Bacalah dengan seksama! Maka anda akan tau makna dari fic ini.
Baca sambil berimajinasilah!
Kazuya Franz © Uzatsu
Naruto ect.©Masashi Kishimoto/disclaimer.
Warning : Hard Story
Takdir seorang Kazuya
Fight For Love II chapter one
Just blood in my arms
Di jalanan yang sunyi.
"Sakura! kau jangan mendekat!" teriak Naruto menghentikan Sakura yang mendekat ke arah dirinya.
Sementara mata Sakura melihat Naruto sedang tergeletak tak berdaya dan punggungnya di injak hina oleh seseorang.
Naruto mengalami tragedi yang paling mencekam dalam hidupnya, "'apa yang harus aku perbuat? apakah hidupku akan usai di depan orang yang aku cintai?" keluh pria yang bernama lengkap Namikaze Naruto itu dalam benaknya. Semua terjadi begitu saja terhadap dirinya, semula berawal dari suatu ketidak sengajaan keluarganya dan membuat dirinya memasuki masalah serumit ini. Tubuh Naruto penuh dengan darah yang mengalir membuat baju seragam putihnya memerah tercampur dengan noda tanah.
Flash back to time ago….
"Jangan bergerak, menyerahlah!" seru seorang polisi dia adalah Namikaze Minato.
Minato terpaksa melumpuhkan tersangka dengan tembakan tepat mengenai jantungnya karena mencoba untuk melawan.
"Minato , kau melakukan hal yang benar…" ujar Ibiki Morino , dia adalah patner dari Minato
Kesatuan Minato langsung mengamankan mayat tersangka tersebut kemudian diotopsi di rumah sakit internasional Konoha.
"Kau sudah bertugas dengan baik, Minato-san" ujar Ibiki sambil menepuk bahu Minato
Saat itu Minato melupakan satu hal yang terpenting, seseorang yang bersama tersangka tersebut tiada lain adalah adik kandung tersangka berasil meloloskan diri. Minato sadar suatu hari nanti dia akan menuntut balas terhadapnya.
End flash back…
Naruto masih tergeletak tak berdaya tersungkur lemas di tanah, Sakura yang ingin menolong Naruto langsung berlari begitu saja ke arahnya.
"Narutoooo!" teriak Sakura memanggil sambil menangis menghampiri Naruto,
"Naruto…. Aku akan menolongmu", Sakura berusaha mengangkat kaki orang itu semampunya. sambil menangis Sakura berusaha mengangkat kaki orang itu dari punggung Naruto, namun orang itu tetap memandang dingin dan malah menginjak tubuh Naruto makin keras.
Uakk….. sekarang darah segar keluar dari mulut Naruto, membuat Sakura makin histeris "Naruutoooo! Aku akan menolongmu" Sakura sekuat tenaga mengangkat kaki orang itu, tangan Sakura gemetaran dan air matanya tak berhenti mengalir, namun dia tetap berusaha mengangkat kaki orang itu dari punggung Naruto.
"Sakura-chan, cukup." desah pelan Naruto terdengar di telinga Sakura, namun Sakura tetap berusaha menyelamatkannya.
Buaaaakkkkk
Orang itu tiba-tiba menendang Sakura hingga terpental terjungkil di tanah, itu membuat darah keluar dari mulutnya. tak peduli dengan sakit, Sakura lalu bangkit lagi mendekati Naruto dan mencoba untuk mengangkat kaki orang itu lagi, "Naruto tenanglah, aku akan selalu berada di sisimu walau apapun yang terjadi" desah pelan Sakura terdengar
Sekali lagi orang itu menendang Sakura hingga kembali tersungkur di tanah, 'Uakk…..' darah keluar lagi dari mulut Sakura namun sekarang lebih banyak, lagi-lagi Sakura mencoba untuk bangun dan mendekati Naruto.
Naruto yang melihat semua itu hanya bisa meneteskan airmata dan memejamkan matanya, "cukup Sakura" suara Naruto pelan
"Naruuuutoooo!" teriak Sakura sambil menangis histeris dan berlari ke arah Naruto lagi
Plaakkkk satu hantaman tangan mengenai perut Sakura, hingga dia terjatuh di dekat Naruto. Orang itu sangat dingin dan enggan berkomentar melihat tidakan Sakura.
"Sakura-chan, kenapa kau lakukan ini?" Suara Naruto pelan dan sudah tak berdaya lagi. dirinya sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menolong Sakura
"Aku akan melindungimu Naruto-kun", ucap Sakura pelan sambil menahan sakit, "uaak… huk ..huk" , darah kembali keluar dari mulut Sakura namun sekarang lebih sedikit dari sebelumnya,
"Sakura-chan?"
Sakura lalu menyeret tubuhnya lebih mendekat ke Naruto, dia merebahkan kepalanya di punggung Naruto, "kita akan selalu bersama , Naruto…" ucap Sakura sambil menangis, "dan aku akan melindungimu"
Naruto tak bisa berbicara apa-apa lagi dia hanya meneteskan air mata dan menutup matanya.
"Histeris …. Histeris …" Terdengar suara dari dalam mobil hitam yang memang berada tak jauh dari mereka.
Pria berjas hitam keluar dari dalam mobilnya lalu mendekati mereka.
Bio : seorang mafia kelas atas yang paling ditakuti di asia
The joker pemimpin genk Red Oni
"Tuan! apa aku habisi saja mereka sekarang?", tanya bawahannya (orang yang telah membuat Naruto dan Sakura tergeletak tak berdaya)
"Jangan! , biarkan mereka hidup, aku ingin membuat mereka semua mati pelan-pelan, ayo kita tinggalkan tempat ini" perintah The Joker
"Baik Tuan"
Orang-orang itu meninggalkan Naruto dan Sakura begitu saja tergeletak di jalanan yang tak ada seorangpun melintas.
Cuaca yang sudah mendung dari tadi kini berubah menjadi hujan, namun Naruto dan Sakura tetap terbaring tak berdaya. Mereka tak mampu untuk menghindar dari derasnya hujan. Di pikiran mereka hanya menunggu untuk mati.
"Sakura-chan… Maafkan aku." desah Naruto pelan
''Sst… Aku tak akan membiarkan suamiku sendiri. Jika kau akan berakhir disini, aku akan menemanimu. Naruto" ujar Sakura pelan ''uhuk…. huk… darah ini tak ada artinya untukku daripada aku melihatmu terluka lagi, Naruto…'' ujar pelan Sakura lagi.
''Aku sangat mencintaimu Sakura''
''Dan aku juga Naruto…''
Mereka tetap berbaring di bawah hujan, tangan Sakura senantiasa memeluk Naruto dengan hangat, Sakura tak akan melepaskan pelukannya, dia sangat mencintai Naruto, dia akan melindungi Naruto sampai akhir. "aku bahagia bisa mati bersamamu Naruto.."
Naruto memejamkan matanya , dia tak tau bagaimana nasib mereka selanjutnya, "apa aku akan mati disini?" pikirnya.
Tak lama kemudian Shikamaru dan Kazuya menemukan mereka.
''Itu mereka! Ayo cepat Shikamaru!'' seru Kazuya
Kazuya dan Shikamaru segera berlari menghampiri mereka berdua.
''Naruto. Sakura, kalian tidak apa-apa?'' Kazuya sangat kawatir
''Kazuya, mereka berdua pingsan'' ujar Shikamaru ''lebih baik kita segera bawa mereka ke rumah sakit!".
''Baiklah, ayo kita bawa mereka ke mobil!'' seru Kazuya lalu mereka bergegas membawa Sakura dan Naruto ke rumah sakit.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Flash
.
.
.
.
.
.
Kazuya dan Shikamaru terlihat sangat cemas dengan keadaan Naruto dan Sakura , mereka berdua menunggu dengan gelisah , berharap kedua temannya itu baik-baik saja.
''Kazuya-kun!''
"Oh … Hinata…. Kau sudah datang"
''Bagaimana keadaan mereka Kazuya?'' Tanya Kushina yang sangat cemas
Kazuya hanya menggeleng pelan.
Keluarga mereka baru datang bersama dengan Hinata, ibu Naruto sangat terpukul melihat keadaan anak dan menantunya, ibunya terus saja menangis sambil duduk di ruang tunggu rumah sakit.
''Bibi…. Kita berdoa untuk mereka agar mereka baik-baik saja'', ujar Ino yang duduk mendampingi Kushina
Selang beberapa menit, dokter keluar dari ruangan Sakura dan Naruto.
''Bagaimana dokter ?'' Kazuya langsung menghampiri dokter itu
''Mereka akan baik-baik saja, mereka harus dirawat inap selama 3 minggu'' , ujar sang dokter. ''dan kalian sudah bisa menengok mereka..''
Kazuya , Shikamaru dan semua keluarga langsung masuk untuk melihat keadaan mereka berdua.
''Naruto, kau tidak apa-apa?'' Kazuya sangat cemas
''Aku baik-baik saja brother''. Sahut Naruto lalu tersenyum
''Siapa yang melakukan ini Naruto? sampai-sampai kau terluka parah seperti ini'' Tanya Shikamaru
''Mobil yang pernah berada di depan sekolah kita, ya itu pasti mereka''. Sahut Naruto pelan
"Orang itu" Kazuya mengepalkan kedua tangannya, sepertinya Kazuya sangat marah, tiba-tiba saja Kazuya berbalik dan ingin pergi mendadak tangan Naruto memegang tangan Kazuya dan menghentikannya.
''Brother… jangan membuat dirimu terluka, mereka bukan orang biasa. kau tidak boleh gegabah'', ujar Naruto. Lalu Kazuya mengurungkan niatnya untuk mencari The Joker. Ia kemudian pergi meninggalkan rumah sakit bgitu saja.
''Kazuya!'' Seru Shikamaru memanggil
''Biarkan Shikamaru , biarkan Kazuya pergi. dia tak akan kesana. Mungkin dia butuh sendiri.'' ucap Naruto
"brother terlihat sangat marah" pikir Naruto.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kazuya mengendarai mobil sportnya dengan kencang dan berhenti di taman depan kediamannya. Kazuya turun dari mobilnya dan melangkah dengan malas lalu berbaring di atas rerumputan , di bawah pohon dan memandang langit.
Ayah Kazuya melihat anaknya yang tak bersemangat itu, "sebaiknya surat wasiat itu aku berikan sekarang" gumam Reyment, lalu Reyment mengambil surat itu dan memberikannya kepada Kazuya.
"Ayah?"
''Ini dari ayahmu, Tuan Kiryu. sepertinya sudah saatnya ayah memberikan surat ini kepadamu''. Reyment memberikan surat itu lalu meninggalkannya sendiri.
Kazuya membuka surat itu dan membacanya.
Zuya, anakku.
Dady akan memberitahumu suatu hal,
Dady sebenarnya adalah seorang Yakuza, tentu Zuya tak tau itu, bahkan ayah dan ibu angkatmu juga tak tau hal ini.
Jadi memang benar aku anak seorang Yakuza, seperti orang itu pernah katakan.
Dady membubarkan Yakuza lalu pergi dan tinggal di paris karena Dady ingin hidup normal, memiliki keluarga seperti orang-orang pada umumnya.
Dady tidak ingin anak dady nanti terlibat dalam masalah-masalah Yakuza,
Zuya! jangan pernah mengunakan nama Yakuza.
Ayah ingin kamu hidup menjadi orang yang baik.
Tinggalkan Yakuza, hilangkan identitas Yakuza dalam dirimu, kau harus hidup dengan baik.
Satu lagi, Dady meninggalkan beberapa bisnis, sebuah pemandian air panas di bawah kediamanmu dan bisnis restoran makanan tradisional, kamu harus menjalankan bisnis Dady dengan baik, dan Dady juga meninggalkan 25 hektar tanah pertanian. Ayah angkatmu akan menunjukannya.
Kau harus hidup dengan baik Kazuya Franz!
Setelah membaca surat dari ayahnya.. Kazuya lalu membakar surat itu, Kazuya mengikuti keinginan ayahnya agar menghapus nama Yakuza dari dirinya. Setelah surat itu habis terbakar Kazuya memejamkan matanya sambil menghirup udara segar di sekitarnya.
''Anakku Zuya! Bangunlah , Dady disini''
''Dad?'' Kazuya tak percaya dengan apa yang dia lihatnya ''ini benar Dady?''
''Ini Dady. zuya!''
''Kau sudah menjadi pria dewasa Zuya'' ayahnya tersenyum terhadapnya
''Dady, mengapa Dady tidak bialang soal Yakuza sejak dulu.. kenapa Dady baru bilang sekarang , kenapa dad..?''
''Yakuza itu tidak baik anakku Zuya. kau harus menjadi anak yang baik. kau harus hidup dengan penuh kebaikan Zuya. jangan terjerumus ke dalam Yakuza.
Ingat Zuya kau sekarang anak dari clan Kazuya bukan anak dari clan Yakuza.''
Kemudian ayahnya menghilang tepat di depan pandangannya.
''baik Dady. aku anak Dady yang baik, dan akan selalu jadi anak yang baik.''
…. To be continued
