FALL IN LOVE
.
By Mei Hyun15
Genre :
Romance
Disclaimer :
Saya hanya meminjam nama mereka. Fict ini milik saya dan murni hasil imajinasi saja.
Rate : T
Warn : genderswitch, gaje, typo(s), abal, aneh dsb
.
.
Enjoy reading ^^
.
.
Siang hari itu hawa yang menyelimuti kota Seoul sudah tak terlalu dingin lagi. Ya… itu karena musim dingin sudah berlalu, dan kini kota yang selalu terlihat ramai ini memasuki musim semi.
"Huufftthh…." Seorang yeoja merapatkan jaket agak tipis berwarna putih yang dikenakannya. Ia duduk bersandar di sebuah kursi taman di bawah sebuah pohon besar yang sangat rindang yang ada di halaman tengah SM University.
"Huuuffftthh…" gumamnya lagi sambil mendongakkan kepalanya ke atas. Menatap langit biru yang cerah dan memperhatikan awan yang berarak di langit.
Ketika yeoja itu sedang memandangi langit, seorang namja yang berpakaian sangat tertutup memandanginya dengan wajah heran dari kejauhan.
"Annyeong…" sapa namja itu pada yeoja tadi. Namja itu kini menghampiri yeoja yang sejak tadi dipandanginya dari kejauhan.
Yeoja yang sedang asyik memandang langit itu menoleh dan menatap namja itu "Annyeong…" balasnya sambil tersenyum yang… err…bisa dibilang sangat terpaksa itu…mungkin…
"Boleh aku duduk disini?" tanya namja itu.
"Ne… silahkan saja" ujar yeoja itu sambil menggeser posisi duduknya. Kemudian melanjutkan keasyikannya lagi, yaitu memandang langit.
Selama hampir 10 menit mereka berdua saling berdiam diri. Yeoja itu masih dengan kegiatannya memandangi langit dan namja itu masih terus-terusan menatap yeoja itu dengan pandangan yang sulit diartikan.
Merasa terus-terusan ditatap sedari tadi, yeoja itu pun menoleh ke arah namja tadi. "Waeyo? Kenapa sejak tadi melihatku seperti itu?" tanya yeoja itu dengan nada tak senang.
Merasa ketahuan, namja itu menjadi salah tingkah dan menggaruk-garuk kepalanya yang rasanya tidak gatal itu. "Mi-mianhae… aku tidak sengaja…" ucapnya berbohong.
"Aneh" gumam yeoja itu.
"Aneh?... Wae?" tanya namja itu.
"Nae… tentu saja kau aneh. Menatapku sampai seperti itu, tapi kau bilang itu tidak sengaja. Penampilanmu itu juga sama anehnya. Lihat saja! Kacamata hitam, topi, masker, sarung tangan, mantel tebal yang panjang, sepatu boot, apa-apaan itu?! Apa itu tidak aneh?"
"Ya! Dasar yeoja aneh! Beraninya mengatai orang yang bahkan berkenalan saja belum!" protes namja itu kesal.
"Hah? Kau bilang aku yeoja aneh? Heh! Kau ini sadar tidak? Kau itu jauh lebih aneh dari diriku! Dasar namja aneh!" dengus yeoja itu kesal.
"Aigoo~ kau ini benar-benar… Ya! Lihatlah dirimu! Kau ini yeoja, kenapa bicaramu itu kasar sekali?" ujar namja itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya heran.
"Terserah aku! Mulut ini kan mulutku! Memangnya ada undang-undang yang melarang kalau yeoja itu dilarang berbicara kasar? Tidak ada kan?" sahut yeoja itu ketus.
"Aish… kau ini…" namja itu lagi-lagi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nde, aku memakainya supaya aku aman"
"Hah? Aman? Aman dari apa? Bukankah musim dingin sudah berakhir? Kenapa memakai pakaian serba tertutup begitu? Apa kau tidak merasa panas? Dasar aneh!"
"Ya! Berhenti mengataiku aneh! Aku ini tidak aneh, tahu! Aku terpaksa memakai ini semua supaya orang-orang tidak mengetahui identitas asliku! Aku tidak mau mati muda" sahut namja itu.
"Mwo? Apa kau bilang tadi? Supaya orang-orang tidak mengetahui identitasmu? Tidak mau mati muda? Jangan-jangan kau…" ujar yeoja itu menggantung.
"Eh?" namja itu tampak kaget dengan perkataan yeoja itu.
"Jangan-jangan…..jangan-jangan kau pasti… narapidana yang kabur ya?! Iya kan? Ah! Aku harus cepat-cepat telepon polisi!" ucap yeoja itu sambil bergegas mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya.
"Eh, eh, jja-jangan!" namja itu mendadak panik dan segera memegang tangan yeoja itu ketika yeoja itu menekan tombol dial pada nomor kode kantor kepolisian daerah setempat.
"Andwe! Aku mau telepon polisi sekarang juga!" kata yeoja itu.
"Jangan telepon! Aku bukan narapidana yang sedang kabur! Kau ini jangan bicara sembarangan!" ujar namja itu marah.
"Kalau bukan narapidana yang kabur, kenapa kau menyamar begini? Kenapa juga kau takut sewaktu aku akan menelepon polisi?"
"Mm…itu…eng…" ujar namja itu ragu-ragu.
"Kau pasti tidak bisa membuktikannya… Pasti kau benar narapidana yang kabur… Aku akan menelepon polisi lagi saja!" ujar yeoja itu sambil mengambil ponsel yang tadi sempat ditaruhnya lagi di dalam tasnya.
"E-eh… jja-jangan, jangan! Ne.. ne.. aku akan membuktikannya padamu kalau aku bukan narapidana yang sedang kabur. Tapi kau harus berjanji padaku kalau kau tidak akan kaget dan tidak akan menceritakan ini pada siapapun, arra?"
Yeoja itu mengerutkan keningnya tak mengerti. "Hah? Jangan kaget? Jangan ceritakan pada siapapun? Kau ini benar-benar narapidana ya?" gumam yeoja itu polos.
"Aigoo~ bisa tidak sih, kau itu tidak menyahuti setiap ucapanku? Bisa diam sebentar tidak, sih? Kalau kau tidak mau, pembuktiannya aku batalkan saja!" namja itu berdiri dan hendak beranjak pergi dari sana.
"Ah! Ne.. ne.. aku akan diam!" yeoja itu menarik tangan namja itu agar tidak pergi. Rupanya yeoja itu penasaran dengan namja yang ada dihadapannya itu.
"Oke! Sekarang perhatikan aku baik-baik! Jangan berteriak, jangan melompat-lompat tak jelas apalagi sampai pingsan setelah kau melihat dan mengetahui identitasku nanti, karena itu akan sangat merepotkanku nanti, arra?"
"Ne.. ne.. arraseo… kau ini cerewet sekali sih! Tenang saja… aku tidak akan mungkin berteriak, melompat-lompat apalagi bisa sampai pingsan hanya karena aku melihat wajah narapidana jelek seperti dirimu!"
"Ya! Bisa tidak sih, kau tidak mengataiku terus-terusan dengan sebutan yang aneh-aneh seperti itu?!" protes namja itu lagi.
"Ya! Kau ini cerewet sekali! Cepat buka penyamaranmu yang memalukan itu!" yeoja itu kini nampak tak sabar lagi.
"Ne.. akan kulakukan sekarang!"
Namun, belum sempat namja itu melepaskan salah satu benda yang dipakainya, tiba-tiba di kejauhan nampak seorang yeoja berbaju kuning melambai-lambaikan tangannya ke arah mereka berdua.
Yeoja berjaket putih itu melihatnya dan balas melambaikan tangannya ke arah yeoja berbaju kuning tadi. "Ne… Chakkaman… aku akan segera kesana…" teriaknya pada yeoja berbaju kuning tersebut.
Yeoja itu kemudian menoleh pada namja tadi "Mianhae… aku harus pergi sekarang! Mungkin kau bisa membuktikannya padaku lain waktu, kalau kita bertemu lagi nanti. Annyeong tuan narapidana aneh…" kata yeoja itu sambil tersenyum mengejek pada namja itu lalu bergegas pergi meninggalkan namja itu sendiri di bawah pohon itu.
.
.
.
.
.
.
.
Annyeong…
Saya me-republish fict yang sempat kehapus ini lagi ^^
.
Big thanks to :
hima sakusa-chan, wieyatz, Phie-Desu, haengbokhagae, imyk1601, reaRelf, , Shim Yeonhae, Song HyoRa137, desroschan, dindaR, Tania3424, Kimimaki, DANHOBAKMING1, umilcloudELF, dan dewi.
Yang kemarin sudah me-review, mem-fav dan mem-follow fict abal ini ^^
.
Ini baru saya republish prolog-nya saja…
Yang mau lanjut,
Review pleaasseee~~
GamshaHAE
.
-Mei Hyun-
