Saat pertama kali mata kita bertatapan

Kurasakan debaran hangat menjalar dari dadaku

Kau dengan gaya yang cool, mengucapkan selamat tinggal padaku

Meski sebentar, tapi aku sangat menyukai saat-saat itu

Dengan polosnya, aku mulai menaruh rasa padamu

Ya, aku menyukaimu...

Uchiha...

Sasuke...

.

.

.

.

INSIDE

A NARUTO FANFICT

DISCLAIMER : KISHIMOTO MASASHI

FICT BY : SASSHI KEN

GENRE : HURT/COMFORT, POETRY

MAIN CHARACTER : KARIN, SASUKE, SAKURA

WARNING : GAJE, ABAL, TYPO, AMATIRAN, CONTAIN SPOILER (MAYBE), FAIL POETRY, CANON TIME SETTING

HOPE U LIKE IT :D

.

.

.

.

Sasuke...

Aku selalu memikiranmu sejak saat itu

Aku selalu berharap keajaiban datang

Aku berharap, kita dapat bertemu lagi

Dan ternyata keajaiban memang betul-betul ada

Aku dapat bertemu denganmu

Dan kau memintaku untuk menjadi rekan timmu

Kau tahu bagaimana perasaanku?

Aku sangat senang, sangat...sangat

Aku bahagia, aku dapat membantumu

Aku tak peduli, walau kita bekerjasama sebgai penjahat

Asalkan aku dapat bersamamu,

Itu tak masalah...

Aku terlalu bahagia, sampai aku kehilangan kontrol diriku

Aku bahkan sering berbuat genit padamu

Tapi, bukan maksudku untuk menjadi perempuan murahan

Aku hanya ingin menarik hatimu

Aku hanya ingin, kau menolehku

Bukan sebagai rekan tim,

Tetapi sebagai seorang kekasih

Tak mudah memang untuk merebut hatimu

Kau tak pernah memperdulikan cinta

Kau hanya terobsesi pada dendammu

Kau semakin terjerumus kedalam kegelapan

Chakramu, semakin dingin dan gelap

Tapi anehnya, aku malah semakin menyukaimu

Mungkin logikaku tak bisa berjalan

Tapi,

Hatikulah yang bergerak

Waktu terus berjalan,

Hingga aku menyadari sebuah fakta,

Bahwa kau ingin membunuhku

Ku menyuruh mantan rekan timmu untuk membunuhku

Tanpa perasaan, kau mengatakannya dengan kejam

Kau memang jahat

Sasuke...

Bagaiman bisa aku jatuh cinta pada orang tak berperasaan sepertimu?

Aku membencimu

Sangat membencimu

Kau mencoba untuk membunuhku

Kucoba untuk menepis semua perasaan sayangku padamu

Namun nyatanya, aku tak bisa...

Bahkan hatiku seolah medan perang

Di satu sisi,

Aku ingin menjauh darimu dan membencimu

Namun disisi lain,

Aku masih ingin tetap menyimpan perasaan cintaku...

Aku bagai kapal yang terombang-ambing

Bahkan aku sendiri tak tahu,

Bagaimana perasaanku sebenarnya

Hingga akhirnya aku menemukan sebuah jawaban,

Kalau aku,

Masih menyukaimu...

Sasuke...

Aku selalu berharap,

Setelah perang besar ini,

Kau berpaling padaku...

Kau menyukaiku dan kita hidup bahagia bersama

Lagi-lagi, aku salah besar

Dibalik hawa dinginmu,

Kau masih menyimpan sebuah perasaan cinta

Dibalik rasa dendam dan kebencianmu,

Kau masih mempertahankan sebuah ikatan

Akhirnya aku sadar,

Kau mempertahankan perasaanmu pada seseorang

Perasaan cinta

Kepada gadis merah muda itu...

Kenapa?

Kenapa kau pandai sekali bersandiwara?

Kau tahu bagaimana perasaanku?

Hatiku terasa sakit, dan sesak

Lebih menyakitkan daripada saat kau mencoba membunuhku dulu...

Aku akui, kalau aku kalah

Aku kalah dari gadis Haruno itu

Aku tak bisa memenangkan hatimu

Karena hatimu, telah dimenangkan gadis pink itu

Aku takkan pernah bisa berjalan di sampingmu,

Menggenggan tanganmu,

Dan melihat wajahmu dari samping...

Karena,

Sudah ada gadis beriris emerald yang akan selalu berada di sisimu

Yang akan menerangi kegelapanmu...

Aku mungkin takkan bisa berada di sisimu

Tapi, mungkin aku akan berada di belakangmu

Aku memang tak bisa menatap wajahmu,

Tapi,

Aku bisa melihat punggungmu

Itu saja, aku sudah senang...

Aku takkan bisa bersamamu di sampingmu

Aku mungkin tak bisa melindungimu dari depan

Tapi kumohon,

Izinkan aku,

Untuk melindungimu...

Dari belakang...

.

.

.

.

"Kumohon, bertahanlah!" ninja medis itu mengerahkan seluruh kemampuan medisnya untuk mengobati gadis berkacamata yang tengah sekarat di depannya. Darah menodai hampir seluruh pakaian gadis yang berbaring itu.

"Sa... Sakura," gadis berkacamata itu, Karin namanya. Ia merintih pelan memanggil nama gadis yang berusaha menolongnya. Tatapannya sayu, bahkan mengabur, sekalipun ia telah menggunakan kacamata.

"Jangan bicara lagi, Karin. Aku akan menyembuhkan lukamu!" Sakura makin memperbanyak chakra yang digunakannya untuk menolong gadis itu. Chakra kehijauan berpijar di tangannya.

"Percuma... Sakura," tak dihiraukannya perintah Sakura. Karin tahu, ini memang percuma. Darahnya sudah betul-betul habis, jantungnya telah pecah, chakranya menipis, dan ia tahu, sebentar lagi shinigami akan datang kepadanya.

"Sakura.. jangan membuang-buang chakramu untukku. Aku... aku takkan bisa diselamatkan lagi. Jadi, biarkan aku pergi, Sakura..." ucapnya sambil mengumpulkan sisa-sisa tenaganya. Bahkan untuk berbicarapun, rasanya ia sudah tidak kuat lagi.

"Ka... Karin," air mata menggenangi pelupuk mata Sakura. Haruno itu tak mampu lagi membendung kesedihannya. "Jangan bicara yang aneh-aneh! Aku murid Tsunade-sama, jadi aku yakin, aku bisa menyembuhkanmu!"

"Sakura..." Karin terharu mendengar perkataan Sakura. Kenapa? Kenapa Sakura mau menolongnya? Padahal jelas-jelas mereka adalah rival, rival dalam memperebutkan Sasuke. "Ini... sudah takdir. Takdirku yang takkan dapat kau ubah,"

Dengan lemah, ia mencoba memegang tangan Sakura yang sedang mengeluarkan chakra. Pegangannya pada tangan Sakura, otomatis menghentikan pengobatan yang sedang Sakura lakukan. Awalnya Sakura kaget, namun melihat kesungguhan hati di mata Karin, ia hanya mengikuti apa yang Karin inginkan.

"Sa..sakura... Kau rivalku. Ka..kau dan aku, berusaha untuk mendapatkan hati Sasuke. Tapi nyatanya, aku kalah.. A...aku, tak bisa memenangkannya," ucap Uzumaki itu dengan suara yang parau dan serak. "Sampai kapanpun... hanya kau.. yang akan ada di hatinya. Sakura... kumohon... tuntun Sasuke ke cahaya, jangan biarkan dia... ke arah ke..kegelapan. Kumohon, berikan cinta...yang telah lama hilang di hatinya. Ku...kumohon..."

"Sakura, kumohon... lindungi Sasuke, dari apapun..."

Dan dengan berakhirnya kalimat itu, maka berakhir sudahlah, kehidupan Uzumaki Karin, seorang ninja pendeteksi yang melepas cintanya...

.

.

.

.

.

FINISH

.

.

.

.

.

Bacotan Author

Okey, biar author jelasin, Ken suka pair SasuSaku, tapi Ken juga suka pair SasuKarin. Yah, untuk SasuKarin, khusus di ffn aja sih, kalo di manganya, malah berasa kek comedy -,-

Oh ya, ini udah poetry apa belum? Mau bentuk pake majas-majas diksi yang blablablah, Ken gabisa, failed malahan T.T Biarin lah, yang penting ada :P Ini juga first fic Ken yang genre poetry...

Tanpa banyak bacot, minta reviewnya ya minnaaa...

Riau, 5 Desember 2014

H-1 The Last Naruto Movie

Sambil nungggu uang bulanan,

Sign,

Sasshi Ken