DIRGE


Dia terbaring tenang seperti menikmati nyanyian ini, didalam bongkahan kayu yang terpaku membentuk sebuah balok. Dia hanya tersenyum, damai. Bibirnya pucat pasi, hampir seperti terendam dalam larutan es berhari-hari. Jas hitam elegan menutupi kemeja putih yang dikenakannya. Tangannya dilipat kedepan perutnya dengan tangan menggenggam bouquet lili putih bersih. Dia sudah tenang, tak seperti sehari yang lalu.

Apa ini takdir? Jka benar, maka ini adalah takdir yang sangat menyakitkan. Dibalik wajahku yang tegar, aku menyembunyikan seonggok kesedihan yang entah seberapa besar. Senyuman pahit terus terukir diwajahku, mencoba tenang dan menerima kenyataan. Ini semua bukan tanpa sebab, dia pernah berkata "Jangan pernah menangis karena aku, Hyung," itulah kalimat yang sering diucapkannya. Dulu aku selalu menganggap enteng kalimat tersebut. Memang penyesalan selalu datang diakhir kan?

Nyanyian itu terdengar sayu, nyanyian kematian yang menyedihkan. Setiap dentingan nada yang terdengar seolah seperti pisau yang perlahan menyayat jantungku. Semakin lama aku dengarkan nyanyian itu, semakin dada ini terasa sesak. Aku ingin berlari memeluk tubuh itu, ingin kukecup mata hazelnya. Namun menangis pun aku tak mampu, apalagi bergerak mendekati tubuhnya.

Lagu itu semakin terdengar jelas, menusuk tiap lapisan arteriku. Dulu, dia selalu memejamkan matanya saat mendengar alunan ini, 'tenang' katanya. Tapi sekarang apa? Apa dia tenang jika mendengar lagu kematian yang memang ditujukan untuknya? Bahkan itu sudah terjadi sekarang.

Dasar bodoh! Dia tak pernah menunjukkan penyakit itu padaku. Dasar bodoh! Apa dia berpikir aku akan meninggalkannya jika aku tahu tentang penyakit itu? Dasar bodoh! Dia pikir aku tak akan tahu tentang penyakit yang terkutuk ini? Kita akan menikah dua bulan lagi! Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin! Dasar bodoh! Cho Kyuhyun bodoh! Aku, Lee Sungmin, akan selalu mencintaimu.

Sekarang apa? Aku hanya bisa tersenyum kecut diatas makammu. Seperti yang kau katakan, aku tak akan menangis karenamu. Karena kau yang menyuruhku, lelaki yang sangat kucintai yang menyuruhku. Mana mungkin aku ingkar janji! Aku anak manis bukan?


Aku pernah post ceritaku ini disini 3tahun lalu. Tapi aku repost lagi dan diubah sedikit :)

RnR please :)

©HAN