Silent Love

Disclaimer: Naruto © by Masashi Kishimoto

Warning: AU, NO OOC, Gaje, Don't Like Don't Read.

XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

Di suatu sore yang cerah di musim gugur. Awan-awan berjalan beriringan membentuk pola-pola pahatan di langit. Sang raja hari bersinar menyiramkan cahayanya pada tiap pepohonan di bumi. Hembusan angin yang menderu mengugurkan dedaunan pohon maple yang menguning. Menambah kekhasan musim gugur.

Di sebuah taman yang sepi di pinggir danau, terlihat sepasang muda-mudi yang sedang duduk di bangku taman di bawah pohon maple. Semilir angin musim gugur terasa menyejukkan. Membawa suasana hanyut keduanya untuk menikmatinya.

Sang pria dengan pakaian kasualnya dan jaket biru tuanya. Terus saja memandang ke arah ribuan bunga yang tumbuh di taman itu. Ia terdiam. Lidahnya terasa kaku hanya untuk digerakkan. Ia sendiri tidak tahu apa yang ingin diucapkannya dan kenapa sampai berakhir seperti ini.

Sedangkan sang wanita memakai pakaian santai ungu mudanya. Sejak awal terus menundukkan wajahnya yang merona dan memainkan jari-jarinya di pangkuannya. Sesekali ia melirik ke arah pria di sebelahnya. Tetapi ia segera menundukkan kepalanya kembali setiap kali mata hitam tajam itu memergokinya sedang menatapnya.

"…"

"…"

"…"

"…"

Krik

Krik

Krik

Krik

"…"

"…"

"…"

"…"

Krik

Krik

Krik

Krik

Suara jangkrik terdengar memecah keheningan. Menghentikan mereka dari lamunan yang terus menggelayuti pikiran mereka sejak awal. Mereka baru tersadar bahwa diantara keduanya masih belum ada yang berbicara. Keduanya terlihat enggan untuk memulai pembicaraan. Mereka terus saja terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.

Sang pria sudah menghela napasnya beberapa kali. Menyadari betapa kecanggungan ini semakin lama semakin menjadi. Ia memang tidak pandai untuk memulai pembicaraan. Jangan salahkan dirinya. Ia adalah orang yang dingin dan pendiam. Ia adalah Uchiha Sasuke yang terkenal dengan anti-sosialnya. Ia tidak seperti Naruto dan Sakura yang dengan mudahnya memulai pembicaraan dan dapat mengatasi kecanggungan diantara mereka. Ia kembali menghela napasnya. Baru terlintas di benaknya, ternyata mempunyai mulut besar seperti Naruto ada gunanya juga. Sedangkan mulut cerewet Sakura dapat mengisi keheningan.

Sedangkan sang wanita semakin lama semakin merasa gugup. Ia ingin sekali memulai pembicaraan. Tetapi dirinya terlalu gugup dan malu untuk melakukannya. Sekarang ia bahkan mulai bingung apa yang harus ia lakukan. Kini giliran Hinata Hyuuga yang menghela napasnya. Andainya dirinya mempunyai kepercayaan diri seperti Sakura sahabatnya. Pasti keheningaan yang ada sejak tadi akan terpecahkan. Sayangnya ia bukan Sakura yang dengan mudah dapat berinteraksi dengan lawan bicaranya.

"…"

"…"

"…"

"…"

Krik

Krik

Krik

Krik

Kembali terdengar suara jangkrik memecah keheningan diantara keduanya. Namun hal itu tidak lantas membuat mereka mau membuka suaranya hanya untuk sekadar mengisi keheningan yang mulai berlarut-larut. Mereka seakan terpaku pada keheningan tersebut.

Sampai senja menjelangpun keduanya masih saja tetap terdiam. Sang raja hari mulai beranjak pergi dengan sinarnya yang berwarna keemasan. Akhirnya sang pria memutuskan untuk beranjak pulang diikuti oleh sang wanita menuju sebuah mobil yang terparkir di dekat taman.

Krik

Krik

Krik

Krik

FIN

XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX