In The Mood For Love © Bangsterchan
Cast: BTS all members
Rated: T
Disclaimer: Semua Cast disini bukan milik saya namun mereka milik Keluarga mereka dan BigHit Entertainment (kecuali OC).
a/n: Fanfic ini murni hasil buatan saya. Apabila reader menemukan kesamaan cerita dengan karya orang lain itu bukan unsur kesengajaan. Terima Kasih.
.
.
.
Di Minggu sore hari ini tak biasanya langit tampak mendung. Namun hal itu tak menyurutkan niat pemuda bersurai mint itu untuk pergi ke kawasan perbelanjaan di Seoul untuk membeli persediaan novel untuk dibacanya. Tiga buah novel yang dibelinya minggu lalu sudah tamat dibacanya.
"Kenapa anda tidak meminta saya saja untuk pergi ke toko buku?" tanya Pak Kang, supir pribadi Min Yoongi, pemuda bersurai mint tadi. "bukankah anda baru sembuh?"
Yoongi yang tadinya tengah menikmati pemandangan kota dari kaca mobil pun tersentak. Ia hanya balas menatap supir pribadinya yang masih fokus dengan jalanan didepannya dengan datar. For your information, Yoongi tidak suka duduk dibelakang jika hanya pergi berdua dengan Pak Kang.
"Aku lebih suka memilih buku sendiri daripada harus menyuruh seseorang membelikannya untukku. Lagipula, aku masih belum menentukan buku apa yang ingin kubeli hari ini." Kata Yoongi.
"Ah begitu. Tapi bagaimana jika Nyonya Min khawatir?" tanya Pak Kang sekali lagi.
Yoongi menghela napasnya sebelum menjawab.
"Aku sudah menelpon Eomma tadi. Walaupun awalnya Eomma tidak mengizinkan tapi aku bisa meyakinkan beliau untuk tidak perlu khawatir." Jawabnya.
Tak terasa mereka sudah sampai di toko buku langganan Yoongi. Gerimis perlahan mulai membasahi tanah sedikit demi sedikit. Pak Kang keluar terlebih dahulu dengan payung merah ditangannya dan membukakan pintu mobil untuk Yoongi.
"Pak Kang tunggu saja di mobil. Aku tidak akan lama." Ujar Yoongi saat mereka menginjakkan kaki di depan pintu masuk toko itu.
"Tapi Tuan..."
"Kalau ada apa-apa aku akan hubungi Pak Kang," ucap Yoongi kemudian sebelum Pak Kang melanjutkan. Ia pun segera memasuki toko.
.
Yoongi berjalan menyusuri rak buku di bagian novel. Ada begitu banyak buku-buku baru yang terbit menggugah minatnya untuk membeli. Yoongi menyukai semua jenis novel berbagai genre. Tapi yang paling disukainya adalah novel dengan genre 'sekolah' dan 'fantasi'.
Saat ini ditangannya ia telah membawa dua buah novel yang membuatnya tertarik. Dan ia merasa masih kurang dan berniat untuk menambah satu atau dua buah buku lagi untuk dibelinya. Matanya yang sipit terus menelusuri kiranya buku yang akan dibelinya sampai ia menangkap sebuah buku dengan gambar kupu-kupu besar di sampulnya. Dengan cepat tangannya pun mengambil buku tersebut bersamaan dengan sebuah tangan milik orang lain yang juga meraih buku itu.
Yoongi segera menoleh dan mendapati seorang pemuda yang tidak lebih tinggi darinya tengah menatapnya balik.
"Ah, rupanya kau juga menginginkan buku ini,"
Perkataan pemuda itu membuat Yoongi tersadar dan dengan segera menarik tangannya yang masih bersentuhan dengan tangan pemuda itu. Ia merasa bahwa kedua pipinya memanas karena malu dan canggung. Dilihatnya pemuda itu terkekeh lalu mengambil buku tersebut dan menyerahkannya pada Yoongi.
Yoongi yang belum tersadar sepenuhnya hanya bisa menatap pemuda itu keheranan. Tidak mengerti apa yang harus dilakukan.
"Ambillah!" ucap pemuda itu sambil menyerahkan buku tersebut ke tangan Yoongi yang masih terpaku.
"T-tapi, sepertinya ini stok terakhir," kata Yoongi terbata.
"Ah, kau sudah sadar rupanya." Balasan pemuda itu membuat kedua pipi Yoongi kembali memanas. "sudahlah. Kau bawa saja aku tidak terlalu menginginkan buku itu kok."
"Oh benarkah? Baiklah kalau kau tidak mau." Kata Yoongi pada akhirnya.
"Lagipula, kalau aku penasaran dengan buku itu kau bisa ceritakan padaku jika kau sudah menyelesaikannya kan?!" lanjut pemuda itu.
Yoongi mengernyit heran. Apa maksud pemuda ini? Batinnya.
"Kau berkata seperti itu seolah-olah kita akan bertemu lagi." Ujar Yoongi.
Pemuda itu tertawa. Membuat kernyitan di dahi Yoongi semakin bertambah. Ia hampir saja berpikir untuk menelpon rumah sakit jiwa karena mengira pemuda di depannya sudah gila. Sebelum bisa mendengar ucapan balik pemuda itu Yoongi dikejutkan dengan tepukan di bahunya. Membuat Yoongi terperanjat saking kagetnya.
"Pak Kang!"
"Saya cemas karena tuan muda belum keluar sama sekali. Anda bilang hanya sebentar bukan?!" Kata Pak Kang dengan wajah khawatirnya.
"Maaf Pak Kang. Aku hanya terlalu asyik memilih buku." Jelas Yoongi. "lagipula ini aku sudah selesai kok. Hanya tinggal membayar."
Pak Kang menghela napas. Yoongi diam-diam melirik pemuda yang tadinya berdiri dibelakangnya. Nampaknya pemuda itu sudah pergi. Yoongi dan Pak Kang pun segera menuju ke kasir. Setelah membayar semua novelnya Yoongi pun beranjak keluar dari toko buku dengan Pak Kang yang mengekor dibelakang. Nampaknya tadi hujan cukup deras.
.
.
.
Malamnya Min Yoongi tengah berbaring di ranjang king sizenya yang hangat. Matanya terfokus pada novel bersampul kupu-kupu yang sempat membuatnya bertemu dengan pemuda aneh berambut orange. Mengingat pemuda itu membuat Yoongi kehilangan fokus pada bacaannya.
Drrt Drrt Drrt
"Nomor siapa ini?" Yoongi mengernyit bingung. "Halo."
"Ya Min Yoongi! Kau tidak kangen padaku?"
"Suga?"
TBC
Haiiiiiiii. Kembali lagi dengan saya. Mungkin beberapa yang sudah membaca Fanfic saya sudah lupa siapa Saya ini hohohoho. Bagi yang familiar dengan FF Ketika Hujan Menjadi Gerimis dan I Choose To Be Faithful mungkin sedikit ingat dengan saya hahahahha (terlalu PD). Saya balik lagi dengan FF MinYoon. Maklum saya lagi cinta-cintanya sama BTS apalagi Min Suga :D
Nah dari cuplikan percakapan diatas sudah tahu kan kalau Yoongi itu punya kembaran? Dan kalian tentunya tahu dong siapa yang ketemu sama Yoongi? Apa ceritanya perlu dilanjutkan? Saya sangat menantikan review dari kalian. Dan tenang aja. Saya gak menargetkan review harus berapa baru saya update kok. Saya updatenya kalau sudah ada kesempatan untuk mengerjakan dan memublishnya.
Jangan panggil saya author, thor, mimin/min ya. Panggil aja Bangchan atau enchan. Hahahaha.
Untuk semua fanfic saya yang statusnya masih TEBECE mohon maaf sekali kalau saya belum bisa melanjutkan. Mungkin mau fokus ke fanfic ini dulu (mungkin).
Bagi kalian semua yang membaca FF ini saya tunggu Review kalian dan antusiasme kalian akan kelanjutan ceritanya.
Kritik dan Saran sangat ditunggu. Yang mau tanya-tanya juga silahkan saya tunggu. Yang mau kenalan lebih lanjut juga silakan hayuk. Terima kasih. Sampai jumpa di chapter depan ya.
