I Don`t Believe
Code Lyoko FanFiction
Created by DigitalFic
Genre: Romance, School
Disclaimer!
Code Lyoko adalah film produksi MoonScoop. Tapi kalau ficnya sih punyaku XD
Perhatian!
Only umur 10+
Mau apalah gaje ataupun jelek maapin yak?
Do not copas. Copas everywhere =="
Saat itu, Yumi pulang sekolah. Dia sangat senang karena dia akan naik kelas ke SMA. Yumi berjalan berdua. Namanya Aelita, dia sahabatnya Yumi. Mereka berhenti berjalan. Mereka merasakan sesuatu.
Yumi: Kok semuanya goyang sih? Pohon sama rantingnya juga goyang
Aelita: GEMPA!
Yumi: Aaaaaa!
Aelita: Jongkok!
Lalu, mereka langsung jongkok. Aelita bertanya
Aelita: Apakah gempanya sudah berhenti?
Yumi: Sepertinya sudah. Hey, Aelita. Kau akan masuk SMA mana?
Aelita: Inginnya sih sama denganmu!
Yumi: Oh..
Aelita: Yumi! Aku pulang dulu ya! Dah Yumi!
Yumi: Iya, dah Aelita!
Lalu, saat dia sampai di rumah, Yumi bertanya
Yumi: Yah, aku nanti akan disekolahkan di sekolah mana?
Ayah: Kemungkinan di Kadic High School
Yumi: Oh, iya deh. Terserah Ayah aja
Ayah: Dan, kemungkinan juga kamu masuk asrama
Yumi: Kenapa, Yah?
Ayah: Ayah ingin, kau mandiri
Yumi: Baiklah
Yumi menelepon Aelita
Yumi: Aelita, aku akan masuk Kadic High School
Aelita: Orang tuaku juga menyuruhku ke sekolah itu
Yumi: Wah, kita akan sama sekolah lagi!
Aelita: Hmm! Iya
Yumi: Aku juga akan asrama
Aelita: Orang tuaku juga menyuruhku untuk asrama
Yumi: Kita juga sama. Aelita! Sudah dulu ya! Dah
Aelita: Dah...
-~oO0Oo~- Saat mulai masuk sekolah -~oO0Oo~-
Yumi: Ibu, aku pergi ke sekolah dulu ya, Bu!
Ibu: Iya Yumi
Yumi pergi ke sekolah dengan sangat riang
-~oO0Oo~- Di sekolah -~oO0Oo~-
Jim: Oke, pembagian kamar dimulai.
Yumi Ishiyama dikamar nomor 1
Ulrich Stern dikamar nomor 2
Aelita dikamar nomor 3
Jeremie dikamar nomor 4
Sissi dikamar nomor 5
Odd dikamar nomor 6
Jim terus menyebutkan
Yumi dalam hati
Oh... jadi aku kamar nomor 1 ya? Paling awal nih :D
-~oO0Oo~- Malam hari, waktunya mandi -~oO0Oo~-
Yumi berjalan menuju kamar mandi
Aelita: Hey, Yumi!
Yumi: Eh, Aelita
Aelita: Seneng gak kamu disini?
Yumi: Lumayanlah
-~oO0Oo~- Selesai mandi -~oO0Oo~-
Yumi melihat seorang laki laki yang tampan
Yumi: Aelita, kau lihat pria tampan itu?
Aelita: Ya, memang kenapa?
Yumi: Dia tampan sekali. Rasanya aku ingin berkenalan dengannya
Aelita: Berkenalan saja. Aku sudah berkenalan dengannya. Namanya itu Ulrich yang tadi
Yumi: Oyayaya...
Yumi menghampiri Ulrich
Yumi: Halo, perkenalkan nama aku Yumi
Ulrich: Oh iya. Nama aku Ulrich
Yumi: Kalau begitu, aku pergi dulu ya
Ulrich: Iya
Ulrich dalam hati
Wah, cantik banget...
Yumi menghampiri Aelita. Ulrich masuk kamar.
Yumi: Baek banget ya...
Aelita: Iya
Yumi: Aku masuk kamar dulu ya
-~oO0Oo~- Paginya -~oO0Oo~-
Aelita menghampiri Yumi
Aelita: Ayo masuk kelas!
Yumi: Ayo!
-~oO0Oo~- Malam -~oO0Oo~-
Saat Yumi dan Aelita berjalan, Yumi mengingat sesuatu.
Yumi: Ada yang tertinggal di rumah. Aku ke rumahku dulu ya
Aelita: Ya
Yumi berlari menuju rumahnya. Saat sampai, Yumi ngosngosan
Ibu: Ada apa Yumi? Kok sampai ngosngosan gitu?
Yumi: Hpku ketinggalan dikamar
Ibu: Oh...
Setelah mengambil HP Yumi berlari menuju sekolah. Saat di depan ingin masuk kamar ada Sissi yang bicara.
Sissi: Hey, Herb apakah kau lihat cewek yang di ujung lorong itu? *menunjuk Yumi* Dia berwajah belagu ya. Tampak wajahnya seperti orang bego!
Yumi menangis. Ulrich yang keluar kamar mandi langsung memeluk Yumi
Ulrich: Kau tidak apa apa kan dihina dia?
Yumi hanya menganggukkan kepala
Yumi dalam hati
Selain wajahnya yang tampan, dia perhatian kepadaku dan tinggi, badannya sixpack. Dadanya yang hangat membuat tangisanku mereda
Ulrich: Sudah, jangan menangis lagi. Ayo masuk kamar *sambil menghapus air mata Yumi*
Yumi: Iya
Yumi dalam hati
Aku masih gak percaya ini. D-D-Di-Di-Dia memelukku?
-~oO0Oo~- Paginya dikelas -~oO0Oo~-
Aelita: Yumi mengapa kau bengong terus sih?
Yumi membisikkan
Yumi: Kemarin aku dipeluk Ulrich
Aelita: Hah? Yang bener? Iya? Masa sih?
Yumi: Bener! Masa gak percaya?
Aelita: Iya deh percaya
-~oO0Oo~- Malamnya -~oO0Oo~-
Didepan kamar Yumi, Ulrich menunggu Yumi. Yumi datang dan bertanya
Yumi: Ada apa Ulrich?
Ulrich: Aku hanya ingin bilang
Maukah kau jadi pacarku?
Muka Yumi langsung memerah, seperti tomat. Yumi menjawab
Yumi: Ya
Ulrich langsung mencium bibirnya Yumi
Yumi berkata dalam hati
A-a-apa? Aku dicium oleh Ulrich? Tepat di bibirku. Ciuman itu hangat.
Ulrich mengajak Yumi menuju jendela.
Ulrich: Terimakasih karena telah menjadi pacarku
Di luar jendela ada banyak kembang api. Ulrich kembali mendaratkan kecupan nya di kepala Yumi. Pasangan serasi itu melihat indahnya kembang api di luar sana.
