Rookies Senior High School

Brak!

"Ya! Sudah kauselesaikan PR-ku?" tanya seorang gadis yang tak lain adalah pelaku penggebrakan meja tadi kepada gadis berkaca mata yang sedang menunduk ketakutan di bangkunya.

Gadis berkaca mata itu mengangguk. "S-sudah." Dengan tangan bergemetar, ia menyerahkan buku PR yang sudah dikerjakannya itu kepada gadis galak di depannya tadi.

Gadis galak itu terlihat memeriksa bukunya sebelum tersenyum manis. "Nah… Ini baru yang disebut membantu teman," ucapnya sambil memukul-mukul kepala gadis berkaca mata tadi dengan menggunakan buku.

"Ck! Untuk apa kau menyuruhnya mengerjakan PR-mu kalau aku bisa melakukannya untukmu?" decak seorang pemuda yang kini tengah bersedekap.

Gadis galak tadi menoleh. Sedikit terkejut dengan keberadaan pemuda yang menatapnya dengan raut kesal itu. Namun keterkejutan itu tak berselang lama, gadis itu tersenyum sebelum berkata, "Lain kali aku akan memintanya padamu."

OxXxoOoxXxO…

Title: Bad Boy Good Girl

Rated: M (biar aman)

Genre: Drama, Hurt/Comfort

Cast: Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Kim Kibum, Lee Donghae, Choi Minho, etc

Disclaimer: Cerita ini milik saya, inisiatif saja, imajinasi saya. Dilarang coppy paste tanpa seijin saya. Apapun yang terjadi, aku berharap KyuMin tetap saling memiliki (?) =A=

WARNING: Gender Switch, gaje, typo(es), aneh, DON'T LIKE? DON'T READ!

Jiji Present

"Lee Donghae?"

"Hadir."

"Lee Sungmin?"

"…"

"Lee Sungmin?" ulang Kim Sonsaengnim yang merupakan guru Bahasa Inggris kelas dua di Rookies SHS.

Donghae yang merupakan teman dekat Sungmin ikut celingukan mencari keberadaan gadis bermarga Lee itu.

"Kemana Lee Sungmin? Membolos lagi?"

"Sonsaengnim, tadi Sungmin mendadak tidak enak badan. Kurasa dia ada di ruang kesehatan," seru Minho yang juga merupakan teman dekat Sungmin.

"Ck, terserah. Nam Jihyun?" Kim Sonsaengnim kembali melanjutkan kegiatannya mengabsen murid-muridnya. Dan hal itu tak ayal membuat Minho dan Donghae yang duduk bersebelahan mendesah lega.

Minho dan Donghae saling melirik sinis. "Hmph!" dengus mereka berdua bersamaan.

Good Girl?...

Bel berbunyi tiga kali menandakan pergantian mata pelajaran. Untuk kelas dua F, pelajaran selanjutnya adalah Matematika.

Minho sedikit merenggangkan otot lehernya yang terasa kaku dengan mematahkan kepalanya ke samping kanan dan kiri. Pemuda itu lalu melirik Donghae yang berada di sebelahnya.

Brak!

"Ya!" seru Sungmin yang baru saja mendatangi meja Minho dan Donghae.

Kedua pemuda itu terkesiap lalu buru-buru menegakkan tubuhnya dan menatap Sungmin dengan pandangan tertarik. "Wae?" tanya keduanya bersamaan.

Sungmin tertawa sebentar sembari mengotak-atik ponsel pintarnya. "Lihat!" Gadis itu menunjukkan layar ponselnya yang memperlihatkan gambar sosok pemuda kepada Minho dan Donghae.

Minho terkejut bukan main. Pemuda di gambar itu… Ia mengenal betul pemuda itu. "Nugu?" tanya Minho sembari mengalihkan tatapannya kembali pada Sungmin.

"Mm… Molla. Sepertinya sonsaeng baru. Dia sangat tampan." Sungmin menatap layar ponselnya dengan senyum lebar. Gadis itu kemudian menciumi layar ponselnya.

"Kurasa tidak lebih tampan dariku," sungut Donghae yang merasa cemburu dengan pujian yang Sungmin lontarkan kepada orang lain.

Sungmin merengut sebal. Gadis itu menyimpan kembali ponselnya ke saku sebelum bersedekap. "Kau tampan jika aku melihatmu dari tepi pantai, dan kau di tengah laut!" ketus Sungmin.

Minho terkekeh, terkesan mengejek Donghae, sebenarnya. "Kalau aku?"

"Hm…" Sungmin mengetuk-ngetukkan telunjuknya di dagu. Pose berpikir imut itu membuat Minho dan Donghae mengepalkan tangannya kuat-kuat untuk menahan diri agar tidak mencubit gemas pipi Sungmin.

"Aniyo." Sungmin menggeleng. "Kau tidak tampan."

Giliran Donghae yang terkekeh mengejek Minho.

"Arra. Menurutmu, di antara kami tidak ada yang tampan," ujar Minho lesu.

Sungmin tertawa senang. "Aku hanya bercanda…" kekeh Sungmin. "Kalau kalian tidak tampan, aku tidak akan mau berteman dengan kalian."

"Ya! Ya! Ya! Lee Sungmin, duduk di tempatmu!" gertak Jung Sonsaengnim yang baru saja masuk ke ruang kelas Sungmin.

"Tanpa disuruh pun aku juga akan duduk," ujar Sungmin sembari mendudukkan dirinya di bangku depan Minho dan Donghae. Gadis itu menjulurkan lidahnya dengan berani ke arah Jung Sonsaengnim.

"Ya, kau-" Jung Sonsaengnim mengurungkan niatnya untuk menyumpahi Sungmin saat seseorang memasuki ruang kelas yang sama dengannya.

"Mianhamnida," ujar orang itu dengan sedikit membungkuk hormat kepada Jung Sonsaengnim yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah di Rookies SHS itu.

"Ah, Cho Sonsaengnim! Gwaenchana. Kemarilah," ajak Jung Sonsaengnim yang kemudian tersenyum kepada murid-muridnya. "Semuanya, perkenalkan. Ini Cho Sonsaengnim. Guru Matematika yang akan mengampu kelas satu dan kelas dua." Jung Sonsaengnim sedikit menyipitkan mata ke arah Sungmin yang sibuk dengan ponselnya. "Khususnya kau, Lee Sungmin!" gertaknya dengan suara keras.

Sungmin mendongak terkejut saat mendengar gertakan keras itu. Ia mengerjab sebentar sebelum membulatkan mata lebar-lebar. Ia kembali melirik ke layar ponselnya untuk memastikan apakah foto di ponselnya dan orang yang bediri di depan kelas itu sama. Sungmin kembali mendongak sebelum berseru, "Nde! Welcome, Cho Sonsaengnim! Hope you enjoy in this class!" Sungmin sedikit bertepuk tangan di akhir kalimatnya.

Jung Sonsaengnim menggelengkan kepala melihat kelakuan aneh Sungmin. "Sonsaengnim, perkenalkan dirimu."

"Ehm! Annyeonghaseyo, choneun… Cho Kyuhyun imnida." Kyuhyun sedikit melirik ke arah Sungmin yang secara diam-diam mengambil fotonya melalui ponsel. "Aku menggantikan Gong Sonsaengnim yang sudah pensiun, sebagai guru mata pelajaran Matematika bagi kalian."

"Ya, lagipula siapa yang mau mendengarkan si tua itu?" ucap Sungmin enteng seolah tanpa beban, ia meniup-niup kukunya yang berkutek pink.

"Lee Sungmin!" gertak Jung Sonsaengnim lagi dan lagi. Pria itu menatap Kyuhyun sebentar sebelum berpamitan untuk keluar meninggalkan Kyuhyun.

Kyuhyun kembali menatap ke murid-muridnya. Ekor matanya tak berhenti melirik seorang gadis yang duduk di ujung deretan terdepan. Ia berdehem. "Semuanya, keluarkan buku kalian. Dan juga PR kalian yang diberikan Jung Sonsaengnim minggu lalu saat belum ada guru pengganti."

Minho mendelik ke arah Kyuhyun. "Tetap terlihat aneh," gumamnya pelan.

"Mwo? Kau mengataiku?" Donghae memelototi Minho.

"Aniyo," jawab Minho dengan acuh mengeluarkan bukunya.

"Kyuhyun Sonsaeng, aku sudah menyelesaikan PR-ku. Lihat ini!" seru Sungmin untuk mencari perhatian.

Kyuhyun menoleh ke arah Sungmin. "Seharusnya kau memanggilku Cho Sonsaeng…" Kyuhyun melirik ke arah name tag di dada Sungmin. "…Lee Sungmin." Guru muda itu melipat kedua lengannya di depan dada. "Pakai seragammu dengan benar."

Kedua alis Sungmin terangkat. "Sudah benar, kok."

Kyuhyun memutar bola mata. "Kancingkan seragammu dengan benar! Apa yang ingin kau tunjukkan, eoh? Dadamu?"

"Eh?" Sungmin mengerjab lugu.

"Dadamu besar, eoh?" Kyuhyun berkacak pinggang saat murid-muridnya tertawa.

Sungmin merengut. Dari sekian guru di sekolah ini, hanya Kyuhyun yang berani mengatainya. "Wae?" Sungmin menyipitkan mata. "Tergoda, eoh?" ujar Sungmin dengan lancang.

"Sungmin…" bisik Minho.

"Diam! Tidak usah ikut campur!" Sungmin memukul wajah Minho di belakangnya dengan tempat pensil.

Kyuhyun melirik tak berselera ke arah Minho. "Semuanya, kumpulkan PR kalian ke depan."

Sungmin sudah berdiri dan bersiap melangkah ke depan sebelum kembali terdengar suara Kyuhyun, "Kecuali Lee Sungmin."

Bad Boy?...

"Kyuhyun Sonsaeng~" sapa Sungmin dengan nada ceria saat melihat Kyuhyun duduk di bangku taman.

Kyuhyun berdecak. Berniat pergi ketika Sungmin mendudukkan diri di sampinya. Namun ia mengurungkan niatnya karena kini, murid barunya yang susah diatur itu menarik-narik lengannya dan mencegahnya untuk pergi. Guru muda itu kembali duduk dengan berat hati.

"Igeo…" Sungmin memberikan sekaleng susu coklat dingin kepada Kyuhyun.

"Gomawo," kata Kyuhyun singkat, datar dan tanpa ekspresi.

Sungmin tersenyum. "Sonsaengnim sudah punya kekasih? Berapa usia Sonsaeng? Apa Sonsaennim masih sekolah?" tanya Sungmin bertubi-tubi.

"Kenapa kau begitu ingin tahu?" tanya balik Kyuhyun setelah selesai meneguk susu kalengnya.

"Eh? Tidak boleh, ya? Mian…"

"Bukannya tidak boleh. Tapi kenapa kau menanyakan itu? Murid-murid yang lain saja tidak." Kyuhyun mengernyit.

Sungmin mengedikkan bahu. "Aku hanya ingin tahu," jawabnya disertai dengan senyuman manis.

Kyuhyun mengecek ponselnya sebelum bangkit. "Aku harus pergi," ujar Kyuhyun yang kemudian melangkahkan kaki untuk meninggalkan Sungmin.

BBGG…

10.00 pm

Sungmin sedang berkutat dengan ponselnya ketika mendengar suara ribut dari luar kamarnya. Gadis itu meletakkan ponselnya kemudian memutuskan untuk keluar dari kamarnya.

"Mati saja kau, Yeoja Jalang!"

Sungmin tercekat melihat sosok Appa-nya mencekik Umma-nya. Ia berlari mendekati kedua orang tuanya yang terlibat perengkaran itu. "Appa!" Sungmin menahan tangan Appa-nya. Bau alkohol menyeruak indra penciumannya. "Appa mabuk?" tanya Sungmin sembari masih berusaha untuk mencegah Appa-nya. Dapat ia lihat wajah Umma-nya yang kesakitan.

Umma Sungmin terbatuk dan kesulitan benafas karena cekikan di lehernya itu. "Y-ya!"

Sungmin menangis. Gadis itu bergetar ketakutan. "Appa, jebal…"

Lee Dongwook, Appa Sungmin, menghentikan aksinya mencekik leher istrinya ketika mendengar isak tangis Sungmin. "Masuk ke kamarmu!" bentak Dongwook kepada Sungmin.

Sungmin tergugu, buru-buru ia berlari kembali ke kamarnya. Ia tak ingin menjadi korban tindak kekerasan Appa-nya.

GGBB…

07.07 am

Sungmin baru saja turun dari mobil Minho yang tadi menjemputnya. Seperti biasa, wajah gadis itu terpoles make up, rambutnya tergerai, kancing kemeja seragamnya terbuka dua buah dengan tang top putih menutupi bagian dadanya, rok mini yang sangat minim, kuku yang berkutek warna-warni, dan jangan lupa tentang tas modis yang bahkan tak ada alat tulis di dalamnya itu.

"Ayo, Min," ajak Minho.

Sungmin memekik senang ketika matanya menemukan sosok Kyuhyun yang juga baru turun dari mobilnya. "Kau duluan saja!" ujarnya pada Minho. Gadis itu berlari menghampiri Kyuhyun yang menurutnya, hari ini sangat tampan dengan kemeja putih dan kaca mata hitam itu. "Sonsaengnim~" sapanya ceria, seperti kemarin saat ia melihat Kyuhyun di taman.

Kyuhyun menoleh malas ke arah Sungmin. "Hm," gumamnya untuk membalas sapaan Sungmin.

"Jeohun achim!" Sungmin tersenyum kepada Kyuhyun dan mulai mengikuti langkah Kyuhyun.

"Apa kau juga bersikap seperti ini pada guru lain?" tanya Kyuhyun.

"Ani!" jawab Sungmin yakin. "Hanya pada Kyunnie saja."

Kyuhyun melengos ke arah Sungmin. "Dengar, ya, Sungmin. Tidak masalah jika kau memanggilku Kyuhyun Sonsaeng dan bukannya Cho Sonsaeng. Tapi jangan pernah kau memangilku dengan tanpa akhiran Sonsaeng karena itu tidak sopan, arrachi?"

Sungmin mengerucutkan bibirnya. "Itu 'kan manis," gerutunya.

"Ada apa ini?" tanya Minho yang baru saja mendekat. Ia melirik tak suka ke arah Kyuhyun.

Kyuhyun menatap datar Minho. "Ani," jawabnya singkat. "Lebih baik kalian cepat masuk kelas," ujar Kyuhyun memberi saran. Guru muda itu mulai melangkah menyusuri koridor sekolah diikuti Sungmin dan Minho di belakangnya.

"Ya…" Minho menarik Sungmin untuk berbelok di tikungan yang menuju kelasnya saat gadis itu masih saja membuntuti Kyuhyun.

"Aish…" gerutu Sungmin.

Bad Girl…

"Lee Sungmin! Ya! Lee Sungmin!" teriak Park Sonsaengnim kepada Sungmin yang sedaritadi melamun.

"Ya, Tua Bangka, bisakah kau diam?!" Sungmin balas berteriak, bahkan mengatai Park Sonsaengnim. Hal itu tentunya membuat seluruh kelas termasuk Park Sonsaengnim tercengang dengan tingkah Sungmin yang kelewatan.

"Apa kaubilang?!" Park Sonsaengnim melemparkan board marker yang berada di tangannya ke arah Sungmin. Dan benda yang termasuk dalam golongan alat tulis itu mendarat mulus mengenai kening Sungmin.

Sungmin mengaduh. Gadis itu mengusap keningnya yang kini terdapat luka memar. Ia menatap Park Sonsaengnim dengan mata berkaca-kaca. Sungmin bergerak memberesi buku-buku dan alat tulisnya yang berserakan di meja. Memasukkannya ke dalam tas.

"Mau ke mana, Min?" tanya Minho yang berada di belakang Sungmin dengan cemas.

"Pulang!" ujar Sungmin ketus setengah menahan suaranya yang bergetar karena menahan tangis.

"Ya, jangan pulang," cegah Donghae.

"Minho-ssi, Donghae-ssi, biarkan dia pulang."

Minho dan Donghae hanya bisa diam mendengar penuturan Park Sonsaengnim yang tertuju pada mereka.

Sungmin meninggalkan kelas dan menciptakan desas-desus teman-temannya yang membicarakannya.

Good Boy…

Kyuhyun melangkah keluar dari gedung apartemennya yang mewah. Pemuda itu mengenakan pakaian santai. Celana pendek selutut berpadu dengan kaus polos abu-abu dan juga sneakers putih. Ia merogoh ponselnya yang bergetar di saku celananya. Tak lama kemudian senyumnya berkembang.

"Yoboseyo?" tuturnya menyapa seseorang yang berada di seberang telepon.

"…"

"Nde. Aku sedang menuju ke sana."

"…"

"Arraseo-" Kyuhyun mengernyit mendengar teriakan orang di seberang.

"Yoboseyo? Wae gurae? Yoboseyo?!" Kyuhyun berteriak panik. Pemuda itu segera berlari cepat menuju tempat yang menjadi tujuannya. Ia khawatir dengan orang yang meneleponnya tadi, yang berakhir dengan teriakan.

XoOoXoOoX

Sungmin mendudukkan dirinya di bangku taman kota saat dirasanya kakinya mulai lelah berjalan. Sejak tadi pagi ia melarikan diri dari kelas, ia belum pulang ke rumah. Pakaiannya masih seragam sekolah lengkap dengan tas dan sepatunya.

"Kau dimana?"

Sungmin mengernyit saat mendengar suara yang familiar baginya. Ia menoleh ke belakang dan seperti dugaannya. Seorang gadis yang amat ia kenal tengah berdiri menyamping di belakang bangkunya. Gadis yang selalu ia ganggu bersama Minho dan Donghae karena kaca mata tebalnya dan juga tampilan culunnya.

"Jangan lama-lama~"

Sungmin semakin mengernyit saat mendengar suara gads itu merengek. "Cih," decih Sungmin. "Apa itu kekasihnya?" gumam Sungmin. "Tapi siapa yang mau menjadi kekasih yeoja cupu sepertinya?" Sungmin tertawa mengejek. Timbul inisiatif untuk kembali mengerjai gadis yang merupakan teman sekelasnya itu.

Sungmin berjalan mengendap ke belakang Kibum, gadis nerd tadi. "Ya!" seru Sungmin sembari merebut ponsel Kibum.

"YAH!" teriak Kibum terkejut.

Sungmin memutuskan line telepon di ponsel Kibum. Gadis itu menyimpan ponsel Kibum di saku seragamnya lalu tertawa riang. "Aku menyukai ponselmu. Jadi… aku menginginkan ponselmu ini dan kau-" Sungmin menuding wajah Kibum dengan telunjuk tangan kanannya yang berkutek pink dengan aksen kuning dan merah. "-harus memberikannya untukku, arra?"

Kibum menatap Sungmin protes. "Kembalikan ponselku!" tuturnya.

Sungmin melotot. "Berani sekali kau?!" teriak Sungmin.

XoOoXoOoX

Kyuhyun mengatur napasnya yang tersengal. Ia berjalan menyusuri taman untuk mencari seseorang yang tadi menunggunya. "Ck!" decaknya frustasi saat tak kunjung menemukan sosok yang dicarinya.

"Eoh! Sonsaengnim~"

Kyuhyun hampir saja tersedak ludahnya sendiri saat mendengar sapaan yang sudah dua hari ini mengganggu telinganya. Siapa lagi kalau bukan Sungmin.

"Sonsaengnim, sedang apa?" tanya Sungmin ketika sudah sampai di hadapan Kyuhyun. "Oh, aku tahu! Sonsaeng mencariku karena khawatir, 'kan?" tebak Sungmin penuh percaya diri.

Kyuhyun mendengus. "Tidak sama sekali," ujarnya ketus. Ekor matanya tak sengaja melihat ke arah dada kiri Sungmin. Tepatnya di saku kemeja Sungmin. Kyuhyun memicingkan matanya.

"Wae?" Sungmin menunduk. Sedetik kemudian ia tersenyum. Sedikit membusungkan dadanya di hadapan Kyuhyun.

Kyuhyun meraih pinggang Sungmin untuk mendekat padanya.

Sungmin terkejut bukan main. "A-apa Sonsaeng akan melakukannya di taman?" tanyanya dengan gugup.

"Ani," bisik Kyuhyun di telinga Sungmin yang tentu saja membuat bulu kuduk Sungmin meremang dengan pipi bersemburat merah. Apalagi sekarang Kyuhyun mengarahkan tangannya ke dadanya.

"Sonsaengnim… Ini 'kan di tempat umum." Sungmin masih saja tak bisa menahan kegugupannya. Ya Tuhan, Kyuhyun sangat agresif ternyata.

"Aku tahu…" bisik Kyuhyun lagi dengan suara lebih berat.

"Kita 'kan… Bisa pergi ke suatu tempat… Yang… Lebih sepi?"

"Katakan, dimana itu?" tanya Kyuhyun jahil. Tangannya tertahan di sekitar dada Sungmin.

Sungmin berdebar. Apa Kyuhyun benar-benar akan melakukan 'itu'? Oh Tuhan. "Bagaimana kalau kita ke motel?" Sungmin mulai berani memeluk Kyuhyun. Entah bagaimana ia bisa berkata selayaknya gadis murahan seperti itu.

Kyuhyun menyeringai. "Motel? Tidak hotel saja?" tanya Kyuhyun menggoda.

"Ng… Terserah Sonsaeng saja."

"Kau yakin?" Kyuhyun seolah mengulur waktu. Menyenangkan sekali bisa menggoda muridnya yang paling susah diatur ini.

"Apa?" tanya Sungmin bingung.

"Melakukannya denganku…"

"Hanya untuk Kyunnie."

Kyuhyun menyeringai. "Sungguh?"

"Mm hm…"

"Tapi sepertinya kau juga melakukan ini dengan orang lain?" alis Kyuhyun terangkat sebelah. Namun Sungmin tak bisa melihat itu karena Kyuhyun berbicara di sekitar lehernya.

"Ani… Aku tidak seperti itu," jawab Sungmin jujur.

"Baiklah." Kyuhyun mendorong tubuh Sungmin menjauh setelah puas menggoda Sungmin dan setelah behasil mendapatkan apa yang menjadi tujuannya.

"Sonsaeng?" Sungmin menatap Kyuhyun bingung.

"Pergi!"

.Tebeseh….

Halo halo halo~~~
Aku bawa ff baru buat obat kegalauan kalian smua :3

Pasti udah denger berita Umin mau nikah dong ya?

Ini… duka buat fujoshi yang nge ship KyuMin couple.

Tapi, aku ga peduli sama berita itu. Ya smoga bahagia. Walo sbenernya ga rela kalo Umin sama cewek lain.

Tapi KYUMIN REAL kok, KYUMIN REAL :))

Ga usah dipikirin. Yang penting kita tetep nge ship KyuMin, gitu aja!

Wlo agak kecewa karena belakangan kok kyaknya Sungmin sama Kyuhyun kek orang musuhan. Ada yang ngrasa sama kek gitu ga?

Tiap ada Kyuhyun, di sana ga ada Sungmin. Tiap ada Sungmin, Kyuhyun ga ada. Sekarang Kyuhyun lebih sering sama Eunhyuk, Ryeowook, dan Changmin. Sedangkan Sungmin? Mungkin sama…. -" you know what I mean.

Argh… What wrong with KyuMin? Aku harap mereka ttep jaga hubungan baik mereka gitu wlopun pasti Kyuhyun hancur bgt :')

Kyuhyun pasti dengan stress sekarang? Wkwk, mungkin iya. Soalnya sekarang da jadi suka healing ke jeju gitu. Mungkin buat nglepas stress kali yak? -

Udah ah cuap2 nya. Mau pesen aja, jangan lupa review ne! :))

Oh iya, yang nunggu Nae Superman. Sabar ya, masih proses. Aku update hari Jumat soalnya lepi yang ada itunya dibawa nae dongsaeng ke Bandung dan baru pulang Jumat. Jadi aku update Sabtu.

GomaWOOK

ThanKYUMIN :*

Last…

KyuMin is Real :D

Surakarta, 15 Oktober 2014

Jiji Choi *love sign