Ansatsu Kyoushitsu (c) Yusei matsui

.

.

.

Pairing: Asano Gakushu X Akabane Karma (Female)

Genre: Romance

Rated: T

Warning: OOC

.

.

.

.

"Akabane!" terdengar suara familiar di telinga seorang Karumi Akabane, suara yang cukup ia benci, suara dari seorang Asano Gakushu. Karumi menoleh dan menatapnya dengan malas

"Kau mau apa eh?" Tanya Karumi dengan nada malas

"Kau Lupa dengan ucapan mu sendiri?"

"ucapan?" karumi terdiam sesaat lalu mendecak sebal

"sudah ingat?" Tanya gakushu menaikan sebelah alisnya "Atau kau mau kabur?"

"Baiklah, Aku bukan pengecut, jadi—"

"Baguslah" Gakushu meraih tangan Si surai merah dan menariknya dengan kasar.

"Sa—Hei! Mau kemana sih?!" ucap Karumi yang mau tidak mau mengikuti Gakushu

"Sudah ikut saja" Gakushu menjeda dan melirik Karumi "Kau ini peliharaanku, ingat?"

"..." Karumi terdiam

"hm? Kenapa malah diam?"

"Berisik! Aku tau!" mendecak sebal "memangnya mau kemana sih?"

Gakushu hanya diam dan masih menarik lengan Karumi.

Kalau bukan karena Karumi yang suka asal ngomong, pasti sekarang ia tidak akan menghabisi waktunya dengan Orang yang paling ia benci. Terlalu terbawa emosi membuat karumi terjebak sebagai 'peliharaan' seorang Asano gakushu. Bagaikan rantai transparan, Karumi benar-benar terikat oleh Asano, Ia tidak mau dibilang pengecut, jadi ia hanya menelan mentah-mentah ucapan yang keluar dari mulutnya. mau tidak mau, suka tidak suka… Karumi tetap menjalaninya.

.

.

.

Tiba lah mereka disebuah kafe, kafe dengan musik klasik. Asano masih menarik Karumi meskipun tidak sekasar sebelumnya. Dengan mengambil sebuah tempat yang terpisah, bisa dikatakan bagian VIP karena hanya untuk dua orang dalam satu ruangan.

"Mau pesan apa?"

"Terserah" karumi membuang muka dan menopang dagunya

"dua macchiato ya" dengan senyum ramah ia berkata ke arah sang pelayan yang segera menginggalkan mereka berdua.

Karumi menatap jijik kearah Asano saat melihat senyumannya yang dibuat buat itu.

"Apa?" Tanya Asano yang mendapati tatapan sang surai merah panjang

"Disgusting…"

Asano hanya terkekeh, ia mengerti betul yang dimaksud Karumi.

"Sudah katakana saja apa rencanamu membawaku kesini"

"Rencana apa ya?"

"Aku tidak bodoh he~"

"Aku tidak merencanakan apa-apa"

"Lalu kenapa mengajakku kesini, hm?"

"Tidak boleh? Aku hanya ingin minum di kafe, dari pada kau kuajak ke bar"

"…"

"Lagi pula kau peliharaanku, peliharaan harus mengikuti majikannya" Gakushu mentap Karumi dengan senyum kemenangannya.

Alunan musik klasik terdengar sangat romantis saat itu, kalau saja bukan musik klasik, karumi pasti sudah meminta pelayan untuk menggantinya.

"Romance De Amor"

Karumi melihat kearah Asano "kau tau?"

"Tentu saja… ini cukup romantis, sayang sekali aku datang dengan peliharaan"

"yah aku kan tidak mengajakmu ke sini, yang mengajak kan kau~"

"berterimakasihlah karena aku mengajakmu ke tempat mahal"

"aku tidak meminta~"

Asano hanya tertawa pelan

"apa yang lucu?"

"kelakuanmu"

"huh? Apaan sih?" wajah Karumi sedikit memerah

Gakushu hanya membalas dengan tawa pelannya itu.

.

.

.

Usai dari kafe, mereka pergi ke kediaman Asano. Karumi hanya menatap bangunan mirip kerajaan tersebut, bukannya norak hanya saja Karumi enggan menginjakkan kakinya di Kediaman 'Asano'.

"Masuk" perintah Gakushu

"tidak mau…"

"Jangan melawan majikanmu"

"sudah kubilang aku tidak mau, aku mau pula—" Baru saja Karumi berbalik badan, lengannya sudah ditarik oleh Gakushu. "Kasar sekali sih—!" cengkraman tangan gakushu sangat kuat dan sempat membuat karumi merintih pelah.

"Jangan melawan majikanmu, jadi ikuti saja ucapanku" perintah Gakushu sambil menarik Karumi kedalam kamarnya.

- Bersambung -