Copyright: Ryohgo Narita (as the original writer of Durarara! Novel)

.

.

WARNING:
OOC akut, Nista, Ending gak jelas, Garing, Mengandung unsur Boy's Love

.

.

.

So, this is it! Anonymous Hyuuga Presents:

.

.

.

"LAMARAN DELIC DAN HIBIYA"

Suatu haru, di siang yang sangat amat terik, Delic a.k.a cowok pinky yang dianugerahkan kegantengan yang amat sangat, keluar dari rumahnya yang tampak seperti gubuk.

Baru keluar dari gubuknya, Delic mengeluarkan sebatang rokok yang warnanya-eyoocch-pink. Dia mulai menyulut rokoknya dan menghisapnya dengan tenang. Tiba-tiba ponselnya (yang ber-merk Mito) berbunyi nyaring, lagunya D'Bagindaz.

Cepet-cepet Delic keluarin ponselnya itu dan lihat ada nama 'Bebeb Aqoeh' di layar. "Ternyata Hibiyahn~" kata Delic sambil mendesah. Cepet-cepet dia pencet tombol hijau di sebelah kiri dan ngangkat, "Halo, Hibiyahn? Ada apahn~?"

Sedetik kemudian Delic menjauhkan ponselnya dari telinganya. "Eh buset. Jangan marah-marah dong, Beb," kata Delic sambil mengusap headphonenya yang sudah retak akibat teriakan Hibiya. Gak lama kemudian, Delic menepuk jidatnya yang-ehm-jenong, lalu bilang, "Maaf, Delic lupa. Iya, iya. Delic buru-buru deh." Secepat mobilnya batman, Delic meluncur ke rumah Hibiya. Ia merogoh sakunya, dan tidak mendapati cincin yang selama ini dia simpen buat ngelamar si uke yang mirip kutu itu.

"Yaampun, Hibiyahn... Delic lupa bawa cincinnya," kata Delic dengan wajah pucat sepucat ketek JKT48.

"Gimana sih?! Ini hari penting, Delic-chan! Kalo lamarannya ga jadi hari ini, Papa gamau restuin hubungan kita lagi, ngerti?" Si Hibiya merepet dengan garangnya sambil berkacak pinggang.

Emang nasib jadi humu, susah restuinnya. Butuh waktu sekitar 17 tahun buat itu dua humu supaya direstuin sama bokap nyokapnya Hibiya. Kira-kira 5 tahun lamanya, dua orang humu ini bertapa di gunung semeru-tepatnya di tengah kawahnya, untung-untungan meminta restu dari para dewa Yunani yang ternyata udah pindah dari Gunung Olimpus ke Gunung Semeru.

"Yaudah, kita ganti aja mas kawinnya... Delic ada ide," kata Delic sambil cengar-cengir gaje. Tak lama kemudian, ia menemukan sebuah sikat gigi bekas ga jauh dari selokan depan rumah Hibiya. "Delic yakin Hibiya suka," kata Delic sambil tersenyum puas.

Jelas aja, sang Uke tercinta nepuk jidatnya yang tidak kalah jenong. "Delic... Kamu tau aja kalo aku suka," katanya sambil senyum dengan aura kelam di belakangnya.

Delic yang bego percaya kalo Hibiya suka, akhirnya dia pun gandeng Hibiya dan masuk ke rumah Hibiya buat ngelamar Hibiya.

Tanpa disangka, mencium bau dari sikat gigi bekas di genggaman Delic, kedua orangtua Hibiya segera meninggal dunia.

Tak ada lagi waktu untuk berduka. Tanpa menunggu lebih lama, Delic tarik Hibiya untuk kawin lari. Dengan kenistaan yang sudah melampaui kenistaan Raditya Dika, Delic memasukkan sikat gigi bekas itu ke dalam mulut Hibiyahn dan melamarnya, "Maukah kau menjadi uke-ku?"

Sambil menahan hasrat ingin muntah, Hibiya mengangguk dengan terpaksa. Kemudian ia pingsan dan jatuh ke pelukan Delic yang tertawa puas. "HAHAHAHAHA! HASRATMU UNTUK MENJADI SEME TIDAK AKAN TERSALURKAN, HIBIYAHN! AHAHAHAHAHA!" serunya dengan aura mistis laksana Mak Lampir yang dianugerahi ketampanan Mas Prabu.

.

.

-Cerita Selesai-

Huahahahahah~ Maaf yak ini sangat amat singkat. Aku bener-bener lagi gak jelas waktu bikin ini :"D Cerita ini aku buat dengan spontan waktu lagi ngeRP di akun RPku yang PinkyCassanova.

Udah ah, gitu aja yak~ Plis Reviewsnya~

Sankyuu!

Never stop trying to be better, and better.

-Anonymous Hyuuga-