Pagi hari yang amat cerah, terdapat pemuda yang sudah sangat rapi dengan seragam sekolah miliknya. Pemuda berambut kuning secerah mentari, bermata biru shappire sebiru lautan, kulit secoklat caramel dan lembut selembut kain sutra, tiga garis harus di kedua pipi chubby-nya, dan bibir yang menggoda. Uzumaki Naruto, nama pemuda tersebut. Setelah rapi, Naruto pun turun menuju meja makan. Terlihat di sana, terdapat orangtua-nya beserta kakak laki-lakinya.

"Ohayou, minna" sapa Naruto.

"Ohayou, Naru-chan" balas mereka serempak.

"Kaa-san, Tou-san, Kyuu-nii, dan Dei-nii, Naru berangkat dulu ya. Jaa~" sahut Naruto yang langsung pergi.

"Naru-chan, tidak sarapan dulu?!" tanya Kushina setengah berteriak, yang diketahui ibu dari Naruto.

"Tidak!" balas Naruto juga setengah berteriak.

.

.

.

.


Naruto © Masashi Kishimoto

Author © Kazawa No Ghita

Disclaimer © Naruto milik Masashi Kishimoto, Ghita cuman meminjam untuk Fic ini

Rated T

Pairing © SasuNaru and ItaKyuu

Warning © Typo, OOC, Yaoi, Alur berantakan, DLL


.

.

.

.

Naruto mempercepat laju motornya menuju sekolah. Tak lama kemudian, gerbang sekolah pun terlihat oleh kedua manik shappire indah itu. Sekolah yang terkenal di Jepang, Kohoha Senior High School. Terlihat beberapa anak-anak yang terlambat Naruto memarkirkan motor, ia langsung melesat ke kelasnya yang berada di lantai 2. XI-A, itulah yang tertera di papan kecil dekat pintu kelas Naruto.

"Ohayou … hosh … Kurenai-sensei," sapa Naruto, dengan nafas yang masih memburu.

"Ohayou, Naruto. Kau terlambat lagi, sekarang kau berdiri di tengah lapangan bergabung dengan teman-temanmu yang terlambat juga!" ucap Kurenai-sensei tegas.

"Baik, sensei," sahut Naruto pelan.

Dengan lemasnya, Naruto berjalan ke lapangan. Tentu saja setelah menaruh tasnya di kelas. Satu per satu anak tangga Naruto turuni, dengan lemas. Sesampainya di lapangan, Naruto hanya bisa mendengus berat. Bukan hanya kali ini Naruto terlambat, jadi mungkin Naruto sudah biasa dengan keadaan ini. Tapi, mungkin hukuman hari ini akan berbeda dari sebelumnya. Karena, saat Naruto mendongakkan kepala, matanya membulat sempurna. Di lihatnya, guru paling galak seantero KSHS ini adalah guru penghukum anak-anak yang terlambat, Asuma-sensei.

'Sial!' dengus kesal Naruto dalam hati. Asuma-sensei pun memberikan hukuman, sesuai pemikirannya tadi. Hukuman Asuma-sensei memang di luar logika, mungkin kali ini mereka semua harus membuat tempat penyimpan baru dan luas di otaknya. Karena, hukuman Asuma-sensei kali ini adalah membaca buku di Perpustakaan yang memiliki beribu-ribu halaman dan menghafal setengah buku itu. Anak-anak hanya bisa berdo'a saja, agar mereka dapat melakukan hukuman itu dengan mulus.

Tapi, tidak buat Naruto. Dengan santai, Naruto membaca dari halaman ke halaman. Pasti kalian juga tak tahu apa yang membuat Naruto sesantai ini, kan? Alasannya hanya satu, buku yang Naruto baca adalah buku tentang Kesenian. Karna bagi Naruto, pelajaran Kesenian itu paling mudah.

~~~~~~~K.N.G~~~~~~~

Ning… Nong… Ning… Nong…

Bel istirahat berbunyi, membuat seluruh siswa/i berhamburan ke tempat paling di nanti, kantin. Begitu pula, siswa/i yang terkena hukuman akibat terlambat, bisa menghirup udara bebas kembali. Kita kembali ke tokoh utama kita, terlihat Naruto sedang berjalan santai menuju kelasnya. Setelah sampai, Naruto langsung duduk di bangkunya.

Tap… Tap… Tap…

Terlihat seorang pemuda berambut merah bata, berparas tampan, mata hijau palenya yang indah, dan membawa dua bekal di kedua tangannya. Dengan santai berjalan mendekati bangku Naruto,

"Naruto," sapa pemuda itu, sambil menepuk pelan pundak Naruto.

"E-eh, Ga-gaara?!" kaget Naruto, karna di kagetkan oleh pemuda itu yang tak lain adalah Gaara.

"Iya, ini untukmu," ucap Gaara datar, sambil menyodorkan bekal yang tadi ia bawa.

"Arigatou," sahut Naruto dengan senyum manisnya, hingga menimbulkan semburat tipis di wajah Gaara.

Mereka pun makan bersama. Hanya hening yang tercipta dari mereka berdua, diam dan menikmati makanan yang sedang di makan. Tak ada yang mau angkat bicara, walau itu hanya satu kata. Mulut mereka seakan terkunci, banyak yang ingin di bicarakan, tetapi, tak bisa di lontarkan. Hati yang berbicara dan mata yang mengisyaratkan. Itulah yang mereka lakukan, hingga …

BRAKK…!

"Naruto!" sahut seseorang dengan keras, membuat seisi kelas hening.

"EKH! Ino-chan," pekik Naruto, saat melihat orang yang memanggilnya itu adalah Ino-sahabatnya.

"Naruto, Naruto, hosh … hosh, Kyuu-senpai, hosh … hosh," ucap Ino dengan nafas satu-satu.

"Tenang dulu, Ino-chan. Ada apa dengan Kyuu-nii?" Tanya Naruto.

"Okey, Kyuu-senpai berkelahi di belakang sekolah …" kata Ino dengan jeda.

"Dengan Pein-senpai dan Deidara-senpai," lanjutnya yang di hadiahkan pekik'an keras Naruto.

"APAA?!" pekik Naruto keras dan berlalu. Meninggalkan Gaara dan Ino yang diam mematung.

Dengan amarah yang menyelimuti, Naruto berlari menuju belakan sekolah. Dan benar kakaknya, Kyuubi sedang berkelahi dengan teman-teman kakaknya. Muka Naruto memerah menahan marah. Uuppss, mugkin tidak untuk kali ini, kemarahan Naruto sudah di ambang batas karena ulah kakaknya yang sudah tak bisa di maafkan. Naruto menarik nafas dalam-dalam, kemudian ….

"NAMIKAZE KYUUBI …. !" teriak Naruto denga satu tarikan nafas.

Semua orang yang berada di situ diam, termasuk perkelahian tersebut berhenti. Namikaze Kyuubi atau Kyuubi, nama yang membuat Naruto harus mengeluarkan aura mematikan. Kyuubi beserta orang sekitar hanya berkeringat dingin, termasuk Pein dan Nagato yang menjadi lawan Kyuubi diam mematung. Dengan aura yang mematikan Naruto berjalan santai menuju Kyuubi, hinggan Naruto mengangkat tangannya, dan …

PLAK .. !

Dengan sangat 'halus' Naruto menampar Kyuubi di depan semua orang. Kyuubi hanya membulatkan matanya, karena dia tidak pernah menerima tidakan seperti ini dari Naruto. Yang lain hanya shock melihat adengan tersebut. Kyuubi, laki-laki tampan dan pintar di sukai banyak perempuan, di tampar dengan sangat 'halus' oleh adiknya sendiri, Naruto.

"Na… Na… Naruto… !" kaget Kyuubi saat Naruto menamparnya.

"Kyuu-nii, Pein-senpai, dan Nagato-senpai. Sekarang ikut aku ke ruangan Tsunade-sama, dan kalian semua kembali ke kelas masing-masing ..!" ucap Naruto ala memerintah.

Semua menurut. Dengan santai, Naruto berjalan ke ruangan Tsunade-sama. Tak memperdulikan nasib tiga pemuda yang mengikutinya. 'Ruang Tsunade-sama'. Tulisan yang tertera di papan dekat pintu. Keringan dingin berjatuhan dari pelipis ketiga pemuda tersebut, Kyuubi, Pein, dan Nagato. Naruto? … Iya dengan mengetuk pintu tersebut. Setelah dapat izin dari pemilik ruangan, Naruto, Kyuubi, Pein, dan Nagato memasuki ruangan Tsunade-sama.

"Oh, ternyata kau, Naruto," ucap lembut Tsunade, setelah melihat yang menemuinya adalah Naruto.

"Iya, baa-chan. Aku kemari hanya ingin mengantarkan ketiga pemuda ini, yang telah berkelahi di belakang sekolah setelah jam istirahat," jelas Naruto panjang.

"Hmm, apakah kau ada saran, Naru?" Tanya Tsunade.

"Ada, baa-chan," sahut riang Naruto, sambil berjalan ke meja Tsunade.

"Oke, aku setuju," senyum Tsunade, setelah mendapat saran hukuman untuk Kyuubi, Pein, dan Nagato.

Setelah berbincang panjang. Naruto, Kyuubi, Pein, dan Nagato kembali kelas masing-masing. Di perjalanan, Naruto hanya tersenyum malaikat, mungkin bagi kaum adam mereka pasti langsung terpukau. Tapi, tidak untuk Kyuubi, Pein, Nagato, senyum itu bagaikan senyum iblis. Hanya satu yang dapat mereka lakukan, apa? Komat-kamit baca do'a agar mereka selamat dan tetap hidup, kenapa? Nanti kalian akan tahu.

~~~~~~~K.N.G~~~~~~~

Setelah sampai, Naruto langsung duduk di bangku-nya. Naruto melihat sekeliling, semua sibuk sama kegiatan masing-masing. 'Terlambat lagi ..' batin Naruto malas. Inikah contoh yang harus di tiru dari para sensei di sini. Seperti sensei yang satu ini, terlambat dan suka memberi alasan yang tak masuk akal sama sekali. Hah, malas sekali untuk di pikirkan. Saat Naruto mau memejamkan mata, tiba-tiba...

SETT ..!

Pintu kelas terbuka, dan menampilkan seorang laki-laki berambut putih perak, mata sayu, dan setengah wajah di tutupi masker, Kakashi Hatake, nama laki-laki tersebut. Saat Kakashi hendak berbicara, tiba-tiba murid-muridnya memotong pembicaraan dengan berkata …

"AKU TERSESAT DI JALAN YANG BERNAMA KEHIDUPAN .." teriak murid-murid di dalam kelas dengan nada mengejek.

"Hehehe, Gomensai, minna .." ucap Kakashi tersenyum dengan wajah Innocent.

"Oke, sekarang kita langsung masuk ke materi," lanjut Kakashi yang langsung berwajah serius, dan mengajarkan materi Matematika ke murid-muridnya.

Ning… Nong… Ning… Nong…

Bel pulang pun, sudah berbunyi. Seluruh murid pun keluar dari kelas masing-masing, kecuali gadis manis berambut pirang a.k.a Naruto. Ia masih setia di dalam kelas, berselang beberapa menit Naruto pun keluar dari kelas menuju gerbang sekolah. Sesampainya di tujuan, Naruto melihat tiga mobil berjejer rapi di sertai pendampingnya a.k.a mobil Derek. Ternyata, Naruto ingin melaksanakan hukuman untuk trio rusuh tersebut, KyuuNagaPein.

Merasa sudah waktunya, Naruto pun menyuruh supir mobil Derek tersebut untuk jalan sambil membawa tiga mobil tersebut. Dengan tenang Naruto menunggu pemilik mobil tersebut keluar. 30 menit Naruto menunggu, keluar pemilik mobil tersebut …

"Naru..,"sapa Kyuubi dengan santai.

"Iya..,"balas Naruto.

"Kamu belum pulang?"Tanya Pein, sambil berjalan mendekat di ikuti KyuuNaga.

"Belum," jawab Naruto singkat.

"Ya sudah, kami pulang duluan ya, Naruto,"pamit Nagato,Pein, dan Kyuubi yang sepertinya belum menyadari akan sesuatu hal.

"Ya,"balas Naruto dengan singkat.

Mengetahui apa yang akan terjadi setelah ini,Naruto pun berjalan santai menuju motor sport Jingga miliknya. Setelah menyalakan mesin motornya, Naruto melajukan motornya. 'Sepertinya orang-orang di sekitar sini, harus segera menutup telinganya rapat-rapat,' batin Naruto merasa kasihan pada orang-orang tak bersalah yang sebentar lagi harus pergi ke THT, Rumah sakit, ataupun Klinik.

Di tempat Kyuu,Pein,Naga. Sepertinya mereka belum sadar apa yang terjadi dengan suasana sekitar, sampai mereka sampai di tempat dimana mereka memarkir mobil mereka. Keheranan pun terjadi, karna mereka hanya melihat secarik kertas, dan bukan mobil milik mereka. Daripada tambah bingung, akhirnya mereka memutuskan untuk membaca secarik kertas tersebut…

Untuk Kyuubi, Nagato, dan Pein

Aku yakin pasti kalian mencari mobil milik kalian

Sayang sekali ya, mobil kalian telah di Derek ke suatu tempat

Hanya aku yang tau tempat tersebut

Ini baru awal dari hal yang sedang ku rencanakan

Kuharap kalian suka dengan hadiah ini ^^

Dari Uzumaki Naruto

1 detik …

2 detik …

3 detik …

4 detik ...

"NARUTOOO …..!" teriak mereka bersama dengan sangat menggema sampai-sampai gunung-gunung sekitar meletus, dan beberapa kakek-nenek harus menerima ajal mereka saat itu juga. Sepertinya, saat ini mereka bertiga harus berolahraga siang-siang untuk kembali ke rumah mereka.

To Be Continue …


Ini fic pertamaku, jadi kalau jelek mohon maaf. Ghita ucapin terima kasih kepada sensei, senpai, dan teman-teman, yang udah nyempetin baca fic pertamaku ini ^^ Sekali lagi, Arigatou … minna-san ^^. Dan sekarang saatnya kalian semua yang udah nyempetin baca untuk REVIEW fic pertamaku ini … Oke, jika ada yang ingin memberi kritik n saran juga boleh ^^ … *Karnaakujugamembutuhkan. Pastinya untuk kelanjuttan fic ini jika semua suka-_- … Ku harap kalian suka .. *berharap