Kyungsoo memang sadar jika hidup bukan semudah yang ia kira.

Ia tidak boleh bermalas-malasan sedikitpun. Ia butuh uang untuk bertahan hidup. Meskipun sulit didapatkan, ia tak boleh menyerah. Walaupun ia harus menerima banyak cacian, makian, dan pukulan—dia tidak apa-apa.

Meskipun kehidupan sangat berat, Kyungsoo harus berjuang.

Awalnya hidup Kyungsoo monoton sekali. Ia bangun, bekerja, sekolah, di-bully, pulang, bekerja sampai malam, tidur, dan begitu seterusnya.

Namun semua berubah sejak ia menjatuhkan dua tumpuk buku kamus tepat di kepala seorang Kim Jongin.

Jongin memang sadar jika hidup itu sungguh menyenangkan.

Ia tampan. Tidak ada yang tidak mengenalnya. Keluarganya berkecukupan. Primadona sekolah. Dia bebas melakukan apapun—termasuk mem-bully dan mengganggu orang lain. Tanpa dosa, tanpa belas kasihan.

Dia sempurna—ya meskipun ada noda di dalam kesempurnaan itu.

Awalnya hidup Jongin menyenangkan. Bangun, sekolah, mengganggu orang lain, bebas kemana saja, pulang untuk tidur, lalu bangun lagi, dan begitu seterusnya.

Tapi semua berubah ketika seseorang bernama Do Kyungsoo menjatuhkan dua buah kamus tebal ke kepalanya.

Hai gaes.

Iya gue tau ide ceritanya klise, plis jangan timpuk gue. g

Cerita ini gue bikin karena gue tuh lagi kangen banget sm Kaisoo. Ya walo dulu smpet hopeless ke mereka grgr itu tuh (diitalic-underline biar greget) dan beralih ke Chanbaek, gue malah akhirnya jatuh lagi ama Kaisoo. Ibarat klo udah jodoh emg dah gak bisa dipisahin lagi. g. Dan ternyata Tuhan memang mendukung gue. Si itu dah resmi lenyap dan gue bahagiaaa :v

Review kalian sangat dibutuhkan untuk melanjutkan cerita ini.

Sekian dan terima gaji ;-;

—chi.