Jongin menghormati Kaisar Wu. Mengganggap nya sebagai panutannya dan tempat Jongin menaruh segala kesetiannya. Tapi itu kemarin, sekarang sudah berbeda, Jongin sangat, sangat, sangat, membenci Kaisar dari seluruh daratan Tiongkok ini, Wu Yifan, Kaisar agung dari tulang suci terakhir Empress Wu Ze Tian.
Dari semua pengabdiannya pada Negeri Tiongkok, ia tak menyangka akan mendapatkan balasan semenjijikkan ini.
"Yang Mulia tahu saya sangat setia pada negeri ini. Semua perintah Yang Mulia telah saya laksanakan dengan sangat baik dan saya tak pernah meminta penghargaan atas semua wilayah yang berhasil saya persembahkan untuk Tiongkok . Semua misi saya penuhi dengan segenap jiwa sebagai bukti pengabdian, tapi- ijinkan kali ini-"
Kaisar menawan berbalut pakaian mewah khas bangsawan tersebut mengangkat tangannya, memaksa Jongin berhenti bicara,
"Aku tahu, tapi kau tidak bisa menolak ini Jongin. Demi kedamaian tiongkok, terimalah pinangan dari kerajaan Joseon."
Forced by Windosh
Jongin as Zhou Jongin; 22 tahun.
Sehun as Wangseson Park Sehun; 16tahun
Chanyeol as Wangseja Park; 28 tahun.
Wu Yifan as Kaisar Wu; 32 tahun.
warning; LGBT, OOC, alur cepat. MxB. Rate berubah-ubah.
Semua rakyat Tiongkok mengenal Jongin dengan sangat baik. Sebagai seorang panglima militer yang sangat muda yang telah memberikan kontribusi yang besar bagi kedaulatan Kekaisaran Wu sejak 3 tahun terakhir ini. Dididik sejak dini menjadi prajurit dengan latihan yang keras dan disiplin membentuk mental prajurit yang tangguh dan tak kenal takut. Selain itu, dengan paras menawan mampu memikat siapapun yang melihatnya.
Tangguh, tampan, pemberani, dan-
yang paling menjadikan sosok ini dikagumi adalah, sikap sangat setia nya pada Kaisar Wu.
Hal itu sudah dibuktikannya dengan menerima semua perintah dan ikut memimpin segala ekspansi yang dilakukan Kaisar Wu. Bahkan sejak kecil, Jongin telah bersumpah dihadapan makam kedua orang tuanya untuk mengabdi pada Kaisarnya.
Tak ayal, sikap like hero ini menjadikannya sangat mudah menempati hati penduduk Tiongkok.
Tapi- kesetiaan nya kali ini harus diuji dengan hal yang sangat tak masuk akal.
Menikah dengan seorang pria.
Sebagai dalih menjaga perdamaian Tiongkok. Baik sekali' batin Jongin sarkatis.
"Yang Mulia, Tiongkok mempunyai ratusan ribu pasukan yang siap menghabisi Joseon jika mereka memang berniat menyerang Tiongkok. Tak perlu mengumpankan saya. Bukankah lebih baik saya disini menyusun strategi perang daripada duduk di Joseon berdiam diri tanpa melakukan apa apa ?"
Kaisar Wu menyesap anggur nya sebentar, kemudian mengetuk dagunya, ia terlihat berpikir, "Sepertinya itu memang baik Jongin."
Jongin menyeringai senang dalam hatinya. Tak menyangka semudah ini. Senyum nya mengembang dan berniat mengucap terimakasih-
".. tapi lebih baik lagi kau mematuhi ucapan Kaisarmu."
fuck.
"Kau benar, kita punya ribuan pasukan. Tapi aku tidak ingin perang lagi Jongin. Sudah waktunya rakyat negeri ini untuk hidup dalam perdamaian. Lagipula tak ada salah nya menerima iktikad baik dari raja Juseon. Kau tahu sendiri bagaimana kerajaan itu, meski tanahnya tidak seluas negeri-Ku, tapi hampir seluruhnya subur, rakyat nya makmur dan seluruh pemuda Joseon seorang prajurit yang tangguh. Aku pikir, ini saatnya kita menjalin dengan satu kerajaan di semenanjung Korea.
Tangan Jongin mengepal erat mendengar ucapan Kaisarnya. Memang benar apa yang diucapkannya, tapi apakah dengan menumbalkan dirinya ke Joseon akan menutup kemungkinan kerajaan itu tak akan menyerang Tiongkok? Heck. Jongin mengumpat dalam hati.
"Lalu kenapa harus saya ? Saya seorang panglima bukan puteri Kaisar. Dan Yang Mulia jelas tahu saya Lelaki. Saya normal."
Nadanya berangsur meninggi, dan Jongin sama sekali tak menyadari karena terlalu marah dengan sikap Kaisarnya.
"Aku juga tak mengerti kenapa Wangseja Joseon meminta mu sebagai inangnya, tapi kupikir dia cukup tertarik padamu."
Jongin berdecak pelan, Geez, bertemu saja 'tak pernah bagaimana bisa tertarik.'Andai saja Kaisar Wu ini tak menyayanginya pasti sudah ditebas kepala panglima kurang ajar ini.
"Hamba ijin undur diri Yang Mulia." Jongin berdiri kemudian membungkukkan badannya 90°. Segera ia berbalik dan melangkah menuju pintu dari kayu tersebut. Namun suara berwibawa sang Kaisar menghentikannya.
"Bersiap lah Jongin.."
"Tidak," Jongin membalikkan tubuhnya dengan kaku, "Saya tidak bisa memenuhinya. Ini menyalahi kodrat saya sebagai pri-"
"Kodrat ? " sang kaisar tertawa pelan, "Sejak kapan kau peduli dengan kodrat ? Menikah dengan sesama jenis bukan hal yang tabu Jongin. Semua akan tetap menerima mu dengan segala orientasi seksual mu."
Ekspresi Jongin berubah mengeras, "Maaf, saya benar benar tak bisa memenuhi perintah Yang Mulia dan -"
ada jeda sedikit sebelum dia melanjutkan ucapannya,
" ... Tuhan tidak akan pernah menerima hambanya yang mengidap sakit mental." Tandasnya sebelum berbalik meninggalkan sang kaisar yang selama ini ia taati.
*Notes :
1) Gay dan sejenisnya adalah hal yang lumrah di sini.
2) Wangseja ; Putra Mahkota
3) Latar tempatnya Kekaisaran Wu di Tiongkok; dan Kerajaan Joseon di Korea Selatan.
4) Joseon dan Masa Wu Zetian emang ga se-era, tapi anggap saja satu masa. Dan sama sama kerajaan paling kuat di wilayahnya.
**Maaf nama Jongin tetep nama Korea bukan nama Chinanya. Aku merasa kurang feel saja.
***Tokoh utamanya ada dua. Jadi nanti ada dari sisi Jongin di Tiongkok dan Sehun yang ada di Joseon.
Please, feedback biar aku merasa semangat, Sehun akan muncul dichapter depan. Insya allah.
Love y'all.
050317
