Fic pertama di fandom ini ._.

Ah, sudahlah, yang penting ke cerita dulu ._./

Disclaimer: Kagerou Days/Mekaku City Actors bukan punya saya ._.v

Warn: Mungkin banyak typo bersebaran, pair bukanlah pair yang anda harapkan, bahasa gak sesuai EYD (Maybe), dan cerita sedikit AU


Kediaman Kisaragi

Shintaro Kisaragi, remaja berusia 14 tahun yang memakai kaos hitam lengan pendek dan celana pendek warna merah tua, sedang duduk di ruang tamu, dan menatap ketiga manusia di hadapannya. Dari yang paling kanan, adalah seorang bocah berumur 10 tahun berambut pirang, dengan kaos hitam, dan celana pendek abu-abu. Sementara yang ada di tengah adalah perempuan yang juga berumur 10 tahun berambut hijau pendek memakai kaos berlengan panjang yang terlihat kebesaran dengan ukuran badannya yang mungil, dan celana panjang berwarna pink. Lalu, yang terakhir adalah bocah berumur 9 tahun berambut hitam memakai baju biru bergambar muka katak, yang juga memakai celana pendek abu-abu. Anehnya, mereka semua mempunyai mata berwarna merah. Baiklah, mata yang berwarna merah itu sudah biasa bagi Shintaro, adiknya kan bermata merah juga. Yang aneh adalah, bagaimana bisa mereka bertiga punya mata berwarna merah? Tidak mau ambil pusing, Shintaro mengabaikan pertanyaan dalam otaknya itu, lalu menatap ibunya dengan tatapan kosong.

"...Ibu, mereka semua siapa?" Tanya Shintaro pada Ibunya.

"Mereka adalah saudara barumu" Jawabnya.

"Hah?"

"Iya, mereka saudara barumu, tadi Ibu sempat melihat mereka bertiga di sebuah panti asuhan, dan karena mereka terlihat begitu manis, Ibu asuh saja mereka"

"...Kau tidak boleh mengasuh anak-anak hanya karena mereka manis tahu"

"Sudahlah, Shintaro, perkenalkan dirimu dan rawat mereka, Ibu mau pergi belanja dulu, dagh~" Kata Ibu Shintaro, lalu pergi keluar.

Shintaro menatap tempat dimana Ibunya tadi berdiri, lalu menatap ketiga anak kecil yang akan menjadi saudaranya nanti. Menghela nafas, Shintaropun mulai memperkenalkan dirinya "Baiklah, aku Shintaro Kisaragi, umurku 14 tahun, dan aku sedang menikmati hari libur akhir semesterku. Sekarang, kau bocah yang memakai baju bergambar katak, perkenalkan dirimu" Ucap Shintaro sambil menunjuk bocah berambut hitam tadi.

"A-ah! Namaku Kousuke Seto, u-usiaku 9 tahun dan umm... yoroshiku!" Ucap bocah yang sekarang diketahui bernama Seto tersebut.

"Baiklah, sekarang kau gadis cantik, perkenalkan dirimu" Mendengar pujian yang dilontarkan oleh mulut Shintaro, wajah dari satu-satunya perempuan dalam grup kecil merekapun bersemu kemerah-merahan.

"Um.. namaku Tsubomi Kido, aku berusia 10 tahun dan aku suka... menyendiri? Ah umm yoroshiku" Ucap sang perempuan, Tsubomi Kido sambil membungkukkan badannya.

"Baiklah, pirang giliranmu" si pirang pun tersenyum lalu dengan dramatisnya, ia memperkenalkan diri

"Aku adalah orang yang melegenda, bila orang-orang mendengar namaku mereka akan bergetar ketakutan! Orang yang meenghancurkan dunia, dan membuatnya kembali! Namaku Lelouch Vi Britannia!" Ucap sang bocah yang lagi-lagi, dengan dramatisnya, naik ke meja, dan merentangkan tangannya.

...

...

...

"Baiklah 'Lelouch' berikan nama aslimu"

"Kan sudah kubilang namaku Lelouch Vi Britannia! Kenapa kamu gak percaya?!"

"Baiklah, bagus, Hello Lelouch, aku adalah Oda Nobunaga, yang juga dikenal sebagai The Lich King, orang yang menaklukan dunia dan mencari One Piece untuk memanggil Shenlong, dan memintanya untuk menjadikanku seorang Super Sentai untuk melawan para Hollow dan Titan dengan Mobile Suit milikku, Gipsy Danger bersama rekanku, Issei Hyoudou yang juga mengendarai Gunmen bernama Megatron. Jadi cepat berikan nama aslimu" Ucap Shintaro dengan nada jengkel.

...

...

...

"Hah... baiklah namaku Shuuya Kano, puas" Ucapnya dengan muka yang cemberut.

"Nah, gitu kan lebih baik"

Ditengah aksi perkenalan mereka, pintu kamar di sebelah ruang tamu terbuka dan menampakan seorang gadis yang umurnya 2 tahun lebih muda dari Shintaro. Sang gadis memiliki rambut berwarna hitam dan sepasang mata berwarna merah. Ia memakai baju atasan berwarna oranye, dan rok pendek berwarna merah. Ia adalah Momo Kisaragi, adik dari Shintaro Kisaragi, sekaligus artis cilik yang mulai naik daun.

"Eh? Onii-Chan? Mereka siapa?" Tanya Momo.

"Mereka adik-adik baru kita" Jawab Shintaro dengan santai.

"Hah?"

"Iya, Ibu mengadopsinya dan menjadikan mereka semua adik-adik kita"

"Kok bisa?"

"Kata Ibu itu gara-gara mereka lucu, manis dan imut"

"...Ohh, begitu"

"Sudahlah, kemari dan perkenalkan dirimu"

"Baiklah..." Momo pun berjalan menuju ke arah Seto, Kano dan Kido. Ia pun tersenyum dan mulai memperkenalkan dirinya "Halo, aku Momo Kisaragi, yoroshiku"

"Kousuke Seto-Ssu!"

"Tsubomi Kido, Yoroshiku"

"Shuuya Kano, Yoroshiku ne, Onee-Chan!"

"Hyaah! Mereka benar-benar imut!" Ucap Momo sembari memberikan death hug pada ketiga anak tersebut, dan mengakibatkan wajah mereka membiru karena kekurangan oksigen.

"O-Oi, kalau kau memeluknya seperti itu, mereka bakal mati tahu"

"Ah, maaf" Ucap Momo dan melpaskan pelukan mautnya. Seakan tersadar tentang sesuatu, Momo mengarahkan pandangannya ke arah Shintaro dan bertanya "Eh, Ibu sudah membuat makan siang belum?"

"...Ibu pergi lagi untuk belanja, jadi sepertinya belum" Ucap Shintaro.

"Begitu ya... baiklah! Aku akan membuat makan siang!"

Seketika itu pula, ekspresi wajah sang protagonis kita berubah menjadi wajah seseorang yang telah melihat neraka. Yah, menghubungkan kata "Momo Kisaragi" dengan kata "Memasak" memang akan menghasilkan "Neraka" sih. Maka dari itulah, Shintaro merasa kalau ia tidak bertindak secepatnya, maka bukan hanya nyawa Shintaro yang akan melayang, namun nyawa ketiga adik barunya juga akan melayang. Tidak hanya itu, sebagai kakak yang baik, ia juga tidak ingin melihat adiknya dipenjara karena sudah meracuni anggota keluarganya dengan makanan supernya, itupun kalau ia masih hidup. Dan dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada, akhirnya otak jenius milik Shintaro bekerja dengan cepat, memberi sebuah rangsangan untuk menggerakan bibir seksinya (Author: Sejenak saya merasa jijik =.=) dan berkata "Lebih baik aku saja deh yang memasak"

"Eh? Sudahlah Nii-Chan, biar aku saja! Kakak tidak usah repot-repot! Memasak kan tugasnya perempuan!" Ucap Momo dengan riang.

Mendengar ucapan Momo tersebut, rasa takut dalam diri Shintaro, semakin menjadi-jadi, ditambah dengan rasa kesal yang tidak terlalu terasa. Tentu dia kesal, harga dirinya sebagai laki-laki terusik dengan ucapan Momo. Memangnya Cuma perempuan yang bisa masak? Laki-laki juga woy! Dan Shintaro akan menunjukannya! Lihat saja!

"Sudahlah, biar aku saja! Kau cukup mengantarkan adik-adik kita ini, dan ikut duduk bersama mereka di ruang makan!" Bentak Shintaro agak keras, lalu segera pergi kedapur untuk memasak sesuatu.

"Ba-baiklah... hati-hati ya Nii-Chan" Ucap Momo dengan lirih, tidak yakin kalau kakaknya itu mendengar ucapannya atau tidak.

Suasana di ruang tamu menjadi tegang. Mereka tidak tahu harus berbicara apa sampai... "Shintaro-Nii kenapa sih? PMS ya?" Yah, sampai bocah bernama Shuuya Kano memecahkan ketegangan tersebut dengan pertanyaan anehnya.


Buruk. Ini adalah ide yang buruk. Satu-satunya makanan yang pernah Shintaro masak adalah mie instan. Itupun bukan dimasak, melainkan hanya mencelupkan Mie kedalam air panas, tunggu beberapa menit, lalu tuang ke piring. Namun kali ini, ia harus berhadapan dengan sayur-sayuran, Ikan, Daging sapi, dan masih banyak bahan-bahan lain yang bisa dimasak di dalam kulkas. Shintaro bingung harus memasak apa. Tidak, coret itu, ia bahkan tidak tahu, apa yang harus dilakukan dengan semuah bahan makanan tersebut! Arrkh! Kenapa tidak ada buku resep di sini!

Andai saja harga dirinya tidak ikut campur, andai saja masakan Momo tidak sangat buruk, dan andai saja sang Author tidak memasukkan dirinya dalam situasi seperti ini. Harga diri bodoh, Momo Kisaragi bodoh, Author bodoh. (Author: Bah! Kok saya juga kena?! Shintaro: Ada di skrip)

"Em... kelihatannya aku hanya akan membuat telur mata sapi dan tumis kangkung saja" Gumam Shintaro pada dirinya sendiri.

Mengambil sebuah celemek berwarna oranye terang dengan gambar tokoh anime terkenal, Usui Takumi-'Inget umur bu! Malu udah umur 40 tahunan masih berfangirling ria sama tokoh anime!'-Shintaro pun bekerja, mulai dari mempersiapkan bumbu, memotong sayurnya, menyiapkan wajan, Dan Lain Lain. Sedang asik-asiknya Shintaro bekerja di dapur, sebuah suara feminim terdengar di belakangnya "Butuh bantuan, Shintaro-Nii?"

"Hyaah!" Terkejut, Shintaro secara tidak sengaja menjatuhkan pisau dapur yang dipegangnya.

"Shintaro..Nii?" Lagi-lagi Shintaro mendengar suara feminim itu. Menolehkan kepalanya ke belakang secara perlahan, Shintaro melihat kalau suara tersebut berasal dari Tsubomi, yang sekarang sedang memasang wajah kebingungan.

"Hah... ternyata kau... kau ingin membantu?" Tanya Shintaro, memberikan kepastian kalau Tsubomi benar-benar ingin membantu.

"Uh-huh, apa yang harus aku lakukan?" Tanya Tsubomi pada kakak angkatnya.

"Um... bisakah kau membantuku untuk membawa telur-telur yang ada dikulkas? Sekitar... 5 butir saja, dan tolong jika sudah selesai bawakan juga minyak goreng yang ada di lemari kesini" Ucap Shintaro sembari mengambil pisau yang terjatuh, dan kembali memotong sayur kangkungnya.

"Baiklah..." Ucap Tsubomi lalu pergi untuk mengambil telur-telur yang ada di kulkas, dan minyak goreng yang ada di lemari.

"Ada yang bisa kulakukan lagi?" Tanya Tsubomi pada Shintaro.

"Nah, lebih baik kau keruang makan saja, ini biarku selesaikan sendiri" Ucap Shintaro dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Tsubomi yang melihat senyum Shintaro, hanya bisa terpesona dan merona, lalu ia pun pergi dengan wajah yang memerah. Setelah Tsubomi pergi, Shintaro pun menyalakan kompornya, dan dengan semangat yang menggebu-gebu, ia pun bergumam agak keras pada dirinya.

"Baiklah... ayo mulai!"


"Baiklah, makan siang sudah siap" Ucap Shintaro sembari meletakan piring yang sudah terisi oleh telur mata sapi, dan tumis kangkung, dan mangkuk yang berisi nasi di hadapan Shuuya, Kousuke, Momo, dan Tsubomi, lalu mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

"...Kelihatannya biasa saja" Komentar Shuuya.

"Benar" Tambah Momo.

"Keh! Memangnya ini restoran dengan makanan yang terlihat mewah? Sudahlah, makan saja!" Ucap Shintaro, jengkel karena dua orang adiknya mengkritik makanannya hanya dari penampilan saja.

"Baiklah... Itadakimasu!" Ucap semua orang yang ada di ruang makan tersebut. Mengambil telur mata sapi dan tumis kangkungnya, mereka pun mulai memakan masakan Shintaro. Namun, saat lahapan pertama semua orang terdiam, dengan rambut mereka menutupi mata.

"O-oi... kalian kenapa?" Tanya Shintaro yang merasa canggung karena melihat ekspresi mereka.

"Makanan ini..." Ucap Tsubomi.

"Rasanya..." Ucap Kousuke.

"Ra-rasanya?" Tanay Shintaro lagi, khawatir kalau masakan miliknya tidak enak.

"SANGAT ENAAAAAKKK!" Seru semua orang di ruang makan dengan mata berbinar minus Shintaro.

"Hah?"

"Nii-Chan! Ini enak! Benar-benar enak! Lain kali kau harus memasak lagi, ya!" Ucap Momo yang lalu memakan makanannya dengan rakus.

"Um! Aku setuju! Shintaro-Nii harus sering memasak!" Ucap Shuuya yang ikut melahap makanannya dengan rakus.

"E-eh? Benarkah? Masa iya seenak itu?" Ucap Shintaro penasaran.

"Benar Shintaro-Nii! Ini enak! Kalau tidak percaya, cobalah sendiri!" Ucap Kousuke dengan girang, namun tetap makan dengan sopan, tidak seperti Momo dan Shuuya. Table Manner bro!

"Baiklah..." Akhirnya Shintaro pun memakan masakannya sendiri, dan ia terkejut! Ternyata masakannya benar-benar enak! Tidak pernah sekalipun ia berfikir kalau masaknannya akan seenak ini! Rasanya seperti... yah gitu deh! Tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata!

"Kalau begini, makanan yang kubuat bila dibandingkan dengan makanan yang kau buat, bisa di ibaratkan sebagai Surga dan Neraka, Momo!" Ucap Shintaro, yang mengikuti tingkah Shuuya dan Momo, melahap makanannya dengan rakus.

"Biasanya aku akan membantah, tapi kali ini, aku setuju denganmu!" Ucap Momo yang masih sibuk dengan makananannya.

Sementara itu, Tsubomi yang dari tadi melahap makanannya dengan lamban, tiba-tiba muncul rona berwarna kemerahan di pipinya. "Masakan... Shintaro-Nii..." Gumamnya.

Dan sejak saat itu, kehidupan di kediaman Kisaragi, tidak pernah sunyi lagi.


Bersambung...

Gimana? Bagus? Jelek? Oh ya, untuk nama panggilan Kano, Seto sama Kido yang saya ubah jadi Shuuya, Kousuke, sama Tsubomi itu karena di wikinya nama Kano, Seto, sama Kido itu nama belakang mereka, sedangkan Shuuya, Kousuke sama Tsubomi itu nama depannya, Cuma mereka dipanggil memakai nama belakang mereka. Tapi di fic ini, mereka bakal di panggil sama nama depan mereka.

Dan untuk pairing, maaf untuk pecinta HaruTaka, KanoKido, SetoMarry dan ShinAya, pairing nya bakal kubuat BEDA. Jadi, pairnya itu KidoSHinMarry, KanoMomo, HaruAya, HibiHiyo, sama SetoTaka. Sekali lagi maaf!

Oh, dan karena ini AU, mungkin ada beberapa karakter yang kuubah sedikit sifatnya. Kuroha juga gak bakal berperan banyak di fic ini, karena antagonisnya bukan Kuroha melainkan orang lain. Tenang, orang lainnya bukan Azami ataupun OC kok.

Dan ingat! Berikan kritikan dan saran anda dengan cara Read 'n Review, agar saya bisa tahu salah saya dalam penulisan cerita ini dimana, dan agar saya tahu apakah anda suka dengan fic ini atau tidak.

Akhir kata! Ciao!