Zetsubou

.

Beenbin present a short Bleach fic

.

Bleach owned by Tite Kubo

.

"Ginjo…"

"Kau tidak percaya? Semua ini sandiwara." Tawa keras mengiringi ucapannya.

Aku tertunduk, bingung… bingung… Perutku mual. Potongan-potongan gambar Chad, Inoue, Ishida, Keigo, kedua adikku berdesakkan dalam otakku.

"Kurosaki!"

Teriakkan itu membuat siput telingaku tersengat. Ishida.. ya, Ishida tergeletak di sisi taman dengan tangan berlumur darah. Ia terus memanggil namaku, berulang kali.

"Semua telah berakhir Ichigo.." Tsukishima menyeringai.

Pandangan mataku kabur. Aku hanya bisa melihat Ginjo yang dalam sekejap mata menusukkan pedang besarnya ke dadaku. Sakit… Sakit luar biasa. Bukan hanya secara fisik, tapi juga hati. Tidak ada yang bisa mengalahkan rasa sakit saat dikhianati seseorang yang kau percaya, kan?

"Arrghh.."

"Sakit Ichigo?" Ginjo semakin menekan pedangnya, lalu menariknya secara tiba-tiba.

Aku jatuh.. Mukaku memucat seiring wajah langit yang enggan diberi nama: terang tak sempurna, gelap belum lagi ada. Aku hanya bisa menatap sepatu Ginjo dan Tsukishima. Napasku sesak, seluruh saraf dalam tubuhku mengejang.

Apa hanya sampai di sini?

"Fullbring mu milikku..," ucap Ginjo bangga. "Dari awal aku melatihmu hanya untuk mengambilnya darimu. Kau harusnya bersyukur karena aku tidak berniat membunuhmu saat ini," sambungnya.

Apakah usahaku selama 17 bulan ini akan sia-sia?

"Huuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaa!"

Aku merasakan tangisan langit mengiringi tangisku. Apa ini? Apa langit bersimpati padaku kali ini? Jangan bercanda, aku benci hujan.. tapi kenapa kau menemaniku saat ini?

"Kau menangis? Menyedihkan sekali." Secara samar aku masih bisa mendengar hinaan itu dari mulut Ginjo.

Kenapa aku menangis?

Apa aku marah karena tidak bisa mendapat kekuatan untuk melindungi teman dan keluargaku?

Atau… atau…

Aku marah pada kenyataan jika aku tidak memperoleh kekuatanku kembali maka aku tidak bisa bertemu dengan gadis itu lagi?

Seluruh tubuhku basah kuyup. Otakku menolak untuk menerima kenyataan bahwa aku kehilangan kekuatanku. Aku tidak mau, aku tidak rela.

Aku ingin bertemu dengan gadis itu.. Rukia.. Rukia..

"Kembalikan…"

Tanganku gemetar. Sensasi dingin yang merasuk hingga ke dalam tulangku tidak sebanding dengan resolusiku untuk mendapatkan kembali kekuatanku. Bagaimanapun caranya, meskipun aku harus membunuh seseorang.

"Kembalikan? Aku yang mengajarimu memakai fullbring, jadi semua ini milikku," jawab Ginjo.

Aku ingin bertemu denganmu, melihat senyum mu dan mendengar suaramu.

"Kembalikan kekuatanku!"

Jleeb!

Sebuah katana berpendar putih menyilaukan menembus dadaku dari belakang. Mataku terebelalak, jentungku berdegup kencang. Perlahan, aku menengok ke arah seseorang yang menusukku.

Ah.. Dia.. Gadis itu, Rukia..

Yatto aeta nee, watashitachi. Aitakatta yo, zutto.*

F I N


*Kita akhirnya bertemu ya. Selama ini aku ingin bertemu denganmu.