NarutoMasashi Kishimoto
Don't like? Just don't read this ^^
*RELATION
Sakura menatap gedung mewah di hadapannya dengan perasaan campur aduk. Rasa kagum, cemas, gugup dan senang membuat perasaannya benar-benar terasa aneh.
Ia menatap sahabatnya yang terus saja berjalan di sisinya. Wajahnya berbeda jauh dari Sakura, ia terlihat tenang-tenang saja.
Sakura menarik ujung lengan jasnya dengan gugup. Sahabatnya, Sasuke meliriknya sekilas.
"Kau gugup?" tanya cowok berambut raven itu dengan kalem. Sakura hanya mengangguk, masih dengan kegugupannya.
"Ayo, kau lambat." Sasuke menarik pergelangan tangannya. Gengsi, memang begini caranya menunjukkan perhatian pada sahabat pinknya.
Sakura sejenak terdiam 'diseret' begitu saja. Tapi melihat kerutan samar di dahi Sasuke, ia menyadari sesuatu, Sasuke khawatir. Mau tak mau senyum terkembang di bibirnya yang agak kering.
Tapi perasaan tenang karena Sasuke itu tidak bertahan lama. Sakura kembali gelisah saat memasuki gedung mewah itu. Arlene Senior High School, sekolah ini begitu mewah dan kemewahan itu agak membuat Sakura merasa ciut. Ia juga gugup karena ujian masuk yang akan ia lewati sebentar lagi bersama Sasuke. Di saat seperti ini ia berharap Naruto, sahabatnya yang lain ada di sini. Yang lebih buruk, ruang ujiannya berbeda dengan Sasuke.
.
Sakura melongokkan kepalanya ke dalam ruang IIIB, ruang ujian Sasuke. Namun, yang didapatinya hanya ruangan yang hampir kosong tanpa Sasuke di sana. Sakura menatap inboxnya lagi dan membaca pesan dari Sasuke beberapa saat yang lalu.
'Aku sdh selesai, aku k ruangmu.'
Sakura melirik waktu pesan itu ia terima, sekitar tujuh menit yang lalu. Ia menepuk dahinya, 'Kenapa aku malah kemari?'
Ia pun berlari menuju ruang ujiannya tadi dan menemukan kelas itu sudah benar-benar kosong, tak ada Sasuke.
Rasa sebal menerpanya, 'Dia pulang duluan ya?'
Sakura pun memutuskan pulang saja, toh pasti Sasuke sudah dalam perjalanan pulang. Ia berjalan menuju gerbang sekolah.
Ia memandang sekitarnya, kebanyakan calon siswa lain pulang dengan kendaraan pribadi. Tentu saja, ini kan sekolah elit. Rasa minder sedikit muncul saat ia menelaah lagi kondisinya. Ia hanya anak yatim dengan keuangan keluarga yang pas-pasan.
'Mungkin, aku seharusnya masuk sekolah negeri biasa saja.' Hatinya jadi menciut lagi. Sakura sebenarnya nekat masuk sekolah dengan bayaran mahal ini karena umumnya orang-orang sukses berasal dari sini, Sakura tentu tidak meragukan hal itu samasekali, ia pikir dengan fasilitas sebegini lengkap pastilah siswa-siswanya berotak cemerlang. Dan ia mengincar beasiswa di sini bersama Sasuke.
Sementara sahabat mereka Naruto lebih memilih masuk Konoha Senior High School, katanya mengejar masuk klub sepak bolanya yang jago. Terkadang Sakura merasa iri dengan kepercayaandiri dan semangatnya.
Sakura merasakan seseorang menepuk pundaknya. Dan ketika ia menoleh, terlihat Sasuke yang menatapnya dengan napas agak memburu.
Sakura menatapnya heran, "Kupikir kau pulang duluan."
Sasuke mendengus pelan, "Kau tidak baca pesanku?" Ditatapnya Sakura dengan mata menyipit, agak kesal. Ia sudah bolak-balik ke ruang Sakura, ruangnya, dan ruang Sakura lagi.
"Aku baca, aku ke ruanganmu kau tidak ada. Aku kembali ke ruangku kau juga tidak ada." Sakura membalas dengan agak sewot.
"Ck, siapa yang suruh ke ruanganku, aku menyuruhmu menunggu. Ayo pulang." Sasuke 'menyeret' Sakura lagi.
Sakura hanya pasrah dengan wajah agak merengut, "Iya, 'ayah'!"
Mereka pun berjalan beriringan menuju halte, lupa tangan mereka masih berkait. Tanpa mereka sadari beberapa pasang mata calon siswi Arlene High melirik Uchiha Sasuke.
.
"Hei, Sasuke-kun?"
"Hn?"
"Aku lulus tidak ya? Dapat beasiswa tidak?"
"Mana kutahu."
"Huh."
AN :
Hei! Lama tak jumpa, ini baru prolog. Awalnya ak udh brusaha keras utk g ngetik fic ini, soalnya bs menghambat proses ficku yg lain. Tapi nyatanya, tanganku g tahan mau nulis yang lg anget2nya di kepala. Ini baru prolog, smoga chap 1 nya bs menyusul secepatnya, mohon do'anya. Dan jgn lupa review (boleh saran, kritik, bergaje-ria jg g papa, tp jgn ngeflame ato ngebash chara yap ^^)
Bye. ^o^/
