Disclaimer: Punya Oda-sensei, saia cuma nyewa..

MOVING SOUL

Suatu siang di tengah laut, para anggota mugiwara sedang bersantai di dek rumput. Zoro tidur, Luffy, Usopp, dan Chopper bermain papan seluncur, Nami dan Robin membaca buku di bawah payung untuk melindungi diri mereka dari sengatan matahari, Brook bermain biola dan Franky sedang mengecek keadaan Sunny di sekitar dek.

"Cuaca hari ini begitu cerah. Benar, kan nona navigator?" kata Robin memulai pembicaraan.

Nami yang disebelahnya mengangguk membenarkan, "Benar. Hanya saja…" Nami melirik sinis Luffy, Usopp dan Chopper yang masih asyik bermain tak jauh dari tempatnya, "Suasana akan benar-benar sangat tenang kalau tidak ada tiga orang bodoh itu!"

"Hei, kalian bertiga! Jangan ribut, gantilah permainan lain yang membuat suasana jadi tenang." Teriak Nami.

"Eh?" Luffy, Usopp dan Chopper menoleh. "Kalau kalian tidak segera mengganti permainan, rasakan akibatnya." Ancam Nami sambil memamerkan kepalan tangan dan wajah garangnya. Serentak ketiga orang itu menelan ludah.

"Lu-Luffy, se-sebaiknya kita segera mengganti permainan kalau tidak mau mati ha-hari ini." Celetuk Usopp dengan nada gemetar. Disampingnya sudah ada Chopper yang sudah keringat dingin.

"A-aku setuju~…"

Luffy terlihat sibuk berpikir. "Ya, sudah kita main meriam saja. Kita tembak karang di sekitar kapal kita." Luffy tertawa lebar karena dia pikir itu adalah ide bagus.

"MALAH MAKIN BERISIK, BODOH!!!!" Nami melempar gelas beling ke kepala Luffy. Tepat sasaran! Chopper dan Usopp langsung berpelukan dengan seram.

"HIIIII~"

"Ah, bagaimana kalau kita bernyanyi saja?" usul Luffy lagi yang kini kepalanya tertancap pecahan beling gelas tadi dan mengalirkan darah segar golongan AB (?). "Brook, tolong mainkan lagu 'Biksu no Sake', ya?"

Brook menghentikan permainan biolanya, "Yang benar itu 'Binks no Sake', Luffy. Baiklah kalau begitu akan segera kumainkan, yohohoo…"

"YO HO HO HO YO HO HO HO (2X) BINKUSU NO SAKE WO TODOKE NI YUKU YO UMI KAZE KI MAKASE NAMI MAKASE…"

"Haah, bukannya tenang suasana malah makin ramai, dasar bodoh." Komentar Nami sambil melihat yang lainnya menari dan menyanyi. Robin yang disampingnya tertawa pelan.

"Yah, mereka kan memang orang-orang bodoh, Nami-swan." Sahut Sanji yang baru muncul dari dapur.

DUAARR!! Tiba-tiba saja tepat di atas kapal mereka ada sesuatu yang meledak, Saking kerasnya sampai-sampai Zoro terbangun.

"Apa? Ada apa?" serentak mereka melihat ke arah langit. Lalu muncullah seberkas cahaya yang sangat terang dan anehnya membuat mereka semua tak sadarkan diri begitu melihat cahaya itu.


"Ugh, sial! Cahaya apa itu tadi?" Keluh Sanji sambil memegang kepalanya yang sakit. Sanji melihat Nami yang baru sadar dari pingsan.

"Ah, Nami-swan, kau tidak apa-apa?" Tanya Sanji dengan cemas.

"Aku tidak apa-apa." Tapi yang menjawab malah Zoro.

"HEI, MARIMO SIALAN!!! KENAPA MALAH KAU YANG JAWAB??!!!"

"Apa maksudmu? Ini aku, Nami, bukan Zoro." Nami berkacak pinggang. Tapi begitu melihat lengannya yang berotot ia langsung kaget,"Whuaaa…kenapa badanku jadi berotot begini?"

Sanji melihat tingkah aneh Zoro dengan heran. Ia kemudian mengalihkan perhatiannya ke Robin, "Robin-chan, apa kau baik-baik saja?"

"Ya, terima kasih dokter." Sekarang yang menjawab adalah Luffy,

"LUFFY TEME!!! BUKAN KAMU YANG KUTANYA!"

"Tapi aku benar-benar Nico Robin, dokter."

"Dokter? Kenapa kau memanggilku dokter? Jangan-jangan…" Sanji melihat kebawah. Kenapa jarak lantai sepertinya dekat denganku? Dengan perlahan ia memegang kepalanya. Berbulu. Lalu dengan agak takut ia melihat kedua tangan dan kakinya: jari dua dan warnanya hitam. Sanji mulai curiga.

"Uwaaa…kupikir aku akan mati." Dengan agak terkejut Sanji menoleh ke sumber suara yang sangat tidak asing baginya.

"Uwaaa…itu, kan, tubuhku!!!" Sanji menunjuk tubuhnya dengan histeris. Usopp yang merasa dirinya ditunjuk bergumam pelan, "Apa maksudmu? Kau sakit, ya, Chopper?"

"Chopper?" Sanji langsung melihat dirinya. Tubuh berbulu, pendek dan mempunyai dua jari kaki dan tangan berwarna hitam. Dan betul saja dugaannya kalau tubuhnya saat ini adalah Chopper!!!

"Tidaaakkk!! Tubuh gentlemanku berubah jadi tubuh cerpelaiii!!! Tidak bisa diterimaaaa!!!!" jerit Sanji histeris.

"Kenapa sih dengan dia? Uwaaa….itu, kan, akuuuu!!!" seru Usopp ketika melihat tubuhnya tepat berdiri di depannya.

"Hei, apa maksudmu, koki sinting? Jelas-jelas aku ini Zoro dan…uwaaa!!!! Kenapa tubuhku ada disana????!!"

"Bodoh! Aku ini Nami!!"

Mereka semua saling berpandangan.

"ADA APA INIIIIIII????!!!!!!"

Keterangan:

Jiwa Luffy berpindah ke tubuh Franky

Jiwa Zoro berpindah ke tubuh Usopp

Jiwa Nami berpindah ke tubuh Zoro

Jiwa Usopp berpindah ke tubuh Sanji

Jiwa Sanji berpindah ke tubuh Chopper

Jiwa Chopper berpindah ke tubuh Brook

Jiwa Robin berpindah ke tubuh Luffy

Jiwa Franky berpindah ke tubuh Robin

Dan jiwa Brook berpindah ke tubuh Nami


"Gawat, gawat, gawat. Apa yang sebenarnya terjadi? Sangat tidak masuk akal! Apa mungkin karena pengaruh cahaya tadi? Tapi kenapa bisa?" Nami (dalam wujud Zoro) mondar-mandir sambil sibuk berpikir.

"Kalau menurutku, hal itu bisa saja terjadi. Sepertinya memang cahaya tadi yang membuat kita jadi begini." Sahut Robin (dalam wujud Luffy) dengan nada serius.

Tiba-tiba saja Franky, Usopp, Brook , Sanji dan Chopper tertawa terbahak-bahak.

"Hei, apa yang kalian tertawakan?" Tanya Nami (dalam wujud Zoro) kesal. Sanji (dalam wujud Chopper) langsung menjelaskannya, "Tidak. Kami tahu bahwa yang berbicara Nami-san dan Robin-chan. Tapi karena wujud kalian berdua adalah Luffy dan Zoro, kedua orang paling bodoh dikapal ini dan berbicara serius seperti itu rasanya tidak cocok sekaliii!!!Hahaha…" Sanji, Franky, Brook dan Chopper kembali tertawa.

"SIAPA YANG BODOH, HAH?!" Zoro dan Luffy yang sebenarnya langsung menjitak Sanji. Chopper (dalam wujud Brook) yang melihat badannya babak belur menjerit histeris, "Waaaa…jangan hancurkan tubuhkuuu!!!!"

Brook (dalam wujud Nami) angkat bicara, "Justru aku merasa bersyukur dengan kejadian ini."

"Hm?" semua memandang Brook. Brook melanjutkan kalimatnya dengan nada serius, "Sudah berpuluh-puluh tahun aku mengharapkan kembali mempunyai tubuh manusia, dan sekarang akhirnya impianku terkabul juga. Apalagi sekarang aku bisa melihat pakaian dalam Nami dengan leluasaa~…"

"JANGAN LAKUKAN ITU, TENGKORAK MESUM!!!" Nami (dalam wujud Zoro) menjitak Brook yang mau mengintip pakaian dalam yang dipakai tubuhnya. Sebenarnya Sanji juga mau menjitaknya tapi berhubung dia pendek dan Brook dalam wujud Nami, maka ia tak bisa melakukannya. "Aku tidak bisa memukul Nami-swaa~n, padahal sebenarnya dia adalah Brook. Sial!"

"Aaaahhh…tidak!!! Aku memukul diriku sendiri." Jerit Nami histeris. Ia lalu melihat Zoro (dalam wujud Usopp) dengan berapi-api, "Awas, kau, Zoro! Aku tidak akan memaafkan perbuatanmu!!!"

"KENAPA MENYALAHKANKU???!!! KAU SENDIRI YANG MEMUKUL DIRIMU DENGAN TUBUHKU!!!"

"Ehem…ehem…perhatian semuanya, aku punya pengumuman penting." Seru Usopp (dalam wujud Sanji) tiba-tiba yang sudah berdiri di atas tepi dek. Semua memperhatikan Usopp.

Sambil menutup mata dan tersenyum misterius ia berkata, "Ng…begini. Mumpung saat ini aku berada di dalam tubuh Sanji, bagaimana kalau aku memberitahukan kalian suatu rahasia yang selama ini dimiliki Sanji?"

"Apa? Apa itu?" Tanya Luffy (dalam wujud Franky) dengan semangat.

"Rahasianya adalah…." JRENG JRENG JRENG (terdengar musik aneh seperti dalam acara undian)

"RAHASIA MATA KIRI SANJI!!!"

"Uwooo…yeah…" bodohnya semua malah terhanyut dalam acara Usopp, termasuk Nami dan Robin. Mereka semua bertepuk tangan meriah.

Usopp melanjutkan kalimatnya dengan semangat ,"Aku rela menyisingkan rambut yang selama ini menutupi mata kiri Sanji. Dengan begitu semuanya tidak akan penasaran lagi, hahahaha…"

"TEME!! JANGAN SEKALI-KALI KAU LAKUKAN ITU ATAU AKU HAJAR KAU!!!" ancam Sanji yang mau menyerang Usopp. Tapi usahanya ditahan Zoro dan Franky.

"Ayo lakukaaan, Usopp!"

"Oke, oke. Semuanya, bersiaplah…MENYAKSIKAN RAHASIA DUNIAAA…!!" Usopp mulai menyisingkan rambut yang menutupi mata kirinya sehelai demi sehelai.

"TIIIIIIIIIDDDDDAAAAAAAAAKKKKKKKKK!!!!!!!!!" teriak Sanji. Entah kenapa adegan berubah jadi slow motion.

"JANGAN LAKUKAN ITU, BODOOOOOOHHH!!!!" Tiba-tiba muncul seseorang dari langit sambil membawa palu yang ukurannya sangat beeeeesaaaar. DUAAAGGGG!!!! Palu besar itu langsung memukul kepala Usopp sampai pingsan.

"Fuah, aku selamat." Sanji menghela napas lega.

"Si…siapa kau?" Tanya Nami heran campur takut.

"Aku? Ah, panggil saja Odacchi." Jawab orang itu sambil mengorek-ngorek hidung dengan kelingking kirinya.

"Odacchi?" semua memiringkan kepala heran. Mereka memandang orang aneh itu dari atas sampai bawah. Laki-laki sekitar umur 34 tahun, tinggi 172 cm, berambut hitam lurus dan bermata sipit.

"Benar! Dan kau…" laki-laki bernama Odacchi itu menunjuk Usopp yang baru sadar, "Jangan sekali-kali melakukan hal bodoh seperti itu, ya! Bisa-bisa semua pembacaku tahu dan tidak tertarik lagi dengan komik yang kubuat. Kalau kau melakukannya lagi, kau benar-benar akan hilang dari muka bumi ini, mengerti??"

"Me…mengerti!" jawab usopp gemetar sambil memberikan hormat.

"Waaahhh...kau punya senjata yang hebat sekali. Kalau begitu bergabunglah denganku!" kata Luffy gembira sambil menunjuk-nunjuk palu besar yang di pegang Odachhi.

Belum sempat Odachi menjawab, semua kru mugiwara (keculai Robin, Chopper dan Brook) berteriak, "JANGAN!!!"

"Hmmh, maaf, tapi aku punya tugas yang lebih penting lagi disana. Demi para fansku.." mata Odachhi menerawang ke langit sementara semuanya hanya bengong heran.

"Baiklah, kalau begitu aku balik dulu. Sampai jumpaaaa!!!!!" Odacchi lalu terbang menembus langit dengan gaya superman. Tentu saja sambil membawa palu besarnya.

"UWOOO…KEREEEENNN!!!" seru Luffy dengan mata berbinar-binar. Semuanya terpana memandang kepergian orang aneh itu yang cara perginya juga aneh. Mereka masih terdiam memikirkan intermezzo tadi. Saat tersadar…

"SIAPA ORANG GAK PENTING ITU???!!!!!"

"Haahh…ayo kembali ke topik. Jangan pikirkan orang aneh itu." Nami melihat Luffy (dalam wujud Franky) dan Chopper (dalam wujud Brook) yang masih melihat ke atas langit dengan mata berbinar-binar.

"SUDAH KUBILANG JANGAN PIKIRKAN ORANG ANEH ITU, FRANKY!!!! CHOPPEEEERRR!!!!"

"Oi, oi, Franky disini." Celetuk Franky (dalam wujud Robin). Nami menoleh, "Akh, aku lupa."

"Dan jangan lupakan kalau Brook disini."sambung Brook.

"AKU TIDAK AKAN LUPA!!"

Robin yang sedari tadi diam angkat bicara, "Sekarang kita harus mencari bukti sekitar dan menemukan pelakunya agar masalah ini dapat selesai."

"Benar." Nami mengepalkan tangannya. "Tidak akan kumaafkan…PELAKU YANG MELAKUKAN SEMUA INI!! AYO, KITA CARI PENJAHAT ITU!!!"

"AYE!!!!"

To be Continued...


Bisakah mereka menemukan penjahat itu? Siapa dalang dari semua ini?? Tunggu kelanjutannya di chapter berikutnya, ya-ha!!! (Lebay!!)

Review anda sangat membantu saia...

tolong review, ya!!

Walaupun saia tahu fic ini benar-benar gaje!!

Saia minta maaF!!!