Title :
Dragon Revenge
Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto™
Highschool DxD© Ichie Ishibumi™
Creator :
Wsa Krisna™
Rate :
M (Mature)
Genre :
Misteri, Supernatural, Adventure, Friendship, Romance, etc.
Warning :
OOC, Super-strong, Godlike, Adult scene, S-M, Sadist Art, Gore, Death-chara, etc.
.
.
.
BUMM..!
Bola energi penghancur itu mengenai sebuah tanah menyebabkan sebuah ledakan besar dan menciptakan sebuah kawah besar.
"Tidak kena. Ya!"
Seorang pria tampan dengan perawakan 175 cm, rambut hitam bergelombang sebahu, dengan beberapa helai rambut menutupi mata kanannya, di depan telapak tangannya ada sebuah lingkaran sihir sebesar dua kali lebar telapak tangannya berwarna biru yang dari sana bola penghancur tadi keluar.
Mata cokelat miliknya memutar keatas, tepat pada pemuda 17 tahun dengan sayap naga berwarna biru muda dengan penyangganya berwarna putih. Terbang melayang beberapa meter diatasnya. Dibelakang pemuda bersayap itu, warna langit hitam ungu bercampur warna lain menunjukan bahwa sekarang mereka berada di dalam dimensi buatan khusus.
"Yare-yare, Hakuryuuko apa alasanmu menantangku?"
Lunio Bael, nama pria yang menembakkan bola energi tadi adalah salah satu anggota klan Iblis Bael yang merupakan salah satu dari pillar iblis yang masih eksis setelah perang besar di Underworld. Lunio adalah seorang Iblis murni kelas atas dan masuk kedalam peringkat 50 besar di rating game Underworld.
Hakuryuuko, pemuda itu tidak menggubris akan apa yang diucapkan pria dihadapannya. Kedua tangannya telah mengepal dan disimpan disamping pinggang, aura berwarna putih menguar dari tubuhnya dan mengucapkan sebuah kata.
"Balance break."
[Vanishing Dragon Balance Breaker.]
Suara mekanik berasal dari sayap dipunggungnya membalas apa yang diucapkan pemilik kekuatannya.
Lunio menajamkan matanya, energi iblisnya sudah terkonsentrasi keseluruh tubuhnya. Instingnya sebagai petarung top telah berkumandang akan keseriusan yang dimiliki lawannya.
Tangan kanannya mengepal kemudian mengadu tinju dengan kepalan tangan Hakuryuuko yang sudah berada dihadapannya. Adu tinju berlangsung lama, setiap tinju yang dikeluarkan mengandung akan kekuatan penghancur terbukti dengan gemuruh angin disekitar mereka dan ledakan-ledakan diudara setiap kali tinju itu saling berbenturan ataupun tertangkis.
3 menit pertarungan adu tinju itu berlangsung dengan cepat keduanya melompat mundur mengatur nafas mereka yang terengah.
"Heh, sudah lama aku tak merasakan pukulan dengan niat membunuh yang besar. Tapi ini baru dimulai!"
Dumm...
Tubuh Lunio seketika dibanjiri Demonic power dalam jumlah besar menunjukkan bahwa salah satu petarung top Underworld itu tak akan bermain-main lebih dari ini.
Hakuryuuko-pun tak tinggal diam, kini tubuhnya yang terbalut baju armor naganya juga dibanjiri energi naga dan iblis.
"Oi oi, aku tak menyangka kau itu setengah iblis. Heh, darah kotor!"
Lunio melemparkan pemikirannya mengenai energi iblis yang dimiliki Hakuryuuko juga sebuah ejekan yang biasa dilontarkan untuk mereka yang berdarah setengah iblis.
Dumm.. Buagh...
Lunio menggunakan punggung tangan kirinya untuk menahan pukulan kuat Hakuryuuko, namun dirinya tak menyangka sebuah tendangan lutut mengenai telak perutnya dan membuatnya terdorong sedikit kebelakang.
Bugh.. Bugh.. Bugh.. Bugh..
Tak sampai disitu Hakuryuuko melanjutkan serangannya tinju yang dilapisi sebuah Dragon power dan Demonic power menambah daya hancur yang dimilikinya.
Tubuh keturunan Bael itu terlempar jauh kebelakang, beberapa luka lebam tercetak diwajah rupawannya. Dia bangkit dengan tangan kiri sebagai tumpuan dan punggung tangan kanannya mengusap darah disudut bibirnya. Bukan ekspresi sakit yang diperlihatkan melainkan sebuah ekspresi senang.
"Heh, jadi kau memang darah kotor yah? mungkinkah ibumu itu seorang iblis, jika benar dia adalah... SEORANG PELACUR!"
Dengan itu Lunio menciptakan lima lingkaran sihir berwarna biru berukuran 30 cm diatas, kiri, kanan, bawah dan didepannya. Dari lingkaran sihir itu tertembak bola energi yang merupakan ciri khas klan Bael, Power of Destruction.
Hakuryuuko meningkatkan energi naga dan iblis ditubuhnya, kemudian dengan tangan terkepal kuat dia melancarkan tinjunya kearah depan yang seketika tercipta sebuah dinding transparan berwarna putih perak melindungi dirinya dari bola-bola berkekuatan penghancur itu.
'Hoo, sedikit mirip dengan punya Sairaorg-boy.'
Pikir Lunio saat melihat dinding pelindung Hakuryuuko yang mengingatkannya pada calon pewaris kepala klan Bael yang lebih suka berlatih tinju daripada melatih kekuatan power of destructionnya.
Lunio kembali menembakkan energi penghancur yang kini berbentuk seperti laser. Tak lupa diapun menambahkan beragam elemen sihir bermaksud memberondong Hakuryuuko tanpa memberinya kesempatan untuk menyerang balik.
Hakuryuuko terus mempertahankan dinding pelindunya, dalam hati dia mendecih kesal karena tak memiliki kesempatan menyerang balik.
'Sial, jika begini terus energi dan staminaku akan cepat habis karena bagaimanapun mempertahankan dinding ini membutuhkan energi besar dan konsentrasi tinggi.'
Dia, Hakuryuuko kembali harus merutuk didalam hati, saat serangan yang datang bukan hanya bola power of destrustion saja tetapi juga beragam elemen sihirpun juga harus diterimanya.
'Sialan, kupikir tanpa menggunakan Divine Dividing pun aku bisa mengalahkannya. Beginikah rasanya bertarung tanpa menggunakan teknik pembagi Albion?'
Dhuarr..
Hakuryuuko meledakkan energi naga miliknya membuat semua serangan yang menuju kearahnya berbalik, terlontar jauh karena gelombang kejut yang dilancarkan dirinya.
Hakuryuuko terbang keatas kemudian menatap kearah Lunio yang menciptakan lingkaran sihir pelindung untuk menghalau gelombang kejut tadi. Tangan kanannya terulur tepat kearah Lunio yang sedikit terengah selain menahan gelombang tadi, dia juga kelelahan akibat banyak mengeluarkan energi iblis untuk serangannya tadi.
[Divide]
"Guhh..."
Dalam keadaannya yang masih kelelahan Lunio harus tersungkur jatuh karena setengah energinya seperti terhisap keluar. Dalam keadaanya ini, dia menatap keatas tepat pada sosok yang seluruh tubuhnya ditutupi armor putih dengan sayap naga berwarna biru muda yang terbuka lebar. Auranya yang terpancar seperti menarik dirinya untuk berlutut menghormati keagungan dari Kaisar Naga Putih.
"Ba-gaimana... Bisa.. kau-"
"Selama aku sudah menyentuhmu, aku dapat membagi kekuatanmu dan menjadikannya kekuatanku."
"A-apa..." Ingatan Lunio melayang pada beberapa saat lalu saat dirinya terkena pukulan bertenaga dari lawannya ini.
"Ya, Lunio Bael, aku bisa mengalahkanmu dengan cepat jika aku mau."
Jika tidak tertutupi oleh helm armornya Lunio berani bersumpah jika Hakuryuuko ini tengah tersenyum menyeringai kearahnya.
Inikah kekuatan dari sebuah Longinus? Lunio bertanya-tanya dalam hati, kondisi tubuhnya sudah tidak dalam keadaan baik-baik saja, kelelahan setelah melakukan serangan sihir beruntun dan energimu dibagi dua. Apa kau masih dalam keadaan baik-baik saja? tentu saja tidak.
"Aku mengerti, aku mengaku kalah darimu Hakuryuuko."
Sebagai seorang petarung menerima kekalahan adalah hal baik dan kita bisa menjadikannya sebagai acuan untuk melangkah maju dan menjadi kuat. Lunio Bael mengakui itu, masuk peringkat 50 besar dalam rating game bukan berarti menjadi yang terkuat karena diluar sana masih banyak lawan tangguh.
"Aku tak butuh pengakuan kalahmu, yang kuinginkan hanyalah...kematianmu."
Entah sadar atau tidak, secara reflek Lunio menciptakan sebuah lingkaran sihir besar dan dari sana tertembak sebuah power of destruction berbentuk laser berukuran besar melesat menuju Hakuryuuko diatasnya.
Hakuryuukopun menciptakan sebuah lingkaran sihir berwarna putih dan menembakkan bola-bola sihir berwarna putih bermaksud mengadunya dengan power of destruction Lunio.
Flash...
Dalam kilatan putihnya, Hakuryuuko telah berada dibelakang Lunio menepuk pundaknya. Keterkujatan itu hanya berlangsung sementara karena
[Divide]
Dia kembali tersungkur darah keluar dari mulutnya. Tenaganya hanya tersisa untuk mempertahankan kesadarannya saja.
"Si-al."
"Ini sudah berakhir... Lunio Bael."
"Se-belum itu, bisa-kah kau... mem..beritahuku alasan-mu membunuhku?"
"Aku ingin klan Bael dan mereka yang berhubungan baik dengannya musnah."
"...Itu saja." tanya pasti Lunio
"Ya." Jawab Hakuryuuko datar, 'Karena kalian telah membunuh kedua orang tuaku.' Lanjutnya dalam hati.
Tangan terbalut armor putih itu diluruskan dengan energi putih melapisinya bergerak kearah punggung Lunio tepat berada dekat jantungnya.
'Ini adalah awal.'
Clebb...
.
.
.
.
.
Mata emas singa itu menyala dikegelapan malam, mengintimidasi pada kedua lawan yang berada dihadapannya. Tubuhnya yang seukuran singa normal perlahan membesar sampai pada ukuran sebesar gajah jantan.
Grrr...
"Jangan takut."
Satu orang wanita berambut emas panjang dengan model bagian belakang dibelah dua ditaruh kedepan pada pundak dengan gaya bor, memakai pakaian hitam panjang seperti gaun wanita abad pertengahan menciptakan lingkaran sihir besar berwarna biru, kemudian menembakkan sebuah bola petir kearah singa itu.
Temannya yang berada disebelah kirinya juga melakukan hal yang sama, wanita berambut cokelat panjang digerai sepinggul itu meluruskan kedua tangannya ke depan dua lingkaran sihir ukuran sedang berwarna biru tercipta didepannya.
"Kita lakukan serangan gabungan?" Tanyanya pada wanita yang tadi menyuruhnya untuk tidak takut.
"Ya, kita tunjukkan kemampuan dari Bishop Lunio-sama, kelompok iblis yang masuk kategori 50 besar rating game."
Jrsshh... Vushh...
Bola api dan bola petir muncul dari lingkaran sihir wanita berambut cokelat, sedangkan dari wanita berambut emas dari lingkaran sihirnya keluar angin besar. Ketiga elemen itu bersatu menjadi sebuah serangan besar kemudian melesat kearah singa tadi dengan cepat.
Grrrr...
Singa itu menggeram rendah sebelum akhirnya melesat maju menabrakkan dirinya pada 3 sihir elemen gabungan, tentu saja hal itu membuat mata kedua wanita yang memegang peranan Bishop itu membulat sempurna karena selama ini tak ada yang mampu melewati serangan gabungan keduanya.
Bush... Grawhh
Dari depan mereka, tepatnya pada serangan elemen mereka yang masih melesat maju keluar seekor singa jantan dengan ukuran tubuh sebesar gajah yang diselimuti oleh aura emas. Singa itu mengeluarkan aura penuh intimidasi kepada dua wanita disana.
Wanita bishop berambut emas itu membuat lingkaran sihir bermaksud untuk menyerang singa tersebut.
"Groarrhh."
Singa itu mengaum keras menghentikan rapalan sihir yang sebentar lagi selesai, kedua wanita itu terkejut melihat singa itu dalam sekali aumannya dapat menghentikan rapalan sihir mereka. Memanfaat keterkejutan keduanya singa jenis Nemea itu dengan sekali terjangannya kedua wanita iblis itu terlempar kebelakang. Seperti telah terlatih dalam bertarung singa itu tidak menyia-nyiakan keadaan keduanya yang dalam keadaan penuh celah, cakar bagian kanan depannya diayukan secara horinzal kepada keduanya mengoyak pakaian mereka dan beberapa sayatan kecil.
Brukk..
Kedua wanita itu membentur pohon, sang singa nemea telah berada dihadapan keduanya dengan mata emas menyala dan tanpa sengaja keduanya menatap mata menyala sang singa membuat keduanya masuk kedalam hipnotisnya dalam sekejap dan jatuh pingsan.
"Owh, kau membereskan mereka berdua dengan cepat Regulus."
Satu orang pemuda berdiri diatas dahan pohon di dekat singa nemea yang dipanggil Regulus itu.
Sang singa tanpa mempedulikan pujian pemuda tadi, dia mengangkat tubuh wanita iblis yang terperangkap dalam hipnotisnya dan meletakkannya pada punggungnya dengan menggunakan cakarnya tentunya.
"Aku gak dianggap." Gumam pemuda berambut cokelat kehitaman bermodel jabrik. Sedangkan Regulus setelah meletakkan kedua wanita tadi segera berjalan menuju tempat sang tuan menunggu.
"Majikan dan peliharaan sama saja." Gumam lagi pemuda tersebut.
.
.
.
.
.
Lingkaran sihir berwarna putih dengan Naga putih ditengahnya, muncul di sisi sebuah pohon besar. Dari sana muncullah seorang pemuda yang merupakan lawan dari Lunio Bael, Hakuryuuko. Disisi tubuhnya ada sebuah peti khusus yang digunakan untuk menyimpan jasad Lunio supaya tidak melebur menjadi debu.
Pemuda Hakuryuuko itu memandang keseluruh wilayah disekitarnya, kemudian tanpa rasa bersalahnya dia duduk diatas peti mati yang dibawanya. Kedua tangannya terlipat di dada angin malam memainkan rambutnya yang agak memanjang. Kedua matanya terpejam memikirkan apa yang telah dilakukannya tadi, menyesal? tidak! dia tidak akan pernah menyesali perbuatannya.
'Sebentar lagi, ya! sebentar lagi rencana yang sudah kubuat selama ini akan terlaksana.' Mata yang terpejam itu terbuka kemudian menatap ke langit malam yang dihiasi bintang dan bulan.
'Ayah, Ibu. Aku pasti akan membalaskan kematian kalian.'
"Tuan!"
Suara panggilan dengan nada riang tertangkap pendengarannya, pandangan yang sebelumnya melihat ke langit beralih pada seekor singa jantan yang merupakan bentuk dari Sacred Gear Longinus Regulus Nemea. Sacred gear yang bisa memilih partner bertarungnya tanpa harus menunggu menunggu seorang bayi yang baru lahir, dia berbeda. Dia dapat memilih partner yang biasa dia sebut tuan jika dia memang pantas. Dan Regulus Nemea telah memilih pemuda Hakuryuuko ini sebagai tuan barunya.
"Bagaimana Regulus?" Hakuryuuko masa kini itu menatap pada punggung Regulus, dimana dua wanita iblis yang merupakan Bishop dari Lunio Bael iblis yang baru dibunuhnya.
"Seperti yang anda lihat. Tuan!"
"Kerja bagus."
Tangan Hakuryuuko mengelus kepala singa nemea yang dibunuh Herakles dulu, membuat sang singa mendengkur halus senang akan perlakuan sang tuan.
"Oi, sudah selesai?"
Pemuda berambut cokelat kehitaman tadi kini telah berada di dekat keduanya sambil melipat dada.
"Bagaimana denganmu Kiba?"
"Aku sudah menghabisi dua Rook milik iblis Bael Lunio sesuai perintahmu."
Jawab Kiba, pemuda berambut cokelat kehitaman itu. Kiba adalah seorang keturunan Werewolf kekuatan yang dimilikinya lebih dari cukup untuk menghabisi dua Rook Lunio.
Sebelum memulai operasi penyerangan ini, pemuda Hakuryuuko itu sudah melihat video-video pertarungan kelompok Lunio yang terjual bebas dipasar gelap, dimana hal yang membuat mereka masuk ke dalam peringkat 50 besar adalah kerja sama tim dan strategi yang matang. Sedang dalam kemampuan individu tidak terlalu mencolok mereka hanya sekelompok iblis reinkarnasi yang berada pada kelas menengah -pengecualian untuk Queen Lunio yang berasal dari keluarga iblis kelas atas-, dan bisa diatasi dengan mudah.
Tap
Seorang pemuda dengan model gaya rambut emo menapakkan kakinya di tanah setelah terbang menggunakan sayap kelelawar miliknya. Tangan kirinya menggendong seorang pria berpakaian layaknya ksatria perang walaupun pakaiannya itu sudah rusak parah.
"Ini pesananmu, Dobe!"
Pemuda emo itu melemparkan pria yang merupakan salah satu Knight dari Lunio ke depan Hakuryuuko, Hakuryuuko menyuruh pemuda emo ini untuk melawan Pion dan Knight Lunio karena hanya dia yang cocok.
"Dia yang paling akhir bertahan dari serangan Balance breaker-ku."
Hakuryuuko tanpa menanggapi ucapan pemuda emo itu, dia bangkit dari duduknya kemudian menarik pria yang terluka parah itu dan menyandarkannya pada sisi lebar peti mati berwarna putih. Di tangan kanannya muncul lingkaran sihir kecil dan dari situ keluar sebuah alat suntik dengan cairan hijau muda di dalamnya.
Menarik salah satu tangan Knight Lunio dan menyuntikkan isi suntikannya pada bagian pembuluh darahnya sampai habis.
"Itu hadiah kecil dariku, baiklah saatnya pengiriman jenazah."
"Bukankah akan lebih baik membawanya ke markas, dan membiarkan Orochimaru atau Kabuto membersihkan sisa aura yang tertempel disana? terlalu cepat bagi Great King Bael mengetahui jika Hakuryuuko adalah musuh mereka." Kiba mengeluarkan pendapatnya, memberi komentar atas ucapan Hakuryuuko sebelumnya.
"Itu tak perlu.. Iya'kan Kabuto."
Dari bayangan pepohonan di belakang Kiba keluar seorang pemuda berambut putih jabrik panjang yang diikat. Kacamata bulan bertengger manis menghiasi wajanya.
"Kau bisa mengetahuiku ya... Naruto-kun!"
.
.
.
.
Venelana Gremory yang sebelumnya adalah Venelana Bael sebelum akhirnya menjadi istri dari Lucius Gremory pemimpin klan Gremory salah satu bagian dari pillar klan iblis yang masih aktif, kini tengah memandangi wajah seseorang yang dirindukannya pada bingkai foto yang dipegang kedua tangannya.
"Kushina-nee-sama, maafkan aku. Sampai saat inipun aku belum menemukan dimana putramu berada.'
Air matanya berjatuhan, menunjukkan betapa menyesal dirinya karena tak dapat mencari keberadaan putra semata wayang orang yang dianggapnya sebagai Kakak. Kushina Bael, seorang iblis wanita anggota klan Bael walaupun dia tak berasal dari keluarga pemimpin klan tapi kemampuannya dalam mengendalikan Power of destruction sangatlah hebat. Venelana dan Kushina memiliki hubungan selayaknya saudara, Venelana sangat hormat kepada Kushina karena itu saat mendengar kabar kematiannya akibat amukan Juggernaut Drive Sekiryuutei membuatnya langsung berteleport ke tempat tinggal Kushina di dunia manusia yang diberitahukannya kepada dirinya bila ingin berkunjung sekalian melihat putranya yang baru lahir buah cintanya dengan seorang manusia.
Apa yang dilihatnya bersama sang suami adalah hanyalah bangunan yang sudah hancur, seperti telah terjadi sebuah pertempuran berat disana. Venelana yang saat itu baru saja beberapa minggu setelah melahirkan anak keduanya hanya bisa terjatuh berlutut dan menangis, menolak akan apa yang dilihatnya tak percaya jika sosok yang dianggap kakak itu telah tiada.
Setidaknya masih ada setitik harapan, itulah yang dikatakan Ajuka Maou Beelzebub saat ini sekaligus sahabat putranya Sirzechs yang juga seorang Maou Lucifer. Sirzechs sengaja memanggil Ajuka karena kemampuannya dalam memindai sebuah aura sekecil apapun, Sirzechs pun penasaran apa sebenarnya yang terjadi disini bagaimana mungkin Sekiryuutei yang telah menjadi sekutu kaum iblis menyerang seorang veteran perang seperti Kushina yang juga merupakan guru yang mengajarkannya metode bagaimana mengendalikan power of destruction dengan mudah sampai akhirnya Sirzech mampu menciptakan sebuah teknik bernama True form.
Dari hasil pemindaian Ajuka putra Kushina masih hidup karena ada seseorang yang membawanya pergi sebelum serangan penghabisan dari Sekiryuutei yang juga menjadi akhir dari hidupnya. Mulai saat itu Venelana berjanji dia akan menemukan, merawatnya seperti anaknya sendiri dan menjadikan sosok penting di kalangan iblis seperti putra pertamanya yang menjabat sebagai Maou memegang gelar Lucifer setelah memenangkan perang saudara beberapa ratus tahun lalu.
Satu tepukan dibahu membuat Venelana sadar dari lamunannya, menoleh kesamping mendapati suaminya Lucius memandang dirinya lekat.
"Sudahlah, kita pasti akan menenmukannya."
"Tapi Anata. Bagaimana keadaannya saat ini? apa dia tumbuh dengan baik atau tidak, lalu orang yang membawanya apakah dia bermaksud baik pada Naruto atau justru..."
Lagi-lagi air mata merembes dari bola mata violetnya, memikirkan keadaan sang ponakan yang tak diketahui keberadaannya. Lucius mengusap lembut air mata di pipi istrinya mengucapkan kata-kata penenang.
"Tenanglah, aku yakin dia baik-baik saja. Selain itu, besok kita ada panggilan ke kediaman Bael, salah satu anggota Bael Lunio Bael ditemukan tewas."
Dan Lucius melihat bola mata istrinya yang melebar, terkejut.
.
.
.
.
Seorang wanita berambut emas duduk terikat pada sebuah kursi, wanita yang merupakan bishop Lunio itu masih dalam keadaan pingsan itu kini hanya mengenakan bra dan celana dalamnya yang berwarna biru muda. Memperlihatkan tubuh moleknya yang pastinya akan membangkitkan nafsu kaum adam.
"Uuhh..."
Wanita di usia 20 tahun itu melenguh kedua kelopak matanya terbuka memperlihat bola mata berwarna biru langit. Beberapa detik kemudian matanya melebar, tubuhnya bergerak-gerak tak karuan mencoba melepaskan ikatan di tangannya saat menyadari apa yang telah terjadi.
Mereka yang saat itu sedang menjalani misi pembasmian Stray devil rank-A di sebuah hutan dikejutkan dengan datangnya 3 orang pemuda tak dikenal dan 1 singa yang kemudian memecah kelompok mereka dalam pertarungan. Matanya memandang kesegala arah yang hanya berisi kegelapan, hanya ada satu lilin di tempatnya berada itupun tak cukup untuk menerangi seluruh isi ruangan. Matanya lagi-lagi harus membulat menyadari jika dirinya kini hanya mengenakan bra dan celana dalamnya saja.
'Apa aku masih perawan?' pikirnya ragu.
Tap, Tap, Tap
Suara langkah kaki memasuki indera pendengarannya yang tajam, sebuah elusan di pundaknya dapat terasa. Dan itu membuatnya harus membelalakkan mata, kenapa dia tak merasakan apa-apa?
"Kamu tampak bingung, nona cantik. Ada apa hm?"
Suara dari seorang pemuda yang merupakan orang yang mengelus punggungnya lembut. Wanita itu menoleh mendapati wajah berkulit tan dengan warna rambut kuning jabrik dengan poni menutupi mata kirinya. Bola mata biru pemuda itu mengingatkannya pada dalamnya samudera. Pemuda diusia 17 inilah yang menantang King-nya bertarung yang kini dia tak tahu kabarnya.
Saat dirinya ingin menanyakan perihal sang King, dia merasakan sebuah sensasi dingin pada bagian diatas kemaluannya dan saat dirinya melihat kesana sebuah Stun gun, alat penyetrum itu telah menempel disana. Dengan wajah berubah takut karena pemikirannya mulai menerka apa yang akan dilakukan pemuda didepannya tidak benar-benar terjadi.
Naruto nama pemuda itu, hanya tersenyum lembut namun berbeda dengan auranya yang menjanjikan sesuatu yang bernama 'Rasa sakit'.
"K-kau... bercanda'kan-"
Bzzzttt
"Kyaaa..."
Wanita berambut emas itu menjerit saat sengatan kecil terasa di daerah pribadinya. Tubuhnya tersentak keatas kedua matanya melebar menahan rasa sakit yang diakibatkan ulah pemuda itu.
"Ah, ekspresi yang bagus. Lagi, lagi, lagi."
Bzzzttt
"Kyaaa... Hentikan, kumohon AHHH."
"Aha, ekspresi yang bagus, buat yang lebih bagus lagi."
Bzzzttt
"KYAAAA... HENTIKAN."
.
.
.
.
"Hentikan, kumohon henti-kyaaa.."
Wanita berambut cokelat panjang yang juga seorang Bishop dari Lunio itu juga dalam keadaan kedua tangan terikat rantai, dalam menghadap dinding dengan kaki mengangkang lebar. Dan tentunya dalam keadaan telanjang.
Kiba, Werewolf muda itu tengah memperkosa bishop Lunio yang terus berteriak-teriak kencang, sampai akhirnya
Crott.. Crott.. Crott.. Crott..
Pemuda dengan warna rambut cokelat kehitaman itu mengeluarkan seluruh sperma yang dia punya memenuhi rahim bishop berambut cokelat. Tubuh wanita itu terjauh ke lantai ruangan yang dingin, bahunya bergetar kencang air mata terus mengaliri pipi putihnya. Harga dirinya sebagai wanita telah hancur, dihancurkan oleh pemuda brengsek yang kini tengah selonjoran santai dilantai.
"*Hiks... Bu-nuh, bunuh saja aku BRENGSEK!"
Teriak wanita itu pada Kiba, orang dimaksud hanya mengorek telinga acuh.
"Aku tahu, aku tahu. Naruto menyuruhku kesini untuk membunuhmu, tapi melihat tubuh seksimu itu membuat darah Werewolf-ku mendidih dan yah, kau tahulah itu." Kata pemuda itu santai, tertawa canggung.
Wajah wanita Bishop itu memerah padam, kata-kata pemuda didekatnya itu yang diucapkan dengan nada santai benar-benar membuatnya marah.
"KALAU BEGITU BUNUH AKU SEKARANG BRENGSEK."
"Oi, harusnya kau berterima kasih karena disaat-saat terakhir hidupmu, kau merasakan yang namanya menjadi wanita sesungguhnya."
Cuihh..
Mata Kiba melotot saat wanita di depannya itu meludah ke wajahnya. Merasa terhina akan hal itu, tubuhnya membesar berubah menjadi manusia serigala seperti yang diperlihatkan dalam film ataupun buku legenda.
"Heh, baik-baik akan kubunuh kau sekarang juga."
.
.
.
.
Seorang pemuda berambut hitam yang bagian belakangnya dikuncir keatas itu hanya menguap bosan mendengar jeritan laknat temannya Kiba.
"Anjing sialan itu, benar-benar."
"Kiba memang begitu'kan? dia memang anjing yang hobi kawin."
Ucap santai Sasuke, dia asyik mendengarkan lagu dari headset-nya sambil membaca sebuah buku misteri di kedua tangannya. Shikamaru nama pemuda berkuncir tadi hanya mendengus sebal melihat tingkah temannya yang satu ini yang selalu tak peduli pada sekitar.
"Wanita itu harus dihormati, jika kau menghormati wanita mereka tidak akan merepotkan." Ucap Shikamaru pada Sasuke
"...Ah, aku tidak mau mendengarnya dari perjaka sepertimu." Balas Sasuke, tanpa mempedulikan jika saat ini Shikamaru tengah kejang-kejang di lantai.
.
"Hah, hah, hen-tikan... kumohon." Ucap lirih seorang wanita yang tengah diikat pada kursi kepada pemuda di hadapannya yang tengah memutar alat penyetrum itu tersenyum tipis.
"Hmm, kau mau aku berhenti?" Tanya pemuda itu dan dibalas anggukan oleh wanita itu, dibagian pribadi gadis itu mengalir sebuah cairan putih yang bercampur darah. Wajah cantiknya terlihat pucat.
"Katakan dimana Queen Lunio berada?" Dan wanita bishop itu hanya bungkam.
Bzzzttt
"Ahk, sakit... sakit... hentikan."
Darah mengalir dari daerah kewanitaannya, menunjukan adanya luka dibagian dalam tubuhnya. Wanita dengan surai emas itu menjerit-tidak melainkan meraung kesakitan.
"Jadi?" Tanya pasti Naruto
"Corabelle-sama, tengah mengurus pesta pertunangannya dengan Lunio-sama." Dengan menahan rasa sakit dia menjawab pertanyaan pemuda Hakuryuuko tadi.
"Hmm, begitukah? berapa lama lagi pertunangan itu dilakukan?"
"1 bulan lagi."
"..."
"Bisa lepaskan aku, aku ingin..."
"Biar kusembuhkan."
Mengerti apa yang ingin dikatakan wanita yang baru saja menjadi mainannya itu. Naruto mengeluarkan sebuah suntikkan dengan cairan berwarna bening seperti air yang kemudian disuntikkan pada si wanita bishop itu. Setelah selesai tangan pemuda itu mengelus lembut pipi wanita bersurai emas itu, kemudian mendekatkan bibirnya dan mencium bibir ranum si wanita yang terkejut mendapatka perlakuan lembut si pemuda bukan perlakuan seperti penyiksa yang diperlihatkannya tadi.
Suntikkan dengan cairan hijau muda yang juga digunakannya pada salah satu Knight Lunio dia suntikkan pada bishop bersurai emas yang kemudian dilepaskannya ikatan tangannya. Gadis bersurai emas berdiri dengan sedikit terhuyung, pening menyerang dirinya lingkaran sihir berwarna putih tercipta dibawah kakinya dan mengirimnya menuju kediaman klan Bael di Underworld.
Naruto memandang datar tempat berdirinya gadis bishop tadi, seringaian telah terpasang di wajahnya yang rupawan.
'Ah, aku menambah satu hadiah lagi pada mereka.'
.
.
.
.
TBC
Hallo, ini fict baru saya lagi. Mainstream sih dengan unsur Highschool DxD terus. ahaha maaf-maaf jika banyak yang tak suka. Cerita ini dengan tema 'balas dendam' pada klan Bael terinspirasi dari kisahnya Yaegaki Masaomi di volume 18.
Dan sudah pasti, beberapa chara OC yang sudah saya siapkan baik itu dari anime lain ataupun murni ide saya untuk menjadi target balas dendam naru dan kawan-kawan. kawan-kawan? ya, akan terjawab seiring berjalannya cerita.
Soal Vali, akan terungkap beberapa chap kedepan yang jelas chara ini juga punya peran penting, yang jelas saya punya pemikiran menjadikannya Fem!Vali (ini gara-gara baca fict bang shinn.)
Sairaorg? dia akan menjadi lawan tangguh Naruto, selain touki dia juga punya energi iblis dan power of destruction jadi kisah hidupnya gak terlalu tragis seperti di LN. dia juga bakal punya beberapa singa (bukan sacred gear) ingat dia punya darah klan Vapula dari ibunya klan yang katanya bisa menjinakkan singa. kalo nanya dari mana saya tahu nya tentu saja dari LN dan beberapa artikel mengenai iblis.
Dan maaf, jika di chap awal sudah ada adegan yang ah taulah sendiri. Sifat Kiba di fict ini memang begitu, dan soal alat setrum ke bagian pribadi cewek sampe keluar darah? ah, rasanya mungkin hal seperti bisa terjadi gak percaya coba aja. #tanggung sendiri asal :D
corabelle? waktu nyari chara cewek cantik nemu Cecaniah Corabelle, nama aslinya ini ya?
jadi, lanjut tidak?
jika pada banyak yang lanjut akan saya lanjutkan. dan soal update fict, minimal dalam sebulan ada dua fict yang di update. itu saja.
Jangan lupa tinggalkan jejak
Wsa out, ciao
