.

.

Cellar Door

(turnitupnow)

.

[episode 1]

Kim Namjoon—Kim Seokjin;

From BTS.

.

Typo(s), Boys Love, etc. etc.

.

.


.

"Ya, Kim Namjoon."

"Ugh, Hyung, please sekali ini aja,"

"Aku udah denger itu ribuan kali,"

"Hyung, please?"

Seokjin memijat pangkal hidungnya sambil menghela napas keras, leader mereka ini paling susah kalau udah menyangkut bersih-bersih. Seokjin udah berkali-kali membiarkan Namjoon lari dari tanggung jawabnya dalam hal bersih-bersih dan membuatnya mengerjakan hal yang seharusnya Namjoon lakukan. Sebenernya Seokjin gak keberatan buat membiarkan Namjoon kali ini, tapi hari ini Seokjin lagi gak enak badan dan satu-satunya hal yang ingin ia lakukan hanyalah tidur.

"Ugh, yaudah, sana pergi."

Senyum tergambar lebar di bibir Namjoon hingga memperlihatkan gigi-giginya, "Thanks, Hyung. Kau yang terbaik!"

"Hyung~ kok aku gak pernah dibiarin kayak Namjoon-hyung juga?" rengek Jimin.

Seokjin mendengus, "Gak pernah? Namjoon, kamu, dan yang lainnya cuma sebulan sekali cuci piring, apalagi kamu, Kim Namjoon, dan kamu masih bilang gak pernah?"

Jimin tertawa dan Namjoon menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal—merasa sedikit bersalah, "Yaudah deh, Hyung, kita pergi dulu. Hyung beneran gak mau ikut?"

Seokjin menggelengkan kepalanya, "Days off harus dimanfaatkan dengan baik,"

"Oke, kita pergi dulu ya Hyung!" suara Jimin terdengar dari depan pintu.

"Ne, hati-hati,"

Bang Shihyuk pada akhirnya memberi mereka libur satu minggu setelah beberapa bulan penuh dengan kegiatan-kegiatan yang membuat seluruh tubuh mereka mengibarkan bendera putih. Hoseok dan Taehyung memutuskan untuk jalan-jalan. Jeongguk akhirnya bisa bersekolah satu hari penuh. Lalu orang-orang seperti Namjoon, Yoongi, dan Jimin yang masih terus bekerja dan berlatih meski dihari libur mereka.

Dan disinilah Seokjin. Menatap piring-piring kotor yang ditinggalkan para membernya. Sebelumnya ia ingin tetap tidur sampai demamnya sedikit turun dan kepalanya berhenti berkunang-kunang. Tapi hari ini Jeongguk akan pergi ke sekolah dan ia tidak mungkin membiarkan maknae kurang ajar itu pergi tanpa sarapan sama sekali, dan ia berakhir di dapur menyiapkan sarapan untuk semua member meskipun kepalanya berteriak untuk tetap tidur.

Seokjin menaruh piring yang sudah dicucinya di rak, kemudian memegang pinggiran tempat cuci piring untuk menjaga badannya agar tetap seimbang. Dalam hatinya Seokjin memuji dirinya sendiri karena bisa melakukan berbagai hal meskipun badannya terkadang terasa seperti melayang, dan mengutuk membernya yang tidak memperhatikan dirinya yang sedang sakit ini.

Seokjin mendengus, sepertinya mereka kesenangan karena dapet libur.

Piring terakhir selesai ia bilas, dan akhirnya ia selesai. Seokjin melangkahkan kakinya dan ia merasa dunianya berputar. Seokjin hanya berharap kalau seandainya ia pingsan, ia akan bangun sebelum membernya pulang—mau ditaruh dimana mukanya kalau ketauan pingsan?

Dan beberapa detik kemudian, dunia Seokjin menjadi gelap.

.

.

.

"Hyung? Hyung, udah bangun?"

Seokjin membuka matanya sedikit dan menutupnya kembali, ia merasa sangat pusing, "Hm?"

Terdengar helaan napas lega dari sebelah kiri tubuhnya—ternyata Namjoon, pikir Seokjin.

Dalam matanya yang terpejam Seokjin merasakan tangan Namjoon yang mengelus dahinya lalu turun kepipi sebelah kirinya, "Kenapa gak bilang kalo sakit, hm?"

Seokjin hanya tersenyum kecil, tidak menjawab—kalian aja yang gak sadar.

"Sakitnya dari semalem?"

Seokjin mengangguk, kepalanya masih berdenyut sakit.

"Udah minum obat?"

Seokjin mengangguk lagi.

Seokjin merasakan jemari Namjoon yang mengelus pipinya berpindah pada rambutnya—mengelusnya dengan lembut, "Pusing banget ya, Hyung, sampai gak bisa ngomong dan ngeliat aku?"

Seokjin tertawa kecil tanpa suara. Ia sedang sakit dan Namjoon masih bisa merengek padanya? Oh, Tuhan, yang benar saja. "Pusing banget, Namjoon," suaranya terdengar putus-putus.

Namjoon mendengus, "Harusnya kamu bilang, Hyung. Seenggaknya, bilang sama aku,"

"Hmm,"

Tangan Namjoon yang lain menggenggam tangan kirinya, "Mau tidur, minum obat, atau makan?"

Seokjin menggeser tubuhnya ke kanan, menciptakan ruang kecil disebelah kirinya, "Tidur aja,"

Namjoon menyibak selimut yang tadi ia pakaikan pada Seokjin, lalu memposisikan dirinya diruang kosong tepat di sebelah Hyungnya yang sedang sakit itu kemudian menyelimuti badan mereka. Namjoon memposisikan tangan kanannya dibawah kepala Seokjin dan menarik lelaki itu mendekat dan mendekapnya erat.

"Gak papa, disini?"

Namjoon mencium pucuk kepala Seokjin, "Hmm, aku udah bilang Yoongi-hyung kalo kamu sakit," Seokjin menyamankan dirinya didekapan Namjoon, "Lain kali bilang kalo kamu sakit, kamu gak bisa nunjukkin kalo lagi sakit soalnya,"

"Iya,"

"Lain kali istirahat aja kalo kamu sakit,"

"Iya, Namjoon,"

"Lain kali jangan sampai pingsan lagi. Jantungku hampir gelinding liat kamu pingsan di dapur tadi,"

"Iya, Kim Namjoon,"

"Lain kali—"

Seokjin melihat Namjoon dengan tampang annoyednya, "Kayaknya aku udah bilang kalo aku mau tidur?"

Namjoon mengecup lembut kening Seokjin yang membuat empunya memejamkan mata karena rasa nyaman yang ia dapatkan, "Cepet sembuh,"

"Makasih,"

Namjoon membawa Seokjin lebih dekat dengannya, "Jangan sakit lagi."

.

.

.

.

.

.


(a/n)

#2YearsWithBTS❤ our boys did a great job for the past 2 years and i hope in the future they will keep improving, giving us better musics and performances, and the most important thing, always be happy and healthy!❤

anw, yang kali ini bakal jadi kumpulan drabble dengan segala macam pairing, jadi, kalo kalian berminat buat kasih prompt ((((kalo ada yang mau wk)))) aku berusaha untuk bikin dari prompt yang kalian kasih^^.

-yas.