Summary : Pemburu penyihir Erza Scarlet yang sudah menghilang 7 tahun lamanya kembali menampakaan diri di Fiore, Magnolia. Tanpa sengaja di Fiore ia bertemu dengan seorang pengembara yang membuatnya bertobat untuk menjadi pemburu penyihir.

Fairy Tail bukan punya author.

7 Tahun yang lalu…

Cerita ini berawal dari 7 tahun yang lalu. Ada seorang wanita bernama Erza Scarlet yang terkenal sebagai pemburu penyihir. Biasanya dia menyerang penyihir-penyihir yang tergabung dalam gulid. Entah sudah berapa banyak penyihir yang mati ditangannya, begitu banyak penyihir yang melakukan perlawanan tetapi hasilnya sia-sia. Setelah puas membunuh iapun menghilang 7 tahun lamanya. Terkadang terdengar desas-desus jika ia masih membunuh orang dan bertambah kuat dari tahun ke tahun. 7 tahun lamanya setelah menghilang sekarang ia menampakaan diri di Fiore.

Seorang wanita berjalan dengan langkah yang begitu tenang. Ia menggunakan sebuah jubah yang menutupi baju zirahnya itu dan juga mukanya. Tidak ada orang yang mengenalnya, bahkan tidak ada yang berani mendekatinya. Setiap orang yang mendekatinya pasti akan merasakan aura membunuh yang begitu kuat dari dirinya. Ia nampak berjalan kesebuah bar bernama Fairy Tail, dengan kasarnya ia membuka pintu dan duduk dipaling pojok. Seorang pelayan lelaki datang menghampirinya hendak mencatat pesananya.

"Mau pesan apa?" Tanyanya ramah

"1 Bir"

"Ada yang lain?"

"Tidak ada" Jawabnya dengan nada yang dingin

Pelayan tersebut segera pergi lalu membawa bir yang diminta wanita tersebut. Dengan tenangnya wanita tersebut meminum birnya, saat sudah habis pelayan yang tadi menerima pesananya membawa sebuah tagihan.

"Ini tagihannya" Pelayan tersebut menyodorkan sebuah tagihan yang harus dibayarnya

"Tagihan ya…Bagaimana jika aku tidak mau membayarnya?"

"Kamu harus membayarnya karna kamu sudah membeli bir disini"

"Ternyata ada orang yang berani melawanku ya…"

Wanita tersebut mengambil pedangnya dan menodongkannya ke jantung sang pelayan. Semua yang ada disana ketakutan, bahkan ada yang kabur dari bar tersebut.

"Hey! Kamu hanya pembeli disini jangan berbuat hal seperti ini" Kata sang pelayan dengan nada geram

"Jangan berbuat hal seperti ini? Aku suka berbuat hal seperti ini, sudah lama aku tak membunuh orang mungkin kamu adalah orang yang selanjutnya akan kubunuh"

"Kau!"

Pelayan tersebut tak takut, justru ia mengambil ancang-ancang hendak menyerang. Dari ancang-ancang pelayan tersebut, wanita bernama Erza itu sudah tau jika dia adalah seorang penyihir es. Aura membunuhnya menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Dengan kecepatan kilat ia menebaskan pedangnya pada badan pelayan itu. Alhasil pelayan tersebut pingsan, begitu banyak darah yang keluar dari lukanya dan pedang Erza dinodai dengan darah yang begitu banyak. Melihat darah membuatnya semakin senang, ia merasa sangat puas.

"Penyihir es ya…Bagiku kau hanyalah tikus yang lemah. Beruntung kau masih hidup jika tadi aku mengeluarkan semua kekuatanku mungkin kau akan mati tercincang. Ya, ini lah kebahagiaan hidup"

Erza keluar dari bar tersebut tanpa mempedulikan apapun. Beberapa pelayan menghampiri pelayan yang terluka itu dan langsung membawanya ke ruang kesehatan. Seorang kakek tua sekaligus pemilik bar Fairy Tail datang melihat pelayannya yang terluka sangat parah tersebut.

"Siapa yang melakukan ini padanya?" Tanya kakek tua tersebut

"Dia adalah seorang wanita berjubah hitam, sepertinya dia juga penyihir" Kata seorang pelayan wanita bernana Mirajane

"Wanita berjubah hitam? Apa mungkin dia…"

"Kakek mengenalnya?" Tanya seorang pelayan lainnya yang bernama Natsu

"Tidak, kakek hanya sering mendengar tentangnya ia telah menghilang 7 tahun lamanya dan sekarang menampakaan diri di kota ini"

"Erza Scarlet ya" Kata Mirajane

"Ya, seorang pemburu penyihir yang sudah banyak membunuh penyihir. 7 tahun yang lalu dia banyak membunuh anggota dari gulid kita Fairy Tail"

"Ternyata dia ya yang membunuh Lisanna…"

Natsu terlihat sangat marah setelah mengetahui jika Erzalah yang membunuh Lisanna. Ingin rasanya ia balas dendam apalagi Erza sudah menyerang Gray sahabat sekaligus rival Natsu. Tetapi niatnya dicegat oleh kakek Makarove, si pemilik bar yang sebenarnya adalah sebuah gulid.

"Kau tidak cukup kuat untuk melawannya Natsu"

"Tapi kek, dia yang sudah membunuh Lisanna! Aku pasti bisa melawannya!"

"Kakek tau perasaanmu, tetapi sekarang bukanlah saat yang tepat untuk balas dendam. Apalagi dia berbeda jauh denganmu yang hanya seorang penyihir biasa, mungkin jika dia masuk sebuah gulid dia adalah seorang penyihir kelas S"

"Sial! Jika aku bertemu lagi dengannya aku pasti akan membalaskan dendam Gray dan Lisanna, juga semua anggota Fairy Tail yang telah dibunuh olehnya"

Erza sendiri masih berkeliaran di Fiore. Sepertinya ia nampak merencanakan sesuatu, tapi tak ada yang tau apa yang direncanakannya pastinya tentang pembunuhan seseorang. Tiba-tiba saja seorang pemuda menabraknya dan mereka berduapun terjatuh.

"Maaf" Katanya singkat

"Maaf? Aku tidak suka dengan kata maaf"

Pemuda tersebut mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri. Dengan kasarnya Erza menolak bantuannya itu dan bangkit sendiri.

"Kamu baik-baik saja?" Tanyanya

"Jarang sekali ada orang yang baik denganku, apa maumu?"

"Mauku? Aku tidak ingin apa-apa" Jawabnya jujur

"Siapa namamu?"

"Jellal Fernandes, aku pengembara kamu sendiri siapa namamu?"

"Jika aku mengatakan namaku apa kamu kaan terkejut?"

"Tidak, katakan saja"

"Erza Scarlet" Dia mengatakannya dengan nada yang menyeramkan

Spontan dia agak kaget, dilihat dari matanya dan gerak tubuhnya. Erza tersenyum licik padanya, jika Erza menanyakan nama seseorang itu tandanya ia tertarik dengan orang tersebut. Mungkin ia ingin membunuhnya suatu hari nanti. Ia tak peduli dengan siapa yang dibunuhnya, baik orang biasa maupun penyihir. Mengapa ia disebut pemburu penyihir jika dia juga membunuh orang biasa? Sudah jelas Erza lebih banyak membunuh penyihir daripada orang biasa.

"Erza Scarlet ya…Seorang pemburu penyihir yang melegenda"

"Ternyata kau tau ya"

"Semua penyihir pasti mengenalmu, 7 tahun yang lalu kamu membunuh begitu banyak penyihir"

"Ya memang benar, apa kamu tergabung dalam sebuah gulid?"

"Tidak, bukankah sudah aku bilang jika aku ini hanya pengembara"

"Kamu pria yang menarik, begitu jujur dan baik. Aku jadi tertarik untuk membunuhmu"

Erza langsung mengambil pedangnya hendak menyerang Jellal, tetapi dengan cepat Jellal menghindar. Sekarang dia sudah berada dibelakang Erza, dengan cepat Jellal memukulnya tetapi dengan cepatnya juga Erza menangkis pukulan Jellal dan langsung saja Erza mendaratkan pukulannya kemuka Jellal.

"Kamu begitu cepat, kamu pasti bukan pengembara biasa iya kan?" Puji Erza

"Menurutmu aku apa?"

"Penyihir tingkat tinggi, saat aku ingin menyerangmu dengan pedang kamu berpindah tempat dengan begitu cepat kamu menggunakan sihir bukan?"

"Ya itu benar, pengamatan yang bagus"

Jellal bangun dan menyeka darah yang keluar dari hidugnya. Pukulan yang didaratkan Erza dimukanya memang cukup keras, jika Jellal adalah orang biasa mungkin pukulan Erza tadi sudah mematahkan rahangnya.

"Kamu kuat, aku ingin menantangmu berduel bagaimana?" Tantang Erza

"Aku tidak tertarik, lagupula aku ini hanya seorang pengembara"

"Begitu ya…Mungkin besok-besok aku akan bisa membuatmu berduel denganku" Katanya dengan nada horror

"Coba saja" Tantang Jellal

Langsung saja Jellal meninggalkan Erza. Sedangkan Erza sendiri mulai mencari cara untuk membuat Jellal mau berudel dengannya. Akhirnya iapun memutuskan untuk mengikuti Jellal dan ternyata pengembara tersebut membawanya kesebuah gubuk. Disana ada seorang anak perempuan berusia 12 tahun. Dengan senyum liciknya ia berkata didalam hatinya.

"Mungkin anak perempuan tersebut bisa aku jadikan sandera saat si pengembara ini pergi meninggalkannya seorang diri"

Bagaimanakah nasib anak perempuan tersebut? Tak ada yang tau, semoga saja Erza tak membunuhnya. Jika ia ingin membunuhnya Jellal pasti akan mencegahnya dan merekapun akan berduel.

Bersambung…

A/N : Menurut agan2 Erza cocok ga jadi pembunuh? Menurut aku sih cocok abis dia kan garang hehehe. Maaf klo ada penggunaan EyD yang salah ataupun kata2 yang salah. Riview please :)