Chapter 1

Hidup Sakura sudah cukup indah, namun bagaimana dengan kisah cintanya? Cinta yang bertepuk sebelah tangan, akan kah sakura mampu memperjuangkan cintanya?


Look at Me, Sasuke!

Naruto © Masashi Kishimoto

.

.

.

Disebuah lorong Universitas Konoha terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Seorang wanita muda yang cantik dengan rambut senada dengan bunga Sakura yang ia biarkan teruarai sampai bahunya. Sudah 5 menit ia berjalan menyusuri lorong yang tidak ia kenali, seraya memperhatikan satu persatu nomor ruangan yang ada dipintu setiap ruangan berharap ruangan yang ia cari akan segera ditemukan.

Sambil membawa kertas tugas yang ia peluk dengan tangan kirinya ia terus berjalandengan cepat. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat ada seseorang yang memanggil namanya.

"Sakura-chan" sapa wanita cantik berambut indigo yang dikuncir kebelakang, ia tersenyum dan melambaikan tangannya seraya berjalan kearahnya.

"Hai, Hinata" Sakura balas tersenyum saat Hinata sudah berada dihadapannya.

"Kau mau kemana Sakura-chan?"

"Aku mau bertemu dengan Tsunade sensei"

"Astaga, itu tugas yang diberikan Tsunade sensei tadi pagi, Sakura-chan?" tiba-tiba saja perhatian Hinata teralihkan pada kertas yang sakura bawa.

"Iya Hinata, Kau tidak perlu kaget seperti itu, ini semua karena Kiba yang datang terlambat, jadinya aku mau tidak mau harus menunggunya mengerjakan tugas ini sampai selesai" jelas sakura seolah mengerti akan tatapan hinata yang minta dijelaskan alasan kenapa baru sekarang dia mencari senseinya untuk menyerahkan tugas. Padahal tugas yang diberikan oleh senseinya sudah dari pagi dan Sakura baru bisa mengumpulkan tugasnya sekarang.

Hinata menganggukan kepalanya mengerti akan penjelasan Sakura. "Ano, Sakura-chan. Apa kau ingin aku temani?" tawar Hinata karena merasa bersalah dan kasihan melihat Sakura berjalan sendirian.

Sakura menggelengkan kepalanya "Tidak perlu Hinata, Aku rasa aku bisa pergi sendiri" Sakura menolak tawaran Hinata dengan sopan.

"Tapi tugas yang ingin kau serahkan kepada Tsunade sensei ada punyaku juga, Sakura-chan" Hinata jadi semakin merasa bersalah karena ia meninggalkan kelas saat yaang lain nya masih blm keluar kelas, karenaingin makan bersama kekasihnya dan Hinatatahu kalau Sakura pasti belum makan karena harus menunggu Kiba. Apalagi saat ini jam sudah menunjukkan pukul 12.30 dimana mahasiswa/i Universitas Konoha sudah selesai makan siang mengingat jam istirahat dimulai pukul 11.00

"Aaa... tidak apa-apa Hinata, lagi pulatadi Tsunade sensei yang menyuruh ku untuk mengumpulkan tugas ini" sepertinya apa yang dijelaskan oleh Sakura percuma. Hinata masih saja melihat Sakura dengan tatapan bersalah. "Begini saja, jika kau ingin membantuku beritahu aku dimana ruang 523" tambah Sakura.

"Tapi..."

"Sudah beritahu aku saja aku harus berjalankearah mana?" poton Sakura.

Hinata menunjuk lorong panjang yang ada dibelakang Sakura dan menjelaskannya. "Kau terussaja berjalan kesana sampai ada perempatan lalu belok ke kanan, ruang 523 ada di paling ujung.

Sakura tidak terkejut denganpenjelasan Hinata, bagaimana bisa Hinata mengetahui tempat ini dengan baik. Padahal gedung Hinata dan Sakura kuliah bukanlah digedung ini. Ya.. Sakura sangat tahu, itu semua karena kekasih Hinata kuliah digedung ini. Bisa dibilang Hinata sering kegedung ini hanya ntuk bertemu kekasihnya, Naruto.

"Arigatou.." ucap Sakura, seakan tak inginkehilangan waktunya lagi Sakura langsung pergi. "Jaa ... Hinata, sampai nanti"

"Jaa... Sakura-chan" balas Hinata sambil tersenyum.

.

Sakura semakin mempercepat langkahnya saat ia hampir diperempatan. Tanpa memperhatikan langkahnya lagi Sakura langsung berbelok ke kanan.

Dan tanpa sengaja sakura menabrak seseorang "Aaw" rintih Sakura, Sakura terjatuh dengan pantat yang mencium lantai terlebih dahulu,dan kertas yang ia pegang pun berserakan dilantai.

"Maaf aku tidak sengaja, karena aku terburu-buru tadi" ucap Sakura sambil mengankat kepalanya untuk melihat seseorang ia tabrak. Mata mereka pun salaing bertemu sepasang emerald Sakura dan sepasang Onxy seorang pemuda yang ada dihadapannya.

Tatapan itu seperti magnet, sulit sekali melepaskan diri dari tatapan itu, entah kenapa Sakura merasa waktu seakan berhenti saat melihatnya dengan jarak yang cukup dekat. Hal pertama yang terlintas dipikiran Sakura saat melihatnya dengan jarak sedekat ini adalah...

Tampan ...

.

.

.

TBC

.

.

.

Hallo Minna-san ... ditunngu review nya ya

Semoga cerita ini bisa lanjut karena review minna-san semua.

Disini aku pendatang baru, tulisannya juga banyak typho dimana-mana *mudh2an siih gak banyak. Hehehe

Terima Kasih