.Concordia.
Written by .Millefeuille
Hetalia Axis Powers © Hidekazu Himaruya
Prólogo
1963, Kuala Lumpur, Malaysia
Tangannya yang memegang pena itu bergetar. Dipandanginya kertas itu, sambil sesekali mendongakkan kepalanya ke personifikasi negara alis abnormal di depannya. Tik tok tik tok, jarum jam tiada henti menit terbuang percuma dengan keheningan yang membuat suasana semakin tegang.
"Kenapa, Malaysia? Hanya ditanda tangani dan selesai, kan?"
Tidak semudah itu untuk menandatangani sebuah perjanjian yang akan menentukan masa depannya dan rakyatnya. Denagn keputusan berani, ia goreskan pena itu. Membentuk tanda tangan seorang Malaysia.
.
Keringat dingin menuruni pelipisnya, ia menghela napas. "Yak, terima kasih atas kerja samanya, Malaysia. Dengan ini," England memegang kertas itu, seakan benda itu yang ia maksud. "Kau diakui oleh dunia internasional. Dan… jangan lupa, kau sudah menandatangani perjanjian kalau kau mengijinkanku untuk menyewa tanahmu sampai 999 tahun ke depan."
Mata Malaysia membelalak. Tubuhnya bergetar dan mukanya pucat. Ia takut akan kenyataan, bahwa ia belum merdeka sepenuhnya, kemerdekaannya itu semu…
"Ayolah, Malaysia. Aku mennggunakan hak itu untuk memajukanmu dan adik-adikmu. Malah, seharusnya kau berterima kasih padaku. Dan dengan perjanjian ini, kita bisa memojokkan dan melumpuhkan kekuatan Indonesia."
Malaysia hanya mengangguk. Ingin rasanya ia melepas rasa ketakutannya karena merasa diintimidasi oleh negara besar seperti England.
England mengangkat tubuhnya dari kursi kayu itu, "Urusanku sudah selesai. Sampai jumpa, Malaysia."
.
.
.
'Maafkan aku, Indonesia'
Iya, saya tau ini pendek banget. Ini cuman prolog. Dan entah napa, pas mau ngelanjutin, otak ngeblank QwQ
Maaf T.T
