Free! © Ouji Kouji ǀ Albert Wåhlander &Isuzu Mikoshiba ǀ I take no material profits from writing this fanfiction.


Warning: di anime, Albert selalu berbicara menggunakan bahasa inggris sedangkan Isuzu berbahasa jepang. Tapi di sini anggap saja dua-duanya bercakap dengan bahasa yang sama:)


Kapten tim renang SMA Hidaka meregangkan badannya yang kaku-kaku. Usai menjalani latihan keras dengan kakak lelakinya, gadis yang selalu berpenampilan tomboy itu saat ini sedang melangkah santai menuju rumah.

Meski kepadatan jalan di malam hari membuat Isuzu harus menghela napas berulang kali.

Kala tengah asyik menyapukan pandangannya ke sekeliling, terlihat beberapa meter di depannya kini berdiri seorang pemuda –dapat disimpulkan dari postur badannya yang kekar— berjaket warna hitam dominasi putih sedang menolehkan kepalanya ke kanan-ke kiri seolah mencari sesuatu.

Merasa familiar, perempuan bermarga Mikoshiba ini memutuskan untuk mendekat.

"Ano—" sang gadis bersurai jingga menyapa.

Yang dipanggil menoleh. Tak butuh waktu lama, pria itu langsung merecognise perempuan yang tadi berbicara padanya, "Oh, kamu yang kalah waktu itu! Entah namamu siapa?"

Isuzu membulatkan bola mata. Pantas saja ia merasa tak asing, rupanya lelaki itu adalah sosok yang ia temui saat di game center. Albert Wåhlander, namanya. Perenang asal Sweden yang memegang rekor dunia.

Mereka belum pernah berbincang sebelumnya. Ini adalah pertama kali bagi Isuzu bisa mengobrol dengan lelaki itu.

Dan walau masih merasa dendam karena kalah dalam permainan, Isuzu mana tega membiarkan orang lain celingukan kesana-kemari bak guguk yang kehilangan jejak sang majikan. Apalagi sepertinya pemuda itu sudah berada di sini untuk waktu yang lama.

"Hehe," akhirnya, Isuzu hanya bisa tertawa demi menyembunyikan kekesalan. Gadis itu kemudian menggaruk sebelah pipi menggunakan telunjuk, "Aku Mikoshiba Isuzu," jeda sejenak, "Sedang butuh bantuan?"

Si atlet berbakat menyingkap tudung jaketnya, menampilkan surai abu-abu yang tertiup angin malam. Kemudian, wajah elok itu menampilkan sebuah kurva, "Isuzu, ya? Aku Albert. Yah, kalau tak merepotkan, sih."

Siapa juga yang tak kenal dia. Batin gadis itu heran.

Balas tersenyum, Isuzu menggelengkan kepalanya ringan, "Sama sekali tidak."

Lelaki bernetra ungu memasukkan sebelah tangannya ke dalam kantung jaket yang berada di bagian depan lalu berucap, "Aku tersesat," sebuah helaan napas terdengar, "Tadinya aku bersama Ralph, tapi ia hilang entah ke mana."

Dalam hati, Isuzu merasa curiga. Mengingat waktu itu saja Albert dicari-cari oleh pria bernama Ralph itu; saat di game center, pun saat di pusat pelatihan –kebetulan ia melihat adegan Albert berinteraksi dengan Haruka Nanase sebelum diseret pergi oleh lelaki berambut coklat—. Sepertinya, bukan Ralph yang menghilang, tetapi memang hobi Albert untuk keluyuran.

Paham akan situasi yang saat ini terjadi, gadis itu berpikir sejenak untuk memutuskan kiranya langkah apa yang tepat diambil.

Raut serius tergambar di wajah Isuzu dengan sebelah tangan menopang dagu, "Hmm."

Lelaki yang mahir berenang dalam gaya free mengangkat sebelah alis.

Beberapa waktu berlalu dalam keheningan sebelum—

"Baiklah, biar kuantar," gadis itu berucap final.

Albert Wåhlander memang sangat menguasai air. Namun rupanya lelaki itu payah di negeri orang.


A/N: saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan pair ini 333

P.S: Isuzu belum ada di filter chara:"