Carnival Phantasm 2
Haloo! Zhitachi muncul lagi nih!
Daripada bosan menunggu FF Zhitachi rilis, kita baca FF komedi Zhitachi yuk!.
Ehem, FF ini Special dari Zhitachi untuk menghilangkan kebosanan serta perayaan untuk kemunculan Servant kedelapan di F/A. Para readers pasti nanti bertanya, kok judul dan jalan ceritanya mirip seperti di anime? Memang benar kok, cerita ini diambil beberapa adegan dari animenya sendiri, hanya saja ada perbedaan character dan beberapa jalan cerita memang asli dari pemikiran Zhitachi entah itu di chapter ini atau di chapter selanjutnya.
Di sini maskotnya akan Zhitachi ganti oleh maskot milik Zhitachi. Ciri-cirinya adalah...
1. Nama : Kokoro, Karen, Kishi, Rin.
Deskripsi : Empat gadis muda yang bekerja di 'Café Animal Cute'. Kakak tertua mereka adalah Karen dan termuda adalah Kishi. Ciri-ciri mereka sama, hanya saja cara mengikat rambut dan sifat yang membedakan mereka. Warna rambut mereka juga berbeda, dua hitam untuk Rin dan Kishi, satu warna orange untuk Karin, dan terakhir warna merah untuk Kokoro.
Pakaian : Memakai pakaian Gothic Maid dengan gaya rambut diikat twintail (Rin). Memakai pakaian maid hitam dengan apron putih bergaris pink di pinggir apron dengan gaya rambut diikat ponitail (Kishi). Memakai pakaian maid yang sama seperti Kishi, hanya saja ia memakai apron mini yang berada di bawah. Gaya rambutnya diikat satu bagian yaitu di sebelah kiri (Kokoro). Memakai baju koki putih dengan gaya rambut terurai (Karen).
2. Isshin.
Deskripsi : Seorang pengangguran yang sering datang ke Café. Ia akan berperan menjadi pembawa cerita di awal cerita chapter.
Pakaian : berjas hitam lengkap dengan celananya. Berambut hitam dan memakai kacamata hitam (Pokoknya serba hitam deh, kecuali warna kulit dan mata).
And so, daripada kelamaan mending langsung baca aja yah...
Disclaimer: Ufotable Feat Zhitachi.
Genre: Comedy and Parody.
Character: Chara in Fate Stay Night UBW and Chara OC Zhitachi.
Rate: T+.
Warning : OOC, gaje, banyak adegan penyiksaan kepada Author, latar always goyang dumang, dll.
*A/N : Cerita ini meneruskan apa yang ditinggal di Carnival Phantasm di anime, jadi ada adegan yang sama seperti di anime*.
Sinopsis: Setelah lama tidak ada kabar, pesta Phantasm terbesar telah hadir kembali! Disiarkan langsung di kota Adachi, pesta Phantasm bakal jauh lebih heboh dari sebelumnya. Tragedi dan masalah apa yang akan terjadi di sana. Apakah kita akan terhibur, atau malah sebaliknya?.
~Not Like, Don't Read~
~ZHITACHI~
*Kriet!*.
*Tring!*.
Seorang pemuda berambut hitam membuka pintu di sebuah café yang terdapat di pinggir kota Fuyuki.
Dua gadis yang tengah membersihkan café menoleh ke arah pintu. Mereka menghentikan kegiatan yang sedang dilakukan.
"Selamat Datang".
*Tap! Tap! Tap!*.
*Set!*.
Pemuda itu berjalan menuju meja panjang di bagian minuman. Di tempat itu ada seorang gadis dengan pakaian maid gothic tengah membuat minuman.
"Seperti biasa, Rin".
"Oke".
*Set!*.
Tak lama kemudian seorang gadis berpakaian maid hitam dengan apron panjang duduk di samping pemuda itu.
"Aku tebak, kau pasti sedang depresi akibat menganggur terlalu lama, kan?".
"Sepertinya aku tidak punya alasan lain untuk datang ke tempat ini karena sudah diucapkan olehmu, Kishi-chan" Balas pemuda itu tersenyum sekali.
*Set!*.
"Bir kesukaanmu, Isshin" Balas Rin sembari memberikan minuman bir ke Isshin.
"Terima kasih, Rin" Balas Isshin setelah itu ia menenggak minuman bir.
Suara telepon ketik berbunyi, Rin segera menoleh ke arah telepon dan mengangkatnya.
"Moshi-Moshi... Eh? Karnaval sudah dimulai?".
KARNAVAL
Isshin menaruh gelas minuman yang ia tenggak sedikit.
"Sudah dimulai yah?".
Rin dan Kishi menoleh ke arah Isshin.
Isshin mengambil rokok yang ada di jubah, ia mengambil satu batang rokok lalu membakar ujung depannya, setelah itu ia menghisapnya.
"Carnaval yang terjadi setiap sepuluh tahun sekali, berbagai cerita saling bersatu di acara itu. Melebihi kewajiban, keabnormalan, Moralitas, dan ideologi".
"Acara besar itu akan dimulai!" tambahnya, sementara Rin dan Kishi masih terdiam memerhatikan.
"Sebuah tempat dimana orang-orang yang tidak pernah bertemu bisa saling berjumpa. Sebuah tujuan untuk hidup, namun juga bisa menjadi abnormal" Ucap seorang gadis berpakaian koki yang tiba-tiba saja sudah duduk di samping Isshin.
ABNORMAL
"Karen Nee-chan" Panggil Rin dan Kishi.
"Di sisi lain, berubah menjadi kekacauan!" Tambah Karen.
KEKACAUAN
"Sekarang, kita akan menyaksikan acara besar ini" Ucap Isshin sembari membuang ujung sisa rokok ke tempat asbak. Ia kembali menghisap rokoknya lalu menghembuskannya ke bawah.
"Karnaval sesaat ini dengan meriah".
Kishi menoleh ke arah Rin,
"Kau paham, Rin Nee-chan?".
"Entahlah".
Chapter 1 : Carnaval Dimulai!
Jaman dahulu, para pendahulu penyihir pernah mengadakan upacara pemanggilan suci. Sebuah upacara sakral yang terjadi setiap 10 tahun sekali. Kini upacara ini perlahan diwariskan ke generasi demi generasi.
Perang Cawan Suci, begitulah yang mereka ucapkan. Sebuah pertarungan suci berdarah di antara para ahli sihir demi sebuah Cawan Suci, suatu alat mahakuasa pengabul keinginan.
Saber, Lancer, Archer, Rider, Caster, Assasin, dan Berserker. Ketujuh Servant yang dikendalikan oleh tujuh Master harus bertarung hingga tersisa satu kelompok.
Kali ini, pertarungan mematikan demi Cawan Suci akan segera dimulai...
Di tanah ini...
*Ting Tung Ting!*.
"Eto, mungkin ini agak mendadak, tapi peraturan Perang Cawan Suci telah diubah!" Ucap Karin sembari menghadap ke kamera, ia sempat-sempat melakukan pis ke arah kamera.
*Teng!*.
"'Pertandingan Besar Antar Ahli Sihir ke-6 : Perang Cawan' Suci telah dimulai!".
*Jreng!*.
Logo bertuliskan 'Perang Cawan Suci ke-6' muncul di tengah kamera.
"Halo-Halo! Selamat... Eto, bukannya jam 7 sudah termasuk malam yah?" Tanya Karin ke arah Hormes yang tengah berdiri di samping dirinya. Hormes mengangguk sekali menandakan benar.
"Ehem! Halo-Halo! Selamat malam, hadirin sekalian! Saya pembawa acara, Karin Fujimaru!".
"Sherlock Hormes" Balas Hormes dengan nada datar, namun ia tersenyum sekali ke arah kamera, membuat para gadis yang menonton acara mendadak nosebleed berjamaah.
"Kami menyiarkan acara khusus ini langsung dari studio gedung serba guna di kota Adachi".
"Sekarang, pemilik Cawan Suci yang muncul sepuluh tahun sekali akan ditentukan malam ini! Siapakah yang akan memenangkan Cawan Suci dan membuat harapannya menjadi kenyataan?".
"Umu! Itu pasti aku, ya kan, Master ! ? " Balas Saber dengan anggun, setelah itu ia menarik lengan kiri Taira. Sementara Karin memberi deathglare mematikan ke arah Saber.
"Y-Ya!" Balas Taira gugup.
"Hum! Mana ada! Pharaoh agung inilah yang akan membawa Cawan itu!" Balas Rider dengan nada sombong.
"Anda sangat menakjubkan, Pharaoh-sama" Balas Dan sembari memberi hormat.
"Hum! Sembahlah terus diriku, Nana Dan!".
"Tentu, yang mulia".
Yang lain hanya sweatdrop melihat tingkah laku mereka berdua.
"Cawan Suci tidak akan aku berikan kepada orang yang salah, ya kan, Lancer?" Ucap Diana dengan mantap, sementara si Lancer hanya menggangguk sekali.
"Master~ Daripada mementingkan benda itu, lebih baik kita 'Bermain' bersama~" Ucap Assasin dengan nada genit ke arah Shinji.
"Me-Menjauhlah! Wajahmu sangat menakutkan!".
*Set!*.
Berserker menggenggam telapak tangan kanannya dengan erat.
"Kali ini pasti berhasil!" Ucap Berserker dengan semangat.
"Mohon bantuannya, Berserker" Ucap Sakura ketika melihat Berserker yang tengah bersemangat.
"Perasaan dulu aku pernah mengalami hal ini" Ucap Rin sembari memejamkan mata.
"Sabar Rin" Ucap Shiro di samping kanan Rin.
"Yang membuat aku kesal adalah..." Tambah Rin, kali ini muncul empat siku di dahi.
*Set!*.
Ia menoleh ke arah samping kirinya. Seharusnya di tempat itu ditempati oleh Gil, namun entah kenapa ia belum tiba sampai saat ini.
"Kemana si bodoh itu pergi!".
Shiro hanya tersenyum kecut ke arah Rin.
"Aku akan berjuang semampu mungkin, Master" Ucap Archer ke arah Machi.
"U-Um!".
"Bukannya pertarungan Suci seharusnya tidak semencolok seperti ini?" Tanya Ardas yang tengah duduk di bangku penonton ke arah gadis berambut putih yang ada di samping dirinya.
"Mana aku tahu".
"Ehem, omong-omong, semuanya... Penggunaan 'Noble Phantasm dilarang di tempat ini!" Tambah Karin ke arah peserta.
"HAH!" Teriak mereka berenam, sementara para Master menutup telinga mereka, takut jadi budek mendadak.
*Set!*.
Karin dan Hormes meratap ke belakang.
"Jika dibiarkan nanti kalian bisa menghancurkan kota" Ucap Karin.
"Apa maksudnya!" Tanya Rider.
"Jujur saja, bakalan repot nanti membersihkan masalahnya" Tambah Hormes sembari kembali menghadap semula.
"Cepat sekali mengakunya" Ucap Taira sambil sweatdrop.
"Lagipula penyelenggara acara tidak punya cukup uang untuk mengganti rugi jika terjadi masalah besar" Tambah Hormes dengan tubuh bergetar.
'Emang uangnya kemana saja?' Batin Taira disaat sweatdrop.
"Te-Terus, bagaimana kita akan bertanding?".
Karin tersenyum lebar,
"Kita gunakan ini!" Ucap Karin sembari memperlihatkan wadah kaleng besar yang berisi 8 stik di tengah lubang. Ia memasukkan tangan kanannya ke lubang untuk mengocok stik lalu mengambil satu.
"Kenapa pakai itu?" Balas Taira dengan sweatdrop (lagi).
*Set!*.
Di stik tertulis...
Game Catur.
Beberapa saat kemudian...
"HIAAT!" Ucap Rider dengan raungan keras.
"HIAAT!" Ucap Saber demikian.
*Tuk!*.
Saber menggerakkan bidak benteng dan menjatuhkan bidak kuda milik Rider.
"WUAA!" Sorakan keras terdengar dari bangku penonton.
"A-A-Apa!" Ucap Rider terkejut.
Saber menggesekkan sekali jari telunjuk kanan ke hidung.
"Huhu, hanya segitu kemampuanmu, Rider?" Balas Saber dengan nada sombong.
"Cih!" Balas Rider sembari menggerakkan bidak pion.
"Kena kau!".
*Tuk!*.
Bidak Queen Saber menjatuhkan bidak Pion itu, membuat Rider melongo.
"Sialan kau, Saber... Memangnya kau itu satria apaan ! ? ".
"Umu! Aku hanya seorang gadis yang tahu akan kecantikan dari dirinya" Balas Saber dengan anggun, membuat Taira merona. Karin dan Machi melihat tingkah Taira menjadi cemburu.
"Cih!" Kali ini Rider menggerakkan kartu ASnya, yaitu bidak Queen.
"Kena kau!".
*Tuk!*.
Kali ini bidak Benteng Saber menjatuhkan bidak Queen Rider, Rider hanya membalasnya dengan melongo lagi.
"Ah!" Ucap Dan ketika melihat bidak Queen Rider telah gugur.
"Ka-Kau Curang!".
"Umu! Mana ada!".
*Set!*.
Saber menoleh ke arah Taira, ia menunjukkan jempol kirinya.
"Bagaimana Master!".
"Bagus Saber, pertahankan!" Balas Taira sembari menunjukkan jari jempol ke arah Saber.
Sementara itu, di bagian lain tengah terjadi kekacauan karena mendadak Berserker ngamuk sejadi-jadinya. Usut diusut ternyata ia mengamuk karena pikirannya sudah stress akibat permainan catur. Baginya, permainan ini sangat sulit untuk otak kecilnya *Dismack Berserker*.
Assasin yang menjadi lawannya cuman berusaha menghindari barang yang tengah terbang akibat amukan Berserker, sementara Dan dan Shinji sudah pingsan tertimpa barang hasil lemparan Berserker.
Di tempat selanjutnya justru lebih tenang dan adem ayem. Kenapa? Perlombaan catur antara Archer dengan Lancer justru lebih santai daripada para peserta lain. Bahkan untuk melihat pertandingan mereka membuat jadi sangat ngantuk karena saking tenangnya.
Yang memenangkan babak pertama adalah...
Saber (Rider terpaksa di diskualifikasi karena melakukan kecurangan).
Assasin (Menang dengan mudah karena Berserker langsung dikarantina oleh pihak pengacara).
"Oke kita lanj-...".
"A-Ano, bagaimana tentang pertandingan mereka?" Tunjuk Machi ke arah pertandingan Archer vs Lancer.
1 menit...
5 menit...
10 menit...
30 menit...
1 jam...
"Sampai kapan kalian terus bertanding, hah!" Teriak Karin gondok karena menunggu pertandingan mereka.
Pertandingan mereka sangat sengit, sudah satu jam bidak mereka belum ada yang kalah. Mereka seperti tengah menjalankan bidak tanpa saling mengalahkan. Bahkan Master dari Lancer tengah tertidur pulas dengan bersandar di tembok, yang lain hanya sweatdrop ketika melihat Diana tertidur dengan mulut terbuka.
Setelah pertandingan maut (?) itu, akhirnya Lancer menjadi pemenangnya (Pertandingan terpaksa dihentikan oleh panitia karena sudah saking gondoknya menunggu mereka selesai).
"Oke, acara selanjutnya adalah...".
Stik telah diambil, perlombaan selanjutnya adalah...
Voli.
"HUAA!" Teriak Berserker dengan keras sembari mata memerah.
Berserker tengah menekan tangannya ke atas, memperlihatkan otot kekar yang seharusnya tidak cocok buat dirinya *Dismack lagi oleh Berserker*. Ia memakai pakaian olahraga berwarna putih dengan bagian perut tidak tertutupi kain, sehingga perut six pack yang seharusnya ia tutupi justru diumbar (Mata gue pedih euy! *Dicolok Berserker*).
"Wuah, ototnya" Ucap Shinji sweatdrop ketika melihat otot kekar dari Berserker.
*Set!*.
Mendadak Rider berdiri dan ikut memamerkan otot.
"Lihatlah ototku ini, budak!" Ucap Rider sembari memamerkan otot.
"Otot anda sangat menakjubkan, yang mulia".
Sementara yang lain ikut sweatdrop melihat tingkah laku mereka berdua.
*Tap! Tap! Tap!*.
Hormes berjalan dari samping arena, ia sekali-kali mengimbaskan rambutnya ke samping. Dengan tatapan dingin dari matanya, serta ia mengibaskan rambut, membuat seluruh cewe di ruang studio terpaksa menutup hidung mereka agar tidak nosebleed lagi.
"Kyaa! Hormes-sama!" teriak salah satu gadis.
"Kita mulai!" Ucap Karin bersiap meniup peluit.
*Prit!*.
Berserker melempar bola ke atas dan bola tersebut turun secara perlahan. Ia melompat ketika bola hampir mengenai tangannya, ia menarik tangan kanan ke belakang dan berniat melakukan Serving dengan keras.
*Krr!*.
*Syut!*.
*Duak!*.
Seluruh otot di wajah Berserker keluar semua ketika melakukan serving, menimbulkan smash yang kuat seperti sebuah torpedo.
*Wush!*.
Hormes terkejut melihat smash barusan dan tak mampu membalikkannya. Ia hanya berdiri bengong sekaligus merinding usai melihat smash tersebut.
*Duak!*.
Bola Voli menghantam keras dinding arena dan menghancurkannya, kali ini semua orang bergidik ngeri ketika melihat smash Berserker yang menghancurkan tembok, mana bolanya masih berputar lagi.
"HUAA!" Teriak Berserker gaje sambil memamerkan otot.
*Prit!*.
"Tereliminasi karena menghancurkan arena" Tunjuk Karin ke arah Berserker usai meniup peluit.
"HAH!" Balas Berserker usai teriak gaje.
"Mana bisa Berserker bersaing lomba jika tidak menghancurkan sesuatu" Ucap Taira sambil sweatdrop gaje.
"Benar juga" Balas Diana masih dalam sweatdrop.
Untuk perlombaan kedua dimenangkan oleh...
Hormes (Menang karena Berserker di diskualifikasi).
Archer (Menang karena lawannya itu Caster, dan berhubung ia tidak ada sejak awal acara, jadi dia menang dengan mudah).
Rider (Menang dengan mudah gara-gara Saber tak sengaja menghancurkan bola menggunakan pedang).
Lancer (Menang dengan mudah karena Assasin di diskualifikasi gara-gara membuat kempes bola voli dengan kukunya saat hendak melakukan serving).
"Lomba ketiga adalah...".
Stik ketiga telah diangkat, lomba selanjutnya adalah...
Dead Shot.
"Eh?".
"APA-APAAN INI!" Ucap Rider ketika dirinya diikat salib di tengah lapangan. Di belakangnya terdapat sebuah puluhan apel yang diikat dengan berbagai jenis warna.
"Lomba kali ini para peserta harus menembak sebuah apel dengan sebuah pistol yang diisi jarum khusus. Jarak menembaknya adalah 500 M dengan kesempatan menembak yaitu satu kali. Setiap apel bernilai beda, tergantung para peserta berhasil mengenainya".
"Tu-Tu-Tu-Tu-Tunggu! Kenapa harus aku!".
*Set!*.
Saber mengambil pistol yang berisi satu jarum dan mengarahkannya ke Rider.
"Terimalah nasibmu, Rider!".
*Dor!*.
*Slub!*.
Tembakan Saber hampir saja mengenai bagian samping kiri perut Rider, jarum tembakannya mengenai apel merah.
"Oh, apel merah bernilai 80 point".
"UMU!" Ucap Saber dengan bangga.
*Set!*.
Lancer mengambil pistol yang sudah disediakan.
"Kali ini giliranku".
"HENTIKAN WOI!".
*Dor!*.
*Wush!*.
*Slub!*.
Tembakan Lancer hampir mengenai dahi Rider, jarum tembakannya mengenai apel hitam.
"Apel hitam bernilai 70 point" Ucap Karin sembari membaca nilai apel, sementara panitia di belakangnya sibuk mencatat.
"WOI!".
"Menakjubkan... Pemandangan yang menakjubkan!" Ucap seseorang.
"Su-Suara itu..." Ucap Rider dengan nada gugup, ia menoleh ke arah atas.
"Gilgamesh!" Tambahnya.
~ZHITACHI~
"Wo-Woi! Darimana saja kau!" Bentak Rin dengan sejadi-jadinya, sementara Shiro tengah menenangkan Rin.
"Sayangnya, ini terlalu lama... Terlalu lama!" Ucap Gil sembari merentangkan kedua tangan ke samping, setelah itu ia rentangkan tangan kiri ke bawah. Ia seperti tengah meratapi sesuatu.
"Gate of... Babylon!" Gil memejamkan mata sekilas, ia membuka perlahan ketika mengucapkan kalimat terakhir.
Ratusan tongkat sihir muncul dari portal di belakang dirinya, ia merentangkan kembali kedua tangannya ke samping dengan senyuman puas.
"Woi, woi, woi, woi, woi! Dilarang pakai Noble Phantasm!" Henti Rider ketika melihat tongkat dari Gil tengah mengeluarkan cahaya.
Gil hanya membalasnya dengan menghempaskan rambut depannya.
"Akulah peraturannya!" Jawabnya santai.
*Dor Dor Dor!*.
Ratusan tembakan mengenai Rider dan membuatnya gosong seketika.
"Ah!" Cuman itu yang Taira ucapkan.
"Rider tewas!" Tambah Saber.
"TIDAAK! YANG MULIA!" Teriak Dan sembari berlari ke arah Rider.
"Po-Point yang didapatkan oleh Caster adalah... 4500 point" Ucap Karin sembari sweatdrop.
"HUAHAHA! Gate of Babylon Alternative!".
"Tunggu! Itu skillku!" Ucap Lancer dengan empat siku muncul di belakang rambut.
"Skill milikmu... Juga milikku!" Jawab Gil dengan mantap.
"Dasar maniak tertua di sejarah manusia".
Pemenang untuk lomba ketiga adalah...
Gilgamesh : 4500 Point.
Saber : 80 Point.
Lancer : 70 Point.
Sisanya cuman bengong karena si tumbal sudah tewas terkena jarum super milik Gil *Digrepe oleh monster Sphinx milik Rider*.
"Perlombaan selanjutnya adalah...".
Permainan Raja.
"Permainan Raja!".
"Aku kan sudah jadi raja" Ucap Saber dengan tenang.
"Aku juga" Balas Gil.
"Um" Balas Lancer.
"Hum!" Balas Rider.
"Demikian juga aku" Balas Berserker.
Archer dan Assasin mah cuman diam saja, mereka kan bukan raja.
Suasana menjadi hening untuk sesaat...
"Permainan berakhir!" Ucap Hormes dan Karin dengan bagian dahi sampai mata menjadi hitam.
"Sudah kuduga" Balas Diana.
Pertarungan selanjutnya diteruskan menjadi lomba memasak. Seluruh peserta baik Master maupun Servant harus mengikuti lomba ini. di kelompok Taira Nampak tenang seperti biasa, sampai akhirnya Saber dengan diam-diam mencampurkan sesuatu pada masakannya. Machi dan Archer Nampak santai membuat origiri sembari bercengkrama. Lain cerita pada kelompok Shinji, justru Shinji mencoba menghentikan Assasin yang tengah mencampurkan sesuatu yang sangat mencurigakan pada sup buatannya. Karena Diana hanya bisa membuat makanan ringan, ia membuat sebuah roti kering bersama Lancer.
Berbeda dengan keributan antara Shinji dengan Assasin, justru keributan dari kelompok Rin jauh lebih heboh. Gil yang hendak mencampurkan sebuah daging berbentuk aneh langsung dihentikan oleh Rin. Mereka sempat debat bahkan ampe acara smackdown (?) segala, pada akhirnya Shiro yang membuat masakan seorang diri (Rin dan Shiro jadi satu tim karena Hormes menjadi pembawa acara).
Berserker hanya memandangi Sakura memasak, ia hanya mangut-mangut gaje karena sejatinya ia tidak pandai memasak *Dikubur hidup-hidup oleh Berserker karena buka aib*.
Dan terakhir adalah Rider yang memasak daging dengan bentuk aneh. Katanya ia ingin membuat makanan khas dari mesir.
Akhirnya pemenang dari lomba memasak dimenangkan oleh Diana.
Kemudian, keganasan Perang Cawan Suci ke-6 mencapai puncaknya, pertarungannya begitu hebat dan sangat abnormal. Mereka bakal mengalami trauma yang menyakitkan dalam hidupnya.
Pada akhirnya semua peserta terbaring tidak berdaya usai pertarungan terakhir menghancurkan studio. Hanya Taira yang mencoba berdiri.
"Tidak kusangka kalau Perang Cawan Suci segaje dan sesulit ini" Balasnya sembari mengatur nafas.
*Sring!*.
Sebuah cahaya turun dari langit sembari membawa bola yang menyala. Perlahan bola tersebut pecah dan menunjukkan sebuah Cawan Emas.
"Itu...".
"Cawan Suci!" Kali ini Diana juga ikut berdiri.
"Kekacauan ini... Kekacauan ini gara-gara benda itu!".
"Observe... Enuma Elish!".
Taira memanggil replika Ea milik Gil di tangan kanan.
"Master!" Panggil Saber dari tempat terbaringnya.
Suasana menjadi tegang ketika Taira tengah berjalan ke arah Cawan Emas, bahkan ada yang menyalakan musik kesedihan. Seluruh peserta perlahan menoleh ke arah Taira.
*Tap!*.
Taira menarik Ea ke belakang ketika senjata tersebut tengah mengumpulkan energi.
"Enuma Elish!".
Taira mendorong energi dari Ea dan melesatkannya ke Cawan Suci, mengikis dan melenyapkannya seketika.
Suasana menjadi tenang usai Cawan Emas telah hancur.
"Akhirnya".
*Sring!*.
Sebuah cahaya terang muncul di tempat Cawan Emas berada sebelumnya, menampilkan seorang gadis berpakaian maid gothic yang keluar dari cahaya terang tersebut tengah duduk di batu dengan kaki kiri berada di atas kaki kanan.
"Eh?" Balas Taira terkejut.
"Akhirnya, setelah sekian lama terkurung di perangkat Gaje" Ucap Karin dengan wajah tenang, sementara Diana hanya sweatdrop akut.
"Si-Siapa kau?".
"HIAAA!" Tiba-tiba saja gadis itu berdiri lalu mengangkat kedua tangan ke atas sembari berteriak, membuat Taira terkejut bukan main.
Sebuah cahaya muncul kembali, kali ini membentuk sebuah roket berbentuk ufo.
Isshin meniup asap rokoknya ke depan,
"Terimalah dia, wahai pemenang".
*Slut!*.
Beberapa tentakel muncul usai pintu roket terbuka, mengikat paksa Taira dan menariknya ke dalam Roket lalu menerbangkannya.
"APA-APAAN INI!" Teriaknya dari dalam roket ketika berada di depan udara.
*Tling!*.
"Nee-san, apa aku sudah cukup berguna untuk seluruh manusia?" Ucap Taira sebelum dirinya menghilang.
Semua orang sweatdrop akut melihat kepergian dari Taira, sementara Karin Jawdrop akut.
"Apa ini berarti Cawan Suci itu terlalu berat untuk seorang manusia?" Ucap Hormes disaat Sweatdropnya.
Isshin menoleh ke arah langit, tempat dimana sisa asap roket berada. Ia menghisap rokoknya lalu menghembuskan ke depan.
"Ini masih belum berakhir".
~TBC~
~OTHER STORY~
Apa kalian ingin melanjutkan ke priview episode selanjutnya?.
1. Ya...
2. Tidak...
*Teng! Teng!*.
"Sungguh-sungguh terjadi... Episode berikutnya!".
"YO! Yo! Yo! Kita kembali lagi pada Carnaval gaje! Jika kau menanyakan kabar maka aku jawab 'Baik-baik saja'... 'Tiger Dojo' dimulai!" Ucap Taiga dengan semangat.
"Akulah sang instruktur, Macan Kota Fuyuki! *Grawr!*, dan juga...".
"Sang asisten, murid nomer satu".
"Tuh kan, pasti kita dapat adaptasi kedua. Fuah! Aku sangat senang!".
"Iya, terus?".
"Karena itulah...".
"Aku akan melakukan gerakan ini lagi!" Ucapnya sambil melakukan goyangan aneh.
"Tu-Tunggu! Kalau banyak bergerak, bisa-bisa Author bakal marah!" Henti Illya ke arah Taiga yang sedang goyang ngebor (?).
"Toh, lagian ini juga bagian penutup. Kenapa harus gak boleh gerak bebas?" kali ini gerakan dari Taiga jadi lebih ekstrim, sementara Illya sudah panik berat.
"Se-Selanjutnya... Chapter 2 : Pertumpahan Darah yang Gaje... Nantikan, yah" Ucap Illya ke arah kamera.
*Tit!*.
Layar kamera telah mati.
"Adududuh, pungungku sakit!" Tiba-tiba saja encok Taiga kambuh.
"Baru saja mau aku bilang".
~END~
Fuah! Akhirnya selesai juga... Untuk chapter pertama memang Zhitachi targetkan mengikuti dulu alur cerita seperti di Carnival Phantasm pertama. Untuk seterusnya Zhitachi usahakan akan membuat jalan cerita sesuai cerita asli Zhitachi.
Cerita FF ini bakal Zhitachi update sekitar 1 atau 2 hari usai FF F/A update, atau paling lama 3 hari sesudah F/A update.
Oh ya, Zhitachi mengajak Reader sekalian untuk berkolaborasi bersama FF Zhitachi guna memperlancar jalannya 'Carnival Phantasm 2'. Sama seperti di anime, tentu Zhitachi ingin mengajak Reader untuk menyumbangkan character kalian untuk berkesempatan bergabung pada perayaan besar 'Carnival Phantasm 2' ini.
"Ano, Zhitachi-san, bagaimana kita bisa berkolaborasi?".
Jawabannya mudah, cukup isi hal yang tercantum di bawah ini:
1. Harus Character OC (Original Character) dan sudah mempunyai cerita sendiri di cerita FF Reader sekalian (Nanti Zhitachi juga akan membaca cerita dari Reader yang mengikuti acara ini guna mengevaluasi Character tersebut).
2. MC harus bergelar Sarjana Harem (?) (Itu loh 1 Cowok dengan 5/6 Cewek).
3. jelaskan secara singkat namun mudah dipahami oleh Zhitachi tentang penggambaran Character OC tersebut (Maklum, otak Zhitachi kadang konslet sendiri).
4. Berikan seunik mungkin penjelasan dari Character OC Reader sekalian, baik itu si MC atau para Ceweknya (Nilai Plus nih).
5. Deskripsi untuk Character OC boleh mengambil dari mana saja, asalkan nama mereka asli buatan dari Reader sekalian.
6. Asal-usul dan identitas tidak boleh sama seperti di anime manapun ataupun meniru Character milik para Reader yang lain (Nama masih diperbolehkan).
Setelah mengikuti 6 hal di atas, Zhitachi akan memilih satu Character OC tersebut dan berkesempatan mengikuti jalan cerita di perayaan besar ini sampai selesai.
Batas waktunya sampai satu bulan (Lama beut!). Hitung-hitung untuk mencari para Reader yang bersedia menyewakan (?) sementara Character OC mereka.
Oke, mungkin itu saja yang Zhitachi sampaikan, sampai jumpa di minggu depan...
*Kritik dan Review dari Reader sekalian akan sangat memotivasi Zhitachi untuk menjadi lebih baik*.
