Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Inspiring from derby della madonina (Internazionale Milano vs AC Milan)

Didedikasikan untuk semua football lovers

Warning : AU, OoC, miss typo, EYD ngacleng entah kemana, minim deskripsi dan sederet kesalahan lain

.

.

.

Tadinya mau di publish setelah derby della madonina paruh musim kedua ini digelar 2 hari sebelum ultah saya, tapi karena fratella saya, Rizuka Hoshinozora nanyain terus jadilah di publish lebih awal

.

Derby Konoha

Sekali lagi stadion Senju Hashirama akan menjadi lokasi duel terpanas Liga Shinobi ; derby konoha. Pertandingan antara tim sekota memang selalu menjadi ajang yang sarat gengsi. Pertandingan itu memang lebih dari sekedar menang-kalah. Harga diri dan dendam pribadi seringkali jadi penambah panas atmosfir jelang laga berat itu. Derby Konoha bukan pengecualian. Terlebih jika mengingat kapten dari kedua tim adalah seteru abadi

Uzumaki Naruto ; kapten sekaligus striker Rasengan FC dan Uchiha Sasuke ; kapten merangkap midfielder tim Chidori FC adalah dua nama yang mencuat dalam pemberitaan di media olahraga. Rivalitas mereka baik di dalam maupun di luar lapangan hijau selalu nenarik untuk diikuti. Mau bukti ? Check this out !

"Aku yakin Chidori FC menang besar, setidaknya 4-0," kata Ino mantap.

"Keep it dreming, Ino-pig. Naruto-kun pasti akan mencetak quattrick," balas Shion, "Statistik membuktikan itu lho,"

"Dan statistik juga mencatat dua dari empat gol itu selalu dianulir gara-gara off side. Cih, pemain apaan itu?" balas Ino.

"Jaga bicaramu, Ino-pig ! Naruto-kun itu pemain yang sempurna. Ganteng, mainnya bagus terus…"

"Bodoh!" potong Ino, " Bisa-bisanya dia selingkuh dari Hinata-san cuma demi model norak berambut merah itu. "

"Wajarlah, Karin-san itu model yang cantik, seksi, ramah dan pintar… "

"Morotin duit cowok ! " potong Ino lagi, " Syukur deh Itachi-kun pinter. Dia milih Hinata-san yang manis itu daripada si rambut api itu. Terus Sasuke-kun buat aku deh ! " mata Ino menerawang, seolah ia sedang membayangkan hal itu benar-benar terjadi. Hohoho… ini salah satu alasan para wanita lebih mendukung Chidori FC ; karena sang kapten yang beda-beda tipis sama Cesc Fabregas itu masih berstatus available.

"Pemulung!" jerit Shion, "Itachi-kun mulung Hinata-san yang abis dicampakin Naruto-kun, "

"Apa katamu?" Ino mendelik.

"Kau duluan yang mulai! " balas Shion, "Dari tadi kau memotong kata-kataku terus, "

" Mendokusai, " gumam Shikamaru. Dalam hati ia menggerutu, nggak lagi-lagi deh mau diajak nemenin mereka beli tiket pertandingan. Ujung-ujungnya dia yang ngantri, sementara duo blonde itu malah asyik-asyikan meributkan dua playmaker tim.

.

.

.

Sementara itu menjelang derby Konoha, Rasengan FC dan Chidori Fc menggelar sesi latihan di lapangan masing-masing. Memang dasar nasib, lapangan tempat keduanya berlatih hanya dibatasi pagar besi setinggi 3 meter. Apa boleh buat, dua tim raksasa Konoha ini memang belum punya stadion sendiri sehingga Stadion Senju Hashirama dijadikan markas kedua tim. Menyedihkan memang!

" Naruto-kun, makan donk! Aku sudah capek-capek beliin lho, " kata Karin, kekasih il capitano berambut landak itu. Naruto tidak membantah. Ia memakan onigiri itu sengan mata berkaca-kaca. Bukan, bukan terharu sobat. Bukan juga kelilipan. Tapi karena ia sama sekali tidak mengira, kekasihnya itu membawakannya onigiri. Onigiri thok. Tanpa lauk sama sekali. Oh teganya…

Kiba dan Konohamaru cekikikan melihat penderitaan kaptennya. Maklum, Karin yang tadi mati-matian membujuk Kakashi, allenatore alias pelatih tim agar Naruto diperbolehkan makan bekal yang ia bawa ternyata hanya membawa onigiri. Padahal tadinya mereka pikir Karin membawa menu empat sehat lima sempurna enam kenyang tujuh gratis dela… ehm, baiklah itu berlebihan. Tapi jangan sepenuhnya menyalahkan Karin. Kakuzu yang notabene adalah managernya-lah yang mengajari Karin untuk hidup hemat. Gemi, nastiti tur ngati-ati, itulah filosofi yang dicekokkan Kakuzu. Walaupun tidak sepenuhnya paham, tapi sepertinya metode Kakuzu di praktekkan Karin dengan baik.

Sasori juga ikut senyum-senyum. Untung deh Sakura nggak kayak Karin. Setidaknya cewek berambut permen karet itu membawakannya menu lengkap dari appetizer sampai dessert.

.

.

.

Sementara di lapangan seberang, Itachi terlihat menikmati bekal buatan istrinya. Pesepakbola berumur 27 tahun itu terlihat khusyuk menyantap nasi timbel komplit buatan Hinata. Hah? Nasi timbel komplit tutug oncom kah? Jangan permasalahkan hal itu, kawan. Apa gunanya mereka honeymoon selam seminggu di Paris van Java a.k.a Bandung, Indonesia? Saat itu Hinata tertarik dengan hidangan ini dan langsung minta diajari Chef-nya. Hasilnya ? Buat apa gelar Yamato Nadeshiko diraih Hinata kalo hasilnya jauh dari ekspektasinya. Itachi tidak keberatan dengan hal itu. Asal dango sebagai dessertnya tidak diganti dengan surabi atau colenak saja.

"Ita-kun, apa benar-benar sudah pulih?" tanya Hinata cemas mengingat Itachi baru pulih dari cidera ligamen yang didapatnya dua giornata lalu.

"Hn…" jawab Itachi sambil menyantap setusuk dango sebagai dessertnya. Sebenarnya dia lebih suka dessert yang zero calorie dari sepasang bibir milik Hinata yang beda-beda tipis sama strawberry yang baru dipetik. Tapi ia belum cukup gila untuk melakukannya karena Neji ; kiper tim yang juga sepupu Hinata masih menatapnya dengan tajam seolah mau bilang ' DILARANG BERMESRAAN DISINI .' Itu memperjelas bahwa bukan si gondrong itu yang jadi tukang pos dadakan yang kerjanya menyampaikan salam penuh cinta untuk Hinata.

Cupid mereka sudah pasti Hyuuga Hanabi, adik Hinata yang sering datang di setiap pertandingan Chidori FC mengingat posisinya sebagai official team. Perlu diketahui pula ; Hyuuga Corp merupakan salah satu sponsor utama Chidori FC. Perusahaan raksasa itu memproduksi produk-produk perawatan rambut berkelas wahid. See? Itu cukup kan untuk menjawab pertanyaan kenapa rambut Sasuke selalu dalam performa prima ; tak pernah menurut pada gravitasi bumi. Persetan dengan modelnya yang lebih mirip pantat ayam. Neji apalagi, jika Diego Maradona tenar dengan gol tangan Tuhannya maka ia boleh berbangga hati rambutnya bisa membantunya mengusir bola.

Sasuke cuma bisa diem dijadiin obat nyamuk oleh pengantin baru itu. Menoleh ke arah lain juga percuma. Neji lagi ngobrol sama pacarnya yang bercepol dua itu. Obito lagi ngobrol santai sama Rin. Gaara aja yang ga kalah stoic lagi asyik menjadi pendengar yang baik untuk Matsuri. Duh, enak banget ya yang pada punya pacar. Sasuke jadi pingin nangis melihat kenyataan ini. Kayaknya kok cuma dia doang yang laku-laku. Kisame yang abstrak aja udah dapet gandengan yang konon dikenalnya di Pantai Parangtritis. Sasuke... Sasuke... nikmati saja statusmu jadi jomblo sengsara.

Baiklah, rasanya kita sudah terlalu banyak membuang waktu. Ada baiknya kita melihat starting eleven dari masing-masing tim.

CHIDORI FC

Hyuuga Neji / Portiere

Hoshigaki Kisame / Difensore

Sabaku no Gaara / Difensore

Hyuuga Katsuyu / Difensore

Aburame Shino / Difensore

Uchiha Obito / Centrocampista

Uchiha Sasuke / il Capitano/ Centrocampista

Deidara / Centrocampista

Sabaku no Kankurou / Centrocampista

Uchiha Itachi / Attacante

Uchiha Tobi / Attacante

Strategi 4-4-2

Allenatore : Uchiha Fugaku

RASENGAN FC

Akimichi Chouji / Portiere

Inuzuka Kiba / Difensore

Sora / Difensore

Pain Nagato / Difensore

Pain Yahiko / Difensore

Zetsu / Centrocampista

Rock Lee / Centrocampista

Hidan / Centrocampista

Sarutobi Konohamaru / Centrocampista

Akasuna no Sasori / Centrocampista

Uzumaki Naruto / il Capitano / Attacante

Strategi 4-3-2-1

Allenatore : Hatake Kakashi

Kedua tim muncul dari ruang ganti pemain. Setelah bersalaman antar pemain, wasit, hakim garis bahkan sampai anak gawang kedua kubu mulai memasuki arena. Sang wasit; Shiranui Genma meniup peluit pertanda dimulainya pertandingan. Kick off pun dilakukan, membuat si kulit bundar bermotif hitam putih itu kini hilir mudik di kaki-kaki pemain Chidori dan Rasengan. Kali ini bola berada dalam penguasaan Itachi. Itachi menoleh kearah Tobi, sebelum ia mengopernya pada rekannya itu.

"Tob!" serunya.

Melihat itu, Sasori berusaha merebutnya. Ia mencoba memotong bola namun... hup! Bola kini ada di kaki Obito. Midfielder Chidori itu membawa bola ke sisi kanan lapangan yang terlihat kosong. Tapi rupanya ia dihadang oleh Konohamaru. Set... bola kini ada di kaki Konohamaru. Ia terus membawanya menuju daerah Chidori FC. Matanya mencari-cari keberadaan sang kapten berambut landak itu.

"Kak Naruto!" sebuah crossing dilakukan Konohamaru. Umpan yang baik itu segera disambut Naruto dengan sebuah salto dan GOOOLLLL! Gawang Neji kebobolan. Eh? Benarkah? Tapi kenapa Neji terlihat santai kayak di pantai? Terlihat hakim garis menaikkan bendera setelah meniup peluit. Hohoho... lagi-lagi Naruto terjebak offside. Para Dobe-lovers; julukan supporter Rasengan FC terlihat kecewa. Padahal tadinya mereka sempat bersorak-sorak sambil mengejek Teme-lovers; julukan suporter Chidori FC. Naruto terlihat tertunduk lesu. Sepertinya ia memang selalu punya kutukan off side tiap kali bertanding melawan Chidori FC.

"Tuh, apa kataku? Off side kan?" kata Ino bangga. Ia terlihat memakai kaos biru dengan celana putih; seragam utama tim Chidori. Tadinya ia mau sekalian bawa pom-pom girls, tapi dia nggak mau ambil resiko disangka pasien RSJ Konoha Bahagia. Shion terlihat memasang wajah minus delapan belas derajat. Cukup untuk membekukan air raksa dan menyimpan daging agar lebih awet. Baiklah, nggak nyambung memang. Salahkan author yang lebih sering tidur waktu diajarin majas dan perumpamaan.

Kembali ke lapangan, Neji menendang bola jauh-jauh. Bola melambung sampai ke tengah lapangan dan disana sudah ada Deidara yang menanti. Ia menggiring bola melewati beberapa pemain tengah Rasengan FC. Hidan, Zetsu dilewatinya dengan mudah. Satu halangan lagi, Sasori. Pemain bertubuh mungil itu cukup berbahaya. Sadar akan hal itu, Deidara langsung mengopernya pada Sasuke. Il capitano itu tidak membuang waktu. Ia mengisyaratkan pada Itachi untuk mengambil posisi sambil mempertahnkan bola dari hadangan Konohamaru. Jangan remehkan kepiawaiannya mengolah si kulit bundar. Juggling bola di kakinya membuat permainan terlihat indah.

"Aniki!" serunya.

Hup! Kali ini bola ada di kaki Itachi. Yahiko berusaha menghadangnya. Menyebabkan kekosongan di sektor kiri pertahanan Rasengan FC. Itachi mencari celah, dilihatnya Kankuro berdiri di area kiri tanpa pengawalan. Tanpa banyak berfikir, Itachi mengopernya.

"Kankuro!" serunya.

Sayang, Kankuro yang terlambat mengantisipasi bola menyebabkan bola melebar; keluar dari garis perpanjangan gawang. Sasuke menginstruksikan rekan-rekannya untuk mundur. Ia khawatir tim Rasengan akan melakukan serangan balik cepat. Terlihat Chouji menerima lemparan bola dari anak gawang, lalu mengoperkannya pada Kiba. Bola diterima dengan baik oleh back bertato segitiga terbalik itu. Ia membawanya sebentar sebelum mengoperkannya pada Nagato. Nagato berlari cepat, menghindari hadangan Obito. Namun ia tidak menyadari sliding Sasuke dari arah kiri membuat bola berpindah kaki.

Kali ini Sasuke melakukan shooting jarak jauh dan di dekat gawang Tobi sudah menunggu. Ia melompat, menyundul bola dan... GOOOLLLL! 1-0 untuk Chidori FC. Teme-lovers bersorak riuh, termasuk Ino yang puas banget melihat ekspresi manyun Shion. Dari lapangan terlihat Tobi melakukan sebuah selebrasi khasnya; melompat-lompat ala anak TK dikasih lolipop sambil teriak-teriak "Tobi anak baik! Tobi anak baik!"

Bola kembali bergulir. Kali ini Rasengan FC mencoba membangun serangan. Terlihat Sasori membawa bola. Umpan crossing ia berikan pada Naruto. Sang kapten lawan tidak membiarkannya. Ia ikut melompat bersama Naruto; bersiap merebut bola. Pandangan mereka bertemu. Ada kilatan kebencian di mata saphire dan onyx itu.

"Tidak akan kubiarkan kau menang, Teme!"

"Tidak akan kubiarkan kau menang, Dobe!"

Beruntunglah kamera tidak meng-close up wajah mereka. Jika tidak, bukan tidak mungkin tatapan penuh dendam itu sanggup bikin Oom Pocong dan Tante Kunti merinding disko.

FLASHBACK

"Dobe, kembalikan celana kolorku," kata Sasuke.

"Ogah! Mau kujual di tukang loak. Lumayan buat beli ramen. Hihihi..." balas Naruto.

Kalau saja Sasuke adalah anak perempuan, mungkin ia akan lebih memilih opsi untuk menangis meraung-raung. Memalukan memang, tapi bakal lebih malu lagi kalau dia pulang tanpa kolor kesayangannya yang bergambar jamur dengan background warna orange ngejreng itu. Catat ya, itu adalah hadiah ulang tahun dari aniki tercintanya.

"Awas kau Dobe!" geram Sasuke. Ia merencang sebuah rencana untuk balas dendam pada Naruto.

Esoknya...

"Uwaaa... kaos kaki warisan babeh urang leungit!" Naruto panik stadium tiga. Entah darimana ia belajar kosakata Bahasa Sunda.

"Hoahem... nyari apaan? Apa yang ilang?" tanya Shikamaru keberatan. Maklum, ia lagi mimpi dicium Temari pas Naruto teriak-teriak. Kepada readers yang terhormat, tolong rahasiakan ini dari yang bersangkutan, ya.

"Harga dirinya kali," sambar Sasuke dengan tenang.

Naruto langsung memberikan death glare yang di copy-pastenya dari debt collector yang kadang-kadang datang ke rumah untuk menagih hutang neneknya; Tsunade. Sepertinya ia sudah tau siapa tersangka utama dalam kasus penculikan kaos kaki warisan Minato itu. Dan mulai saat itu, permusuhan mereke resmi digelar.

END OF FLASHBACK

"Demi kolor kebanggaanku!" inner Sasuke.

"Demi kaos kaki babeh urang!" inner Naruto.

JDUGG! Bukannya bola yang mereka sundul, tapi kepala lawan masing-masing. Nyut...nyut...nyut... jidat sasuke berdenyut kencang. sakit sih, tapi nggak ada waktu untuk menikmati rasa sakit itu. Mungkin Sasuke perlu mempertimbangkan lagi untuk meminjam jidat Sakura biar menang kalau harus adu jidat dengan pemain lawan. Kira-kira dibolehin Sasori ga ya? Baiklah, lupajkan saja. Terlihat dari tepi lapangan petugas mengangkat papan; tambahan waktu 3 menit.

Kembali ke bola, kali ini bola ada di kaki Konohamaru. Gelandang serang yang masih berusia muda itu menggiring bola menuju daerah pertahanan Chidori; crossing pada Sasori. Gaara tidak tinggal diam. Ia mencoba menghadangnya. Dan...

"Akh!" erang Sasori.

Genma selaku wasit meniup peluit. Tackling keras Gaara berbuntut kesialan. Sebuah kartu di keluarkannya untuk Gaara. Yellow card. Bagus, koleksi kartu kuning Gaara bertambah. Minggu lalu ia juga mendapatkannya saat Chidori bertanding lawan Arsendal FC. Ia dipastikan tidak akan tampil di pertandingan Chidori berikutnya; saat Chidori harus menghadapi partai krusial melawan FC Barcelana. Dan berhubung pelanggaran itu terjadi di kotak penalty, maka tentu saja hadiah penalty kick dihadiahkan untuk Rasengan FC. Dan Naruto yang akan menjadi eksekutornya.

Dari titik putih, Naruto mengkonsentrasikan pikiran. terbayang di kepalanya betapa marahnya Karin kalau tendangannya tidak masuk. Jangan-jangan dia langsung minta talak tiga!

Naruto menendang bola ke sudut kiri atas gawang. Bola membentur tiang gawang dan... GOOOLLLL! Neji tidak mampu menyelamatkan gawangnya.

PRITT... PRITT...PRIT...

Genma meniup peluit tanda pertandingan babak pertama usai. Skor 1-1, benar-benar gol yang menyakitkan di masa injury time. Naruto melirik musuh bebuyutannya; Sasuke. Lihat saja nanti, apa yang akan terjadi di babak kedua.

.

.

TBC

.

.

.

Ket:

Derby = pertandingan antara dua tim sekota

Quat-trick = istilah untuk menyebut pemain yang bisa mencetak 4 gol dalam sebuah pertandingan

Off side = seorang pemain diberikan bola ketika berada lebih dekat dengan garis gawang lawan dibanding posisi pemain lawan.

Playmaker = pemain yang mampu menghidupkan permainan; otak tim

il capitano = istilah sepakbola italia yang berarti kapten

Portiere = istilah sepakbola Italia untuk penjaga gawang

Difensore = istilah sepakbola italia untuk pemain belakang

Centrocampista = istilah sepakbola italia untuk midfielder

Attacante = istilah sepakbola Italia untuk striker

Allenatore = istilah sepak bola italia untuk menyebut pelatih

Giornata = pekan (minggu)

Kick off = tendangan pertama untuk mengawali pertandingan

Crossing = umpan silang

Injury time = perpanjangan waktu

Tadinya saya mau pakai semua istilahnya dalam bahasa Italia tapi ribet juga ternyata (baca: males mikirnya). Istilah-istilah itu hanya didasarkan pada pemahaman saya tentang sepakbola, gomen kalau ternyata keliru. Mohon koreksinya dalam segala hal, apalagi berbentuk review. Menurut reader, kira-kira berapa skor babak keduanya? Mind to review?