Pada suatu hari, di sebuah kota bernama Konoha, hiduplah seorang gadis bernama Hyuuga Hinata. Ia memiliki rambut panjang bewarna indigo, iris mata lavender, dan kulit putih yang sehat. Jika di kisah-kisah dongeng, penampilan Hinata sangat cocok sekali untuk dijadikan putri kerajaan yang hidupnya tertindas, kemudian akan datang seorang pangeran berkuda menyelamatkannya. Sangat disayangkan, tempat Hinata hidup bukanlah di negeri dongeng, melainkan di sebuah jaman yang berbeda, dimana sudah jarang Negara yang menggunakan sistem kerajaan, sudah tidak ada yang namanya pangeran berkuda, dan jenis manusia polos macam Hinata bakalan susah dapet pasangan, dunia Hinata sangatlah keras, orang-orang bilang, nama tempat Hinata hidup adalah jaman modern. Jadi, bisa dibilang inilah sebuah kisah dongeng modern.
Tenang, walaupun begitu, kisah Hinata cukup menarik untuk dijadikan cerita. Bagaimanakah kisahnya? Akankah Hinata beruntung dan menemukan pangeran berkudanya? Mari kita simak cerita dibawah ini.
.
.
.
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Rated: K+ / T
Genre: Sudah pasti romance
Warning: AU, OOC, Typo bertebaran
Ini adalah fanfic pertama saya, jadi mohon dimaklumi kalau ada salah.
Happy reading!
.
.
.
-Hinata's Thoughts-
.
.
.
Hinata menopang dagu selama pelajaran sejarah. Matanya memang melihat ke papan tulis, tapi pikirannya entah berada dimana. Jika sedang melamun begini, Hinata pasti bakalan membayangkan bagaimana kalau ia memiliki lika-liku kisah kehidupan yang berbeda, bagaimana jika ia merubah penampilannya dan bagaimana-bagaimana lainnya.
Hinata selalu merasa hidupnya datar-datar saja. Sehari-hari, waktu Hinata hanya di isi dengan sekolah dan belajar dirumah. Ya, walaupun sesekali ia memikirkan seorang pria.
Ehem‒oke bukan sesekali, maksudnya sering.
"NARUTOO!"
Suara kencang di koridor membuat kelas Hinata yang tadinya hening menjadi ricuh seketika. Gadis itu sendiri tersentak dari lamunannya. Beberapa murid dengan gesit langsung berlari ke jendela untuk melihat apa yang terjadi. Senseinya pun membuka pintu dan keluar untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut.
Hinata tidak beranjak dari tempat duduknya yang berada di baris kedua dari belakang dan kedua juga dari pintu kelas. Kejadian ini sudah terlalu sering untuk hitungan murid tahun pertama, lagian kalau dia melihat yang ada bakalan blushing gak karuan, mengingat dia tergila-gila sama bocah berambut kuning bernama Naruto itu.
Baiklah, lama-lama Hinata tidak kuat menahan diri untuk mengabaikam moment dimana ia bisa melihat Naruto. Akhirnya, gadis itu berdiri dan pas sekali, sekilas ia bisa melihat wajah Naruto diseret oleh Iruka-sensei melewati jendela, setelah itu yang bisa ia lihat adalah rambut kuningnya saja karena ketutupan oleh teman-teman sekelas Hinata yang kepalanya sampe nempel-nempel di jendela gara-gara kepo gak ada obat. Naruto berteriak dengan suara toanya "S-sensei, bukan hanya aku saja! Sasuke-teme itu juga ikutan!"
"Diam Naruto." balas Iruka-sensei dengan nada yang tentu saja lebih pelan dari suara toa Naruto.
"SENSEI! Tidaaaaaaaaaa―!" dan seruan Naruto pun lama-lama menjauh serta menghilang. Kemudian tanpa perintah suasana mulai kondusif kembali.
Hinata langsung duduk dan menopang dagunya serta melihat ke papan tulis sama seperti posisi sebelumnya. Bedanya kali ini disertai dengan pipi sedikir merah dan senyum kecil bertengger di bibir manisnya.
Ya, beginilah jika manusia sedang jatuh cinta. Bagi Hinata hari ini merupakan hari yang menyenangkan hanya karena melihat wajah seseorang.
5 menit berlalu setelah kejadian yang bikin ramai tersebut dan bel istirahat pun berbunyi.
Teman-teman sekelas Hinata langsung berhamburan keluar untuk melihat tempat kejadian perkara yang baru saja terjadi. Dalam hitungan detik, koridor depan kelas Hinata langsung penuh gara-gara banyak siswa-siswi yang ingin masuk ke kelas 1A, kelas sebelah Hinata.
Walaupun bikin risih, hal tersebut juga bisa menjadi keuntungan juga buat Hinata. Soalnya dia bisa tau kronologis kejadian dari kasak-kusuk murid perempuan yang berdiri dekat pintu belakang kelasnya.
Ya, harap maklum Hinata ini anaknya pemalu, dari kecil susah banget sama yang namanya bersosialisasi, jadi dia gak bisa dapet informasi dengan bertanya. Pas udah menduduki jenjang mengengah atas begini aja teman Hinata bisa dihitung dengan jari. Bahkan, teman sekelasnya suka sadar gak sadar akan keberadaan Hinata. Kalau Hinata tidak masuk seminggu juga palingan gak ada yang ngeh.
"Hey, hey! Apa yang terjadi? Naruto membuat ulah lagi?" seorang siswi mendatangi teman-temannya yang sedang berkumpul di pintu belakang 1B.
Ini dia, Hinata mulai menajamkan indra pendengarannya, lumayan untung juga duduk dekat pintu belakang.
"Iya, kau tau? Katanya Naruto kalah taruhan, jadi dia mau tidak mau harus melakukan hukumannya deh."
"Apa hukumannya?"
"Dia harus membuat Shino bertanya kepada Iruka-sensei."
"Lalu? Bukankah itu hal yang mudah?"
"Mudah bagaimana? Kau tidak tau Shino? Dia kan susah banget ngomong. Saking bisunya Naruto sampai frustasi nyuruh dia nanya dan akhirnya berteriak saat pelajaran Iruka-sensei."
"Jadi, Naruto diseret gara-gara teriak di pelajaran Iruka-sensei? Haah, ada-ada saja, lagian siapa pula yang bikin hukuman taruhan seperti itu."
"Sasuke. Sasuke Uchiha."
"Eh? Sasuke-kuun?"
Hinata mengela nafas, usai sudah mereka membahas Naruto dan mulai fangirling tentang Sasuke. Ya, setidaknya sekarang Hinata tau mengapa Naruto bisa diseret sama Iruka-sensei.
Gadis yang rambutnya sedang dikuncir kuda itu mengeluarkan bentonya, saat istirahat seperti ini ia selalu meluangkan waktu untuk memakan bento. Sambil mengunyah gadis itu mulai berpikir lagi tentang Naruto, senyum kecil hadir kembali di bibirnya.
"Hey lihat! Itu Sasuke-kun!" seru teman sekelas Hinata dengan semangat kepada gengnya.
"Ah! Iya, dia ganteng banget…" mata gadis-gadis itu entah mengapa mulai bersinar.
Hinata sendiri secara reflek juga jadi ikutan melihat kearah jendela koridor dan disanalah Sasuke sedang berjalan diiringi dengan siswi-siswi yang sepertinya kena virus zombie. Dahi Hinata mengernyit, bagi Hinata pemandangan itu sudah biasa dan ia tidak peduli. Gadis itu kembali memakan bentonya.
Si Uchiha Sasuke itu adalah sahabat dekatnya Uzumaki Naruto sejak kecil, mereka sangat terkenal seantero sekolah. Jujur Hinata kesal dengan Sasuke, mengingat pria itu selalu saja bikin Naruto, sang cinta pertamanya Hinata, berada dalam masalah. Bagi Hinata, orang nomor satu yang ia tidak sukai adalah Uchiha Sasuke, cuma gara-gara dia suka bikin gebetan Hinata susah. Padahal kenal aja nggak, tapi belum apa-apa udah masuk daftar orang yang tidak disukai Hinata. Dasar, dimabuk asmara memang bikin orang jadi menyeramkan.
Semua hal tersebut disimpan Hinata dalam hati, mengingat dia bukan siapa-siapa. Ada yang tau keberadaan dia di sekolah ini saja Hinata sangat bersyukur. Lagi pula, kalau sampe orang-orang tau Hinata kesal sama Sasuke, bisa di maki-maki dia sama Sasuke FC. Hinata nggak bosen hidup kali, Hinata masih mau mencari pangeran berkuda putihnya.
Bicara tentang Sasuke, Hinata tak habis pikir bagaimana orang seperti itu bisa mendapat banyak fans. Sasuke kan, orangnya dingin, terus jahat gara-gara suka ngerjain Naruto, abis itu licik soalnya suka bikin Naruto dalam masalah padahal itu semua ide Sasuke, dia juga suka bicara kasar sama cewek, ya walaupun emang cewek-ceweknya ganggu Sasuke mulu sih, tapi tetep aja ngomong kasar sama cewek tuh gak manly banget.
Selain itu semua, Sasuke itu sebenernya suka banget ngusilin orang dan target dia tuh bisa siapa aja dari murid hingga guru. Pokoknya target Sasuke tuh gak pandang bulu. Hinata sendiri bersyukur walaupun satu sekolah sama Sasuke sejak jenjang menengah pertama ia belum pernah kena keusilan pria itu. Mungkin ini adalah salah satu keuntungan menjadi orang yang suka tidak diketahui keberadaannya.
Tunggu-tunggu, kok Hinata jadi mikirin Sasuke gini? Fokus Hinata, fokus.
Hinata menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali. Kemudian ia mulai memakan bentonya yang tinggal setengah porsi.
'KRIING!'
Ah, sial.
Bel masuk berbunyi dan bekal Hinata belum habis. Tuh kan benar, ini semua karena Sasuke. Kenapa pula ia harus memikirkan pria sok keren itu? Seandainya dia tadi memikirkan Naruto pasti bekalnya sudah habis.
Sudah diputuskan. Sasuke Uchiha menjadi daftar pertama orang yang tidak disukai Hinata dan juga PEMBAWA SIAL. Ya, dengan huruf kapital yang ditebalkan.
.
.
.
-TBC
Terima kasih sudah membaca.
saya anak baru yang iseng bikin cerita
Chapter pertama adalah chapter perkenalan karakter, jadi gapapa yaa kalo pendek dikit hehehe
