Dislaimer : Detective Conan belongs to Aoyama Gosho

Hallo minna-san!~ ini fanfic pertamaku :D

Warning : AR, OOC, typo, dsb. Langsung saja dibaca..

mohon reviewnya!~


Chapter 1.

WISTERIA LOVE

~April 2009~

Ting teng, ting tengg.. Ting Teng Ting Teengg..

Suara khas bel tanda masuk berbunyi, waktu sudah menujukkan pukul 8, kelas akan segera dimulai. 10 menit kemudian salah seorang guru di SMA Teitan sudah sampai di depan ruang 2-D. Segera ia meletakkan buku-bukunya di atas meja, dan mulai menyapa murid-murid.

"Ohayou, minna.."ucap sensei itu semangat.

"Ohayou sensei.."jawab murid serempak.

"Watashi wa Wataru Takagi desu, Douzo Yoroshiku.." lanjut seorang guru bernama Takagi tetsebut. "Mulai hari ini saya adalah wali kelas kalian. Tapi ini benar kelas 2-D, kan?"

Murid-murid langsung sweatdrop.

"Hehehe.." tawa Takagi-sensei langsung menggema.

"Oh ya.. kelas 2D biasanya gabungan dari kelas 1F, G, dan H ya kan?"

"Iya sensei" ucap seorang anak.

"kalau begitu sensei ingin tahu siapa saja yang berasal dari 1F?"

semua anak yang merasa alumni 1F langsung tunjuk tangan.

"dari 1G?" giliran dari 1G tunjuk tangan.

"dari 1H?"

Dengan malas Shiho segera tunjuk tangan mengikuti teman-temannya yang berasal dari 1H.

'Ah.. apa ini?' batin Shiho yang merasa ada seseorang yang menatapnya. Menoleh ke kanan, kekiri, tapi tidak ada yang seorang pun menatapnya.

'Aneh sekali.. mungkin cuma perasaanku saja'

"Ya, Baiklah, disini saya mengajar sastra jepang, dan kita akan langsung mulai pelajaran hari ini.. Oke?" lanjut Takagi-sensei

"Yah.."desah murid-murid bersamaan seperti koor saja.

Dan pelajaran pertama di hari masuk pertama tahun kedua Shiho pun dimulai..

~-Fuji-~

Jam Istirahat..

"Shiho.. kau tidak ke kantin?"

"Ah.. tidak Ran"

"Kenapa? Apa kau tidak lapar?"

"Tidak.." jawab Shiho datar.

"Ya sudah aku ke kantin dulu ya.."

"Hn." angguk Shiho.

Segera dia lanjutkan kegiatan membacanya seperti tadi sebelum terhenti karena Mouri Ran, teman sebangkunya dari kelas 1. Mereka berdua satu kelas semenjak di kelas 1H.

*Zingg..

'Lagi?'. Didalam kelas cuma ada sekitar 7 orang. 'Siapa sebenarnya yang menatapku?'. Kecurigaannya jatuh pada seorang murid laki-laki yang duduk dengan jarak 2 bangku di sebelah kanannya.

'Apa dia?' ditatapnya sekilas anak laki-laki itu. 'Tapi dia sedang asik berbicara dengan teman-temannya, siapa dia? belum pernah lihat, Sepertinya dia berasal dari 1G?'

.

Tett Tet Tett..

bunyi bel tanda istirahat usai, dibarengi dengan rolling eyes Shiho.

'Kenapa istirahat sudah selesai, belum juga sampai halaman 8, ini gara-gara perasaan aneh dari pagi tadi'. Memang tidak dipungkiri dari tadi pagi Shio merasa ada yang menatapnya, dia yang memang orangnya curigaan dan agak sensitif langsung bisa merasakan adanya sesuatu yang tidak biasa terhadap dirinya.

'Tapi sudahlah..' batin Shiho.

"Shiho kau kenapa?" Shiho tersentak tapi dia menyembunyikan ekspresinya.

"Ah.. Tidak kok, Ran" jawab Shiho datar.

"Tapi kau kelihatan melamun tadi?"

"Hanya perasaanmu saja, Ran"

'Ohh.. " ucap Ran yang memang tidak terlalu memikirkan. " Kalau begitu mari kita kerjakan soal-soal kimia ini. Dari kelas 1 kau pintar kimia kan?"

"Baiklah" jawab Shiho.

~-Fuji-~

Sepulang sekolah..

"Tadaima.. Ah.. capeknya.." Langsung saja Shiho rubuhkan tubuhnya ke sofa didepan TV. Jam sudah pukul 3 sore sekolah sudah usai 30 menit lalu. Perlu waktu 20 menit untuk sampai dirumahnya dengan naik bus. Kebetulan tidak terlalu lama menunggu bus tadi di halte, hanya saja dia tidak kebagian kursi, terpaksa harus berdiri yang untungnya tidak terlalu banyak penumpang berdiri. Sehingga dia bisa leluasa melihat-lihat pemandangan di pinggir jalan yang lumayan ramai itu.

"Okaeri, Kau sudah pulang Shiho-kun?" tanya Hakase yang baru saja keluar dari laboratorium bawah tanahnya. Langsung dilihatnya anak angkatnya itu. Walaupun begitu dia sangat menyayanginya seperti anak sendiri.

"Hn. ya"

"Pasti kau sudah lapar kan? Di dapur sudah kumasakkan kari, makanlah"

"Ya, hakase"

Dengan berat segera ia cuci tangan dan kaki dan menuju ke dapur untuk membungkam suara perutnya yang seperti lagu keroncong sedari tadi sudah ditahannya semenjak di halte bus.

"Ah.. kenyangnya.." ucap Shiho. Segera ia cuci piring kotornya menuju bak cuci piring. Ia tidak ingin berlama-lama di dapur karena ingin cepat-cepat bersantai di kamarnya.

"Hhoaamm.." sudah ketiga kalinya Shiho menguap. 'Sudah sampai halaman 34 rupanya' batin Shiho langsung menutup bukunya itu. Kini ia sudah berada di kamarnya, tepatnya diatas tempat tidurnya. Matanya mulai mengantuk setelah belasan lembar halaman buku dibacanya. Tiba-tiba ia teringat tadi siang waktu naik bus kota.

#Flashback ON

Matanya bergerak teratur, kanan kiri, lumayan tertarik melihat-lihat pemandangan diluar bus, tepatnya pinggir jalan yang selain jalan raya juga ramai oleh pejalan kaki yang berlalu lalang di depan toko-toko makanan, fashion, maupun barang elektronik.

'Eh..' Badannya sedikit oleng karena bus yang berhenti agak mendadak karena lampu merah. Untung saja dia memegang erat pegangan yang khusus untuk penumpang berdiri. 'Dasar.. Bisa-bisa aku sudah jatuh tersungkur'.

Tiba-tiba matanya menangkap sesuatu yang familiar. 'Tas itu.. sepertinya pernah lihat'. Ditatapnya tas berwarna hitam dengan garis merah tipis horizontal dibagian tengahnya dan vertikal tegak lurus dengan zip-nya. Tas itu dipakai oleh sorang laki-laki yang sedang berhenti menaiki motor disamping bus yang ia tumpangi.

'Seragamnya sama denganku berarti dia juga SMA Teitan' batin Shiho. Beberapa detik kemudian bus pun mulai melaju karena rambu sudah berwarna hijau. 'Ah.. sudahlah aku merasa pernah melihatnya mungkin karena orang itu memang satu sekolah denganku.'

#Flashback OFF

Kini kembali ia teringat dengan sosok seorang laki-laki memakai tas hitam bergaris merah yang satu sekolah dengannya itu.

'Siapa ya dia? Kenapa aku jadi penasaran?'

"Hufft.. sudahlah Shiho.. jangan terlalu dipikirkan.." ucap Shiho. "Lebih baik tidur.."

~-Fuji-~

Esok Harinya..

"Aku berangkat Hakase"

"Ya, Shiho-kun. Hati-hati dijalan" pesan hakase ramah.

Segera ia berjalan keluar dan menutup pintu, melewati pagar yang tidak terlalu tinggi di depan rumahnya tetapi tampak cantik dengan bunga berwarna ungu yang merambat disekitarnya. Dilihatnya sekilas bunga itu, Wisteria, ahh bunga kesukaannya, lalu melanjutkan langkahnya menuju halte bus terdekat.

Sesampainya di depan gerbang sekolah..

"Hahh.. Hhahh.." diaturnya napas yang tersengal. 'Sialan bus itu.. kenapa mogok disaat sudah setengah perjalanan ke sekolahnya'. Dengan terpaksa Shiho mencari bus lainnya yang juga mau tidak mau harus menunggu lebih lama lagi. 15 menit kemudian bus selanjutnya baru lewat, segera ia masuk agar tak lebih lama lagi sampai di sekolah.

Dilanjutnya berjalan dengan cepat mengingat ia sudah tak kuat berlari. Ia sudah berlari dari Halte menuju ke SMA Teitan. Diliriknya sekilas jam dinding yang ukurannya lumayan besar di Hall depan gedung sekolahnya. 'Sial, terlambat 18 menit'

"Hei.. kamu, terlambat lebih dari 15 menit harus meminta surat ke ruang BP!"

"Ba-baik Megure-sensei" Jawab Shiho kepada wakil Kepala Sekolahnya itu yang tiba-tiba ada disampingnya, sehingga ia sontak kaget.

Tok..Tok..Tok..

"Permisi.. ini surat keterangan terlambatnya, Jodie-sensei" ucap Shiho pada guru Bahasa Inggris yang sedang mengajar di kelasnya itu.

"Okay.. No problem, Miyano-san. Now you can sit down."

"Thank you, sensei"

"Kenapa kau terlambat Shiho?" tanya Ran.

"Hah.. karena tadi aku harus ganti bus dua kali, dan menunggu bus selanjutnya lama sekali"

"Begitu ya.." Angguk Ran.

"Iya, oh ya halaman berapa sekarang?"

"Halaman 26 Bab Pronounciation" jawab Ran sambil tersenyum.

"Okay, good Hondou-san.." Ucap Jodie-sensei.

"Thank you, sensei" jawab Hondou Eisuke.

"Miyano-san, because you're late today, it's your turn to read the next pharagraph after Hondou-san." ucap Jodie-sensei.

"Yes, sensei.."

Mulailah Shiho membaca..

"I think that's all enough for today, my student. We will meet next week. Thank you for today~" ucap Jodie-sensei riang sambil berlalu keluar kelas.

Belum sampai keluar kelas Jodie-sensei berkata lagi "Ah... Oh, ya Cool Guy emmh.. maksudku Kudo-kun setelah istirahat nanti harap kau keruangan guru ya~" tambahnya.

"Baik, sensei." ucap murid laki-laki yang bernama Kudo tersebut.

'Oh jadi namanya Kudo ya? Murid laki-laki yang duduk 2 bangku disebelah kananku itu, Apa dia yang kurasa menatapku kemarin-kemarin?'

To be continued.. :)