Bleach © Kubo Tite
Break!©Suwabe Junichi(Grimmjow Jeagerjaques)
Blood in the past © ReRe-cHaN_Yami no_Hito
(The Crazy Teams)
Rated: T
Genre: Crime/Hurt/Comfort
Warning: Multichapter, Oc, Ooc, Bloody scene, Don't Like, Don't Read. No Flame, please!

Summary: Ada seorang shinigami yang datang ke dunia nyata. Dia bertemu sang Espada 6, dan terlibat pertarungan juga urusan masa lalu yang penuh kegelapan dan darah.

.

.

.

Chapter 1

'Naki ja kuru omae ni nado kyoumi wa nee 'n da

Tsume demo tate 'te kizu no hitotsu demo tsukete miro yo

Sore de hajimete koroshigai ga arutte mo 'n da

Omae mitai na yarou ni mo koroshigai ga nai'

(I have no interest in crybabies like you
See if you can even scratch me once with your nails
Then for the first time I'll kill and walk on
I kill bastards like you)

.

Zrass!

Pintu Senkaimon terbuka, dan muncullah seorang shinigami wanita berambut hijau tua dengan bola mata yang merah bagai darah. Dalam sekejap, dia sudah berada di salah satu atap rumah yang ada disana.

"Urahara Kisuke, Urahara Shoten?" dia bergumam pelan, matanya beredar ke segala arah mencoba mencari letak Urahara Shoten. Di samping itu, shinigami memiliki reiatsu yang tinggi dan itu dapat memancing hollow datang, dan sekarang ada hal yang lain terpancing oleh reiatsu tersebut.

"GRAN RAY CERO!" terdengar suara orang berseru keras.

"Ukh." gadis itu langsung bershunpo menjauhi tempat tersebut.

"Tch. Kabur!" gumam orang tersebut.

"Bakudou no kyu! Houin!" seru gadis itu yang sekarang sudah ada di belakang orang tersebut, atau pria tersebut. Yah, seseorang yang berambut biru, memiliki bola mata biru dan shade biru di matanya, tato angka 6 di punggung, juga lubang diperutnya.

Yah, siapa yang tak kenal? Tentu itu adalah Sexta Espada Grimmjow Jeagerjaques.

Grimmjow terlilit oleh tali berwarna kuning keemasan yang berasal dari gadis itu. Tapi, itu bukanlah masalah baginya, dengan mudah dia melepasnya.

"Ternyata, kau punya nyali." ujar Grimmjow.

"Bakudou no roku ju ichi, Rikujou Korou." tanpa mempedulikan perkataan Grimmjow, dia kembali menggunakan Kidou dan menghentikan gerakan Grimmjow.

"Tch, padahal aku datang kesini untuk mencari orang yang bisa diajak bertarung. Tapi, ternyata yang kutemui hanya 'koso gaki'sepertimu, aku jadi tidak berminat untuk bertarung, kalau yang kau gunakan hanya menahan saja." ucap Grimmjow dan kembali melepas Kidou tersebut dengan mudah.
"Hadou no san ju san, Soukatsui!" gadis itu kembali menggunakan kidounya tapi kali ini berbeda, bukan untuk menahan tapi menyerang!

Grimmjow menyeringai. "Ini mulai menarik." gumamnya.

"Hoi, koso gaki, kalu kau bisa sedikit saja membuatku terluka, aku akan melawanmu! KELUARKAN KEKUATANMU! Jangan sampai usahaku datang ke dunia sini sia-sia!" tantang Grimmjow.

"Hadou no san ju ichi, Shakkahou!" gadis itu kembali menyerang sementara Grimmjow terus menghindar.

"Bakudou no kyu! Houin! Hadou no san ju ichi, Shakkahou!" gadis itu mnegeluarkan dua kidou berturut-turut. Sementara Grimmjow belum lepas dari Kidou penahan sebelumnya, bola api berwarna merah mengenainya dan menyebabkan dia sedikit terluka. Darah sedikit menetes dari pelipisnya.

Grimmjow sudah terlapas dari lilitan yang menahannya, "He, ternyata sekali serang kau tak tanggung-tanggung, koso gaki" ucapnya. "Siapa namamu, he? Shinigami."

"Kau tak perlu tahu siapa aku." jawab gadis itu.

"Tch! Ternyata kau menyebalkan koso gaki. Sexta Espada." ucap Grimmjow memancing gadis itu.

"Kau, kau espada?!" matanya membelalak dia tak menyadari tato angka 6 di balik punggung pria tersebut. "Tidak kusangka, aku bisa melawan seorang Espada. San ban-tai no dai dai san-sekki, Kazuhi Shaki."

"Bangku ketiga? Tch, ternyata kau bukan kapten! Ini tidak menarik!" ucap Grimmjow.

"Meremehkan." Batin Shaki dia menatap Grimmjow dengan tatapan yang dibenci Grimmjow.

"Apa maksud tatapanmu, HAHH!!! Tch, CERO!" Grimmjow menyerang, sementara Shaki bersiap menghindar. tapi, belum sempat Grimmjow mengeluarkan ceronya, sebuah pedang yang sangat panjang menghalanginya.

.

.

.

'Ore no NAMAE ga kikitai ka?

Nido to kikanee you ni inore

Tsugi ni NAMAE wo kiku toki ga omae no saigo da'

(You want to know what my name is?
Pray that you never hear it again
The next time you hear it will be your last)

.

"Ikorose, Shinsou." Terdengar suara seseorang berseru.

"I-Ichimaru!" Grimmjow membelalakkan matanya.

"Hee, ternyata kau kabur lagi, dan..." Gin menggantung kata-katanya "...Kelihatannya, kau mendapat lawan yang menarik..." Gin melirik ke arah Shaki.

"G-Gin...-san?" ucapnya, matanya terbelalak.

Gin membuka sedikit matanya dan memperlihatkan sedikit mata hijaunya. "Shaki-chan, ne?"

"K-kau... dasar pengkhianat!" Shaki menatap tajam pada Gin.

"Gomen ne, tapi kami harus pergi." ucap Gin dan membuka Garganta.

"Tch!" gumam Grimmjow.

Shaki tersentak. "Ah, kau tunggu! Siapa, SIAPA NAMAMU?!" tanyanya.

"Hah? Aku?" ulang Grimmjow.

Shaki mengangguk. "Siapa namamu?"

"Khuhuhu,namaku, Grimmjow Jeagerjaques! Hoi, koso gaki, lebih baik kau banyak-banyak berdoa."

"Apa?!"

"Berikutnya, kau mendengar nama itu... ADALAH SAAT TERAKHIRMU!!!" Grimmjow kemudian masuk ke dalam Garganta.

"TCh." Shaki menggigit bibir bawahnya.

"Wow, menusuk sekali aura disini!" ucap seorang pria berambut blonde dengan sebuah topi dan sandal bakiak.

"Kau? Siapa? Urahara Kisuke?"

"Yup, itu aku! Warna matamu kembali normal ya? Shinigami ah, tidak, Vizard?"

"Tutup mulutmu." Ucap Shaki dengan bola mata hijau zamrud kebiruannya.

"Hm, sekarang, mari ikut aku."

.

Greek!

"Okaeri, Kisuke-san." Sambut Ururu.

"Tadaima Ururu, tadaima minna." balas Urahara

Tep!

Yoruichi dalam wujud kucing, melompat ke arah pintu depan dan berdiri di atas salah satu box yang ada disana.

"Ah, apa kabar? Sudah lama kita tak berjumpa. Kelihatannya, kau pergi terlebih dulu sebelum kedokmu terbongkar." ucap Yoruichi.

"Sudah terbongkar malah." jawab Shaki dengan wajah tertunduk.

"Untungnya waktu itu kuberitahu tempat ini." Yoruichi lalu melompat ke ruang tengah.

"Terima kasih, Yoruichi-san. Ah ya, aku belum memperkenalkan diri. Kazuhi Shaki, Yoroshiku."

"Urahara Kisuke, desu, mo Yoroshiku. " balas Urahara dan langsung menuntun Shaki ke ruang tengah.

.

"Jadi, kau baru saja tiba dan bertemu arrancar?" tanya Urahara.

Shaki mengangguk. "Ya."

"Tapi, tidak kusangka kau bisa menyembunyikan hollowmu selama masih menjadi shinigami."

"Tapi pada akhirnya tidak."

"Labih baik kau istirahat, kau pasti lelah." ujar Urahara dan mengantar Shaki ke kamar yang masih kosong.

Shaki lalu mengikuti Urahara. "Terima kasih."

.

"Espada 6, Grimmjow? Entah kapan, rasanya aku pernah mendengar nama itu." Gumam Shaki sambil tidur di atas futon yang disediakan Urahara. "Rambut biru itu, Bola mata dan shade biru itu, aku pernah melihatnya, tapi kapan? Dimana? Apa ini ingatan saat aku masih hidup dulu? Itu tidak mungkin. Tch, membingungkan."

.

…:::Hueco Mundo, Las Noches:::…

"Kau sudah kembali Grimmjow?" tanya Aizen.

"Tch." Grimmjow lalu membalik badan dan meninggalkan ruangan itu.

"Hee, dia benar-benar tidak sopan." ucap Ichimaru.

"Perlukah aku membunuhnya, Aizen-TAichou?" tanya Tousen.

"Tidak perlu, Kaname. Gin, kali ini siapa yang menjadi lawannya?"

"Hm, yah, sayang sekali dia belum sempat bertarung. Selain itu, orang yang dilawannya adalah salah satu dari 'Kelinci percobaan' kita."

"Siapa?"

"Kazuhi Shaki."

"Kau tidak merasa kasihan? Dia bawahanmu, Gin."

"Ah, tidak, Aizen-Taichou."

.

Buakk!!!

Grimmjow, memukulkan tangannya ke tembok setelah menjauh dari ruangan itu. "SIALL!!!" teriaknya "Dia merusak kesempatanku untuk bertarung! Brengsek kau Ichimaru! Kenapa dia datang sebelum aku bertarung! BRENGSEK!" umpatnya.

Ulquiorra tiba-tiba muncul dari arah lain. "Apa kau tidak bisa, berteriak di tempat lain, Grimmjow. Kau merusak ketenangan tempat ini."

"Diam kau! Aku tidak pelu nasihatmu!"

"Huh." Ulquiorra lalu berbalik meninggalkan Grimmjow.

Grimmjow lalu menggunakan sonido keluar Las Noches. Baginya, tempat itu memuakkan, tidak sesuai dengannya yang lebih suka kebebasan. Dia kemudian berjalan-jalan tanpa arah.

Tiba-tiba terbesit di pikirannya seorang gadis yang mirip orang yang dilawannya di dunia nyata tadi. "Tch, kenapa tiba-tiba aku ingat dengan anak itu?! Tapi, kenapa dia mirip dengan orang tadi, ee..ee… Kazu…hi, Kazuhi, Kazuhi apa ya? Grhh!!! " dia lalu mengacak-ngacak rambutnya.

"Tch! Untuk apa aku memikirkan hal tidak penting seperti itu! Dan, lagi itu ingatanku semasa hidup! Kenapa aku bisa mengingatnya!? ARGHH!!!"

"Em, nii-chan, siapa? Kenapa ada disini?" ucapan anak berumur sekitar 3 tahun itu, mengagetkan Grimmjow.

Grimmjow melihat ke sekeliling, tanpa mempedulikan anak kecil itu. Ternyata tempat itu sudah ada di luar Las Noches, dia sudah berjalan cukup jauh.

"Nii-chan, nii-chan ini siapa? Kenapa ada disini?" anak itu kembali memanggil Grimmjow.

"Bukan urusanmu, anak kecil!" gertak Grimmjow.

"HIII!!! NI-CHAN MENAKUTKAN!!! HWEEE!!!" anak itu langsung ketakutan.

"Tch! Hei, jangan menangis!" Grimmjow lalu menenangkan anak itu.

.

"Oh, jadi namamu Nel?" tanya Grimmjow.

"Iya, namaku Nel!"

"Nel? Namanya mirip dengan mantan Tres Espada sebelum Halibel, Neliel? Selain itu, warna rambutnya juga mirip." batin Grimmjow "Ah, benar juga! Dia juga pasti hanya mirip saja!!!" teriak Grimmjow.

"Eh? Nii-chan bicara apa?"

"Ah tidak. Kalau begitu aku mau pergi, jangan sampai kau tertangkap oleh hollow yang buas Nel." Grimmjow lalu beranjak pergi.

"Tenang saja, nii-chan!"

.

"Ya,dia pasti hanya mirip. Tapi aku masih belum tenang, aku harus memastikan. Lalu, daripada aku terus bingung, lebih baik kuantisipasi dengan… membunuhnya." batin Grimmjow.

To Be Continued

ReRe: Yeah, jadi! Di chapter depan saya mau bikin yang bloody scene. Senpai sekalian, walupun fic ini (mungkin) lebih banyak membahas Oc yang membingungkan, tetap mereview ya! Selain itu, kita semua tahu kalau shinigami maupun arrancar tidak ingat akan kehidupan di masa hidupnya, yah, fic ini memang (sangat) melenceng dari asli.

.

Next chapter:

"K-kau tidak mungkin! Itu ingatan semasa hidupku! Tidak mungkin aku mengingatnya!"

"Kau pikir aku tidak terbebani oleh hal seperti itu! Shinigami maupun arrancar tidak mungkin mengingat kehidupan semasa hidupnya!"

"Lalu kenapa kau masih bisa mengatakan hal seperti itu!!!"

"Tch, ini sudah cukup membebaniku! Kalau begitu, AKU AKAN MEMBUNUHMU!"

"TIDAK PERLU MENAHAN KEKUATANMU!!! AKU YANG AKAN MEMBUNUHMU LEBIH DULU!"

.

Tekan tombol ijo-ijo dibawah dengan lapang dada, wajah berseri-seri, jangan lupa gosok gigi! *Dilempar gergaji*
AYO TEKAN!!