Epilog...

Aku mungkin wanita yang bodoh di planet ini. Ya, bodoh! Bodoh karena diam tak bergeming melihat tunangannya berada satu ranjang dengan wanita lain. Tanpa berpakaian. Dan hanya menghela napas, kemudian berlalu. Aku tidak tahu bagaimana perasaanku saat ini. Aku tidak dapat menggambarkannya dengan baik. Aku merasa baik-baik saja seharian ini, sampai ibuku meneleponku dan mengabarkan hal yang, mungkin tidak ingin aku dengar. Mommy berkata, Ron memutuskan pertunanganku. Well, sebenarnya aku sudah tidak mempedulikan dirinya. Aku jelas tahu. Perasaan berdebar-debar saat bertemu dengannya sudah mati. Dan kejadian kemarin membuatku yakin akan perasaanku padanya. Then, dia yang memutuskanku. Mommy bilang, akan ada acara keluarga malam ini. Dan aku yakin, ini adalah pembicaraan mengenai keputusan Ron memutuskan pertunangan ini. Aku tidak yakin bisa hadir, namun ancaman mommy untuk mengirimku ke luar London menjadi pertimbanganku. Mommy terkadang bisa semenakutkan itu.

Dan di sinilah aku. Bersama orang tuaku dan keluarga Ron. Yang berarti bertambah Harry dan Ginny. Ron tampak gelisah, sedangkan Ginny seperti menenangkan Harry. Aku tidak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi, jika kejadian kemarin tidak kuketahui. Dan aku berniat untuk bungkam, sampai ada yang menanyakannya. Paling tidak seperti itu. Harry berdeham sebentar. Kemudian kami fokus pada dirinya.

" Well, Mr. Dan Mrs Granger. Mungkin kalian berdua tahu, apa yang membuat kami berkumpul di sini. Akupun sebenarnya tidak terlalu mengerti apa yang ada di kepala temanku ini. Sampai kemarin malam, dia bilang akan memutuskan hubungannya dengan Mione. Dan aku mewakili keluarganya, emm, ralat, maksudku dirinya, untuk menyampaikan hal ini. Karena aku yakin, diapun tidak memiliki keberanian untuk menyatakannya sendiri. Bukankah begitu Ron?" Harry mengakhiri pembukaan panjangnya dengan pertanyaan untuk Ron. Ron pun tergagap, kemudian mengangguk. Aku melihat Molly memejamkan matanya, dan tangan Mr. Weasley mengusap punggungnya untuk menenangkannya. Orang tuaku? Mereka menggangguk tanpa patah kata. Great! Tidak seperti biasanya orang tuaku hanya terdiam. Biasanya mereka akan menanyakan suatu hal tanpa jeda. Tapi aku melihat ibuku akan berbicara. Semoga bukan kemarahan. Tidak. Mom tidak seperti itu. Beliau orang yang sangat sabar. Apapun yang aku lakukan, selama tidak membahayakanku akan didukung penuh olehnya.

"Mm. Sebenarnya kalian tidak perlu datang seperti ini hanya untuk klarifikasi. Tapi, Harry aku berterima kasih padamu untuk hal ini. Kau sangat memikirkan perasaan kami. Mr. Dan Mrs. Weasley, aku harap walaupun mereka berdua sepakat untuk mengakhiri hubungan mereka, kita akan tetap berteman seperti ini. Karena mereka berdua sudah dewasa. Sudah tahu apa yang mereka mau. Dan kami sebagai orang tua hanya bisa mendukung mereka. Selama tidak menyakiti diri mereka sendiri. Dan Ron, berjanjilah padaku, untuk tetap menjadi sahabat putriku ini. Walaupun aku tidak ingin tahu apa yang terjadi diantara kalian, itu bukan urusan kami, kalian, Ron dan Kau Harry, adalah anak-anakku juga. Aku menyayangi kalian semua." Mom berkata panjang lebar. Aku yang menahan napas, menghembuskan napasku lega. She is the best. No, The Greatest Moms! Ternyata bukan hanya aku saja yang menahan napas, semua orang di sini menghela napasnya lega.

"Aku juga berpikiran seperti itu Helena. Aku sebenarnya tidak habis pikir, apa yang terjadi diantara mereka berdua. Tapi, seperti yang Kau bilang. Mereka sudah dewasa. Walaupun sebenarnya aku sangat menginginkan Mione menjadi menantuku" Molly Weasly akhirnya angkat suara.

" Oh come on, Mom, Dad dan kalian semua. Sebaiknya aku dan Ron bicara empat mata. Dan seperti yang Mom dan Molly bilang, kami sudah dewasa. Dan sebaiknya, kami berdua menyelesaikan ini dengan baik. Bukankah begitu Mom, Molly?" akhirnya aku bicara. Lama-lama aku muak dengan banyaknya basa basi di sini. Ayolah, aku dan Ron sudah dewasa. Sudah sepatutnya kami menyelesaikan masalah kami berdua, tanpa campur tangan orang lain. Well, walaupun sebenarnya ini masalah Ron. Karena aku yakin, dia sudah tidak mampu bertahan di sisiku. Dan sebenarnya aku juga merasakan hal yang sama satu tahun lalu. Aku sudah tidak merasakan apa-apa lagi jika berada di sebelahnya. Tidak, aku tidak memiliki affair dengan lelaki manapun. Walaupun aku sudah tidak mencintainya lagi, tapi untuk berselingkuh dibelakangnya bukanlah tipeku. Aku memberi isyarat pada Ron untuk mengikutiku. Semula Ron enggan, tapi aku memberikan tatapan mematikan padanya. Dan di sinilah kami. Di Balkon kamarku.

"Ayolah Ron, katakan apa yang ingin kau katakan. Aku tidak akan memakanmu" Kataku memulai perbicaraan kami, begitu kusadari Ron yang tidak juga memulai percakapan. Dia menghela napas. OK. Aku benci keadaan seperti ini. Seperti aku yang tertindas. Bloody Hell. Tidak ada dikamusku untuk memohon sesuatu yang tidak aku inginkan. Aku benci mengatakan ini, tapi aku ingin dia jujur. Dan memulai kembali hubungan dengan wanita lain dengan sebuah kejujuran. Mungkin aku munafik, tapi bagaimanapun juga dia sahabatku. Kami bertiga, Aku, Harry dan Ron adalah sahabat saat kami bersekolah dari Junior High School hingga College di Hogwarts. Kami berada pada Asrama yang sama dalam jangka waktu yang lama. Aku menyayangi mereka berdua.

"Mm, Mione, maafkan aku. Seharusnya aku lakukan ini dari dulu. Tapi aku tidak mau menyakitimu, dan semua orang. Aku memang menyayangimu. Seperti aku menyayangi Harry dan Ginny." Ron menghela napas kemudian melanjutkan,"Well, aku tidak bisa menyusun kata-kata Mione. Oh Merlin, aku sadar Mione, jika perasaanku padamu bukan cinta. Tapi seperti,..". Ron tidak melanjutkan kata-katanya. Aku hanya menatapnya. Aku tahu. Kami berdua sama-sama tidak memiliki cinta untuk hubungan kami sendiri. Aku tersenyum.

"Sejak kapan Ron, kau menyadari itu?" Aku bertanya dengan nada ketus. Well, sebenarnya aku tidak marah atas kejujuran ini. Tapi aku kesal, karena dia menjalin hubungan dengan wanita lain saat masih bersamaku. Itu tidak bisa kubenarkan. Aku benci perselingkuhan. Apapun alasannya.

"Aku tidak tahu pasti Mione. Tapi, aku sadar saat pernikahan Harry dan Ginny. Mereka menyadarkan aku. Bahwa aku tidak menginginkan dirimu untuk hidupku. Well, aku ..aku tidak memiliki cinta sebesar itu padamu." Ron panjang lebar menjelaskan kepadaku. Great!. Satu tahun yang lalu. Kami memang bodoh. Menghabiskan waktu satu tahun untuk mengerti. Bahwa kami memang tidak saling mencintai. Aku memeluk Ron. Mengelus punggungnya dengan pelan, sampai dia rileks.

"Thanks Ron atas kejujuranmu. Asal kau tahu, aku juga berpikir seperti itu. Tapi aku tidak tahu bagaimana menjelaskan padamu. Aku senang menyadari bahwa kita sama-sama tidak saling mencintai." Aku berkata pelan sambil tetap memeluk Ron. Aku merasakan dia menegang. Kulepas pelukanku dan menatap tajam matanya.

" Aku tahu itu Ron. Jadi sudah berapa lama hubunganmu dengan wanita pirang itu hm?" Tanyaku mengejutkannya. Dia tergagap, aku menaikan alis mataku. Bagaimanapun juga ini harus diselesaikan.

"Umm, oh well, damn it Mione kau mengetahuinya?" tanya Ron bingung. Aku mengangguk.

"Tapi, bagaimana bisa? Aku tidak pernah menunjukkannya pada siapapun" Kemudian dia menutup mulutnya, keceplosan. Aku tertawa. Ron memang dari dulu bodoh. Tapi aku tidak menyangka jika dia sebodoh ini. " Ayolah Mione. Kau tidak memata-mataiku kan?" Tanyanya kemudian. Ku sentil dahinya, dan dia mengaduh.

" Listen Ronald Weasley, aku memiliki pekerjaan yang membuatku cukup sibuk dan tidak memuliki banyak waktu hanya untuk menjadi stalkermu. Um yeah. Aku memang mengetahuinya dari mana itu tidak penting. Dan jawab pertanyaanku, sudah berapa lama dear?"Kataku sedikit membuatnya takut. Ayolah, kapan lagi kau bisa melihat Ron seperti ini. Sudah lama aku tidak mengerjainya.

"Sekitar 6 bulan Mione. I'm sorry...aku tidak tahu bagaimana hal ini bisa terjadi denganku." Jawab Ron sambil menunduk. Aku tahu dia menyesal, menyesal karena membocorkan rahasianya denganku. Bukan karena menyelingkuhiku. Dasar Ron idiot. Dan aku lebih idiot. Seharusnya sudah dari dulu kami memutuskan berpisah. Tapi aku tidak tega, diapun demikian. Dan akhirnya dua orang bodoh ini menyadari kesalahan mereka.

Tbc...