Tittle : Never Gonna Be The Same

Genre : Romance

Pair : KrisTao & Exo Official couple

Cast : Wu Yi Fan

Huang Zi Tao

Exo

Other cast

Rate : T

Warning : GS for Uke & Typo everywhere

Mereka datang dan pergi di hidupku seenaknya tanpa mengucapkan "Hallo" dan "Selamat Tinggal".

Kaki jenjangnya berayun tenang, kedua tangannya yang mulus tanpa bekas luka ia sisipkan pada kantong jas sekolahnya, matanya bersinar mengalahkan mentari pagi, sesekali bibir peachnya terbuka mengizinkan suara sehalus gula kapas itu keluar hanya untuk balas menyapa senior maupun juniornya

'Huang Zi Tao'

Begitu yang tertera pada name tag emas bersinar miliknya. Gadis berparas ayu pemilik surai panjang hitam tebal itu melangkah dengan pasti,membawa tubuh indahnya menuju tempat dimana hanya dia dan ayahnya yang tau

'Storeroom' –Label itu terpampang jelas pada pintu besi didepan gadis itu sekarang. Kepalanya bergerak lucu ke kanan dan kiri memastikan hanya ada dirinya disana.

Tangannya yang sehalus kulit bayi beranjak dari persembunyianya –kantong jas,membuka pintu besi itu perlahan dan menutupnya kembali setelah menarik masuk tubuhnya kedalam ruangan itu. Tanpa tau ada sosok lain yang memperhatikan gerak-geriknya –pemuda bersurai hitam dengan potongan cepak.

Ini kah tempat yang gadis itu maksud? Tentu bukan, bersabarlah sedikit dan kalian akan tau jawaban yang tepat.

Dengan tenang dia mendorong sebuah lemari kayu lapuk yang tidaklah sulit untuk seorang atlet wushu kebanggaan sekolah. Kalian akan menemukan rak buku tersembunyi dibalik lemari kayu itu. Tanganya terulur sedikit terburu-buru menarik satu cetak tebal buku 'Kamus Bahasa China-Korea' yang sebenarnya berangkas tempatnya menyimpan kunci. Kunci berada dalam genggamannya sekarang. Ia melangkah menuju pintu lain yang tergembok di ujung ruangan

Ctik

Gembok terbuka. Begitu pintu terbuka, taman yang cukup luas dengan gazeboo ditengah-tengah disamping gazeboo itu ada rumah kecil –rumah anjing, menyapa indera penglihatan. Taman dipercantik dengan bunga bermacam jenis dan warna, mekar merekah disekelilingnya

Detik berikutnya Zitao –begitu teman-temannya memanggilnya- sudah berlari-lari kecil menuju rumah anjing miliknya

"Kandy!" Zitao merentangkan tangannya yang siap kapan saja mendekap anjing kecil berbulu putih kesayangannya

Kenapa disana ada anjing beserta rumahnya dan kenapa pula tempat seindah itu hanya zitao dan ayahnya yang tau? Well,jujur saja itu bukan hal yang susah untuk didapatkan zitao yang notabennya adalah anak tunggal pemilik sekolah tempatnya dan teman-temanya menimba ilmu sekarang –Zhoumi Huang adalah ayah Zitao.

Zitao mengerakan tangannya dengan pola teratur membelai bulu halus anjingnya, "Apa kau menjadi anak baik selama aku tidak ada hem?"

Guk! Guk! Guk! –suara anjing kecilnya terdengar dan bagi Zitao itu adalah 'ya'

Zitao tertawa kecil,"Kau memang anak baik. Dan sebagai anak baik kau harus mau mendengarkan ceritaku" Zitao berdiri,berjalan lalu duduk dengan nyaman di gazeboo bercat putih miliknya

Zitao menarik nafas dalam,

"Kemarin ada pertemuan keluarga dan kali ini di adakan di rumahnya! Saat makan malam dia banyak bicara dan tersenyum sepertinya moodnya sedang baik" Matanya berbinar

Mungkin bagi teman-temannya itu adalah hal yang biasa dan membosankan untuk didengar tapi tidak untuk Zitao itu hal yang langka karena biasanya dia hanya diam dan dingin ketika Zitao berada disekitarnya

"Setelah makan malam mama menyuruhnya membawaku ke kamarnya dan berbincang. Awalnya, dia protes tapi akhirnya mematuhi perintah mama –" Raut muka zitao berubah perlahan

"Awalnya aku senang,aku kira dia sudah mulai menerima keberadaanku disisinya tapi ternyata aku mendapat 0 besar. Saat berada dikamarnya bukannya berbicara kepadaku dia malah meninggalkanku sendirian dan sibuk dengan gadis pujaannya" Senyum sendu terukir di bibir peach Zitao

Zitao tidak menangis,karena dia kuat dan lelah –

Zitao lelah menangis untuknya yang selalu bertingkah seolah-solah zitao tidak ada.

"Ah! Jam berapa ini?" Zitao melihat jam tangan bermerk Gucci,salah satu brand favortinya. Jarum jam menujukan pukul setengah satu siang yang tandanya dia harus berkumpul bersama mereka –teman-temanya.

"Aku pergi dulu ne,jadilah anak baik sementara aku tidak ada oke?"Zitao melepas Kandy dari dekapannya membiarkan anjing kecil itu bermain,lalu melesat menuju tempat teman-temanya berada.

.

Never Gonna Be The Same

.

Mereka berkumpul kali ini bukan hanya untu makan dan berbincang –gosip

Membahas rencana liburan akhir semester ganjil yang akan datang menyapa mereka 1 minggu lagi adalah prioritas bagi mereka saat ini. Sekolah memang sudah merancang liburan untuk siswa-siswinya tapi mereka lebih memilih liburan sendiri.

Zitao hanya diam dan mendengarkan teman-temanya. Tidak, dia bukan kepribadian yang pendiam hanya kali ini zitao tidak sedang mood.

Dia menatap malas Luhan dan Baekhyun yang sedang berdebat kemana mereka akan liburan –

" Lebih baik ke Venezia,Italia saja" baekhyun keukuh dengan pilihannya

Luhan memutah bola matanya malas,"Tidak, lebih baik ke Paris saja! Tempatnya sangat romantis"

"Di venezia kita bisa naik kanal disana! Ugh, pasti sangat romantis" baekhyun menggebu-gebu

"Di paris kita bisa candle dinner di tempat-tempat yang tak kalah romantis baekhyun" luhan tetap tidak mau kalah dari beef didi-nya itu

Mereka terus berdebat sampai Lay mengeluarkan suaranya,"Jie kita tidak bisa pergi kesana. Liburan memang lama tapi kau tidak ingat tugas kita selama liburan bukan? Kita tidak sepenuhnya liburan seperti anak-anak lainya"

Lay benar –sangat. Mengingat mereka disini bukan berperan sebagai remaja normal yang bisa seperti anak ayam ketika liburan. Mereka masih terikat dengan tugas 'seorang pewaris'.

Yeah,seorang pewaris dan serentettan tugas lainnya.

"Ah,benar juga" gadis mungil bernickname rusa –luhan membenarkan ucapan lay

"Perasaanku saja atau lay-jie seperti ibu yang melerai anak-anaknya bertengkar dengan lembut tadi" baekhyun menimpali dengan nada jahil didalamnya

"Kau memang calon ibu yang baik lay jie. Kris kau beruntung mendapatkannya" kali ini Chanyeol –kekasih baekhyun yang mengelurkan suara berat khas miliknya."Ya ,aku beruntung mendapatkan malaikat sepertinya" sahut kris bangga,tangannya merangkul pinggang lay lebih erat

Mereka tidak menyadarinya, sorot mata yang tadinya bagai mentari pagi kini meredup dan hanya satu orang yang menyadarinya –Oh sehun,kekasih luhan.

"Zizie kenapa kau diam hem? Kau sakit?" perkataan sehun sontak menarik perhatian mereka yang sedari tadi mengacuhkan Zitao. Zitao tersenyum manis "Aku tidak apa-apa Shi xun. By the way, aku lapar ada yang ingin menemani ku?"

Baekhyun sudah ingin mengeluarkan suaranya yang sayangnya kalah cepat dengan sehun, "Baiklah ayo kutemani" sehun menarik tangan zitao cepat

Luhan menatap tajam 2 insan yang sudah meninggalkan terkepal menahan cemburu. Luhan sudah tau apa yang sebenarnya terjadi bahkan dia yang pertama kali mengetahuinya tapi dia tak peduli. cemburu telah menutup mata dan telinganya.

Satu orang lagi yang menatap kepergian mereka dengan tatapan yang sulit diartikan –pemuda bersurai hitam dengan potongan cepak.

Tapi siapa?

Chanyeol?

Atau

Kris?

.

.Never Gonna Be The Same

.

"Kau baik-baik saja zie?"Sehun memulai percakapan karena Zitao yang terus diam sedari tadi. "Aku baik shi xun jangan menghawatirkan ku. Itu sudah biasa bukan?" Zitao menatap lurus mata Sehun.

"Tapi matamu berkata lain Zie. Kau terluka" Sehun mengusap lingkaran bawah mata Zitao. Zitao menutup matanya menikmati kenyamanan yang diberikan oleh Sehun yang tidak pernah Zitao dapat dari orang itu

Tidak. Tentu saja tidak adalah jawabanya kalau kalian bertanya apakah dia mencintai sehun atau apakah sehun mencintai Zitao. Sehun hanya sahabat yang paling bisa dipercaya bagi Zitao dan begitu juga sebaliknya. Mereka adalah sahabat yang saling membutuhkan tidak lebih.

Karena Zitao sudah terikat denganya sementara Sehun,sudah jelas bukan? Dia kekasih luhan dan hanya mencintai luhan.

Sehun tau sahabatnya ini berbohong tapi sehun mengalah untuk saat ini "Baiklah aku percaya kali ini. Dan cepat pesan makananmu jangan sampai kita terlambat masuk pelajaran Kang seonsaengnim dan berakhir di gudang"

"Kenapa? Piknik di gudang tidak buruk" sehun diam. Menyerah dengan pemikiran Zitao yang kadang diluar nalar otaknya.

"Tapi kau yang bayar ya hunhun" Zitao memesan cheescake dengan selai strawberry di atasnya dan susu vanilla dingin, "Apa? Kenapa aku yang harus bayar" sehun tidak terima " dompetku ada dikelas" balas Zitao santai, melongos meninggalkan sehun setelah mengambil pesanannya.

"Huh aku akan minta ganti rugi dengan jumlah lebih besar pada paman Huang nanti" Sehun menggerutu karena sifat manja Zitao yang sering berimbas padanya.

.

Never Gonna Be The Same

.

Sehun menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal,mata tajamnya bergerak kesana kemari,terakhir kakinya menendang pelan tempat duduk zitao yang ada didepannya duk!duk!duk!

"Psstt Zizie" Sehun berbisik pada zitao. "Ada apa hun?" zitao sedikit menoleh kebelakang,melihat sehun yang sedang membentuk tanda peace dengan jari tangannya yang berarti 'nomor 2 apa jawabannya' pada Zitao.

Zitao melirik sebentar soal ulangan biologi yang diberikan Kang seonsaengnim 20 menit yang lalu "Berpikirlah sedikit hun itu tidak sulit",Sehun memberi tatapan memelasnya "Tapi bagiku itu sulit zie" Zitao memutar bola matanya malas "Tidak untuk kali ini oh sehun"

Sehun menangkupkan kedua tangannya didepan dada"Ayolah zie. Aku akan mentraktir mu di toko kue first love cake yang baru buka diseberang kompleks sekolah" Oke. Zitao mulai tergiur dengan tawaran Sehun

"Tetap tidak." Putus zitao

"Tapi Zie –"

"Ehem! Apa drama yang kalian tonton tadi malam seru ?" Neraka! Jerit sehun dalam hati ketika mendengar suara berat dari arah belakang.

Sehun menggerakan lehernya patah-patah "Oh-umh a-aku tidak suka drama seonsaengnim" keringat dingin mengalir di pelipis sehun. "Begitukah? Lantas bagaimana dengan mu Nona Huang?" Zitao hampir mengoyak lembar ujiannya "A-aku lebih tertarik dengan novel s-seonsaengnim"

"Ah begitu rupanya. Kalau begitu, letakan soal dan lembar ujian kalian didepan dan segera angkat kaki kalian ke gudang. Kalian sudah tau tugasnya bukan?" Suara Kang seonsaengnim bagai petir disiang hari bagi Zitao, "T-tapi seonsaeng –"

"Cepat angkat kaki atau nilai biologi kalian D!" Sehun segera menarik tangan Zitao dan berlari secepat angin meninggalkan guru biologi mereka yang sebentar lagi mengamuk menghancurkan gendang telinga seluruh murid kelas

Mereka masih berlari dan berhenti di koridor yang hanya ada mereka disana –

"Pfttt –bwahahahaha" Tawa Zitao terdengar setelah berhasil menetralkan nafasnya yang tadi melayang-layang, "Kau kenapa zie? kau tidak kesurupan kan?" Sehun mengerutkan keningnya melihat tingkah 4 dimensi Zitao.

Plak! "Aw –kenapa memukulku zie" Zitao menatap Sehun kesal. "Aku tidak kesurupan dan aku hanya merasa kejadian tadi sungguh konyol. Masalah?" Sehun mengacak-acak gemas rambut Zitao "Ck kau itu tidak pernah berubah. Kukira kau akan marah gara-gara aku kau dihukum"

"Yah tak apalah sesekali dihukum. Aku juga sedang dalam mood yang kurang baik untuk menjawab soal-soal yang –" sehun menyela "dengan kurang ajarnya membuat kepalaku pusing ck."

Derap langkah terdengar dari arah belakang mereka –itu anak kelas 12 IPA-1 yang sepertinya baru kembali dari Lab fisika,terlihat dari buku cetak tebal yang mereka bawa.

Sret. seseorang menarik lengan jas Sehun,"Hun kau sedang apa disini?" itu Luhan dan ada Kris Lay dibelakangnya. Ah apa aku lupa bilang? 12 IPA-1 adalah kelas Kris,Lay, dan Luhan.

"Hanya mempersiapkan diri sebelum menjalankan tugas mulia dari Kang Seonsaengmin Deer" Sehun tersenyum membuat rona merah muncul di pipi Luhan yang segera menghilang mendengar suara Zitao

" kalau ingin berpacaran bukan disini dan bukan saat ini. Tugas mulia sedang menunggu didepan mata kau tidak ingin mendapat pahala?" Zitao setengah menyindir, bukan sehun yang menjawab "Kau dan Zizie? Kenapa kalian bersama?" itu Luhan, suaranya mengecil di bagian akhir kalimatnya

Sehun menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum tak berdosa "Ah,sebenarnya salah ku lulu. Kang Seongsaengnim memergokiku meminta jawaban pada Zizie dan berakhirlah kami dengan tugas mulia yang diberikannya –membersihkan gudang sekolah tercinta"

Kris menyela "Aku tidak tahu kau sebodoh itu sehun"

Mendengar kris buka suara sontak membuat Zitao menoleh kearahnya

Deg! Deg! Deg!

Jatung Zitao berdetak tak kendali saat kris balas menatapnya singkat. "Bodoh! bodoh! Kau tidak boleh seperti ini Zi. Kau hanya mencintainya, hanya mencintainya ukh." Zitao berusaha menenangkan jiwanya yang hampir tercabut

"Ck! Aku tidak bodoh hyung aku hanya lupa belajar kau tau. Ah sudahlah tidak ada gunanya berdebat dengan spesies sejenismu hyung. Ayo zie" Sehun menarik tangan Zitao yang tengah asik dengan dunianya sendiri, "Byebye Luhannie~"

Luhan terluka. Apa salah dia berharap sehun akan berada bersamanya lebih lama? Tapi kenyataannya Sehun lebih memilih bersama Zitao yang Luhan tidak tahu pasti apa hubungan keduanya.

"Jangan terlalu dipikirkan Jie. Bukannya mereka memang seperti itu? Aku yakin mereka hanya sahabat dekat jie" Lay menyakinkan luhan yang cemburu, "Ya Lay aku tidak apa-apa,Ayo kembali ke kelas" Luhan menarik tangan lay. Mereka berjalan berdampingan sementara kris mengikuti mereka dengan setia di belakang dengan muka datar dan dingin andalannya

Tapi siapa yang tau hatinya bukan?

.

Never Gonna Be The Same

.

Disinilah dan Nona Huang berakhir –gudang

Zitao menatap sebal ke arah sehun yang sedari tadi menggerutu "Ck! Apa tidak ada hukuman yang lebih menarik dari ini? Mengumpulkan foto dan riwayat hidup Miranda kerr sebanyak 10 lebar kertas pasti lebih menarik" Sehun terus mengoceh sampai sepatu melayang mengenai kepalanya,siapa lagi kalau bukan Miranda –Zitao maksudnya "Kalau kau tidak berhenti mengoceh kupastikan guci antik ini melayang ke kepala mesum mu Oh sehun"

"Ow ow ow kau sudah tau aku mesum dan masih mau terkurung bersama ku di gudang ini Zizie" Sehun mendekati Zitao dengan tampang menggoda

"Y-ya! Jangan mendekat" Sehun mengabaikannya dan terus mendekat memojokkan tubuh indah Zitao ke dinding belakang "K-kau mau apa?" Zitao semakin gugup ketika sehun semakin menghapus jarak di anatara mereka

"Oh tidak first kiss ku!" Zitao menutup matanya saat dia bisa merasakan nafas Sehun makin dekat, Zitao ingin menendang sehun tapi kakinya sudah seperti jelly sekarang.

Cklek –bunyi pintu besi gudang tertutup pelan menghentikan aktiftas sehun menggoda sahabatnya yang masih terbilang polos itu

Sehun menjauh dari Zitao membiarkan sahabatnya bernafas normal "Apa pintunya tadi tidak tertutup rapat? By the way muka mu memerah zie phftt" Well,jangan salahkan sehun kalau dia sering menjahili Zitao,muka Zitao yang memerah salah satu dari seribu alasan.

"Ya! Akan aku adukan pada Changmin-ge!" Zitao kesal "Adukan saja dan Zie cepatlah bekerja kalau ingin kita keluar dari sini" Sehun mendorong pelan tubuh zitao yang seringan gula kapas kesukaan keponakannya

"Cih! Dasar Oh sehun anak mama menyebalkan!"

"Hey! Aku bisa mendengar perkataanmu cantik"

"Terserah kulit albino mu saja!"

Sehun memilih diam sekarang dia cukup lelah harus membersihkan gudang yang tidak bisa dibilang kecil ini.

Sret. cling-cling!

Sehun awalnya berniat mengambil jam tangannya di kantong malah membuat gantungan kunci dari Luhan tadi pagi terjatuh kebelakang lemari kayu "Ah,andwae!Argh berlama lama disini bisa membuatku gila" sehun mengacak-acak rambut blonde-nya frustasi

Sehun mendorong lemari kayu tadi "Eh?! Aku tidak pernah tau disini ada rak buku rapi pula!" Zitao sontak berbalik mendapati sehun tengah berdiri didepan rak buku rahasia miliknya "Jangan sentuh!" perintah tegas Zitao. Sehun ngerutkan keningnya "Memangnya kenpa?",

"I-itu kata kepala sekolah tidak ada yang boleh menyentuh rak buku miliknya,y-ya itu milik kepala sekolah" Zitao beralasan

"Oh begitu. Yasudah aku hanya ingin mengambil ini" cling-cling! Sehun menggoyang-goyangkan gantungan kunci rusa pemberian luhan dan mendorong lemari kayu tadi ketempat semula

"Y-ya sebaiknya kita cepat menyelesikan ini,sebentar lagi bell istirahat berbunyi"

"Huft aku selamat kali ini"

Kau tidak tau Zitao? Sehun masih memperhatikan gelagat anehmu.

.

Never Gonna Be The Same

.

Suara bel minggu pagi sekarang sudah familiar bagi luhan. Gadis bersurai pink soft itu segera berlari membuka pintu meninggalkan drama favoritnya dan disanalah berdiri seorang repsesionis gedung apartementnya tinggal

"Nona Xi ada kiriman untuk anda –lagi"

"Terimakasih dan kau boleh pergi" balas luhan sopan.

Kiriman misterius di minggu pagi seperti ini sudah mulai luhan terima semenjak 6 bulan lalu. Satu minggu setelah luhan resmi menjadi kekasih putra kedua keluarga Oh tepatnya. Luhan menarik nafas. Menatap sendu kiriman dalam bentuk paket ditangannya sekarang. 'Apa? Apa motifnya terus mengirim paket busuk macam ini dan siapa?' luhan bergerak cepat membuka paket itu.

Beratus-ratus foto Sehun didalamnya. Jika hanya foto sehun, luhan tidak keberatan dan berterima kasih sekali kepada sang pengirim tapi sayangnya disana sehun tidak sendiri. Hampir di setiap foto sehun bersama gadis bersurai hitam panjang –zitao. Tapi selama ini luhan hanya diam tanpa memberi tau satu orang pun karena menurutnya hal-hal yang dilakukan sehun dan zitao masih batas 'kewajaran' seorang sahabat.

'Makan bersama. Pulang bersama. Berlarian seperti bocah saat jam olahraga. Makan kue bersama. Belanja bersama' Tangan mungil gadis rusa itu memilah ratusan foto yang ditunjukan padanya itu dengan pandangan terluka meski raut wajahnya datar. Tangannya berhenti di selembar foto, tangannya meremas kuat bagian ujung foto. Bulir-bulir air mata mulai turun dari matanya. Habis sudah kesabaran dan pengertiannya selama ini.

.

Never Gonna Be The Same

.

Sehun dan Zitao duduk ditempat biasa mereka berkumpul sambil menyantap makan siang mereka dengan penuh nafsu lihat saja Nasi goreng yang sehun makan sekarang adalah piring keduanya siang ini

"Zie kudengar kemarin lusa ada pertemuan keluarga lagi ya?" Sehun membukan suara setelah sekian menit mereka diam menikmati makan siang masing-masing."Hem begitulah" Zitao membersihkan sudut bibirnya yang terkena saus spagetti dengan tisu

"Tapi matamu yang berbinar tidak mengatakan hanya 'hem begitulah' zie" Sehun memancing zitao bercerita tentang pertemuan keluarga yang diadakan kemarin lusa. "Ck! Baiklah-baiklah. Dia, saat makan malam kemarin banyak berbicara dan tertawa –" Sehun menyela "Itu kemajuan".

" Setelah makan malam mama menyurunya membawa aku kekamarnya –"

"Wow sungguh kejutan! Dan sejak kapan kau mulai memanggil ibunya dengan sebutan 'mama'" sehun menyela lagi

"Ck! Jangan menyela sehun. Awalnya dia menolak tapi akhirnya menuruti perintah mama. Sejak kami bertunangan aku sudah memanggilnya mama, kau ketinggalan berita sehun" Mama yang zitao dimaksud disini adalah sang calon mertuanya. Seorang wanita dengan karir cemerlang.

"Lanjutkan" sehun semakin penasaran dengan cerita akhirnya karena ini adalah kejadian yang langka, hampir punah mungkin.

"Setelahnya dia meninggalkan ku sendirian di kamar dan sibuk dengan gadis pujaannya –"

BRAK!

Pintu kantin terbanting kuat dan pelakunya adalah –Luhan?

Mata rusanya sembab,paras manisnya merah sempurna menahan amarah,dan ditangan kanannya terlihat beberapa lembar foto yang ujung sedikit lusuh karena digengam terlalu erat

Kris-lay dan Baekhyun-chanyeol mengikuti langkah Luhan dengan pandangan khawatir –minus kris.

Luhan mendekati meja dimana Zitao dan Sehun duduk –Plak! Luhan menampar pipi sehun membuat cap lima jari disana sontak mendapat perhatian seantaro kantin

"Apa-apaan ini lu?!" Sehun tidak terima perlakuan luhan tanpa alasan dasar

"Kau yang apa-apaan! Kau bisa jelaskan ini padaku huh?!" Luhan melempar lembaran foto tadi didepan wajah sehun. Satu lembar foto terbuka di atas meja memperilhatkan sehun yang 'seolah-olah' mencium bibir peach Zitao karena foto itu diambil dari arah belakang

Sehun dan Zitao terkejut tentu saja, itu sebuah kesalahpahaman belaka.

"J-jie aku bisa menjelaskannya" Suara Zitao bergetar sekarang karena merasa bersalah. "Ah ada Nona Huang rupannya disini? Menjelaskan? Tentang hubungan kalian? Tidak usah aku sudah cukup mengerti" Luhan memandang sinis didi kesayangannya yang sepertinya tidak berlaku mulai sekarang.

"T-tidak seperti itu jie, aku dan sehun hanya sabahat dekat" Zitao berusha meluruskan kesalahpahaman yang ada. "Tidak seperti itu apanya? Jelas-jelas kau berselingkuh dengan sehun dari tunanganmu. Ah aku lupa kalau kau tidak dianggap oleh tunanganmu sehingga kau merebut sehun dari ku, miris sekali nona Huang" Luhan tidak sadar sudah membuka satu kartu As

Diam. Hanya itu yang bisa zitao lakukan mendengar sederet kalimat pedas yang luhan layangkan padanya, ini yang pertama kalinya luhan seperti itu padanya.

"Kenapa kau diam? Karena aku benar bukan –" sehun panas mendengar ucapan luhan "Cukup luhan cukup! Ikut aku" Sehun menarik tangan luhan keluar kantin entah kemana mengiggalkan Zitao yang masih diam ditempat

"Aku tidak percaya kau seperti itu Zie" itu baekhyun –sahabat dekatnya setelah sehun. "Karena aku memang tidak baek."

"Tapi foto-foto itu sudah menjelaskan semuanya Zie" baekhyun memijit pangkal hidungnya, "Kau tidak percaya padaku baek? Aku kira kita sahabat yang bisa saling percaya" Zitao terkejut baekhyun tidak mempercayainya.

"Kita memang sahabat zie dan saling percaya adalah tugas seorang sahabat tapi kali ini aku tidak yakin bisa percaya padamu Zie, semuanya sudah terbukti. Maafkan aku" baekhyun berbalik meninggalkan zitao disusul chanyeol

Zitao teduduk,diam. Mencerna semua kejadian yang terjadi begitu saja.

"Zie –" tanpa menoleh zitao sudah tau pasti suara siapa itu. "Aku baik lay-jie. Aku hanya butuh sendiri dan mencerna semua kejadian konyol yang terjadi didalam hidupku. Jadi kumohon tinggalkan aku sekarang" Zitao memotong ucapan kekasih resmi kris itu

"Tapi Zie –"

"Baiklah kalau Jiejie tidak mau pergi aku yang akan pergi. Aku duluan Lay-jie, Kris-ge –" Zitao membungkuk hormat sebelum meninggalkan Lay dan menatap sekilas kris yang menatapnya –sendu? setidaknya itu yang bisa zitao tangkap

Lay memandang punggung Zitao dengan raut wajah sukar dibaca. Sementara kekasihnya –kris kembali memasang wajah datar kebanggaannya.

"Apa aku menyakitinya kris?" lay menatap mata elang milik kekasihnya. "Tidak lay,kau malaikat terbaik yang pernah ada dan aku beruntung –sangat mendapatkanmu" Kris memeluk tubuh munggil lay,menghangatkan tubuh kekasihnya. Raut wajah tampan kris berubah tanpa disadari lay tentu saja.

.

Never Gonna Be The Same

.

Sehun menarik tangan luhan membawanya ke taman belakang sekolah. Sehun menatap marah luhan

"Kenapa kau lakukan itu lu?! Tidak seharusnya kau berkata seperti itu pada Zizie! Bukankah kau yang pertama kali tau masalah yang dihadapinya? Kau hanya membuat luka dihatinya semakin dalam lu!" Sehun secara tidak sadar membentak gadis yang belakangan ini mengisi hatinya. "Aku hanya takut kehilanganmu sehun! Kau tidak pernah mengerti bagaimana rasanya jadi aku! Kau egois! Kau hanya memikirkan kesenanganmu sendiri! Seolah-olah hanya aku yang serius dengan hubingan ini!" Luhan tak kalah emosi dari sehun

"Bukankah kita dari awal sudah saling percaya? Dan kenapa sekarang hanya aku yang sepenuhnya percaya pada mu? Kau tidak pernah sedikit pun percaya padaku luhan! Kau yang egois!"

Luhan meremas roknya dengan kuat melampiaskan emosinya disana, "Bagaimana,bagaimana kau bisa bilang aku egois pada kenyataannya kau lebih banyak memberi perhatian pada Zizie! Saat Zizie membutuhkanmu kau langsung menemuinya memberikan pelukan menenangkan. Saat Zizie menangis kau langsung memberikan pundakmu untuknya bersandar!Saat –"

Sehun diam. Mencerna semua kalimat luhan barusan. dan luhan memang benar

Grep! "Maaf. Maafkan aku lu. Aku tidak tahu kau terluka dengan semua yang kulakukan untuk Zizie, tapi percaya padaku untuk kali ini saja lu. Aku dan Zizie hanya bersahabat hanya itu lu. Dan percayalah aku hanya mencintaimu. Maafkan aku" Sehun memeluk erat gadis rusanya. "Dan foto itu –aku dan zizie tidak berciuman lu tidak. Aku hanya menggodanya saja kau tau kan Percayalah lu kumohon kali ini saja"

Sret. Luhan melepaskan pelukan sehun "Aku sudah belajar percaya padamu sehun,aku sudah berusaha mengerti sifat kekanakanmu tapi hasilnya? Kau bukanlah orang yang perlu kupercaya sehun. Mianhe" Luhan melangkah meninggalkan taman belakang

.

Never Gonna Be The Same

.

Sesampainya di apartement milikknya dan –tunangannya,

Well,mereka memang 'seharusnya' satu apartement tapi tunangannya pergi dan pindah entah kemana. Hanya datang ketika orang tua mereka datang berkunjung, seolah-olah mereka satu apartement. Picik.

Zitao langsung melesat masuk ke satu-satunya kamar yang ada di apartement mewah itu. Melemparkan tubuh bak modelnya ke tempat tidur king size berseprai panda pink kesayangannya

Mata kucingnya terpejam berusaha menghapus bayang-bayang kejadian disekolah yang sayangnya tidak ingin beranjak dari pikirannya. Matanya terbuka melihat kalender yang tidak jauh dari tempat tidurnya, Kamis.

"Terkutuklah engkau hari kamis." Zitao bergumam sebelum lompat turun dan mengganti baju seragamnya dengan kaos putih berlengan sampai siku yang memperlihatkan perut putih ratanya dipadukan dengan hotpants biru laut dan sepatu sport berwarna senada yang membuat tubuh indahnya sedikit terekspos. Zitao beralih menuju meja riasnya. menyambar gelang cartier,jam tangan dan mengikat ekor kuda surai hitamnya.

Zitao memutuskan menenangkan diri –belanja demi menghilangkan awan mendung dipikirannya sekarang dan rencananya dia akan membelikan sesuatu untuk luhan dan segera meminta maaf. Dia memasukan semua barang yang dia butuhkan kedalam tas keluaran terbaru miliknya. Tiba-tiba matanya tidak sengaja bertabrakan dengan sebuah figura di atas meja nakas. Perlahan meraih figura yang memperlihatkan dua anak laki-laki diantara mereka ada seorang anak perempuan yang sedang menggengam piala kejuaraan wushu –itu dirinya.

Zitao mengeluarkan foto itu dari bingkai, dan membaliknya

Aku,Kau dan Dia2 Mei 20XX

Tulisan di bawah foto itu sedikit pudar dimakan oleh waktu.

.

Never Gonna Be The Same

.

"Kyaaa chagiya~ ini sangat lucu bukan~ belikan untukku yayayaa"

"Kau bahkan lebih lucu dari boneka itu sayang,baiklah aku belikan"

Zitao memandang tak suka kearah pasangan yang menyita perhatiannya beberapa saat tadi, menurutnya sang wanita berlebihan dan sang lelaki jelas-jelas berbohong karena boneka Baymax yang dimaskud sang wanita jauh lebih lucu.

Oh Zitao sayang akuilah kau cemburu melihantnya.

"Ck! Lelaki itu pintar berbohong. Ah aku juga jadi ingin boneka itu tapi changmin-ge akan memarahi ku" Zitao mempoutkan bibir peachnya.

"Aaa~ akan kuberikan pada lulu-jie saja" Zitao menjulurkan tangan lentiknya meraih boneka Baymax berukuran besar yang dia maksud "Kenapa dia imut sekali huhuhu seharusnya kau milikku" Zitao terus bergumam sampai ke meja kasir

"Jangan bergumam seperti anak kecil itu Zie" Sebuah suara lembut menyapa indra pendengar Zitao yang refleks menoleh ke sumber suara

"Oh! Hay lay-jie. Ada yi –kris gege juga" Zitao menyapa jiejie dan gegenya.

"Hay Zizie. Kau sendirian saja? Tidak takut diculik? Mau bergabung bersama?" lay tersenyum

"Sampai kapan kau mau bersikap seperti tidak ada yang terjadi jie"

Karena tidak enak menolak Zitao menerima ajakan lay,"Baiklah jie tapi hanya sebentar karena aku ada urusan lain" zitao menggoyang-goyangkan boneka untuk luhan yang sudah dikemas rapi

Lay menaikan dua alisnya "Biar kutebak pasti untuk luhan, iya kan?" mulut Zitao membentuk O "dari mana kau tau jie? Kau cenayang jie? Aku harus menjauh segera kalau kau memang iya" Lay mencubit gemas pipi gembil Zitao "Kau lupa kalau di antara kita semua jiejie orang yang paling peka humm zizie yang manis"

"Lantas kenapa kau terus berpura-pura tidak tau jie"

"Kalau ingin bergosip lebih baik di Starbuks saja nona-nona" suara kris menginterupsi dua gadis didepannya

Zitao berhasil menahan tubuhnya agar tidak melompat kaget saat mendengar suara kris yang tiba-tiba. "Baiklah ayo zie~" lay menarik lengan zitao keluar.

Zitao terus mengoceh disepanjang jalan menuju starbuks yang berada di lantai 3 mall milik keluarga chanyeol ini. Sementara lay hanya bisa menanggapinya sesekali dan terus menatap Zitao dengan pandangan yang berubah-ubah.

"Kau tidak pernah berubah Taozi. Teruslah seperti itu teruslah bersikap tidak ada yang terjadi, maafkan aku. Sebentar lagi semuanya akan selesai, penderitaanmu akan selesai"

Kris yang sedari tadi mengekor tersenyum kecil –

Tapi untuk siapa?

Zitao?

Atau

Kekasihnya –lay?

.

Never Gonna Be The Same

.

Lay dan Zitao segera mengambil tempat yang berada di ujung dekat kaca yang mempertontonkan pemandangan sore hari kota seoul. Sementara Kris memesan.

"Nah karena jiejie yang memaksaku ikut bersama kalian maka kalian yang harus mentraktirku! Deal? Deal!" Zitao mengeluarkan pernyataan seenak jidatnya

"Ya! Kenapa begitu, bayar saja sendiri pewaris Huang Group " Lay menggoda Zitao dengan menyebutnya pewaris Huang Group yang membuat zitao mempoutkan bibir peachnya lagi, "Sudah kubilang aku tidak tertarik dengan dunia macam itu jie dan changmin gege yang akan mengantikan appa bukan aku" balas manja zitao

"Arra, arra. jiejie yang akan mentraktirmu little huang" Lay menarik gemas hidung bangir Zitao

"Uhk jie sakit~. Aku tau aku mancung dan kau tidak perlu iri karena hidungmu juga mancung walaupun tidak semancung hidung ku~" Zitao bermaksud balas menggoda lay, "Ya! Apa maksudmu didi" zitao memasang muka polos andalannya "Tidak ada jie"

"Jangan membuat pelanggan yang lain kabur" suara kris lagi-lagi menginterupsi zitao dan lay. "Ini untuk mu nyonya wu yang manis" kris menaruh pesanan –lay dan menggodanya "dan ini pesananmu" nada suara kris berubah datar ketika menaruh cheescake selai strawberry diatasnya dan greentea latte pesanan Zitao

Suasana berubah canggung setelah ucapan kris pada Zitao,sementara sang perusak suasana dengan santai duduk disebelah kekasihnya, dagu lancipnya ia taruh dipundak lay tangannya melingkar memeluk erat pinggang lay.

"A-ah terimakasih kris-ge. Lay-jie setelah ini tao segera ke apartement luhan-jie saja ne? Tao tidak enak mengganggu kencan kalian" Zitao tersenyum yang untungnya tidak terlihat dipaksakan –setidaknya tidak untuk kris. "Baguslah kalau begitu kau akhirnya sadar juga, lalat." Jleb. Sederet kalimat kris tadi seperti ribuan pisau menghunus zitao tepat di hatinya.

"Ge –"

"Tidak apa-apa lay-jie sepertinya memang begitu. Sebaiknya tao pamit sekarang,terimakasih terlah mentraktirku jie. byebye lay-jie kris-ge" Zitao melangkah cepat meninggalkan sepasang kekasih tadi dan pesanannya yang sama sekali belum dia sentuh. Matanya berkaca-kaca.

"Kau membuat luka dihatinya semakin dalam ge" suara lay menyadarkan kris atas sikapnya yang keterlaluan mengingat lay lah yang memaksa Zitao ikut bersama mereka

"Lubang besar akibat luka itu akan menelan jiwanya secara perlahan tanpa kau tahu"

.

Never Gonna Be The Same

.

Zitao melangkah pasti menuju apartement luhan. Luhan masih tinggal sendiri sekarang menginggat hubungannya dengan sehun yang masih bisa dibilang baru dan beberapa konflik yang terus menerjang. Diantaranya sebabkan oleh zitao. Perlahan tapi pasti zitao menekan bel apartement luhan yang tak kalah mewah dari miliknya

"siapa?" Suara lembut luhan terdengar dari intercom tapi terkesan datar. Sebenarnya luhan sudah tau Zitao yang datang dengan bingkisan besar ditanganya yang bisa dia lihat dari cctv yang terhubung dengan intercom tapi luhan malas dan belum ingin bertemu zitao.

"Jie ini aku Zitao, boleh aku masuk? Aku ingin berbicara jie" rasa bersalah pada luhan muncul kembali sungguh dia tidak bermaksud menyakiti jiejie tersayangnya itu, "Tidak. Pulanglah"

"Kumohon jie. Berikan aku satu kesempatan untuk menjelaskannya. Itu semua hanya kesalahpahaman belaka jie" Memohon bukanlah hal yang baru dan sulit dilakukannya, dia bukan orang macam kris yang sangat tidak sudi memohon yang baginya sama saja menjatuhkan harga dirinya. Luhan menatap intercom jengah "Sehun sudah menjelaskanya. Jadi pulanglah". "Ayolah lulu-jie. Jiejie tau zitao sudah membelikan boneka yang sungguh menggemaskan untuk jiejie jadi lu-jie harus buka pintu,membiarkan zitao masuk dan melihat bonekanya" sudah kubilang zitao bukan tipe gadis yang mudah menyerah.

"Aku tidak tertarik. Bawa lalu pulang" luhan bersiap meninggalkan intercom yang berada di sebelah kanan daun pintu. "Zitao akan menunggu jiejie disini sampai lu-je membuka pintunya". "Sesukamu saja" luhan berjalan –benar-benar meninggalkan zitao di depan pintu apartementnya seorang diri.

.

Never Gonna Be The Same

.

Gadis manis bertubuh mungil kesayangan sehun itu bergelut nyaman didalam lindungan selimut hangatnya. Perlahan membuka matanya yang lengket seperti diberi lem super kuat, "Hoammm.. jam berapa sekarang" deer eyesnya melirik jam digital yang berada di meja nakas disamping tempat tidurnya. "Setengah 11.. anak panda itu pasti sudah pulang dan menyerah cih." Luhan bangun, melangkahkan kakinya menuruni anak demi anak tangga dan berbelok menuju dapur, menyantap makan malam yang tertunda beberapa jam karena asik berpetualang dalam dunia mimpi.

Luhan makan malam ditemani pemandangan malam kota seoul yang indah dari kaca jendela besar di ruang makannya. Hujan tengah melanda kota yang selalu ramai dengan aktifitas malam penduduknya itu. "Dia pasti sudah pulang kan? Pasti iya" semarah apapun, sekecewa apapun luhan tetap tidak bisa mengelak bahwa faktanya dia tetap menghawatirkan Zitao. "Diluar pasti sangat dingin" luhan tidak tau pasti apa yang menariknya untuk berjalan menuju pintu utama apartementnya menginggalkan makan malamnya. Luhan terkejut dengan pemandangan yang dia dapat lewat video intercom.

Zitao. Masih disana. Bersimpuh. Mendekap erat bingkisan yang dia sebut boneka menggemaskan tadi. Didepan pintu apartementnya. "Lu-jie disini dingin, buka pintunya jie" walau lancar tapi suara bergetar Zitao sangat ketara. Bibir peachnya tidak lagi mekar merekah tergantikan oleh warna ungu pucat.

Luhan masih punya hati. Tangannya secepat kilat menyambar bumi,membuka pintu dan menggendong tubuh zitao yang sebenarnya jauh lebih besar tetapi seringan gula kapas. Bisa dirasakannya tubuh didinya itu bergetar, luhan merasa keterlaluan sekarang. Langkah kakinya dipercepat menuju kamar tidurnya.

Ditaruhnya pelan tubuh zitao dikasurnya. Menarik selimut hingga batas leher zitao, berlari menuju sudut ruangan menaikan suhu penghangat ruangan. Jarinya bergerak merogoh kantong hotpants yang ia pakai,meraih handphone keluaran terbaru berwarna gold miliknya. Menghubungi seseorang.

Setelah beberapa kali nada sambung, terdengar suara berat khas bangun tidur seorang lelaki berbicara menggunakan bahasa negri sebrang, "Shénme?" kesal karena tidur tampannya terbangun sepertinya. "Zizie ada diapartement ku sekarang di tertidur, akan kujelaskan nanti. Segera kesini, jemput dan bawa Princess cactus-mu pulang –Ice prince"

.

Never Gonna Be The Same

.

Sehun sudah mengelilingi sekolahnya, mendatangi tempat-tempat yang biasa luhan datangi. Menyerah. Sehun memutuskan menghubungi luhan tadinya dia ingin menemukan luhan dengan usahanya sendiri dan memberikan kejutan kecil tapi sudah berbeda situasi kalau begini ceritanya.

Setelah menunggu beberapa detik akhirnya suara luhan terdengar dari seberang sana. "Ada apa tuan Oh yang terhormat?" masih -sangat- marah. Itu yang bisa sehun tangkap dari nada suara luhan barusan. "Deer dimana posisimu sekarang?"

"Apa peduli mu aku sedang dimana?" tanya luhan malas

"Aku hanya ingin bertemu Deer"

"Taman belakang. Jika 2 menit kau belum juga ada disini aku tidak akan sudi menemui mu lagi" hanya perkataannya saja yang kasar sebenarnya

Sehun langsung berlari tanpa peduli siapa saja yang ia hantam dengan bahu kiri maupun kanannya. Sehun terlampau senang karena luhan secara tidak langsung ingin bertemu dengannya, pasalnya sudah 2 minggu sehun mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan dihati dari kekasih rusanya itu. Dan selama itu pula sehun berusaha memperbaiki hubungan mereka yang menguras habis tenaga dan kesabarannya, tapi sehun tidak marah karena ini memasng salahnya. Walaupun hanya kesalah pahaman belaka.

Luhan juga tidak bisa lebih lama mengabaikan dan berlaku kasar pada sehun karenannya kali ini dia memberikan kesempatan sehun bertemu dengannya.

"Tidak baik melamun sendirian nona. Lebih baik berdua denganku" luhan mengadahkan kepalanya ke atas menatap sehun yang dibanjiri keringat karena berlari. Sehun berdiri tepat didepannya menghalangi sinar mentari. "Lebih baik sendirian cih" luhan berdecih tidak suka

Sehun mengubah posisinya semula berdiri menjadi setengah duduk di hadapan luhan, kedua tangannya meraih tangan luhan "Jangan seperti ini terus Deer. Percayalah aku hanya mencintai Xi Luhan seorang dan demi tuhan demi bumi dan seluruh isi galaksi aku tidak ada apa-apa dengan Zizie. Oke,aku mengaku salah menggodanya yang jatuhnya berlebihan seperti itu. Tapi kutegaskan sekali lagi aku hanya mencintaimu Deer" sehun mengecup punggung tangan luhan bergantian

Sementara luhan sudah merona sempurna karena tingkah sehun "Apa aku benar-benar bisa percaya padamu kali ini hunnie?" Sehun menatap luhan dengan senyum 5 watt mendengar luhan memanggilnya dengan panggilan sayang seperti biasanya "Ya kau harus percaya padaku Deer" Sret. Grep. Luhan memeluk tubuh atletis sehun dan balas erat oleh sehun.

.

Never Gonna Be The Same

.

Kris melepas jasnya, menggulung lengan kemejanya sampai siku, mengendurkan dasinya. Rapat yang hampir memakan waktu 5 jam itu membuatnya gerah, "Bagaimana bisa hanya kekurangan sekecil itu bisa memakan waktu 5 jam untuk membahasnya, Benar-benar!" kris memijat pelipisnya. Jika tidak dipaksa dan diseret asisten terpercaya ayahnya dia tidak akan disini –Wu Corp- dan menghabiskan sisa harinya duduk di ruang rapat yang membuat bokongnya panas.

Kris melangkah menuju ruangannya. Meskipun dia belum resmi menggantikan ayahnya memegang Wu Corp sepenuhnya tapi kris sudah memiliki ruangan sendiri. Kris mengabaikan pegawai-pegawai yang menyapanya.

"Argh!" kris mengerang frustasi setelah mendudukan dirinya di depan meja kebesarannya."Andai dia ada disini. Dia yang akan diposisi ini dan otak jeniusnya akan sangat berguna di perushaan ini. Aku merindukamu, bocah." kris menatap papan nama yang terukir jelas "Wu Yifan" disana yang merupakan nama asli pemuda tinggi ini. Kris membuka laci dibawah mejanya meraih papan nama lainnya dan sebuah foto yang dia susun sedemikian rupa diatas meja.

Sebuah foto dimana dua anak laki-laki sedang berangkulan dan tersenyum bangga. Satu diantara dua anak itu sedang memegang bola basket yang ditanda tangani dan yang satu lagi memegang piala besar.

Dan papan nama bertuliskan nama –

Tok! Tok! Tok! "Tuan muda waktunya kembali" suara asistennya menggangu saat-saat tenang kris. Dia mengehal nafas,bangkit segera meraih jasnya dan pulang. Otak dan tubuhnya butuh istirahat.

.

Never Gonna Be The Same

.

Zitao menatap bosan pemandangan diluar jendela. Mata pandanya beralih menatap satu-persatu sahabatnya yang sibuk dengan urusan masing-masing. Ngomong-ngomong, setelah melalui debat panjang. Mereka sepakat liburan di villa milik keluarga kris selama satu minggu yang berada di Guangzhou,China. Terdengar biasa? Mereka tidak peduli yang terpenting mereka bisa bersenang-senang tanpa gangguan. Disinilah mereka sekarang –pesawat jet pribadi milik kris jenis Gulfstream G650 model terbaru yang dirombak menjadi lebih mewah dan sesuai gaya kris. Sedikit berlebihan memang mengingat perjalanan ke Guangzhou hanya memakan waktu kurang lebih tiga setengah jam. Tapi apa peduli kris?

Ingat, disini hanya Zitao yang berstatus 'single' dalam tanda kutip. Jadilah zitao yang sering kesepian disaat meraka sibuk bersama pasangan masing-masing. Hal yang wajar. Zitao memutuskan beranjak dari sofa memanjang didekat jendela menuju dapur yang melewati lorong dan dipisahkan dengan pintu yang terbuka dan tertutup otomatis

Sebuah suara menyapanya terlebih dahulu "Hay,zie ada apa?" Zitao tersenyum dan mengambil tempat di kursi kosong disebelah kiri salah satu pelayan setia keluarga Wu. "Aku bosan tukkie-ge. Mereka sibuk bercinta dan mengabaikanku" Leeteuk atau yang biasa Zitao panggil Tukkie-ge menyodorkan satu gelas besar es krim vanilla kesukaan Zitao sejak dulu. Keduanya bisa dibilang dekat karena ada situasi yang membuat mereka dekat.

"Ge" satu sendok Zitao masukan kedalam mulut peachnya

"Ya? Ada apa? Mereka lagi hum?" leeteuk bisa dengan mudah menebak tepat sasaran

"Ya siapa lagi ge. Kenapa mereka datang dalam hidupku dan membuat semuanya jadi seperti ini. Kenapa Dia tega meninggalkanku dan kenapa pula Dia berubah. Apa salah ku ge? Mereka menyiksaku."

"Tinggalkan. Tinggalkan mereka zie kalau mereka hanya membuat lubang dihatimu lebih dalam"

"aku tidak bisa ge"

"Kenapa? karena kau berhasil melupakannya dan menempatkan dia dihatimu sekarang"

"Ya, apa salah aku mencintainya sekarang ge?"

"Mencintai tidak harus memiliki zie. setidaknya itu yang aku pelajari dari seseorang"

"Tapi seseorang juga pernah berkata kalau itu kalimat ter-bullshit yang pernah diciptakan manusia ge"

"Untuk beberapa situasi itu bukan kalimat ter-bullshit yang pernah diciptakan manisua zie. dan suatu saat kau akan benar-benar mengerti makna kalimat itu sesungguhnya"

'Disaat titik lelahmu tersentuh dan semuanya berubah, sayang'

"Kenapa mereka seenaknya datang dan pergi tiba-tiba dari hidupku ge" Zitao mengaduk-aduk es krimnya tanpa niat menyuapkan es krim lezat itu masuk kedalam tenggorokannya lagi

Tanpa mereka sadari seorang pemuda –bersurai hitam dengan potongan cepak mendengar percakapan mereka. Beruntunglah bagi sang pemuda karena dikaruniai indra pendengaran dan penglihatan lebih tajam dari sang pencipta.

'Bukan mereka yang datang masuk kedalam hidupmu Taozi. Tapi kau yang datang kedalam hidup mereka'

Spoiler Chapt.2

"Menyingkir sekarang nona Zhang. Aku tidak ingin kuku indahku menggores kulitmu"

"Tidak."

"Kenapa? apa salah ku?"

Plak!

"Kau benar-benar telah menjadi tokoh anatagosi dalam hidupnya"

"Sadarlah! Dia sudah tiada!"

"Aku sangat sadar Wu"

"Pergi dan menjauhlah dari hidupku."

-TBC-

Next / Delete?

Hollaaaa~ apa kabar semuaa:D

Aca bawa ff baru nih hehehehe padahal ff 'There Is A Place' belom selesai._. sebenernya udah aca ketik tinggal publish tapi masih ada yang janggal & harus diperbaiki.

FF ini aca tulis & edit berhari-hari. jadi maafin aca kalo masih banyak kekurangan.

Kalau kalian merasa ada yang janggal/kurang dari chapt ini bilang aja yaa nanti aca perbaiki di chapt selanjutnyaa:D

Monggo di review:D

Bagi Silent readers gpp kok kalo kalian gak review. aca ngerti, mungkin ff aca kurang menarik atau kalian gak sempet atau koneksi lagi jelek:D.

Makasih juga buat support & review di ff aca sebelum sebelumnyaa~

Cium satu-satu:* wkwkwk

Terakhir.

JANGAN LUPA REVIEW YA~ hehehehehe

Wo Ai Ni~