jeju untuk proyek terbaru Jae hyung. Jadi aku tak perlu meminta izin padanya. Ayo!" jelasnya. Kyuhyun mengangguk, kali ini Changmin sudah tak lagi menarik tangannya dan membuat Kyuhyun bisa berjalan disamping Changmin.

.

.

.

Siwon sedari-tadi tidak tenang ketika tahu bahwa Kyuhyun belum pulang juga. Padahal ini sudah jam setengah delapan malam dan dongsaengnya itu belum juga pulang. Tangannya terus menekan tombol di remote untuk mengurangi rasa tidak tenangnya. Ya, dia tahu bahwa ini masih pukul setengah delapan, belum terlalu larut untuk ukuran remaja, ini juga bukan pertama kalinya Kyuhyun belum pulang di jam segini. Tapi tetap saja perasaan tidak tenangnya tidak pernah lepas darinya.

Mungkin karena rasa ketakutannya akan kehilangan sudah sangat besar. Dalam hidupnya dia bahkan sudah merasakan kehilangan beberapa kali dalam 1 waktu. Kehilangan orang tuanya dan kakek neneknya. Maka dari itu Siwon takut jika dia juga harus kehilangan lagi, apalagi yang dia miliki sekarang hanya Kyuhyun. Jadi wajar jika Siwon tampak berlebihan jika Kyuhyun belum juga pulang.

"Aku pulangggg" suara teriakan namja terdengar sampai ketelinga Siwon. Dia sudah mengenal jelas suara teriakan melengking itu suara siapa. Dengan cepat dia melesat ke asal suara. Dia tersenyum ketika mendapati Kyuhyun berjalan ke arahnya. Ada perasaan lega dihatinya ketika melihat dongsaengnya, harta satu-satunya yang dia miliki itu ada di depannya. "Akhirnya kau pulang juga Kyu" ucapnya.

"Hyung aku laparrr" rengek Kyuhyun sambil menarik-narik lengan Siwon. Siwon tersenyum, dia sangat senang dengan sikap manja Kyuhyun. Sikap kekanakan yang hanya bisa dia lihat saat mereka berdua. "Ohhh jadi my Baby Kyu lapar ya? Baiklah, apa yang ingin kau makan eoh?" tanya Siwon semakin memanjakan Kyuhyun.

"Aku mau jjangmyeon hyung. Sebenarnya tadi pagi aku ingin protes karena kau lagi-lagi menghidangkan roti menyebalkan itu. Tapi aku tidak tega melihat wajahmu yang seperti dikejar hantu waktu. Dan membuatku terpaksa memakan makanan kotak itu. Jadi sebagai gantinya sekarang kau harus memasakkanku jjangmyeon" teter Kyuhyun.

"Hahhhh baiklah, malam ini hyung akan buatkanmu jjangmyeon" ujar Siwon menyanggupi. Kyuhyun yang mendengar jawaban hyungnya, tersenyum. Jarang-jarang Siwon mau membuatkan jjangmyeon untuknya saat makan malam, karena menurut hyung nya itu tidak baik makan mie saat malam hari. Jadi hari ini Kyuhyun cukup senang.

Beberapa saaat kemudian Siwon sudah siap dengan jjangmyeon ditangannya. Namja bertubuh kekar itu bahkan masih belum melepaskan apron biru di tubuhnya. "Kyuhyunnie jjangmyeonmu sudah ready!" ujarnya sedikit berteriak. Tak perlu menunggu lama bagi Siwon menunggu Kyuhyun muncul karena sedetik setelah dia berteriak tadi Kyuhyun sudah ada di depannya. "Ayo hyung, aku sangat lapar" ucap Kyuhyun seperti seekor anak anjing yang kelaparan. Imut.

Siwon meletakkan jjangmyeonnya dan melepas apron birunya. Kemudian dia mengambil duduk didepan Kyuhyun yang sudah menyantap jjangmyeon yang bahkan masih mengepul. "Pelan-pelan makannya Kyu. Kau bisa tersedak nanti" tegur Siwon melihat dongsaengnya makan dengan lahap seperti kereta tanpa stasiun.

"Aku kelaparan hyung"jawab Kyuhyun disela suapannya.

"Kenapa tidak beli makan diluar?" tanya Siwon.

"Tidak sempat"

"Ck kau ini. Pasti karena kau dan Changmin terlalu asyik bermain game ya? Sudah hyung bilang bukan, kau jangan menahan lapar. Jika kau lapar cepat cari makanan tapi juga jangan makan sampai terlalu kenyang agar perutmu tidak meletus" teter Siwon. Kyuhyun hanya mengangguk tanpa berhenti memasukkan jjangmyeon ke mulutnya.

"Bagaimana sekolahmu tadi Kyu?" tanya Siwon berikutnya sambil menyantap jjangmyeonnya.

"Baik" Kyuhyun menjawab pertanyaan Siwon singkat.

"Lalu, apa menyenangkan pergi ke game center?"

"Menyenangkan" lagi dan lagi Kyuhyun berucap singkat. Siwon tahu bahwa sudah menjadi kebiasaan Kyuhyun yang akan berbicara singkat jika sudah menemukan dunianya. Tiba-tiba Siwon teringat akan pembicarannya dengan Kangin di kedai kopi. Siwon sebenarnya ingin mengatakan rahasia besar pada Kyuhyun. Tapi melihat Kyuhyun yang makan dengan lahap tanpa memperdulikan sekitar membuat Siwon urung untuk mengatakannya. Mulutnya lebih memilih menanyakan soal hari ibu.

"Kyu..." ucap Siwon menggantung. Kali ini dia tampak ragu untuk bertanya pada Kyuhyun.

"Hmmmm..."

"Soal hari... hari..." Siwon masih ragu.

"Hari Ibu maksudmu hyung?" potong Kyuhyun membuat Siwon terkejut. Siwon menatap Kyuhyun lekat, menunggu kata selanjutnya yang keluar dari mulut Kyuhyun.

"Kau tidak perlu khawatir hyung. Dan jangan terlalu memikirkannya" ucap Kyuhyun. Saat ini Siwon tak lagi tahu apa yang hatinya rasakan. Dia sendiri bingung apa yang akan dia lakukan. Tahun-tahun sebelumnya Kyuhyun sengaja bolos atau bahkan mencari alasan untuk menghindari perayaan Hari Ibu. Tapi tahun ini, Siwon tidak bisa melihat dongsaengnya mencari beribu alasan untuk bisa menghindar dari hari itu lagi. Siwon tahu bahkan sangat tahu dibalik ucapan Kyuhyun tadi tersirat sebuah harapan dan keinginan yang sangat besar guntuk bisa merasakan hari besar itu. Siwon bisa melihatnya dari mata Kyuhyun, dia bahkan bisa merasakan apa yang Kyuhyun rasakan.. Tapi untuk Kyuhyun, dia ingin melakukannya. Walau dia tak tahu apa yang harus dia lakukan.

"Jangan melamun seperti itu hyung" ujar Kyuhyun menyadarkannya. Siwon menatap Kyuhyun. "Haaaaahhh tidurlah Kyu. Besok kau harus sekolah bukan? Hyung tidak ingin terlambat seperti tadi" mendapat perintah dari Siwon, Kyuhyun tak menolak. Dia menghabiskan jjangmyeonnya dan segera pergi ke kamarnya setelah itu.

Di kamar, Siwon terus saja melamun. Ditangannya dia memegang sebuah foto dengan bingkai berwarna biru laut. Di foto itu terdapat seorang yeoja dengan dress putih dan rambut yang tergerai indah sedang menggendong seorang bayi dipangkuannya. Sedangkan disampingnya duduk dengan wibawanya seorang namja paruh baya dengan setelah jas putih yang tampak serasi dengan dress yang dipakai yeoja disampingnya. Dibelakangnya seorang namja yang juga memakai setelan jas putih berdiri sambil menunjukkan senyum jokernya.

"Appa, Umma apa yang harus aku lakukan?" ucapnya masih menatap foto ditangannya. "Apa yang harus hyung lakukan Kyu?"

Setelah itu Siwon mengedarkan pandangnya ke seluruh lekuk dikamarnya sampai matanya berhenti ketika pupil hitam kecil di matanya menangkap sebuah foto yang tergeletak di antara jejeran buku di dirak buku mengingatkannya dengan seseorang. Perlahan dia berjalan ke arah rak buku, menggeser beberapa buku yang mengapit foto tersebut dan kemudian mengambil foto tersebut.

Kristal-kristal putih bening meluncur dengan sukses dari sudut matanya. Kenangannya akan masa lalu bersama seorang namja di foto tersebut kini berputar seperti rol film lama yang terusmengulang. Setiap kenangan yang semakin membuat kristal-kristal bening itu tak terbendung. Jujur, Siwon sangat merindukan sosok dalam foto itu. Amat sangat.

"Kau kemana? Kenapa aku tak bisa melihatmu?" ucapnya di sela tangisnya. Bahkan kali ini air matanya sudah menetes membasahi di beberapa titik foto tersebut.

"Kau dimana? Apa kau hidup dengan baik? Bukankah kita pernah berjanji akan hidup bersama. Aku mohon, kembalilah. Bisakah kau mendengarku sekarang? Aku berteriak lewat air mata sekarang. Apa kau akan menangis melihatku menangis? Kembalilah. Sekarang, kenangan tentangmu telah bercampur dengan air mata." Batin Siwon tak melepas sama sekali pandangannya dari foto tersebut.

TBC

Annyeong semua... perkenalkan saya adalah author baru di sini. saya juga penulis ff baru di dunia per-ffan. Dan ini juga merupakan ff pertama saya yang saya buat. Maka dari itu, saya ingin minta maaf jika terjadi kesalahan dari ff saya ini. Karena mungkin juga, typo bertebaran dimana-mana. Hehehehehe, karena saya masih sangat baru, maka saya pasti akan menerima setiap kritik dan saran yang masuk dari kalian semua untuk saya.

Saya juga mohon, tolong review setelah kalian membacanya. Karena dengan seperti itu saya sudah merasa dihargai. So, dont forget ya !^^ Beri pendapat kalian tentang ff pertama saya ini ya? Terima kasih.