Always Love U

Disclameir : kyuwook bukan punya saya.

Pairing : Kyuwook.

Warning : BL, Death cara, TYPO, GAJE, berantakan dan antek-anteknya.

Genre : Romance / angst (entah bisa di sebut angst atau tidak)

Fic twoshot pertama nih...

Request from lailatul magfiroh 16, mian kalau cerita yang eon buat tidak memuaskan.

Tidak suka jangan di paksakan membaca klik back aja, warning berlaku jadi No Bash.

.

.

Star

Chapter 1

Siang itu udara sangat cerah angin berhembus pelan menerbangkan beberapa helai daun yang berguguran, suasana di siang hari itu sangatlah nyaman untuk di nikmati namun tidak bagi seorang namja tampan bertubuh tinggi tegap dengan sepasang iris coklat yang senada dengan rambut ikalnya.

Raut wajahnya menyiratkan luka, kesedihan dan juga kekecewaan yang mendalam, sorot matanya tak kalah sendu namun juga penuh dengan kilat amarah tatkala sepasang mata itu kini menatap tajam seseorang yang berada di depannya.

"Apa maksud dari ucapanmu?" tanya namja berambut ikal itu pada sosok namja mungil di depannya.

"Apa kau sudah tuli, aku bilang kita P-U-T-U-S." Jawabnya penuh penekanan.

"Ulangi sekali lagi." Desisnya tajam.

"Kita pu.."

Buagh

Tembok di samping namja mungil beriris caramel itu retak ketika namja berambut coklat itu menghantamnya sekuat tenaga, darah segar mengalir di sekiar kepalan tangannya.

"Apa kau sadar dengan ucapanmu itu?"

"Sangat." Jawab namja mungil itu singkat.

"Lalu apa artinya hubungan kita selama ini Kim Ryeowook?!" maki namja berambut ikal pada namja di depannya yang ternyata bernama Kim Ryeowook itu.

Ryeowook menatap datar namja tampan di depannya, dia adalah Cho Kyuhyun anak dari seorang pengusaha yang kaya di Korea, orangtua Kyuhyun juga merupakan salah satu donatur terbesar di sekolahnya, banyak yang menginginkan untuk menjadi kekasih seorang Cho Kyuhyun namun sayangnya dari semua murid baik itu namja atau yeoja yang naksir padanya, hanya satu orang yang benar-benar di lirik oleh Kyuhyun, siapa lagi kalau bukan Kim Ryeowook namja manis dan mungil di depannya ini.

Kim Ryeowook hanya namja biasa dan sederhana kehidupannya pun bisa di bilang pas-pasan, dia tinggal berdua bersama saudara sepupunya yang bernama Lee Hyukjae atau lebih akrab dengan panggilan Eunhyuk, marga Eunhyuk dan Ryeowook memang berbeda karena Eunhyuk memakai marga Appanya.

"Kyu aku sudah bosan denganmu, selama ini aku hanya memanfaatkanmu saja tidak lebih." Sungguh kata-kata namja mungil itu sangat menyayat hati Kyuhyun, apa katanya memanfaatkan.

"Tarik ucapanmu kembali."

"Tidak, bukankah sudah ku katakan aku sudah bosan denganmu, minggir biarkan aku lewat aku sudah muak melihat wajahmu." Ryeowook mendorong bahu Kyuhyun kemudian melewatinya begitu saja.

"Apa?..apa salahku chagie...semuanya sudah aku lakukan untukmu, lalu apa artinya itu." Ryeowook menulikan telinganya berusaha untuk tidak peduli dan meneruskan langkahnya meninggalkan Kyuhyun seorang diri yang masih menatap punggungnya dengan sendu.

'Mianhae kyu, ini kulakukan demi kebaikanmu' batin Ryeowook.

Kyuhyun pov

Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada kekasihku, dia tiba-tiba datang padaku dan menyeretku ketaman belakang sekolah dan tanpa alasan yang jelas dia memutuskanku begitu saja.

Memang ada yang aneh dengan sikapnya akhir-akhir ini bahkan beberapa bulan yang lalu semua di awali saat aku memberinya kado ulangtahun.

"Chagie ini untukmu."

"Apa ini kyu?"

"Bukalah ini adalah hadiah ulangtahunmu dariku mian aku baru bisa memberikannya sekarang."

"Ulangtahunku kan 3 hari yang lalu."

"Ta-tapi.."

"Ini ku kembalikan padamu."

Aku masih ingat chagie, waktu itu kau melemparkan kado dariku dan hampir mengenai wajahku lalu kau pergi begitu saja, saat itu aku berpikir ada apa denganmu.

"Chagie, ini aku membelikan boneka untukmu."

"Aku kan maunya boneka jerapah, kenapa kau malah memberikan aku boneka kelinci."

"Bukankah tadi kau bilang ingin boneka bunny."

"Tidak aku tadi bilang jerapah, Kyu."

"Tapi boneka itu sudah ada yang membelinya, chagie."

"Aku tidak mau tau, ya sudah aku pergi saja."

Semua yang aku berikan padamu pasti kau anggap salah, bukankah saat itu jelas-jelas kau sangat ingin boneka bunny tapi kenapa malah berubah saat aku sudah membawakannya dan aku selalu berusaha untuk memahaminya.

"Chagie, di hari jadi kita nanti kau ingin kita merayakannya di mana?"

"Paris, aku ingin kesana."

"Tapi itu terlalu jauh, chagie."

"Pokoknya aku ingin kesana."

Aku ingat kau juga sangat marah saat itu karena nyatanya aku tidak bisa mengabulkan keinginanmu, mianhae chagie, bukan aku bermaksud untuk tidak menuruti keinginanmu tapi saat itu kita akan menghadapi ulangan di sekolah.

Dan hari ini adalah hari yang paling tidak ku inginkan, kau dengan teganya memutuskan aku hanya karena bosan, aku sungguh tidak bisa menerima ini semua, aku akan membuatmu kembali padaku lihat saja.

Kyuhyun pov end

.

"Kyu kau darimana saja." Seorang namja bertubuh tinggi menghampiri Kyuhyun yang masuk kedalam kelasnya dengan gontai dan berjalan menuju bangku miliknya, terlihat seoranbg namja yang sepertinya satu bangku dengannya sudah duduk manis di sana.

"Aku tadi di belakang sekolah Min." Jawab Kyuhyun lemas pada namja yang merupakan sahabat dekatnya, Changmin.

"Hei, Wae? Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau jadi murung begitu?"

"Aku putus dengan Ryeowook." Jawab Kyuhyun agak ragu untuk mengungkapkannya.

"Apa? beraninya dia pada sahabatku." Changmin berdiri dari duduknya.

"Kau mau kemana Min."

"Aku mau menemuinya."

"Jangan, ini masalahku dengan Ryeowook kau tidak perlu ikut campur." Cegah Kyuhyun, Changmin kembali mendudukan dirinya.

'Aku akan memberinya pelajaran' batin Changmin.

.

.

Ryeowook melangkah dengan ringan menuju kantin, biasanya dia akan di temani oleh sepupunya Hyukjae tapi karena sepupunya saat ini sedang menjenguk namjachingunya jadilah dia istirahat seorang diri di kantin.

Byurr

Tepat saat namja mungil itu memasuki area kantin seorang yeoja menyiramnya dengan segelas jus yang di bawanya.

"Apa mau kalian?" tanya Ryeowook dengan nada datar tak di pedulikannya cairan lengket yang menetes di ujung rambutnya yang juga mengotori seragamnya.

"Kau tau apa kesalahanmu?" yeoja itu balik bertanya.

"Apa aku pernah berbuat salah pada kalian?"

"Tentu saja, kau itu namja tidak tau diri, berani sekali kau memutuskan Kyuhyun Oppa seenaknya saja dan membuatnya bersedih." Ucap yeoja yang ternyata masih satu kelas dengan Kyuhyun.

"Lalu apa urusannya denganku, akukan sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengannya, kenapa kau tidak menghiburnya saja bukankah..kau suka padanya Seohyun-ssi." Seohyun mengeram marah dan makin menatap tajam Ryeowook, memang benar Seohyun adalah salah satu dari sekian banyak yeoja yang menyukai Kyuhyun.

"Kau.."

"Maaf aku tidak suka berurusan dengan yeoja, bisa tolong menyingkir." Seohyun menubruk bahu Ryeowook dengan bahunya sebelum akhirnya menjauh dari Ryeowook.

Ryeowook menggelengkan kepalanya pelan kemudian berjalan kearah lain, dirinya tidak jadi kekantin di karenakan kondisinya yang basah dan lengket karena siraman air jus.

.

Di toilet

Ryeowook membersihkan dirinya di dalam toilet.

"Huh kalau begini aku sebaiknya absen saja." Gerutunya sambil tangannya mengucek pakaiannya di wastafel yang ada di sana.

Nyut

Denyutan di kepala Ryeowook mengharuskan namja mungil itu untuk berhenti dari kegiatannya.

"Arrrghh...tidak jangan sekarang...arrgghh sakit...sekali.." ringisnya, sebelah tangannya memegang bagian kepalanya.

"O-obat..mana obat itu." Ryeowook merogoh-rogoh saku celananya lalu mengambil botol kecil berisi obat miliknya, di ambil ya sebutir obat lalu di masukan kedalam mulutnya dan Ryeowook langsung menelannya.

Ryeowook menyenderkan tubuhnya di tembok toilet sekolah dirinya benar-benar merasa lelah, apalagi penyakitnya yang selalu kambuh kapan saja jika dia lupa meminum obatnya.

Ryeowook memang menderita kanker otak yang sudah mencapai stadium akhir, hidupnya pun tidak akan bertahan lebih dari 3 bulan sesuai dengan vonis yang di nyatakan dokter yang sempat menanganinya.

Tak ada yang tahu tentang kondisinya bahkan Kyuhyun yang notabene adalah namjachingunya dulu pun tidak di beritahu olehnya, hanya Eunhyuk dan Donghae saja yang tahu kondisinya.

Awalnya Eunhyuk pun tidak tahu hanya saja Eunhyuk pernah memergokinya sedang berusaha membersihkan darah yang saat itu keluar dari hidungnya, Eunhyuk yang merasa khawatir langsung menyeret Ryeowook kerumah sakit pada saat itulah Eunhyuk tahu tentang penyakit yang di derita sepupunya.

"Kyu." Lirinya menyebut nama seseorang yang sangat di cintainya sampai sekarang, "Mianhae." Perlahan kelopak mata Ryeowook menutup.-

.

.

.

"Wookie, kita perlu bicara." Kyuhyun dengan langkah cepat menyusul Ryeowook yang saat itu sedang berjalan seorang diri di koridor sekolah.

"Kurasa tak ada yang perlu di bicarakan lagi Kyu." Ucap Ryeowook datar.

"Tidak, aku masih belum bisa menerima semua ini Wookie, aku tidak ingin putus darimu."

"Kyu, sadarlah aku ini tidak pantas untukmu, kau taukan selama ini aku hanya memanfaatkanmu saja."

Kyuhyun menggeleng kuat, "Aku tidak percaya ucapanmu."

"Terserah." Ryeowook berjalan melewati Kyuhyun.

"Kembalilah padaku chagie." Mohon Kyuhyun lirih suaranya sedikit bergetar.

"Mian, tapi aku sudah memiliki kekasih baru." Kyuhyun buru-buru menoleh dan menatap Ryeowook tajam dan penuh selidik, di cengkramnya bahu Ryeowook kuat.

"Katakan, siapa namja itu? Akan kubunuh dia." Kata Kyuhyun penuh ancaman, Ryeowook memalingkan wajahnya tak sanggup beradu tatap dengan namja di depannya.

"Bukan urusanmu." Ujarnya singkat, kedua tangannya mendorong dada bidang namja yang lebih tinggi darinya itu, dan meneruskan kembali langkahnya menuju gerbang sekolah.

Kyuhyun tidak tinggal diam namja tampan itu mengikuti Ryeowook yang semakin mempercepat langkah kakinya.

Sesampainya di gerbang Ryeowook langsung menghampiri seseorang yang sepertinya sudah menunggunya saat ini.

"Hae hyung maaf aku sedikit lama." Ucap Ryeowook pada namja yang di panggil Hae atau nama lengkapnya Lee Donghae itu.

"Tak apa Wookie."

"Hyung boleh aku minta sedikit bantuanmu?" namja berwajah ikan itu mengernyit.

"Bantuan apa?" tanyanya heran.

"Apa di belakangku ada seorang namja berambut ikal coklat?" Donghae melihat kearah belakang Ryeowook, tidak jauh dari sana berdiri Kyuhyun yang menatap tajam pada keduanya dengan rahang yang mengeras dan tangan yang terkepal kuat.

"Ne ada."

"Hyung dekatkan wajah hyung, berpura-puralah seolah kita terlihat sedang berciuman."

"Tapi Wookie.."

"Lakukan hyung, kumohon." Pintanya, dengan agak ragu Donghae akhirnya menuruti permintaan calon adik iparnya itu, ya Donghae adalah kekasih sepupu Ryeowook yang bernama Lee Hyukjae.

Kyuhyun mendengus menyaksikan pandangan menyakitkan di depannya, ingin sekali dirinya menghampiri keduanya dan menghajar namja yang sudah berani mencium kekasihnya, memang jika di lihat dari arah pandang Kyuhyun, Ryeowook dan Donghae terlihat seperti sedang berciuman, dengan perasaan marah dan kecewa Kyuhyun pergi dari tempat itu.

"Bagaimana apa dia sudah pergi?" tanya Ryeowook.

"Ne, baru saja." Mendengar itu Ryeowook bernafas lega.

"Gomawo hyung, kajja sebaiknya kita pulang." Keduanya kemudian masuk kedalam mobil hitam milik Donghae yang terparkir tak jauh dari sana.

.

.

.

Satu minggu telah berlalu sejak Ryeowook memutuskan hubungannya dengan Kyuhyun, dirinya yang biasanya sering berbaur dengan teman-teman sekolahnya kini nampak sering menyendiri, bahkan Eunhyuk sudah mengajaknya berkali-kali untuk sarapan di kantin namja mungil itu tetap bergeming di tempatnya.

"Wookie kita kekantin yu." Ajak Eunhyuk untuk yang kesekian kalinya.

"Ani, hyung saja yang kesana sendiri." Tolak Ryeowook.

"Pokoknya kau harus makan siang Wookie, nanti kau bisa lapar saat pelajaran di mulai kembali." Eunhyuk masih belum menyerah untuk membujuk sepupunya.

"Aku tidak lapar." Ujarnya.

"Haah~," Eunhyuk menghela nafas percuma rasanya dia mengeluarkan seribu rayuan dan bujukan agar Ryeowook mau makan siang, akhir-akhir ini Ryeowook memang keras kepala.

Brak

Seseorang membanting pintu kelas dengan keras membuat beberapa murid yang masih berada di kelas menoleh kearah pintu, di sana berdiri seorang namja bertubuh tinggi berambut ikal coklat sedang menatap tajam seseorang yang masih terduduk di dekat jendela.

'Kyu? Mau apa dia kemari?' tanyannya dalam hati, Kyuhyun memang tidak satu kelas dengannya, kelas Kyuhyun ada di sebelah kelas Ryeowook.

Tap tap tap

"Kita perlu bicara." Ucap namja tampan itu setelah dirinya sampai di bangku milik Ryeowook.

"Kurasa tak ada yang perlu di bicarakan lagi Kyu." balas Ryeowook samvil memalingkan wajahnya kearah jendela.

"Ikut aku." Kyuhyun menarik pergelangan tangan Ryeowook.

"Ya! Appo kyu." Ringisnya saat merasakan sakit di pergelangan tangannya.

"Lepaskan dia evil, dia bilang tidak mau ikut denganmu."

"Aku tidak mempunyai urusan denganmu." Desis Kyuhyun tajam.

"Tentu saja ini urusanku, apa kau lupa aku adalah sepupu Ryeowook."

"Dan aku adalah namjachingu-nya."

"Kyu! Hubungan kita sudah berakhir apa kau sudah lupa."

"Sampai kapan pun aku tidak akan mengakuinya, ini sepihak." Ryeowook terdiam, tidak dia terdiam bukan karena perkataan Kyuhyun tapi karena sakit di kepalanya yang menyerang tiba-tiba.

Ryeowook mengerutkan keningnya sakit di kepalanya semakin menjadi perlahan sebelah tangannya memegang keningnya yang terasa bagai di tusuk ribuan jarum.

"Tidak, jangan, kumohon jangan di depan dia.'

Tes

Setetes demi setetes cairan hangat berwarna merah mengalir melalui kedua lubang hidungnya.

"Ommo! Wookie hidungmu berdarah." Pekik Eunhyuk, buru-buru tangannya merogoh saku dan mengambil sebuah sapu tangan untuk menyumbat darah yang mulai mengalir semakin banyak dan mengenai seagam milik Ryeowook.

"Chagie, apa yang terjadi denganmu?" tanya Kyuhyun panik.

"Aku akan membawanya ke UKS."

"Ani, biar aku yang membawanya." Cegah Kyuhyun yang langsung menggendong Ryeowook ala bridal.

"K-Kyu.."

"Aku akan membawamu ke UKS." Kyuhyun melangkah keluar dari kelas Ryeowook di ikuti Eunhyuk, kedua namja itu benar-benar cemas.

.

.

Eunhyuk dan Kyuhyun duduk di kursi yang berada tepat di samping ranjang Ryeowook, keduanya kini menunggu Ryeowook yang tak sadarkan diri beberapa menit yang lalu, darah yang mengalir dari lubang hidungnya pun sudah di bersihkan.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Ryeowook, kau pasti tau sesuatu kan? Apa yang sebenarnya kalian sembunyikan dariku?" tanya Kyuhyun bertubi-tubi.

"Ti-tidak ada." Jawab Eunhyuk agak gugup, dia sudah berjanji pada Ryeowook untuk tidak mengatakan apa-apa pada Kyuhyun walau namja tampan itu memaksa sekalipun.

"Jangan berbohong padaku, apa yang tidak ku ketahui selama ini? Jawab aku!" bentak Kyuhyun pada akhirnya.

"Ya! Berani sekali kau membentakku."

"Itu karena kau tidak menjawab pertanyaanku dengan benar." Bola mata Eunhyuk bergerak gelisah, memikirkan jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan Kyuhyun yang terasa menyudutkannya.

'Wookie, apa yang harus hyung lakukan, haruskah hyung mengatakan yang sebenarnya.' Batinnya bimbang.

"Hyung kumohon..jangan katakan tenang penyakitku pada Kyuhyun jika suatu saat nanti dia bertanya apa yang terjadi denganku."

"Wae?"

"Aku hanya tidak ingin dia bersedih saat aku pergi, karena aku merasa tidak sanggup jika melihatnya bersedih."

"Wookie.."

"Lebih baik dia membenciku mulai dari sekarang."

Eunhyuk kembali mengingat pembicaraanya dengan Ryeowook beberapa bulan yang lalu, namja mungil itu meminta agar sepupunya jangan menceritakan apapun tentang keadaanya pada Kyuhyun.

"S-sungguh aku tidak menyembunyikan apapun, Kyu." Kyuhyun makin menajamkan tatapannya, tangannya di lipatkan di depan dada.

"Kalau begitu aku akan membawanya kerumah sakit sekarang juga dan memeriksa keadaanya, dengan atau tanpa ijin darimu aku tidak peduli." Kyuhyun berdiri dari duduknya.

"Ya! Apa yang kau lakukan, Ryeowook hanya kelelahan dan dia butuh istirahat." Cegah Eunhyuk saat melihat Kyuhyun kembali menggendong Ryeowook dan mulai melangkah keluar.

"Sayang sekali aku tidak percaya." Kyuhyun melangkah keluar dari UKS.

"K-Kyu, tunggu dulu, baiklah kau boleh membawanya kerumah sakit, tapi aku juga ikut."

"Terserah." Ucapnya singkat.

.

.

.

Kyuhyun dan Ryeowook sudah berada di dalam mobil milik Kyuhyun.

"Kyu mian aku tadi mengambil tasku dan juga tas Ryeowook di kelas." Ucap Eunhyuk, "Kyu kenapa kau duduk di belakang, siapa nanti yang akan mengemudikan mobilnya?" tanya namja manis pemilik gummy smile itu.

"Kau."

"Eh? Apa maksudmu?"

"Kau yang menyetir mobilnya, aku di sini saja."

"Ya! Aishh, kau selalu saja seenaknya." Gerutu Eunhyuk tapi toh dia tetap mengikuti kata-kata namja evil itu.

"Kalau terjadi apa-apa di jalan bukan salahku." Ucap Eunhyuk tak mau tau, Kyuhyun hanya cuek saja menanggapinya dan malah mendekap kekasihnya dengan erat.

Seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai dokter keluar dari kamar rawat tempat Ryeowook berada.

"Uisa, apa Ryeowook sudah sadar? Apa yang sebenarnya terjadi padanya?" tanya Kyuhyun.

"Keadaanya tidak bisa di bilang baik." Jawab sang dokter.

"Maksud dokter?" tanya Kyuhyun kurang mengerti dengan jawaban sang dokter, Eunhyuk menatap was-was pada Kyuhyun, 'aigoo, bagaimana ini Kyuhyun sebentar lagi pasti marah padaku' batin namja pemilik gummy smile itu.

"Memangnya anda tidak tau jika pasien mengidap kanker otak dan sekarang sudah mencapai stadium akhir." Jelas sang dokter.

Deg

Bagai tersambar petir di siang bolong Kyuhyun benar-benar tidak menyangka akan mendapat pemberitahuan yang menyakitkan seperti ini, tubuh namja tampan itu melemas seketika seakan beban yang menyangga tubuhnya lenyap saat itu juga.

Kyuhyun menoleh kearah Eunhyuk dan menatapnya dengan tatapan yang mematikan, Eunhyuk agak merinding saat di tatap seperti itu oleh Kyuhyun, 'Tamat riwayatmu Lee Hyukjae' batin Eunhyuk pasrah.

"Pasien sekarang sudah sadar kalian bisa menjenguknya sekarang, saya permisi dulu karena ada pasien yang harus saya tangani." Pamit sang dokter sambil berlalu, Kyuhyun dan Eunhyuk mengangguk.

Setelah sang dokter pergi Kyuhyun kembali menoleh kearah Eunhyuk dengan tatapan mautnya.

"Bisa kau jelaskan padaku tentang semua ini? .membutuhkannya." kata Kyuhyun penuh penekanan.

Eunhyuk akhirnya menceritakan semuanya pada Kyuhyun, termasuk alasan kenapa Ryeowook memutuskan Kyuhyun.

"Aku akan menemuinya sekarang." Kata Kyuhyun tatapan Kyuhyun berubah nyalang seperti seekor singa yang siap menerkam mangsanya, di putarnya knop pintu kamar rawat Ryeowook dan masuk kedalam.

Cklek

Kyuhyun menghampiri Ryeowook yang kini dalam posisi terduduk di pinggir tempat tidur masih dengan tatapan nyalangnya, amarah sudah siap di tumpahkannya, sedangkan Ryeowook terkejut melihat kedatangan Kyuhyun.

"Kyu-"

"Berani sekali kau menyembunyikan ini dariku." Ucapnya tajam, namja tampan itu berjalan sangat perlahan kearah Ryeowook.

Bunyi gesekan sol sepatu dengan lantai membuat suasana sedikit tegang, Eunhyuk menatap khawatir sepupunya.

"Kyu aku-"

Bruk

Ucapan Ryeowook terpotong saat tiba-tiba Kyuhyun jatuh berlutut tepat saat berhenti di depan namja mungil itu.

"Kenapa sayang, kenapa kau menyembunyikan ini dariku?" katanya dengan nada suara tinggi.

".."

"Katakan, Apa aku begitu tidak berguna sampai hal sepenting ini kau rahasiakan dariku." Perlahan airmata terjatuh di kedua pipi namja tampan itu.

Ryeowook ikut berlutut dan berhadapan dengan Kyuhyun.

"Maaf aku.."

Grep

Kyuhyun merengkuh tubuh mungil itu lalu membenamkan wajahnya di leher kekasihnya.

"Aku tidak butuh maaf darimu, yang aku butuhkan saat ini adalah penjelasan darimu." Ujarnya sambil menghirup aroma tubuh kekasihnya, aroma yang seminggu ini tidak tercium di indra penciumannya.

"Aku hanya tidak ingin jika kau bersedih saat ku tinggalkan Kyu, sudah cukup aku melihatmu terpuruk saat kau kehilangan Eomma-mu." Jelas namja mungil itu lirih.

"Babbo, tentu siapapun pasti akan bersedih jika seseorang yang dicintanyai pergi, begitupun denganku jika kau meninggalkanku." Ujarnya.

"Karena itulah Kyu, aku tidak ingin kau bersedih, lebih baik kau membenciku daripada kau harus terpuruk karenaku."

"Tidak bisa, aku tidak bisa membencimu, walaupun pernah kucoba tapi tetap tidak bisa sayang."

"Kyu..."

"Sebaiknya kau beristirahat saja." Kyuhyun mengalihkan pembicaraan.

"Tapi aku ingin pulang, aku tidak betah." Ucap Ryeowook, Kyuhyun mengangguk pelan.

.

.

.

Ryeowook dan Eunhyuk masuk kedalam rumah milik mereka di ikuti Kyuhyun di belakangnya, namja tampan itu berniat menginap di rumah kekasihnya walau awalnya Ryeowook melarangnya namun karena namja tampan itu terus memaksa hingga akhirnya Ryeowook menyerah dan mengijinkan juga.

Malamnya

Ryeowook dan Kyuhyun duduk bersebelahan di kursi meja makan sambil memperhatikan Eunhyuk yang sibuk menyiapkan makan malam.

"Nah, semua sudah selesai, kajja kita makan, Wookie kau harus makan yang banyak ne, hyung perhatikan tubuhmu makin kurus saja."kata Eunhyuk yang di sertai anggukan setuju dari Kyuhyun.

"Ne hyung." Balasnya, Ryeowook hendak mengambil sepotong daging dipiring yang berada di depannya namun niatannya keburu di cegah oleh namja di sebelahnya.

"Tunggu dulu chagie, biar aku yang mencobanya dulu." Cegahnya.

"Kyu, aku tau masakanku sangat enak, tapi kau tidak perlu mencegah Wookie untuk memakan makannya." Ujar Eunhyuk sedikit PD.

"Kau ini PD sekali, aku melakukan ini karena aku ingin mencoba apakah masakan ini layak di konsumsi kekasihku atau tidak."kata Kyuhyun yang sukses membuat Eunhyuk melotot tajam padanya.

"Apa maksudmu mengatakan itu, kau pikir masakanku ini beracun. Wookie jangan dengarkan dia."

"Andwae." Kyuhyun mengambil sepotong daging lalu memasukan kedalam mulutnya kemudian mengunyahnya secara perlahan.

"Umm, enak juga, chagie kau boleh memakannya sekarang." Ryeowook mengangguk kemudian mulai memakan bagiannya, Eunhyuk menganga melihat pemandangan di depannya.

'Mwo? Ryeowook lebih menuruti perintah si evil daripada aku, aigoo~ jangan-jangan dia memakai guna-guna lagi pada Wookie' batin Eunhyuk.

.

Jam menunjukan pukul 2 malam, kedua bola mata Ryeowook terbuka dan menampakan sepasang iris caramel yang indah, namja mungil itu mulai menggerakan tubuhnya mencoba untuk beranjak namun sepasang lengan kekar memeluk pinggangnya sehingga membuatnya agak sulit bergerak.

"Kyu." Ucapnya pelan, dia baru ingat jika kekasihnya itu sedang menginap di rumahnya atau lebih tepatnya di kamarnya, perlahan di lepaskannya pengangan tangan namja tampan itu, setelah terlepas Ryeowook mulai beranjak dari tempat tidurnya lalu melangkah keluar dari kamarnya.

.

Ryeowook duduk termenung di depan televisi yang menyala.

Grep

Seseorang tiba-tiba saja memeluk dari belakang dan juga sebuah selimut hangat untuk menutupi tubuh keduanya.

"Kyu.."

"Kau bisa masuk angin, chagie." Kata namja tampan itu lembut.

"Gomawo." Sebuah kecupan di pucuk kepala namja mungil itu sebagai jawaban dari Kyuhyun.

"Kenapa kau malah bangun chagie? besokkan kita harus sekolah." Tanya Kyuhyun.

"Entahlah Kyu, begitu aku terbangun rasanya terlalu sulit untuk memejamkan mata kembali." Jawab Ryeowook.

Kyuhyun mengeratkan pelukannya menambah rasa hangat di tubuh keduanya.

"Wae? Apa... kau merasa takut chagie." Ryeowook mengangguk pelan.

"Ne aku selalu takut kyu. Takut jika seandainya aku tertidur maka aku tidak bisa terbangun lagi."

"Jangan...jangan katakan itu, aku tidak ingin mendengarnya."

"Kyu.."

"Ssstt, tidurlah, aku tau kau mengantuk chagie." Bisik Kyuhyun di telinga namja mungil itu.

"T-Tapi kau harus janji akan membangunkan aku jika sudah pagi." Kyuhyun mengangguk.

"Ne, aku akan membangunkanmu, nah sekarang tidurlah." Ucap Kyuhyun.

Ryeowook mengangguk, namja mungil itu lalu menyandarkan kepalanya di bahu kekasihnya, memejamkan mata kemudian terlelap.

Kyuhyun membelai dan mengusap surai madu kekasihnya dengan penuh rasa sayang.

'Chagie, apapaun yang terjadi pada dirimu, aku akan selalu berada di sisimu, menjagamu, menemanimu, bahkan jika kau harus pergi meninggalkan dunia ini selama-lamanya pun aku akan menyusulmu, karena aku akan selalu mencintaimu sampai kapanpun.'

TBC

Haiii readers kimi bawa ff baru nih..mian belum bisa lanjut yang lain coz masih dalam proses...

Harusnya ini OS tapi karena takut kepanjangan makanya di bagi jadi 2 chap..

Buat lailatul magfiroh,, ini ff-nya mian kalau masih amburadul and tidak sesuai harapan...

Oke tanpa banya cingcong kimi permisi dulu

Paipai

Review pliss