Judul: MISSING CORE.

Author: Rainessia Ayumu-chan & akai410.

Disclaimer : Jimin dan sekawannya bukan milik kami, mereka officialy milik keluarga mereka dan Big Hit Ent.

Cast: -Park Jimin.

-Jeon Jungkook.

-Kim Taehyung.

-Min Yoongi (Suga) as Park Yoongi.

Genre: Fantasy, and Romance (maybe)

Lenght: Multichap.

Rating: T+ (maybe)

Warning : Typo mendarah daging, absurd, OOC (?) Last...

DLDR ^^

.

.

.

.

.

MISSINGCORE~

.

.

.

.

.

"Yooonggiiii hyuuuungg~" nada manja yang terlontar dari namja manis berpipi gembul itu sudah berulang kali terlontar. Ia berusaha menggugah gumpalan daging dalam selimut, yang masih bertengger nyaman.

"Park Yoongi sialan! Ayo bangun." umpat namja manis itu.

"Park Jimin pendek." balas namja dalam selimut, Park Yoongi.

Park Yoongi dan Jimin adalah dua bersaudara yang terpaut dua tahun. Yoongi yang lebih tua sering terlihat seperti seorang hyung yang terkena brother complex, bagaiman tidak? Jika adiknya itu terlihat begitu polos kearah naive, imut, dan menggemaskan.

"Ya! Aku hanya beda 1 cm denganmu! Ayolah hyung, nanti aku terlambat! Bangun saja jika sudah bangun." geram namja manis bernama Jimin tadi.

" ... "

Tak ada jawaban dari sang objek.

"Sialan.. Eomma! Yoongi hyung, Eomma!" teriak Jimin.

"Pendek sialan." ujar Yoongi yang bangkit dari tidurnya. Jimin tersenyum dengan penuh kemenangan mengetahui sekarang hyung tersayangnya itu bangun.

"Singkirkan senyum bodohmu itu dasar manja." ucap Yoongi dengan sedikit mengacak surai coklat adiknya.

"Hehehe... aku tunggu di bawah." ujar Jimin dengan senyumnya.

.

.

MISSING CORE~

.

.

.

"Pagii eomma, pagi appa." sapa Jimin pada kedua orang tuanya disertai kecupan di pipi yang diberikan Jimin.

"Pagi chagii." balas Mrs. Park.

"Pagi Jim, mana hyungmu?" tanya Mr. Park.

"Baru saja bangun, aku tidak mau terlambat lagi, cukup hukuman dari Jung seonsaengnim kemarin." ujar Jimin mengingat kejadian kemarin dengan mimik wajah yang bergidik ngeri, mengundang tawa dari pria dan wanita paruh baya itu.

"Lebih baik kau mendapatkannya lagi agar manjamu itu hilang permanent." sambung suara yang baru saja datang dan disambut tatapan tajam Jimin.

"Sudahlah Yoongi berhenti mengatai adikmu manja." ucap Mrs. Park.

"Memang benar bukan? Manja, pendek, like a pig." lanjut Yoongi, dan langsung saja Jimin menyerang hyungnya itu tanpa ampun.

"Sudah-sudah berhenti berkelahi dan makan sarapan kalian jika tak ingin terlambat." Mr. Park menengahi mereka dan acara sarapan pagi itu berjalan dengan nyaman. Dan seperti biasa, selalu terjadi perbincangan kecil di antara mereka saat sedang sarapan.

"Chim sudah belum makannya? Ayo cepat" teriak Yoongi dari luar rumah.

"Iya hyung." balas jimin dan berlari keluar rumah.

.

.

MISSING CORE~

.

.

.

Suasana dalam mobil cukup tenang karena tak ada satupun dari Jimin dan Yoongi yang berbicara. Yoongi yang sibuk menyetir dan Jimin yang memandang jendela. Seakan teringat sesuatu Jimin membuka pembicaraan.

"Hyung, kau tahu, aku mengalami mimpi yang sama lagi. Sepertinya orang itu ingin menyampaikan sesuatu padaku hyung." ucap Jimin memberitahukan hal yang mengganjal di pikirannya kepada hyungnya itu.

"Adegan yang sama? Apa yang dikatakannya?" tanya Yoongi penasaran.

"Entah hyung, tapi sepertinya sesuatu yang penting." jawab Jimin dengan mengangkat bahunya tanda ia tak tahu.

"Mungkin hanya perasaanmu saja nanti mimpi itu akan hilang." ujar Yoongi acuh.

Dan mobil Yoongi pun berhenti karena telah sampai di sekolah Jimin, Jimin keluar dari mobil namun berbalik sebelum menutup pintunya.

"Baiklah hyung jika tak sempat menjemputku, aku akan pulang dengan Kookie dan Taetae saja. Ku lihat kau sedang sibuk." ucap Jimin dengan senyuman manis yang bertengger indah di wajahnya.

"Baiklah, tapi jika mereka tak bisa telfon saja nanti akan ku jemput." ucap Yoongi.

"Eum... bye hyung." disertai dengan anggukan dari Yoongi, Jimin menutup pintu mobil Yoongi dan segera berbalik untuk masuk ke sekolahnya.

'Sudah kukatakan padamu nanti kau yang akan memberikannya sendiri padaku Park Yoongi.'

"Ck... Suara aneh itu lagi. Aku tak akan memberikannya padamu sialan." desis Yoongi saat kalimat itu kembali terngiang dalam pikirannya dan segera saja ia melajukan mobilnya pergi dari kawasan sekolah Jimin.

.

.

MISSING CORE~

.

.

.

Suasana ruang kelas yang cukup untuk dibilang ramai di pagi hari, kelas yang memang ramai disaat apapun. Itulah kelasnya Jimin.

"Chimchim." panggil seorang namja dengan rambut orangenya yang bernama Taehyung disertai lambaian tangan, saat melihat namja manis yang baru saja datang tadi.

"Pagi tae." balas Jimin. Ya Chimchim adalah panggilan sayang dari teman sekelasnya yaitu Taehyung dan Jungkook.

"Pagi Chim, tumben pagi biasanya hampir terlambat." sapa Jungkook yang duduk di samping kirinya dibelakang kursi Taehyung.

"Ya aku tak mau mendapat hukuman lagi melelahkan" jawab Jimin sembari mempoutkan bibirnya lucu.

"Hey! Apa kalian tahu? Tadi malam ada mayat wanita yang ditemukan, katanya dia terbunuh oleh vampire." ucap salah seorang murid dalam gerombolan boy/girls gossiping.

"Oh ya? Benarkah?" Timpal salah seorang dari mereka.

"Iya, dan wow mayatnya itu sampai mengering dan tiada darah yang tersisa." ucap salah seorangnya lagi dan berlanjut sampai panjang dan lama. Jimin yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Mana mungkin ada makhluk mistis seperti itu." ucap Jimin sambil mengibaskan tangannya. Taehyung dan Jungkook hanya bisa memandang Jimin.

"Ada Chim, hanya kau saja yang tak menyadarinya. Buktinya ada berita itu pagi ini." balas Taehyung menyangkal ucapan Jimin tadi.

"Tidak ada Tae, jika ada pasti sudah habis manusia di dunia ini." Jimin tak mau kalah, ia membantah apa yang Taehyung katakan tadi.

"Ada Chim." Taehyung tak mau kalah juga.

"Tidak ada Tae." Jimin menambahkan lagi.

"Ada." - Taehyung.

"Tidak." - Jimin.

"Ada." - Taehyung.

"Tidak." - Jimin.

"Ada." - Taehyung.

"Tidak." - Jimin.

"Tidak?" - Jungkook.

"Ada." - Jimin.

"Hahahaha, 'kan kau bilang ada." Jungkook tertawa setelah mendengar Jimin mengatakan ada.

"'Kan ada. Kau bilang ada barusan. Hahaha." Taehyung juga ikut tertawa, sadar akan yang dia ucapkan, Jimin segera mengerucutkan bibirnya.

"Kau memang sialan tuan Kim." desis Jimin.

"Hahaha, sudahlah perdebatan tak penting ini tak usah dilanjutkan. Jika benar ada ya sudah, siapa tahu satu di antara kita memang vampire. Hahahaha." ucap Jungkook ngasal.

"Ish... Kau juga sama, jangan sampai ada. Itu terdengar sedikit mengerikan." ucap jimin sambil memasang ekspresi yang lucu, sedangkan Jungkook dan Taehyung menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Tak lama bel sekolah pun berbunyi menandakan pelajaran akan dimulai, dan bubarlah semua perbincangan tentang vampire tadi.

.

.

MISSING CORE~

.

.

.

Bel pulang sudah berbunyi dua jam yang lalu dan disinilah Jimin sekarang, terjebak dalam latihan klub vocalnya bersama Taehyung dan Jungkook. Mereka tiba-tiba saja dipanggil keluar dan beginilah nasib mereka. Namun, latihan mereka telah selesai setengah jam yang lalu.

"Akhirnya selesai, ayo kita pulang." ajak jimin pada dua temannya itu, yang disertai anggukan dari keduanya. Mereka lelah? Sangat, hanya pertemuan tidak penting tapi menyita waktu.

Taehyung dan Jungkook selalu membawa motor

saat sekolah, jadi tak jarang Jimin pulang bersama mereka dan mereka juga sudah hafal betul rumah Jimin karena tak jarang mereka mengantar Jimin pulang.

"Terimakasih Kookie, terimakasih juga Tae. kalian sungguh tak ingin mampir?" tanya Jimin kepada dua temannya.

"Tidak Chim, lain kali saja." jawab Jungkook dan diangguki oleh Taehyung.

"Baiklah, hati-hati dijalan." kata Jimin dengan melambaikan tangan pada kedua temannya yang telah melajukan motornya.

Jimin segera saja melangkah masuk ke dalam rumahnya, dia terheran saat rumahnya masih gelap gulita, tak biasanya. Paling tidak jam 6 sore eommanya selalu menyalakan lampu dan appanya pasti sudah pulang.

.

.

MISSING CORE~

.

.

.

Jimin Pov.

"Eomma aku pulang!" teriakku dari arah pintu masuk dan tak ada jawaban. kulangkahkan kakiku memasuki rumah untuk menyalakan lampu ruang

tengah, namun ini terlalu sunyi untuk suasana rumahku yang memang terbiasa ramai.

BRAK!

Tiba-tiba suara itu masuk dalam pendengaranku, jujur aku merasa takut. Suara apa itu? Apa ada pencuri? Apa itu Yoongi hyung? Tapi hyungku yang satu itu tak akan seberisik itu karena pekerjaannya hanya tidur dan membuat lirik lagu.

Ku arahkan langkahku, namun sepertinya aku menginjak sesuatu yang basah dan bau anyir darah tercium. Saat aku berhasil menyalakan lampu, kulihat banyak bercak darah di lantai ku angkat kepalaku dan mimpi ini terlalu nyata untukku.

Jimin Pov end.

.

.

MISSING CORE~

.

.

.

"A-a-aappa..." lirih Jimim dengan bergetar ketakutan.

Bagaimana tidak, ia melihat appanya yang tergantung. Tidak, lebih tepatnya tertancap di dinding ruang tengahnya dengan sebuah pipa besi yang memancap jantungnya menembus sampai di tembok.

Gemetar, itu yang dirasakan oleh Jimin saat ini. Seluruh tubuhnya gemetaran hebat. Ia takut, ingin berteriak namun lidahnya keluh untuk meneriakkan kata-kata. Saat ia menundukkan kepalanya ia melihat eommanya tergeletak dengan darah yang mengalir deras mewarnai carpet rumahnya.

"E-e-eomma." Jimin berjalan mendekati eommanya yang sudah tak bernyawa. Ia menyentuh wajah eommanya dan air mata mulai turun membasahi pipinya.

Karena sibuk memikirkan serta menangisi appa dan eommanya, Jimin tak sadar ada seseorang berjubah hitam yang berjalan dan ikut berjongkok di belakangnya, orang itu menggerakkan tangannya mengarahkannya ke dagu jimin dan mendekatkan wajahnya ke telinga Jimin. Jimin yang merasakan sebuah tangan menyentuh dagunya pun tersadar, ia semakin gemetar melihat orang berjubah hitam tersebut.

"Aku menemukanmu sayang~" ucap orang tersebut dengan suara beratnya. Jimin terkejut dan dia semakin bergetar, namun dia tak bisa bergerak sedikitpun.

"Kau tahu, cukup sulit bagiku untuk menemukanmu. Tapi, sekarang kau aman di tanganku sayang." ucapnya lagi dengan meniup pelan telinga Jimin, membuat Jimin semakin takut.

Dengan sekuat tenaga, Jimin mendorong orang tersebut dan itu berhasil. Orang itu kehilangan keseimbangannya dan Jimin menggunakan kesempatan itu untuk segera berlari menuju kamarnya.

.

.

MISSING CORE~

.

.

.

Perasaan Yoongi saat ini sedang kacau, ia mendapatkan firasat buruk akan Jimin. Ia merasa Jimin sedang dalam bahaya, dan sekarang dia terjebak macet padahal jarak rumahnya masih cukup jauh.

"Ck.. Sialan kenapa harus macet disaat seperti ini." Yoongi berdecak kesal.

"Ayo cepat aku tak akan memaafkan diriku sendiri jika terjadi sesuatu pada Jimin." ucap Yoongi pada dirinya sendiri. Tak lama ia merasa smartphonenya bergetar memperlihatkan dan nama Jimin.

"Hiks... hyung hiks... cepat pulang hiks... aku takut ada orang yang membunuh appa dan eomma hyung hiks.. cepat pulang..." benarkan dugaan Yoongi, dia sudah memulai pergerakannya.

"Hyung akan segera pulang Jim, bersembunyilah." ucap Yoongi mendengar nada bergetar diiringi isakkan adiknya dari seberang telepon sana.

"Cepatlah hyung hiks... aku takut hyung hiks.. dia berjalan menuju kamarku dan-"

BRAKK!

"Jimin! Jimin! Jimin! Sial sambungannya terputus." Yoongi semakin kalut setelah mendengar suara pintu yang dibuka sangat keras dan sambungan teleponnya terputus.

"Sial, sial sial!" umpat Yoongi ia marah sekarang. Apa yang harus ia lakukan, dia berpikir dengan mengetukkan jarinya pada stir mobilnya lalu secepat kilat mengambil ponselnya dan mendial nomor seseorang.

"Aku butuh bantuan kalian, cepat ke rumah! Jimin dalam bahaya!"

.

.

MISSING CORE~

.

.

.

Jimin segera mengunci pintu kamarnya setelah ia sampai di dalam kamarnya. Ia mengambil ponsel dalam saku celananya dan mendial nomor hyungnya.

"Cepat angkat hyung, ayo angkat..." lirih jimin dengan nada yang tergesa, karena suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arah kamarnya.

"Hiks... hyung hiks... cepat pulang hiks... aku takut ada orang yang membunuh appa dan eomma hyung hiks.. cepat pulang..." lirih Jimin saat telepon itu sudah tersambung dengan hyungnya.

"Cepatlah hyung hiks... aku takut hyung hiks.. dia berjalan menuju kamarku dan-"

BRAKK!

Suara pintu yang terbuka dengan keras membuat bibirnya semakin bergetar dan Jimin tak berani mengucapkan sepatah kata lagi. Orang itu melangkahkan kakinya mendekati Jimin, ia mengambil smartphone Jimin dan melemparkannya di tembok membuat benda itu hancur seketika. Ia mencekik leher Jimin dan mengangkatnya ke atas.

"Aku tahu kau takut. Tapi, aku tak suka caramu mendorongku tadi." desisnya pada Jimin.

"Katakan, dimana benda itu? Aku tahu kau membawanya manis." imbuhnya lagi, Jimin hanya bisa memegang tangan orang itu untuk melepaskan cengkraman itu pada lehernya, namun yang terjadi malah sebaliknya orang itu semakin mengeratkan cengkramannya.

"Katakan dimana benda itu!" ulangnya dengan semakin mengeratkan cengkramannya. Jimin semakin kesakitan karena cengkraman itu semakin menguat. Rasanya sesak dan nafasnya hampir hilang. Semakin geram orang berjubah hitam itu melempar Jimin ke arah tembok.

"Akh!" suara rintihan sakit keluar dari mulut Jimin. Orang itu berjalan mendekati Jimin, semakin dekat dan Jimin hanya tergeletak lemas di atas lantai dan perlahan kesadarannya meninggalkan dia. Orang itu hendak mencengkram leher jimin sebelum teriakan itu hadir.

"JIMIN!" Teriak Taehyung dan Jungkook bersamaan membuat orang berjubah hitam itu menoleh ke belakang.

"Hey bocah jangan menganggu kesenanganku." ucap seseorang berjubah hitam itu.

"Kau!" desis Taehyung dan langsung melayangkan serangan, namun ditepis begitu saja. Jungkook langsung menghampiri Jimin, namun sebelum sampai dia terkena serangan dari orang tersebut.

"Kalian jangan coba menyentuh property milikku!" tegas orang tersebut. Saat ia akan melancarkan serangannya lagi, ia terpental jauh dari Jungkook dan Taehyung, karena serangan yang ia terima dari Yoongi yang baru saja datang.

"Kau berani menyentuh adikku." desis Yoongi marah. "Jungkook, Taehyung bawa Jimin jauh dari sini. Sisanya biar aku yang membereskan." titah Yoongi pada Jungkook dan Taehyung yang langsung saja dilaksanakan oleh keduanya.

"Hai Park Yoongi, lama tak bertemu." sapa orang berjubah itu dengan nada yang dibuat sok bersahabat namun terkesan sinis.

"Atau harus ku sebut dengan, Min Yoongi?"

.

.

.

.

.

TBC/DELETE?

A/N: Gaje 'kan? 'Kan, 'kan, 'kan? XD ini adalah fic collab antara Rainessia Ayumu-chan dan akai410. Ide cerita ini tuh muncul gitu aja waktu kami berdua lagi chattingan di LINE xD imajinasi ini sungguh meliar #plakk.

Ohya, adakah yang minat baca fic collab gaje yang kami buat ini? Kami ucapkan terima kasih banyak untuk yang sudah menyempatkan diri membaca fic gaje ini xD sekalian yang review kami doakan panjang umur xD #plakk /maunya/

Yaudah. Kami tutup dulu A/N gak guna ini xD #plakk.

Mind to Review?

Sign, Rainessia Ayumu-chan and akai410.