Anneeyooong.. Hahah.. saya balik lagi bawa FF.. yang sebenernya udah di publish tapi saya edit dan saya publish lagi. Okelah, silahkan di nikmati :D

.

.

Cast : Kai, Luhan (EXO)

Support Cast : CL (2NE1), Lee HyungJoong, Chanyeol, D.O and Lay (EXO)

Genre : Romance, Comedy, Drama,

Disclaimer : Tuhan. Tuhan. Semuanya punya Tuhan. Saya cuma pinjem.


"Kai."

Kai masih sibuk dengan Galaxy Tab di tangannya.

"Kaii."

Ia tidak menghiraukan siapapun.

"Kaaaiii.. Kau dengar aku tidak?"

Tidak.

"KAAAIII!"

Luhan berteriak di telinga Kai, yang diteriaki begitu reflek melontarkan ringan Tab ditangannya. Ia menoleh jengkel ke 'rusa kecil' yang meneriakinya. Padahal ia sedang seru serunya main Temple Run, tapi gara gara Luhan ia harus puas dengan jatuh ke lubang yang sama.

EXO M memang tengah kembali ke Korea. Seperti biasa, kalau kegiatan mereka di China selesai, maka mereka harus kembali kesini. Maka jadilah, keluarga kecil nan bahagia (plus berisik) duizhang Kris pindah ke sini. Tapi, nyatanya, siang ini tidak semua member di dorm. Beberapa member harus keluar untuk mengisi jadwal mereka.

"Gege apaan sih!" katanya, Luhan lalu tersenyum manis akibat perbuatannya. Kai hanya meliriknya lalu kembali ke Tab.

"Ku dengar, kau pacaran dengan Minzy 2NE1, ne?"

"Tidak. Aku tidak pacaran dengannya." jawab Kai santai. Selalu begitu, ketika Kai ditanya para sunbaenim di SM juga jawabannya selalu begitu. Memangnya dia gila apa mau umbar umbar hubungan 'rahasia yang tidak terlalu rahasia' itu ke orang orang?

Sejauh ini, hanya keluarga besar YG, hyungdeul dan satu dongsaeng di EXO-K lalu manajernya saja yang tahu.

"Jangan bohong Kai-goon. Aku mengenalmu tidak sebulan dua bulan. Kutanya sekali lagi, kau pacaran ya dengan Minzy 2NE1?" tuntut Luhan, Kai melirik hyung kesayangan Sehun ini, lalu tersenyum manis.

"Tidak."

"Lalu kenapa kau membingkai foto selca milik Minzy yang kau sembunyikan di bawah bantalmu?" Kini ganti Luhan yang tersenyum manis, Kai membeku dan mem-pause permainannya, membalikkan badannya pada Luhan.

Dia kaget.

"B-bagaimana.. Hah?" kini ganti Kai yang ketar ketir. Luhan tertawa puas.

"Kau ini! Tega sekali tidak memberi tahu member EXO-M yang lain? Kita kan satu! We are one!" kata Luhan sembari mengacungkan ibu jari menirukan slogan mereka, Kai menghembuskan nafas kesal.

"Aku berencana memberitahu EXO-M hyungdeul. Tapi, ternyata. Sepertinya. Luhan ge sudah tahu duluan." kata Kai malas, menaruh Tab di meja dan menyandarkan punggung di sofa.

Terbongkar sudah rahasia kecil dan manis Kai. Luhan tertawa lagi.

"Siapa saja yang sudah tahu, ge?"

"Hm? Dari EXO M?" tanya Luhan, mengambil Tab milik Kai dan mulai memainkannya. Kai mengangguk, "aku, Chen, dan Xiumin." kata Luhan tersenyum memandang layar Tab. Kai mengerutkan kening.

"Lalu, Lay ge, Kris ge dan Tao ge?"

"Aku memberimu kesempatan untuk memberi tahu mereka sendiri. Ingat, beri tahu mereka secepatnya. Sebelum mereka yang memergokimu keluar bersama Mingkki."

"Yang boleh memanggilnya seperti itu cuma aku, ge!"

Kai tiba tiba kesal karena Luhan memanggil gadis manisnya dengan sebutan seperti itu, Luhan menatap Kai dengan tatapan iba.

"Semua orang juga memanggilnya seperti itu, pabo. Username miliknya di Twitter namanya Mingkki. Memang berapa orang yang bakal kau marahi kalau memanggil Mingkki dengan seperti itu?"

"Memang siapa bilang aku marah gara gara gege memanggilnya Mingkki? Aku cuma nggak suka gege memanggilnya dengan nada manja seperti itu."

"Oh, jadi kau suka bermanja manja ke gadis yang 4 hari lebih muda darimu?"

Kai tersentak, rasanya dia mau menjambak Luhan sekarang juga. Tapi diurungkan karena dia lebih sayang tangannya melakukan hal hal yang berguna timbang menjambak Luhan. Seperti misalkan, mengelus kepala Mingkki.

Hening. Yang terdengan cuma desisan Luhan yang kalah di game Tabnya. Luhan lalu menutup game dan menoleh pada Kai yang menunduk memainkan jemarinya, ia tersenyum simpul. Ingat akan tujuannya bertanya soal hubungan Kai dengan Minzy.

"Kata orang, kalau kau mau pacaran dengan member 2NE1 ada serangkaian tes yang harus dilakukan. Itu benar apa cuma mitos?" tanya Luhan berbisik. Kai menoleh, ia mengedip kedipkan matanya mengingat ingat. Mengingat ingat jawaban yang harus ia lontarkan kalau ada pertanyaan seperti ini mampir padanya.

"Tsk, Kai! Jawab aku! Apa benar..,"

"Luhan ge juga mau pacaran dengan member 2NE1?"

Plak! Sebuah tamparan manis mampir di kepala Kai.

"Kenapa gege memukulku?!"

"Tentu saja tidak! Aku cuma bertanya! Tes yang 'katanya' dilakukan untuk jadi pacar member 2NE1 itu sangat banyak! Aku cuma heran, kalau memang iya mereka melakukan hal itu. Kenapa kau masih disini?"

"Eh? Apa?"

"Kenapa kau tidak masuk rumah sakit dan pingsan gara gara kelelahan di tes seperti itu?!"

Kali ini Kai yang mencubit pipi Luhan hingga ia mengerang.

"KAI!"

"Kita seri."

Luhan mengelus elus pipinya yang baru saja ditarik seenaknya oleh Kai, yang ditatap seperti itu hanya tersenyum menang.

"Benar kok, hyung. Mereka melakukan tes itu."

"Whooaaaaa. Jinjaa?! Lalu, lalu bagaimana perasaanmu?" tanya Luhan lupa dengan sakit pipinya. Ia segera mendekatkan dirinya dengan Kai. Heran bagaimana sebuah managemen artis bisa melakukan hal yang sebenarnya sangat tidak penting untuk manajemen sekaliber YG.

"Lelah. Saaanggaat lelah. Fisik sih sudah biasa..," Kai lalu menoleh pada Luhan, ".. tapi ini..," ia menunjuk keningnya, "..dan ini..," ia menunjuk dadanya, "sangat lelah dan rasanya kepingin berhenti bekerja."

Luhan mendengarkan dongsaengnya dengan seksama. Kai lalu menghembuskan nafas mengingat ingat segala macam tes yang harus ia lakukan bersama dengan YG Family. Tes fashion taste, kesehatan, dan mental oleh para sunbaenim yang Kai hormati.

"Tapi, ketika tahu apa yang akan kudapatkan ketika aku berhasil itu..," Kai menatap TV yang tidak menyala dengan tersenyum, "..semuanya hilang. Rasa perasaan lelah itu hilang."

Tiba tiba rasanya di layar LCD TV itu terpampang jelas wajah Minzy yang tersenyum.

"Oooh."

Hanya itu yang Luhan bisa katakan, tidak ada yang harus dikomentari. Sejujurnya ia sangat kagum dengan ketegasan dan keteguhan hati seorang Kim Jongin. Tidak pernah ia melihat Kai mengejar sesuatu sedemikan rupa sebelum ia mengejar impiannya menjadi seorang bintang. Belum lagi mata Kai yang berbinar binar ketika sedang membicarakan seorang Gong Minzy itu menjadi jaminan untuk Luhan bahwa Kai memang tidak sedang ingin bermain main dengan perasaannya.

"Hyung, kau mau tahu tidak bagaimana tesnya?" kata Kai tiba tiba. Luhan mengerutkan kening, lalu tersenyum lebar.

"Baik, ceritakan padaku."

oooOOOoooOOOooo

Setelah EXO K tampil sebagai pengisi acara di Music Bank hari ini, rasanya Kai ingin langsung pulang ke dorm dan tidur. Badannya lelah dan rasanya remuk redam. Andai saja kekuatan teleportnya itu nyata, maka ia sekarang pasti sedang tidur nyenyak di kamar.

"Hyung, ada yang mencarimu." Sehun mengguncang pundak Kai yang setengah tertidur di sofa ruang tunggu EXO K. Kai mengerutkan kening,

"Siapa?"

"Tidak tahu, seorang gadis dengan kaca mata hitam dan rambut pirang. Kau punya kenalan sep.. Hei, hyung!" Sehun belum selesai menjelaskan secara detail ciri ciri gadis tersebut, dan Kai langsung berdiri dan melesat melewati Sehun.

"Jadi benar ya kenalan Kai hyung?" tanyanya dalam hati.

Bukan kenalan lagi sebenarnya, gadis dengan kacamata hitam dan rambut pirang itu yang ditunggu tunggu oleh Kai sedari tadi. Lee Chaerin atau CL atau leader 2NE1 itu datang ke MuBank hari ini bukan karena adanya jadwal 2NE1 untuk tampil.

Lebih karena adanya jadwal pribadi CL bertemu dengan Kai.

"Eh... Er.. Chaerin-sshi." Kata Kai yang buru buru keluar dari ruang tunggu, CL yang sedang berdiri bersandar di dinding menoleh dan tersenyum.

"Anneyong, Kai. Panggil aku CL saja, jangan terlalu formal begitu." katanya, Kai tersenyum dan mengangguk pelan. Tanpa sadar Kai memperhatikan CL dari atas sampai bawah. Kacamata hitam, leather jaket bewarna putih dipadu dengan kaus ketat bewarna pink, skinny jeans warna hitam juga dan sepasang high heels hitam.

Kai mengangkat alisnya, berkata dalam hati kalau ia setuju dengan pendapat orang orang soal fashion leader CL.

"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya CL yang juga menunduk melihat pakaiannya. Kai buru buru mengangkat tangannya,

"Ah-ahni. T-tidak apa apa." ia lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, hampir saja ia meninggalkan kesan buruk karena melihat seorang wanita intens begitu. CL mengangguk anggukkan kepalanya.

"Oke, Kai. Aku tidak punya waktu banyak, kemarin hari aku telah menanyaimu soal perasaanmu terhadap Minzy." Kai menegang ketika CL berkata soal perasaannya terhadap Minzy, ia mengangguk kaku.

"Nah, kuberi kau kesempatan. Apa kau pernah dengar soal 'tes' yang harus dijalani seseorang ketika ia ingin menjadi kekasih member 2NE1?"

Kai menggeleng dengan kerutan di keningnya.

"Kalau begitu, kuberi tahu. Kalau kau memang sungguh sungguh ingin menjadi kekasih Gong Minzy. Datang ke YG building malam ini pukul 10 lewat pintu belakang. Kau akan menemuiku dan akan ku ajak ke tempat pertama tes. Bagaimana?" kata CL sembari memberikan kartu nama YG Entertainment. Kai meraihnya lalu melihat CL yang membuka kacamata.

"Ingat, hanya ada satu kali kesempatan. Kami tidak suka memberi kesempatan kedua untuk hal hal semacam ini." CL tersenyum manis, yang dimata Kai senyum itu tidak membantu sama sekali, "kuharap kau akan datang, Kai. Mingkki benar benar menunggumu."

Kalimat terakhir CL membuat jantung Kai berdegup kencang. Setelah CL mengucapkan selamat tinggal, Kai belum beranjak dari berdirinya. Ia mematung.

"M-Mingkki.. Mingkki menungguku?"

Kai lalu benar benar bersyukur kekuatan teleportasinya tidak nyata, kalau iya, mungkin ia tidak akan bertemu CL hari ini dan semua usahanya akan sia sia.

.

.
.

"Jadi, kau benar benar ke sana malam itu?" tanya Luhan dengan tatapan kaget dan bibir terbuka shock. Bagaimana bisa seorang Kim Jongin melakukan hal seperti itu di bulan bulan pertama debutnya? Kalau ada fans yang tahu..

"Ssst.. Dengarkan dulu hyung! Setelah ini bagian yang seru!" kata Kai yang bersemangat bercerita.

"Lalu..,".
.

.
.

Kai kembali ke ruang tunggu EXO, pikirannya kemana mana. Tidak fokus dan tidak sinkron. Saat masuk ia menabrak pintu, ketika sudah masuk ia malah menabrak DO.

"Mian, hyung." Kata Kai hampa, DO memandang Kai dengan tatapan berkerut, merasa ada yang salah dengan Kai. Ia menatap Kai yang menatapnya kosong,

"Kai? Kau baik baik saja?" DO melambai lambaikan tangan di depan wajahnya, Kai menggeleng. "Sepertinya kau sakit ya? Duduk saja dulu, ayo." DO menggeret Kai untuk duduk di sofa, Kai tidak bergeming. Tetap diam menatap lantai.

"Kau mau kuambilkan minum? Jus mungkin?"

Kai menggeleng lagi.

"O-Oke. Kutinggal sebentar ya, Kai."

Kai mengangguk.

Kai memang sangat amat bingung. Perasaannya yang bercampur aduk itulah yang membuatnya bingung. Senang, gugup, takut, senang lagi, jatuh cinta.. Semuanya! Ia memandang kartu nama di tangannya. Tulisan YG Family membuat perutnya seperti di aduk.

"Memang kau mau pindah agensi ya, melihat kartu YG entertainment sampai begitunya?" Suara berat dan dalam mengagetkan pikiran Kai yang tengah berkonsentrasi memikirkan apa yang akan terjadi sesampainya ia di YG nanti. Kai menoleh, Chanyeol menatapnya sembari menaikkan kedua alisnya.

"Apa?"

"Tidak kok, aku tidak pindah agensi." Kai memasukkan kartu itu ke dalam saku celananya. Chanyeol mengerutkan kening, ia lalu tersenyum jahil dan mendekatkan dirinya dengan Kai yang bersandar penuh di punggung sofa.

"Aku dengar lho apa apa yang kau bicarakan dengan gadis tadi." Chanyeol lalu terkikik, Kai mendelik menatap hyung Happy Virus-nya. Ia menatap Chanyeol horor, kenapa dia bisa tahu? Tidak boleh! Tidak boleh ada yang tahu rencananya soal tes di YG Entertainment.

Bisa sibuk dia menjelaskan pada para hyungnya yang lumayan cerewet untuk masalah seperti ini.

"Lalu kalau hyung dengar, hyung mau apa?!" kata Kai ketus. Chanyeol berhenti tertawa dan menatap Kai dengan kening berkerut. Sebenarnya 'kan Chanyeol tidak mendengar apa apa. Dia hanya tahu kalau Kai tadi berbincang dengan seorang gadis, tapi dia tidak punya pikiran siapa gadis itu.

"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau ngobrol dengannya? Setidaknya 'kan kau bisa kenalkan padaku!"

"Kau sudah mengenalnya tahu!"

Chanyeol mengerutkan kening lebih dalam, wajahnya terlihat kaget. Aku? Mengenal gadis itu? pikir Chanyeol. Memang siapa yang berambut pirang seperti itu? Victoria noona? Tidak, Chanyeol rasa tingginya tidak sama.

"Memang dia siapa, Kai?"

Sekarang Kai yang ganti mengerutkan kening melihat Chanyeol. Dia tidak mengenalnya? Padahal kan beberapa hari yang lalu Chanyeol baru saja menemui CL? Oh.. atau jangan jangan..

"Kau tidak mendengar apa yang kubicarakan dengannya kan, hyung?" tebak Kai. Chanyeol memincingkan matanya.

"Tidak."

Kai menghembuskan nafas kesal, tahu begini dia tidak akan meladeni Chanyeol.

"Kau membicarakan apa sih?" Kai hanya meliriknya, berpikir apa dia harus memberi tahu Chanyeol apa tidak. Ia mendecakkan mulut dan memutuskan untuk sedikit berbohong.

"Kalau kau tak mau bicara yang sesungguhnya, aku akan bilang ke Suho hyung kalau kau menyembunyikan sesuatu dari kami. Seperti misalkan, kau dan cewek itu pacaran tapi tak memberi tahu kami." jelas Chanyeol panjang lebar, Kai membuka mulutnya melontarkan jawaban.

"Kenapa?!"

"Makanya! Ayo bilang padaku!" desak Chanyeol.

Kai tidak punya pilihan..
.

.
.

"Lalu, kau katakan semuanya pada Chanyeol?"

Kai mengangguk pasrah, sementara Luhan tertawa sembari memukul mukul lututnya.

"Ya! Hyung! Aku tidak punya pilihan! Waktu itu aku pusing memikirkan 'tes' itu, dan Chanyeol hyung datang! Pikiranku kan sedang buruk!" protes Kai. Luhan menahan tawanya, lalu ia menoleh pada Kai tersenyum manis.

"Oke oke, aku tidak akan tertawa." Luhan mengangkat kedua tangannya ke udara. Kai diam dan memainkan jemarinya lagi. Luhan tersenyum simpul.

"Ceritakan padaku soal tesnya."

Kai tersenyum dan memandang Luhan, "jadi..,".
.

.
.

Malam itu Kai benar benar datang ke YG building bersama manajer hyung. Di mobil, manajer hyung menasehatinya habis habisan.

"Jangan memalukan EXO dan SM, Kai! Kau itu trainee terbaik kami. Bisa kubayangkan mungkin tesnya akan sama seperti waktu kau tes masuk SM. Tidak akan lama, mungkin setengah jam dan hasilnya akan keluar!"

"Memang hyungnim sudah pernah tes kesini? Hyung pernah naksir member 2NE1?"

"Tidak."

Hening. Kai menyesal mendengarkan serius nasehat manajernya barusan.

"Hyung..," panggil Kai. Manajernya hanya berdehem menjawab, "kenapa hyung mau membantuku?"

Ckkiiitt!

"YAA! HYUNG! KALAU NYETIR YANG BENAR DONGG!" van mereka tiba tiba berhenti karena manajer tiba tiba menginjak pedal rem. Tentu saja Kai harus menahan tubuhnya di dashboard mobil agar wajahnya tidak mencium dashboard dengan mulus. Untung saja jalanan sepi.

"Kenapa kau tanya begitu?!"

"Aku kan tanya! Lagipula hyung tahu kalau kami diikat kontrak soal asmara. Kenapa masih membantuku?" tanya Kai benar benar penasaran. Tidak hanya di SM, di YG pun ada kontrak seperti itu. Manajer hanya tersenyum simpul dan melanjutkan perjalanan.

"Itu karena.. aku hanya ingin membantumu."

oooOOOoooOOOooo

"M-maaf, CL-sshi.. Apa aku terlambat?"

Kai terengah engah setelah berlari dari parkir mobil menuju pintu belakang YG building. Ia lalu menghampiri seorang wanita yang tengah asyik bermain dengan ponsel touchscreennya. CL mendongakkan kepala dan tersenyum,

"Tidak. Aku juga baru datang. Ayo, kita ke tempat tes yang pertama, masih banyak yang harus kau jalani. Jadi kita tidak perlu buang buang waktu." CL lalu menganggukkan kepala ke arah dalam gedung dan mulai berjalan masuk. Kai mengangguk lalu mengikutinya, saat masuk ia sedikit terpana dengan interior gedung yang sama besarnya dengan SM building ini. Ia lalu mengarahkan pandangan ke punggung CL, menatap bertanya. Apa ya yang akan menjadi tes pertama?

Menunjukkan bakat?

Skill dance?

Ternyata...

"Jadi kau yang bernama Kim Jongin?"

CL membawanya ke suatu ruang tunggu, bertemu dengan seorang lelaki berambut ikal panjang. Kai masih tetap berdiri di seberang orang itu dipisahkan meja sedang CL sudah duduk manis di salah satu sofa.

"N-ne."

"Introduce yourself, please." Namja itu tersenyum simpul, Kai berdehem sebentar. Ia menunduk dan berdiri,

"Anneyonghasseo. Namaku Kim Jongin, kau bisa memanggilku Kai. Sekarang aku menjadi salah satu member grup EXO dari SM entertainment." ucap Kai tanpa salah, mencoba untuk tidak gugup. Tapi kenyataannya.. Kenyataannya adalah jantungnya berdegup sangat kencang, bawah perutnya seperti ditarik ke atas, dan udara di sekitarnya tidak berhembus dengan baik. Seakan akan dunia bisa runtuh diatas kepala Kai kapan saja.

Namja itu tersenyum.

"Baik, Kai? Begitu? Oke. Sekarang, berputar satu putaran. Pelan pelan saja." katanya, Kai melirik CL dan menatap namja itu bingung.

"Berputar saja, gampang." namja itu menginterupsi, menggerekkan jari telunjuknya membuat lingkaran di udara. Kai mengangguk pelan, lalu berputar satu putaran dengan sangat amat pelan. Setelah kembali ke posisinya semula, namja yang belum memberi tahukan namanya pada Kai ini memperhatikan Kai dari atas sampai bawah.

"Sebelum kesini kau darimana?"

"Mengisi acara di SBS TV."

"Ini pakaian panggungmu?"

"Bukan, aku menggantinya waktu mau kesini."

"Jadi ini pakaian sehari harimu?"

Kai menangkap arah tes ini, ini pasti sense of fashion. Keluarga YG memang dikenal dengan fashion hip hopnya yang kental, mungkin tes yang pertama adalah sense of fashion dari seorang Kai. Tapi, jantung Kai berdegup kencang. Berpikir kebelakang bahwa gaya berpakaiannya tidak terlalu hip hop, lebih ke arah fahion of me. Apa yang enak dipakai, itu yang akan digunakan.

"Iya. Aku mengenakan apa yang aku suka, dan tidak terlalu memaksakan baju yang tidak muat untukku."

Sukses CL dan namja ini tertawa kecil. Ia lalu melirik CL meminta pendapat,

"Bagaimana?" tanya namja ini.

"Kau yang menilai, oppa. Nilai saja! Kalau aku, iya. Tidak terlalu buruk, meskipun belum mendekati G-Dragon." kata CL mengangkat pundaknya. Namja ini tertawa dan memandang Kai lagi.

"Ketika kau akan keluar dengan Minzy, apa yang akan kau pakai?"

"Tergantung. Kalau cuaca dingin, aku akan memakai mantel atau jaket yang lumayan tebal. Kalau Musim panas atau gugur, sebuah kaus lengan panjang atau pendek bisa jadi teman. Bawahannya bisa disesuaikan dengan atasan." jawab Kai lancar, ia sudah tahu kemana arah pembicaraan ini. Tapi kakinya bergerak gerak gelisah, tangannya meremas remas di samping kanan dan kirinya.

Namja di depan Kai tersenyum cerah.

"Kalau Mingkki kami kedinginan, apa yang akan kau lakukan."

"Menci.. Eh." Kai memutar matanya dan menggigit bibirnya, CL memandangnya tajam, "m-maksudku, menciptakan kehangatan antara kami. Aku bisa memegang tangannya, atau memberikannya sarung tanganku, atau kalau masih kedinginan maka aku akan membawanya kesuatu tempat yang hangat untuknya."

"Ke suatu tempat?"

"K-ke Cafe. Ya. Misalkan ke sana."

Jantung Kai meloncat kesana kemari, tes yang dijalankannya tidak semudah yang ia pikirkan. Ini namanya bukan tes, tapi interview. Interview soal mental, raga dan fashion. Kalau Kai belum pernah di training secara keras sebelumnya, mungkin ia sudah tewas semenit yang lalu.

Tapi kemudian, pikiran itu dibuang jauh jauh. Saat ia tahu topik utama interview yang ia lakukan. Seorang Gong Minzy. Maka ia tidak akan menyerah begitu saja.

"Bagaimana HyungJoong oppa?"

HyungJoong, si namja rambut ikal ini memperhatikan Kai yang melihatnya sembari berjinjit jinjit ria. HyungJoong tersenyum.

"Selama kau tidak menyakiti magnae kami, aku memberimu kelulusan."

Rasanya Kai ingin jatuh bersimpuh sekarang juga, ia menghembuskan nafas lega. Meskipun ia tidak tahu maksud orang ini dengan berkata 'kelulusan' tapi rasanya ia lega wawancara itu berakhir disini. Dia bisa gila karena gugup kalau terus terusan berdiri dan menunggu kepastian.

CL lalu tersenyum dan menepukkan tangannya.

"Kai, ini adalah fashion stylist terbaik kami. Lee HyungJoong, atau kau bisa memanggilnya sexy Lee." CL tersenyum, HyungJoong berdiri dan mengulurkan tangan menyalami Kai. Kai menyambut tangannya dan menunduk sopan.

"Baik, Kai. Kau boleh pulang sekarang. Ku kabari kau beberapa hari lagi untuk interview selanjutnya."

"S-selanjutnya?!" kata Kai kaget dengan kata kata CL. CL hanya tertawa kecil.

"Ya ampun, Kai! Perjalananmu masih panjang! Jadi berhentilah untuk kaget kalau kau ingin tidak menyia-nyiakan semua waktumu." kata CL.

Kai membuka mulutnya kaget. Seberat inikah jalan yang harus ia jalani untuk mendapatkan seorang Gong Minzy? Tidak bisakah ia hanya mengatakan ia menyukai Minzy dan semua selesai? Tidak bisakah TUHAN!? Tapi, Kai sadar. Kai dan Minzy memang masih dibawah kontrak yang jelas tidak bisa dilanggar. Namun kalau Kai bisa menyelesaikan tugas ini, maka Minzy akan bebas menjadi kekasihnya. Kontrak akan dihapus dan Minzy bisa pacaran... dengan Kim Jongin. Tandai, hanya dengan Kim Jongin.

"Baik. Aku akan menunggu kabar dari CL-sshi. Kamsahamnida, HyungJoong hyung, CL-sshi." ia menunduk dalam dua kali pada mereka.

"Sudah berapa kali kukatakan, panggil aku CL saja.".
.

.
.

"LUHAANN gee! KAU DIMANA?!" Teriak seseorang, sontak Kai dan Luhan menoleh. Lay muncul dari balik tembok dapur memandang dua orang yang tadi tengah asyik bercerita-mendengarkan.

"Kenapa Lay?"

"Kau tadi bilang ingin dibuatkan ramen? Aku sudah membuatnya loh." kata Lay dengan senyum lesung pipitnya. Luhan tersenyum lalu memandang ke arah Kai.

"Kau ingin lanjutkan tidak?"

Kai memutar matanya berpikir, lanjutkan tidak ya? Lay belum tahu menahu soal ini. Ia lalu berteriak pada Lay,

"Hyung! Kau membuatkan aku ramen juga tidak?"

Lay mengerutkan kening, lalu menoleh kebelakang melihat ke arah meja makan.

"Aku buat ramen untuk 4 orang. Kau mau?" tanya Lay. Kai lalu melihat Luhan tersenyum.

"Baiklah. Ayo lanjutkan di ruang makan sambil aku kasih tahu Lay hyung soal ini." kata Kai ringkas. Luhan mengangguk setuju dan berdiri.

"LAAAYY! JANGAN KEMANA MANA YA.. SETELAH INI ADA YANG MAU BERITAHU INFORMASI PENTING NIH!" teriak Luhan sembari berjalan ke dapur menggoda Kai.

"YAAA! HYUUUNGG! JANGAN KERAS KERAS! NANTI YANG LAIN DENGAR!"

"Dengar apa?"

to be continued...


Finisshheed :D Hahaha.. oke, saya nggak tahu ada yang baca FF ini atau nggak. Tolong tinggalkan jejak anda, ya? Terimakasih :D

ps : kenapa FF bisa dihapus dari FFn ya? Ada yang bisa bantu saya?

mind to RnR? ^^