Sebelum cerita dimulai, aku ingin memperkenalkan tokoh utama dalam cerita ini. Dialah Uzumaki Naruko. Dia adalah seorang mahasiswa di universitas Konohagakure. Naruko hanya gadis berpenampilan biasa. Sama seperti gadis-gadis yang berumur 19 tahun lainnya. Dia hidup sendirian di sebuah apartement yang sederhana. Orang tuanya meninggal 5 bulan yang lalu akibat kecelakaan. Dia menghidupi dirinya dan kakaknya yang sedang koma dirumah sakit dengan menjadi pelayan disebuah café. Hanya itu saja kerja sambilannya dan cukup untuk membayar pengobatan rumah sakit untuk kakakknya. Kakaknya bernama Uzumaki Kyubi. Kakaknya koma dirumah sakit akibat benturan yang sangat keras di kepalanya saat mengalami kecelakaan saat mengemudi.

Mereka kecelakaan akibat menabrak sebuat truk yang tiba-tiba berhenti didepan mereka, dan reflex si kyubi langsung membanti setir dan mengakibatkan mobilnya tersebut jatuh ke jurang. Akibatnya minato dan kushina langsung meninggal di tempat, kyubi tidak sadarkan diri. Naruko yang sedang ospek kuliah, mendengar berita tersebut, naruko pun meminta izin pada kakak tingkatnya dan langsung menuju ke rumah sakit. Dan dilihatlah ayah dan ibunya yang sudah tergeletak tak berdaya di kamar mayat, melihat kedua orangnya itu naruko hanya bisa menangis dan langsung terduduk tak berdaya. Dan dia ingat, hanya kakakknya yang selamat, dengan segera naruko langsung menuju kamar tempat kakakknya koma. Dan tangisan naruko meledak lagi ketika melihat kakaknya yang babak belur dan terbaring tak berdaya. 5 bulan kemudian telah naruko jalani tanpa kedua orang tuanya dan kakaknya. Inilah cerita seorang uzumaki naruko.

"triiiiinnnggg… triiiinnnngggg…" bunyi jam beker yang menunjukan arah jarum jam ke jam 7 dan membuat naruko terkejut dan terbangun. "haaahhhhh… sudah pagiii… hmmm…." Naruko yang masih uring-uringan dan mematikan jam bekernya yang berbunyi. Naruko pun bangun dan langsung menuju kamar mandi.

10 menit berlalu.

Naruko keluar dari kamar mandidan langsung menggunakan pakaiannya. Setelah itu dia menyisir rambutnya yang panjang se pinggang dan membiarkannya terurai indah. Naruko langsung membawa tas dan buku-buku mata pelajarannya untuk hari ini. Dan naruko pun siap untuk berangkat.

"huh.. aku lupa beli makanan kemaren.. haaaaahh…. Lapar….." ujar naruko sambil mengunci apartementnya. Naruko pun menuruni anak tangga dan berjalan langsung menuju halte bis. Akhirnya dia duduk di halte dimana bis berhenti nantinya. Bosan menunggu bis belum datang juga, naruko mencari novel di tasnya dan akhirnya ketemu,tanpa basa basi, naruko langsung membacanya.

Naruko sudah bosan membaca novel dan dia pun menoleh ke kanan dan ke kiri. Saat naruko melihat di tempat kiri pojokan, ada seorang pria yang sedang tertidur di halte bis.

"ya ampun.. kenapa laki-laki itu tidur ditempat seperti ini sih! Apa dia tidak takut kemalingan..?" pikirnya. Naruko pun heran melihat laki-laki itu. Tapi laki-laki itu sangat tampan. Rambut yang berwarna merah, kulit yang putih seputih pasir dipantai, lucunya ada tato di dahikirinya yang bertuliskan "Ai" , dan sepertinya dia kurang tidur sampai kelopak matanya hitam. Tapi tetap saja tidak menutupi ketampanan laki-laki itu. Naruko yang melihat lelaki itu hanya tersenyum lucu.

Bruuuuummmm….bruuummm.. bis pun berhenti di depan halte. Naruko pun berdiri begitu juga laki-laki pojokan kiri yang tadinya tertidur sekarang malah terbangun akibat suara dari bis itu. Naruko pun bergegas masuk terutama lelaki yang tertidur tadi.

Ketika semua penumpang sudah naik, bis pun mulai berjalan. Naruko hanya berdiri dan langsung memegang pegangan tangan yang bergantung di atas. Naruko melihat laki-laki berambut merah tadi. Dia berdiri di belakang naruko sentak membuat naruko malu dan deg-deg an.

"wah.. kok aku deg-degan yaa? Hmmm… jantungku.. berhentii deg-degan dong" batin naruko. Laki-laki itu tidak menghiraukan wanita yang didepannya dan melihat handphonenya.

Tiba-tiba ada motor yang berhenti tiba-tiba didepan bis otomatis bis pun berhenti tiba-tiba. Orang-orang pun kaget dan yang berdiri pun ada yang terjatuh dan ada juga yang bertahan. Naruko juga kaget dan dia kira akan terjatuh tetapi tidak, tiba-tiba secara reflex laki-laki berambut merah itu bertahan dengan tangan kiri yang tetap memegang pegangan dan tangan kanannya yang melihat naruko didepannya ingin jatuh, langsung memeluk pinggang naruko dari belakang. Itu membuat naruko kaget dan makin blushing.

"haaahhh! Si-siapa yang memelukku dari belakang?" kata hati naruko sambil melirik belakangnya.

"anda tidak apa-apa?" ujar laki-laki berambut merah tersebut. naruko yang menahan kegugupannya berusaha menjawab pertanyaan tersebut "ii-iiyaa.." ujar naruko. Mendengar jawaban naruko tersebut, laki-laki tersebut langsung melepaskan pelukan. Dan tetap melihat handphonenya. Naruko pun merapikan buku-bukunya yang terjatuh.

"haaaaaaahh… dia menolongku.. dia memelukku.. aaa-aaaaaaaaa….." naruko pun berdiri dan langsung menggenggam bukunya erat-erat sambil menutupi wajahnya yang merah merona..

Akhirnya naruko pun sampai di depan kampusnya. Tanpa basa-basi naruko pun turun dari bis. Dan dari pinggir jalan naruko melihat laki-laki berambut merah itu lagi. Dan laki-laki itu juga menoleh melihat naruko yang sudah turun dan melihatnya di pinggir jalan. Naruko yang melihat tatapnya membuat naruko makin blushing lagi. Bis itu pun berlalu meninggalkan naruko yang masih blushing melihat bis itu. "aaaaaaa… diaa melihatkuuu…. Huhuhuhuhuu" ujar naruko yang masih malu dan menutupi wajahnya yang merah dengan buku-buku yang di pegangnya.

Tiba di ruang kelasnya, naruko duduk dan melihat sakura yang sedang membaca majalah

"wah.. laki-laki ini menjadi eksekutif muda diumurnya yang baru 20 tahun. Keren sekali. Lihat naruko, tampan sekali pria ini. " ujar sakura kepada naruko. Tapi naruko hanya masa bodoh dengan semuanya dan tidak melihat majalah.

"ahh biasa.. Lagipula, kepalaku pusing, sakura." Jawab naruko sambil meletakkan buku-buku kuliahnya di atas meja.

"Sakura..Sepertinya gajihku di café tidak mampu membayar pengobatan kakakku. Aku harus bagaimana sakura…?" kata naruko sambil menatap sakura. Sakura yang mendengar itu hanya bisa prihatin karena sakura juga hidup sendirian dikota ini, ibu dan ayahnya tinggal di otogakure.

"lebih baik kamu mencari pekerjaan tambahan lagi, naruko. Oya. Aku punya teman dan temanku memberikan brosur iklan ini. Tapi, kamu tau pekerjaannya apa..?" kata sakura kepada naruko

"apa..? apapun itu aku terima sakura.. aku membutuhkan uang sekarang juga." Ucap naruko lirih

Sakura pun mendekatkan mulutnya ke telinga naruko dan berbisik

"bekerja menjadi Blackrose, atau pelacur di bar itu"

Naruko yang mendengar bisikan sakura, membuat naruko pun merinding dan ketakutan. Dia tidakmengira apa yang diucapkan sakura.

"be-benarkah?"

"benar naruko. Sebenarnya aku tidak usah menawarkanmu pekerjaan ini. Tapi gajihnya luyaman naruko, kau bisa membayar pengobatan kakakmu dan menghidupi dirimu sendiri." Ujar sakura kepada naruko. Saat mendengarnya, naruko hanya bisa terdiam.

"hmm… mungkin aku akan pikir-pikir dulu sakura chan, tapi bolehkah aku minta iklan itu ?"

"tentu.. silahkan, disitu kamu bisa menghubungi temanku, dia managernya. Namanya Ino Yamanaka."

Naruko menatap brosur iklan itu sambil menatap lirih dan bingung apakah dia akan terima pekerjaan ini..?

.

.

.

-Jam 3 sore-

Akhirnya kuliah naruko selesai juga, naruko langsung naik bis dan menuju ke rumah sakit. Setelah tiba dirumah sakit, dia pun turun dan berjalan menuju kamar kakaknya dirawat.

"selamat sore kak.. hah… hari ini sangat melelahkan. Oya aku membawakan kakak bunga anggrek berwarna ungu, cantik sekali. Hehehe.."

Naruko langsung menggantikan bunga yang sudah layu dengan bunga yang baru dia beli dipinggir jalan. Dan meletakkannya di atas meja di samping kakaknya. Setelah selesai, naruko pun duduk disamping kakaknya yang masih tidak sadarkan diri. Naruko mulai mengangkan tangan kiri kakaknya dan digenggamnya erat.

"kak… cepatlah sadar. Naruko rindu kasih sayang kakak. Naruko juga rindu candaan dan tawa kakak lagi. Kakak selalu memberi naruko semangat untuk hidup. Naruko sayang kakak.. banyak sekali cerita yang ingin naruko bagi dengan kakak." Naruko hanya bisa sedih dan miris melihat kakaknya.

-Kediaman Sabaku-

"selamat datang gaara-sama" sambut para pelayan yang kompak. Dan ada beberapa pelayan mengikutinya masuk kediaman Sabaku. Gaara langsung melepaskan tas nya, jas, jam tangan, dasi dan melemparkannya ke para pelayan yang sedang mengikutinya di belakang, dengan spontan, para pelayan yang mengikutinya menyambutnya dan setelah sampai ke depan ruangan atau bisa dibilang ruang pribadinya.

"Kami permisi dulu, gaara-sama" ujar para pelayan tersebut. dan gaara tidak menjawabnya. Para pelayan pun akhirnya pergi meninggalkannya. Tanpa pikir panjang, gaara langsung menuju ke sofa dan langsung duduk dengan nyamannya. Matanya menutup karena kelelahan.

Tampilan gaara saat ini sangat sexy dengan kemeja putih, kancing kemeja nya dibuka dan hanya sampai kancing ke 3. Memperlihatkan dadanya yang sangat atletis begitu sexy. Rambut yang berantakan. Wanita yang melihatnya akan histeris.

Kriiing kriing.. suara handphone nya berbunyi dan dilihatnya dengan malas. Di layarnya tertulis AYAH. Dengan malasnya gaara pun menjawab panggilan itu.

"moshi moshi.."

"gaara… jika kau masih belum menemukan wanita yang akan kau nikahkan. Biar ayah yang mencarikanmu. Sebulan lagi, ayah akan pulang dan memperlihatkan foto wanita-wanita cantik. Jadi kau harus memilih salah satu dari mereka. Atau biar ayah yang akan memilihnya sendiri. Bagaimana?"

"terserah"

Gaara pun langsung menutup telepon itu. Sebenarnya dia tidak ingin menikah dulu. Dia masih ingin menikmati masa lajangnya. Dia pun berpikir, jika ayahnya yang memilih, mending dia sendiri yang mencarinya.

Tanpa sadar gaara pun terlelap di sofa karena kelelahan. Para pelayan wanita yang melihatnya hanya dapat bisa terkagum dan terpesona dengan ketampanan tuan mereka. "gaara- sama tampan sekali…!"

-Apartemen Naruko-

Naruko pun tiba diapartemennya yang sangat sederhana. Hari ini di jadwalnya naruko tidak bekerja di café. Naruko pun membantingkan tubuhnya di ranjangnya. Naruko masih memikirkan brosur iklan itu. Tanpa pikir panjang, naruko langsung mengambil handphone nya di tas dan tidak lupa brosurnya. Dengan segera dia menekan nomor yang ada di brosur itu dan memanggilnya.

"moshi moshi… maaf.. apakah ini Ino Yamanaka…? Saya ingin melamarkan pekerjaan menjadi blackrose. Apa ada syarat-syaratnya ?" ucap naruko

"iya saya Ino. Saya managernya. Oke anda silahkan datang ke bar blackrose jam 9 malam."

"baiklah.. arigato ino san…" naruko pun menutup telepon itu. Dan akhirnya dia pun melihat jam tangannya yang menunjukan jam setengah 8 malam.

'Apakah ini pilihan terbaik ? maafkan aku ayah, ibu. Naruko berusaha semaksimal mungkin agar kakak dapat sembuh dan menemaniku lagi.'Pikir naruko. Tanpa rasa lelah, naruko langsung bangkit dan menuju kamar mandi. Setelah selesai, dia pun bermake up natural. Dan memilih baju yang menurutnya rapi dan sopan. Dan dipilhnya kemeja orange dan celana kain berwarna hitam. Itu cukup rapi.

Naruko kembali melihat jam tangannya menunjukan jam setengah 9. Waktunya dia pun pergi dan tidak lupa mengunci apartemennya dan berjalan menuju halte bis. Dan tanpa menunggu lama, bis sudah tiba. Dengan segera naruko langsung naik ke bi situ dan pergi menuju bar blackrose.

Sementara gaara yang terbangun ketika mendengar suara panggilan dari handphonenya. "Kriiing.. kriing" gaara pun melihat siapa yang berani mengganggu tidurnya. Dilayar handphonenya tertulis "Sasuke". Dengan terpaksa gaara pun mengangkat panggilan itu.

"hmm…"

"kau dimana gaara. Ayo kita berpesta di blackrose. Katanya disana ada wanita-wanita baru. Cepatlah"

"baiklah"

Gaara pun menutup panggilan sasuke. Dengan malasnya dia menuju kekamar mandi. 5 menit kemudian, dia langsung mengenakan kaos polo berwarna hitam dan celana jeans berwarna biru gelap. Selesai dengan kegiatannya di kamar, gaara pun langsung keluar dari rumahnya yang megah dan melesat menggunakan mobil mercedez nya.

-Blackrose barr-

Naruko akhirnya sampai di depan barr tersebut. banyak laki-laki dan perempuan yang keluar masuk. Sepertinya barr itu penuh. Naruko pun gugup apakah pilihannya ini tepat atau malah membuatnya menyesal?. Tapi naruko langsung menghapus kegugupannya. Ini demi kakaknya. Dengan berani, naruko melangkah ke depan dan menuju ke barr itu. Saat masuk, naruko langsung menutup DJ yang sangat keras dan banyak orang-orang sedang menari-nari di depan DJ yang sedang memainkan music anehnya. Maklum, naruko baru pertama kali kesini. Dia begitu polos. Dia bingung mencari ino yamanaka tapi banyak sekali orang-orang. Ketika seorang wanita melihat gerak geriknya yang begitu aneh, akhirnya dia menghampiri naruko yang sedang kebingungan.

"maaf ladies, sepertinya kau sedang kebingungan. Sedang mencari saya ya ?" Tanya seorang wanita berambut hitam pendek, berpenampilan anggun mengenakan dress yang sangat pendek dan tampaknya dia wanita dewasa.

"maaf… aku ingin bertemu dengan Ino yamanaka. Apakah anda mengenalnya..?" tanyanya kepada wanita dewasa itu. Mendengar nama ino, wanita itu hanya tersenyum dan langsung menarik lengan naruko sambil berlari. Entah dia mau dibawa kemana. Akhirnya tarikannya pun berhenti di sebuah ruangan remang bertirai merah bagai seperti tirai sang ratu saja.

"masuklah. Miss ino sudah menunggumu." Wanita itu langsung menyuruhku masuk. Dengan gugup naruko pun akhirnya masuk dan dilihatnya seorang wanita yang sedang mengenakan pakaian ala india sambil memegang pipa rokok yang panjang. Mirip ratu. Apalagi rambut panjangnya berwarna cream itu terurai panjang dan wajahnya pun sangat cantik. Apakah benar dia adalah teman sakura.

"selamat datang ladies. Siapa namamu ?"

"aa-ano.. nama saya naruko… naruko uzumaki… yang menelpon anda tadi. Saya ingin melamar pekerjaan."

"hmm… kau perawan ?"

"haah? tentu…"

"kau pernah bekerjadi barr sebelumnya ?"

"sa-saya hanya bekerja sebagai maid di café The Queen"

"baiklah.. kau diterima dan langsung kerja, tapii…. Ladies, kau harus mengganti baju kuno mu itu."

Naruko pun bahagia akhirnya dia dapat pekerjaan lainnya, tapi kebahagiaan itu tiba-tiba terhenti ketika ino bilang pakaiannya kuno. Lalu harus pakaian seperti apa?

"ma-maaf.. saya tidak membawa baju ganti.."

"tenang.. anko..!"

Wanita dewasa yang menarik naruko tadi pun datang. Ternyata dia bernama anko.

"anko.. tolong berikan gadis ini pakaian yang pantas. Oya.. jangan lupa kau dandan secantik mungkin. Dia langsung bekerja hari ini"

"baik miss ino…" dengan segera, wanita yang bernama anko pun menarik lengan naruko lagi dan menuju ke ruangan yang dipapan nama tersebut bertulis 'LADIES ROOM'. Terkejutlah naruko. Didalamnya penuh dress-dress yang anggun dan baju-baju yang sepertinya sangat minim, apalagi celana atau roknya. Dan alat makeup yang sangat lengkap.

"hmm… sepertinya kau cocok menggunakan ini, ladies. Gantilah pakaianmu, setelah itu aku akan memakeup mu.." ujar anko sambil tersenyum. naruko hanya bisa menurutinya. Ini juga perintah bos ino.

Menunggu naruko yang sedang siap-siap, kita kembali ke tempat gaara dan teman-temannya.

"ayo gaara… pilih wanitamu." Ujar sasuke kepadanya.

"hmm… aku bosan." Jawab gaara singkat

"huh.. kau ini selalu tidak semangat. Kau sedang memikirkan apa sih gaara..?" Tanya salah satu temannya yang bernama kiba.

"hoaaaamm… aku ngantuk…." Kata shikamaru yang juga termasuk teman dekatnya gaara juga.

"huh… aku mencari yang perawan, kiba" jawab gaara.

"hah? Apa kepalamu terbentur ? disini tidak ada wanita yang perawan. Sangaaat susah dicari…! Mendingan kau pilih wanita yang dihadapanmu. Cantik-cantik..ckckck" ucap kiba

"tetap tidak mau" tegas gaara

Sasuke pun hanya terdiam dan menarik nafas dalam-dalam saat mendengar sahabatnya menolak tawaran kiba.

"hay guys.. sepertinya gaara-sama sedang tidak mood untuk bersenang-senang. Xixixi" ujar ino yang tiba-tiba masuk ke ruangan VIP mereka dan sontak membuat gaara cs pun terkaget.

"apa-apaan kau ino ! jantungku bisa copot gara-gara kau!" ujar kiba yang masih kaget sambil menarik nafas dalam-dalam.

"maaf maaf.. hehehe… oya.. gaara, kau sedang mencari sang perawan kan ? aku punya stock wanita baru nih" kata ino. Mendengar perkataan ino, sasuke dan kiba pun kaget dan berdiri dari tempat duduk mereka sambil menatap ke ino. Dan gaara, hanya bersandar tidak menghiraukan perkataan ino tadi.

"BENARKAH ? AKU PESAN SATU" ujar kiba kepada ino

"AKU JUGA PESAN SATU" sasuke juga tidak kalah dengan kiba.

"Maaf guys… tapi stock kami hanya ada 1 wanita saja. Dan wanita ini special untukmu gaara-sama xixixi" kata ino sambil menatap gaara penuh arti. Mendengar perkataan ino, akhirnya gaara pun angkat bicara.

"baiklah.. bawa dia kesini. Aku ingin melihatnya dulu"

Tanpa pikir panjang, ino pun memanggil anko yang sudah bersama naruko yang sudah ganti pakaian. Saat mendengar suara ino, anko pun langsung membawa naruko ke room VIP gaara cs.

Dan naruko pun masuk ke room itu. Melihat naruko pun tiba-tiba sasuke dan kiba menjadi terpesona dan terpukau. Termasuk gaara. Tapi sepertinya gaara pernah bertemu dia.

Begitu pula naruko yang kaget melihat wajah yang dihadapannya itu. Lelaki yang tertidur di halte bis. Tiba-tiba membuat jantung naruko berdegup kencang.

"bagaimana gaara-sama…?" kami akan menyiapkanmu kamar VIP untukmu. Hehehehe" kata ino yang berdiri dibelakang naruko. Tanpa berpikir lagi, gaara langsung menjawabnya.

"aku menginginkannya" ucap gaara tidak beralih dari pandangannya terhadap naruko yang didepannya. Membuat naruko kaget dan berhasil membuat wajah naruko merah seperti saus tomat.

Yaa, penampilan naruko sangat mempesona dengan dress mini berwarna biru malam, rambut yang dikriting gantung sangat indah, make up yang menampakkan wajah nya sangat cantik dan bibirnya yang tipis di poles dengan lipstick berwarna pink muda. Gara-gara berpenampilan seperti itu, naruko menjadi malu dan tidak nyaman. Ini pertama kalinya dia mengenakan pakaia seperti ini.

"hah ? untuk kami mana, ino ?" Tanya kiba.

"iya.. stok wanita perawan untuk kami mana ?" sahut sasuke yang sambil kesal dengan ino

"hoam… terserahlah, aku mengantuk… membosankan…" shikamaru yang mulai bosan dan tertidur di samping kiba.

"maaf guys, sepertinya stock virgin sudah habis. Lagipula, gaara-sama sudah membayar duluan atas jasaku untuk mencari wanita the virgin, xixixi" ujar ino dan meninggalkan naruko, gaara, sasuke, kiba dan shikamaru yang masih tertidur.

"Huh… tidak seru ! kita akan menjadi penghalang untuk mereka berdua, suke. Sebaiknya kita pesan ladies yang lain saja." Kiba pun bangkit dari tempat duduknya dan menarik lengan sasuke dan shikamaru. Akibat tangannya tertarik, membuat shikamaru terbangun.

"hoaamm… kiba… aku mau pulang saja." Ujar shikamaru yang begitu lunglai.

"aku akan ikut denganmu, kiba.." sasuke pun juga bangkit menghampiri kiba dan shikamaru yang sudah di depannya dan meninggalkan naruko dan gaara di ruang VIP itu.

Sunyi, hening, dan dingin. Itulah yang dirasakan naruko saat ini. Naruko sedikit melirik gaara yang di sampingnya. Yang dia lihat, gaara hanya bersandar di sofa, matanya tertutup. Naruko sangat malu ingin menegurnya dan menyapanya. Dia mulai bosan dengan keheningan diantara mereka berdua, akhirnya naruko angkat bicara.

"Ga-Gaara kun.. a-aapa anda ingin minum se-sesuatu ?" naruko memberanikan diri dan menghadap ke gaara. Mendengar ucapan naruko, gaara pun langsung menghadap naruko. Jarak diantara mereka berdua begitu dekat, hingga naruko bisa mencium parfum mind dari tubuh gaara.

"Kau baru disini ?" Tanya gaara

"ii-iyaa…" naruko hanya menjawab sambil menundukan wajahnya yang sudah memerah dari tadi

"kau masih perawan ?"

"eeh.. ii-iiyaa" wajah naruko semakin memerah

"umurmu berapa ?"

"19 tahun…."

Gaara pun terdiam dan memikirkan pertanyaan apa lagi yang terlupakan

"namamu siapa ?"

"naruko.. uzumaki naruko"

Setelah itu, hening pun mulai datang diantara mereka berdua. Daritadi gaara terus yang bertanya. Dengan berani dan wajah yang masih memerah, naruko pun ingin bertanya hal yang sama dengan gaara.

"maa-maaf… nama tuan sii-siapa ?" naruko memberanikan dirinya untuk menatap gaara.

"Sabaku Gaara"

"Tuu-tuaan kee-keluarga Sabaku yang terkenal de-dengan kekayaan dan perusahaan-perusahaan yang terkenal di Konohagakure dan di luar negeri itu ?" mendengar gaara berasal dari keluarga Sabaku, naruko mulai kaget dan panik.

"panggil aku gaara saja. Itu perusahaan dari ayahku. Aku hanya disuruh untuk mengurusnya"

"maa-maaf… Gaa-gaara kun.. uu-umur anda berapa ?"

"20 tahun"

Hening pun tercipta kembali. Gaara mulai bersandar di sofa dan mulai bosan. Tanpa pikir panjang, gaara akan langsung to the point dengan naruko.

"Naruko.. maukah kau menjadi calon istriku ?"

Naruko kaget mendengar pernyataan gaara itu, dipikirannya apakah laki-laki ini mabuk ? tapi dia tidak meminum segelas pun. Apakah ini sungguhan ? naruko menanyakan sekali lagi mungkin naruko salah dengar.

"Maa-Maaksud aa-aandaa ? "

"Maukah kau menjadi calon istriku ? Jawab saja ya atau tidak."

Naruko akhirnya yakin, bahwa perkataan gaara tadi adalah sungguhan. Naruko kembali menundukan wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus yang sudah masak. Tapi bagaimana mungkin laki-laki seperti dia mau dengannya, dia belum tahu bagaimana latar belakang naruko yang hanya sebatang kara dan berusaha mencari uang untuk membayar pengobatan kakaknya. Apakah laki-laki itu serius.

Melihat wajah naruko yang terlihat bimbang dan bingung, akhirnya gaara mulai menyakinkan naruko.

"Jika kau terima, aku akan mengabulkan semua keinginanmu. Apapun itu."

Naruko pun membatu dan memikirkan apa yang kata gaara barusan. 'Apapun itu'. Naruko mulai mengingat kakaknya yang masih koma di rumah sakit. Biaya untuk pengobatan ayah dan ibunya saat mereka kecelakaan dan tidak lupa pengobatan kepada kyuubi, kakaknya. Membuat naruko harus menjual rumah ayah dan ibunya, menjual mobil satu-satunya milik ayahnya dan semua harta keluarganya. Itu pun belum seberapa. Belum lagi dengan perawatan dan pengobatan kepada kakaknya yang masih koma. Membuat naruko harus berjuang sendirian dan bekerja paruh waktu di café. Naruko berpikir jika dia terima, dia bisa membayar semua pengobatan dan kakak akan cepat sembuh.

Naruko pun kembali menatap gaara yang masih bersandar disofa. Akhirnya naruko menjawab tanpan ragu.

"Baiklah. Aku terima tawaranmu, tuan Sabaku.."

Gaara pun mulai menyeringai dan tersenyum dengan jawaban naruko.

"Jawaban yang bagus, nona Uzumaki." Jawab gaara.

Gaara pun akhirnya bangkit dari sofa, merapikan sedikit jaketnya dan menggenggam tangan naruko yang masih duduk di sofa.

"Malam ini, layani aku.."

Mendengar kata 'Layani' membuat naruko merinding dan wajahnya kembali memerah. Naruko berpikir lagi. Untuk apa dia menolaknya, gaara akan menjadi calon suaminya. Dan ini demi kakaknya sendiri.

Akhirnya naruko pun berdiri dan menggenggam erat tangan gaara yang sudah memegang tangannya lebih dulu. Gaara langsung menarik tangan naruko dan keluar dari kamar VIP itu dan melewati Ino Yamanaka yang sedang mengelilingi isi barr nya. Melihata gaara yang begitu tergesa-gesa, akhirnya ino pun menyapanya.

"Gaara sama, Hati-hati dijalan" teriak ino kepada gaara. Tapi gaara tidak menghiraukannya dan terus menuntun naruko untuk keluar dari barr ini dan menuju ke parkiran dimana mobil mewah milik gaara diparkirkan. Sudah menemukan mobilnya, gaara dan naruko pun masuk ke mobil. Dan melesat meninggalkan barr itu.

"Jujur.. Kepalaku sangat sakit jika berada disana terlalu lama." Ujar gaara sambil memegang kepalanya dengan tangan kirinya.

Naruko hanya terdiam dan tertunduk. Dipikirannya apakah jawabannya itu yang terbaik untuknya dan untuk Kyuu-nii. Gaara yang melirik naruko yang masih terdiam tanpa meliriknya, membuat gaara menghela nafas panjang dan berusaha untuk bersabar.

-Kediaman Sabaku-

Akhirnya, mereka pun sampai dikediaman megah dan mewah milik Keluarga Sabaku. Dan mobil mercedez milik gaara itu pun menuju ke garasi yang luas khusus untuk mobil-mobil gaara.

"Kii-kitaa sudah sampai di rumahmu ?" Naruko terpesona dengan mobil-mobil milik gaara yang mewah dan yang pastinya sangat mahal.

"Hmm… Kau mau diam di mobil saja, atau turun dan ikuti aku ?"

Naruko pun terbangun dari keterkagumannya dan turun dari mobil gaara. Sebenarnya dia canggung, salah tingkah dan takut. Ini pertama kalinya dia datang ke rumah semegah ini dan apa yang dikatakan Kyuu-nii kalau tahu adiknya itu sekarang berjalan dengan lelaki yang baru dikenalnya.

"Kenapa ?" gaara mulai rishi melihat naruko yang salah tingkah didekatnya

"aah.. ti-tidaak.. tidak apa-apa…" naruko pun menghampiri gaara dan langsung memegang lengan milik gaara.

"Selamat Datang, Gaara-sama" Sambutan pelayan yang sudah di balik pintu masuk rumah itu membuat naruko lumayan kaget. Gaara langsung menuntun naruko yang disampingnya untuk masuk dan menuju ke ruangan pribadi milik gaara, yaitu kamarnya. Sebagian pelayan pun mengikuti gaara dan naruko di belakang. Tetap berjalan, gaara seenaknya melempar jaket jeansnya dan jam tangannya ke belakang yang disambut para pelayannya yang daritadi di belakang mereka berdua. Naruko kaget melihat gaara seperti itu. Ingin sekali dia memarahinya, tapi keberanian naruko tidak cukup mampu untuk memarahinya, alasannya tentu saja, karena dia berasal dari keluarga Sabaku.

Sudah tiba di depan kamarnya, gaara pun melihat naruko yang masih mengenakan Jaket yang panjang sampai menutupi bagian lututnya dan tas tangan yang sepertinya penuh.

"Lepas jaketmu dan tas mu. Kasih ke para pelayan agar mereka menyimpannya. Aku risih melihatmu seperti ini"

Mendengar perintah gaara akhirnya naruko melepas jaketnya dan tasnya ke para pelayan. Pelayan pun pamit pergi kepada naruko dan gaara di dalam kamar. Naruko tidak sempat mengganti bajunya. Yang dia kenakan tetap baju dress biru kelam yang dikenakannya di barr. Dress itu hanya menutupi bagian setengah pahanya, bagian atas dressnya hanya menutupi bagian atas dadanya sehingga bahu dan lengannya tidak tertutupi dan terlihatlah sedikit belahan dadanya membuat naruko risih dan ingin segera melepas dress ini. Melihat naruko secara seksama, membuat gaara terkekeh kagum, kulit yang putih, tubuh yang lumayan berisi itu membuat gaara menyukai pemandangan yang ada dihadapannya.

"Gaa-gaara kun… Aa-apaa yang bii-bisa sayaa bantuu ?" Naruko pun menghilangkan keheningan diantara mereka berdua. Gaara pun menyentuh wajah naruko, leher, bahu dan sampai ke pinggang naruko. Jujur saja, gaara sudah tidak dapat menahan nafsu liarnya yang sudah menguasai dirinya.

"Gaa-gaara kun… anoo… Baa-bau alcohol."

Mendengar pernyataan naruko tadi gaara langsung menyiumi tubuhnya yang berasal dari baju polo yang dikenakannya. Memang bau alcohol, karena Teman-temannya tidak sengaja menumpahkan sedikit air alcohol itu ke baju gaara.

"Hmm.. aku mandi dulu"

"Aaa-aanoo…."

"Apa ?"

"Aku bo-boleh pinjam ba-bajumu..? Aa-aku tidak nyaman menggunakannya."

Gaara pun menghela nafasnya lagi. Akhirnya dia berjalan ke arah lemari pakainannya yang sangat besar. Disitu terdapat baju-baju dan kemeja-kemeja gaara yang sepertinya sangat mahal. Akhirnya Gaara mengambil baju kaosnya. Dan melemparkannya kea rah naruko. Spontan, naruko menyambutnya.

"Untuk sementara, pakai kaosku dulu. Itu sangat kecil di tubuhku. Mungkin itu muat untuk menutupi tubuhmu."

"Tee-teerimakasih… Gaara-kun" ucap naruko sambil tersipu malu. Dan gaara tidak memperdulikannya dan melesat ke kamar mandi.

-20 menit Kemudian-

Naruko pun sudah selesai melepaskan dressnya itu dan mengenakan kaos yang diberi oleh gaara. Dipikiran naruko kaos ini sangat besar dan melar. Baju itu sampai menutupi setengah pahanya. Tapi tidak apalah, lebih baik dia pakai kaos gaara ini daripada dress yang sangat minim tadi.

Kreeeek….

Gaara sudah selesai di kamar mandi dan membuka pintu kamar mandi itu. Dan dilihatnya naruko memandangnya dengan tatapan kaget dan malu.

Saat ini gaara hanya mengenakan handuk yang dilingkari di pinggangnya, rambutnya yang acak-acakan dan yang membuat wajah naruko merona karena tubuh gaara yang berotot dan sixpeck. Dimata naruko, Gaara sangat… sexy

"Kenapa ? aku sexy ya ?" ujar gaara yang berhasil menebak pikiran naruko sontak membuat wajah naruko seperti kepiting rebus. Sangat merah

"Aa-annoo… Kaosmu se-sepertinya ke-kebesaran… "

Tanpa naruko tahu, gaara sudah ada dihadapannya dan langsung membelai pipi naruko dengan lembut.

"Tidak kok… Kamu cocok menggunakannya…"

"Taa-taapi… Ii-inii terlalu bee-besar…"

"Tapi kau terlihat sexy dengan kaosku ini"

Gaara pun langsung membanting tubuh naruko dan tubuhnya di kasur King size milik gaara. Tanpa aba-aba, gaara sudah menciumi bibir naruko dan melumatnya. Mata naruko terbelalak melihat perbuatan gaara terhadapnya. Apalagi lidah gaara yang ingin masukke mulutnya. Tapi naruko tidak mengizinkannya. Menyadari penolakan naruko, gaara pun menggigit pelan bibir bawah naruko dan akhirnya mulut naruko terbuka dan gaara pun langsung memasukkan lidahnya dan memain-mainkan lidah naruko. Membuat naruko kehabisan oksigen dan mendesah.

"Hmmmmmppppp….!"

Akhirnya gaara melepaskan ciuman liarnya dan dilihatnya wajah naruko sesekali, penuh air keringat dan nafas naruko yang memburu. Gaara menunduk dan mendekatkan bibirnya di telinga naruko dan membisikan sesuatu.

"Izinkan aku untuk menjadi yang pertama…"

~~ T B C ~~

Silahkan Reviewnya hehehe…

Gomen, aku telat update chapternya maklum hari libur hehehe jadi semua aktivitas ku berhentikan untuk sementara.

Ini fanfic kedua ku. Dari dulu aku ingin menceritakan tentang kehidupan naruko dengan gaara. Mereka memang cocok hehehe _

Chapter 2 nya akan ada adegan +18 tahun ke atas hehehe. Jadi beri waktu aku beberapa bulan untuk membuatnya. Masalahnya, ini pertama kali aku buat fanfic yang ada LEMON nya hehehe

Sebelum pamit, terimakasih yang sudah Review di fanfict pertamaku ^_^

Silahkan di review fanfict keduaku ini. Minta Kritik dan saran para pembaca yap.

Oya lupa….

Maaf ya alur ceritanya ada yang kecepatan, ada yang aneh da nada kalimat atau kata-kata yang salah dalam pengetikan. Maklum aku ga teliti orangnya hehehe

Thanks ya yang sudah membaca dan Jangan lupa untuk Review nya. *_*