It Hurts
- Ketika nasi sudah menjadi bubur, ada kalanya baekhyun tidak menginginkan bubur itu kembali menjadi nasi. Ia hanya tidak ingin mengulang kejadian yang ia sendiri sudah tahu akhirnya –
BOYXBOY/YAOI
HURT/COMFORT/DRAMA
PAIRING CHANBAEK
M
.
.
By: kjina
.
Baekhyun adalah siswa teladan di Seoul Senior High School. Mempunyai banyak teman, dan mempunyai kekasih yang amat sangat menyayanginya.
Kekasihnya adalah chanyeol. Siapa yang tidak mengenalnya? Ia terkenal disekolah ini. Image-nya yang keren membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona. Suara seraknya saat bernyanyi mampu menghipnotis siapapun yang mendengarkannya.
Baekhyun tinggal di apartement chanyeol. Orang tuanya sudah lama meninggal. Walaupun baekhyun memiliki rumah peninggalan orang tuanya, namun ia tak berani jika harus tinggal sendiri. Jadi ia memilih tinggal bersama chanyeol. Hanya untuk sementara, mungkin.
Ngomong-ngomong soal chanyeol—
"Baek, dimana chanyeol?" itu jongin, Kim jongin.
"Aku yakin dia sedang dihukum karena bolos pelajaran Guru Kim." Jawabnya.
"Kau ikut ke apartement taehyung 'kan, baek?" Itu xiumin, teman sebangku baekhyun. Sebagai respon, baekhyun hanya mengangguk. Ia sibuk berkutat dengan handphonenya. "Baiklah."
Setelah pulang sekolah, mereka mengumpul diparkiran. Baekhyun sedang menunggu chanyeol, ia sedang mengambil kunci mobilnya yang tertinggal di kelas.
"Jongin! Jangan lupa buku sejarahku!" sebelum masuk mobil chanyeol sempat menagih buku sejarah yang jongin pinjam padanya.
"Ayo, baek." Chanyeol sudah datang. Baekhyun dan chanyeol pun masuk kedalam mobil.
"Chan, turunkan aku di depan apartemenmu, ya."
"Kau tidak ikut ke apartement taehyung, baek?"
"Tentu saja ikut. Aku hanya akan mampir sebentar lalu menyusul kesana. Kau duluan saja, aku bisa naik bis."
"Baiklah"
Setelah menurunkan baekhyun didepan apartement-nya, chanyeol langsung ke apartement taehyung.
Seperti biasa, mereka akan berkumpul di akhir pekan seperti ini. Hanya sekedar bermain dan berkumpul.
"Chanyeol, kau tahu kalau sunbin sudah kembali dari London?" Jongin berbicara serius.
"A-apa? Sunbin?" chanyeol serontak kaget, matanya sedikit membulat.
"Lee sunbin?" Kyungsoo memastikan.
"Iya, Lee sunbin. Dia sudah kembali sejak kemarin. Apa kau tidak tau?" Jongin memperjelas. Chanyeol hanya mengangguk sebagai sebuah jawaban.
"Kau, sudah tidak ada perasaan 'kan, yeol?" Taehyung sangat berhati-hati. Chanyeol tak merespon kali ini. Pikirannya masih memikirkan tentang kembalinya sunbin. Melihat tidak adanya respon dari chanyeol, teman-temannya menyimpulkan bahwa chanyeol masih menyimpan perasaan pada sunbin.
"Yeol, baekhyun teman kita. Kita tidak akan menerima jika kau menyakiti baekhyun sedikit pun." Jongin menekan pada dua kata itu.
"Memangnya kenapa chanyeol menyakitiku?"
It Hurts
Chapter 1: Winter sea
-Seharusnya ini menjadi liburan musim dingin yang indah untuk baekhyun.-
"Chan, besok hari minggu, kan?" baekhyun dan chanyeol sedang berada diruang televisi sambil menonton serial kartun kesukaan baekhyun. Kepala baekhyun bersandar dibahu chanyeol, lengan chanyeol melingkar dibelakang leher baekhyun, dan tangannya memainkan rambut baekhyun.
"Iya, kau mau main?" Baekhyun mengangguk antusias.
"Aku ingin ke Lotte World, chan.." wajahnya mengadah kearah wajah chanyeol, mengharapkan lelaki yang lebih tinggi darinya itu menyetujui rencananya.
"Tentu, sayang." Terukir senyum diwajahnya, dan itu menular pada baekhyun.
.
Mentari pagi sudah menyapa seisi ruangan kamar chanyeol dan baekhyun. Baekhyun yang sudah terlebih dahulu bangun, langsung mandi, membangunkan chanyeol, lalu menyiapkan sarapan.
Baekhyun sedang menyiapkan sarapan mereka ketika sebuah tangan kekar melingkar dipinggangnya. Itu tangan chanyeol.
"Chanyeol, tunggu di meja makan." Ucapnya lembut, tak lupa dengan senyum yang menghiasi wajah manisnya.
Saat chanyeol dan baekhyun akan menyantap sarapannya, tiba-tiba terdengar suara bel. Baekhyun pun pergi untuk membuka pintu.
"Siapa?" Seraya baekhyun membuka pintu.
"Lho, siapa kau?" tanyanya ketus. "Mana chanyeol oppa?"
"Chanyeol opp—" perempuan itu tiba-tiba masuk ke apartement chanyeol tanpa menghiraukan baekhyun yang mematung didepan pintu. Tak lama baekhyun pun masuk.
Baekhyun serontak kaget, melihat chanyeol dan perempuan itu berpelukkan. Baekhyun hendak berpikir positif sebelum sunbin –perempuan itu- bertanya.
"Oppa, dia siapa?" sunbin menunjuk kearah baekhyun. Baekhyun tersenyum menang saat sunbin menanyakan hal itu. Namun senyumnya tak berlangsung lama, sampai chanyeol menjawab pertanyaannya.
"OO-oh, dia..dia hanya orang yang membantuku membersihkan apartement-ku." Wajah chanyeol dihiasi senyum kikuk. Senyum yang penuh kemenangan itu kini berpindah ke ajah sunbin. Baekhyun yang mendengar jawaban chanyeol sungguh tidak menyangka.
"A-ah, iya. Saya hanya pembantu." Ia tersenyum pahit. "Tuan, tugas saya sudah selesai. Bolehkah saya pulang?" wajahnya masih dihiasi senyum paslu. Sedangkan hatinya sudah sedari tadi menggenangkan air mata.
Chanyeol hendak menjawab, tapi didahului sunbin.
"Yasudah, pulang saja. Mau apa lagi memangnya?" wajahnya sangat ketus, begitu juga nada bicaranya.
Baekhyun pun keluar dari apartement chanyeol. Ia berharap chanyeol mengejarnya, namun nyatanya tidak. fakta itu membuat hati baekhyun berubah menjadi kepingan. Setelah pintu tertutup, baekhyun berjongkok didepan pintu. Kakinya lemas, air matanya telah merembes keluar. Hatinya sungguh sakit bukan main.
"A-apa? Pembantu? Selama ini kau hanya menganggapku pembantu?" baekhyun masih belum percaya atas jawaban chanyeol. Ia harap ia punya gangguan telinga, namun ia tahu telinganya masih berfungsi normal.
Baekhyun bangkit, lalu berjalan kearah lift, menekan tombol dengan gambar panah mengarah kebawah. Lalu menunggu pintu terbuka.
Saat pintu terbuka, ia melihat ada jongin disana. Jongin yang melihat baekhyun begitu terkejut, melihat mata baekhyun yang bengkak akibat menangis.
"Baekhyun?!" jongin langsung menghampiri baekhyun. Baekhyun memeluk jongin. Menangis sejadi-jadinya. Setelah dikira puas menangis, baekhyun melepas pelukannya pada jongin. Ia meminta diantar ke apartement kyungsoo.
Diperjalanan, baekhyun tidak berbicara, dan jongin mengerti itu. Ia belum mau bertanya tentang apa yang terjadi pada baekhyun. Karena ia tahu baekhyun. Baekhyun pasti akan menceritakan apapun kejadian yang ia alami kepada sahabatnnya.
Sesampainya di apartement kyungsoo, jongin membiarkannya bersama kyungsoo. Jongin percaya pada kyungsoo, karena dia adalah kekasih jongin.
"Kyung, aku titip baekhyun, ya. Dengarkan apapun yag dia ceritakan."
"Baik, Tuan!" kyungsoo tidak pernah cemburu sedikitpun dengan perhatian jongin kepada sahabatnya, karena ia mengerti apa itu sahabat.
"Aku pergi dulu, kyung." Bibirnya meraup bibir mungil kyungsoo, memberinya sedikit lumatan lalu melepasnya.
"Hati-hati, jongin!" jongin tersenyum lalu pergi.
Kyungsoo masuk, lalu menghampiri baekhyun.
"Baek?" ia duduk disebelah baekhyun. "Apa kau msih belum ingin cerita?" tanyanya lembut.
"Baekhyun selalu luluh dengan perlakuan lembut sahabatnya ini. Dengan rayuannya, baekhyun mau membuka mulut.
"K-kyung..hiks..c-chanyeol.." Kyungsoo masih mendengarkan.
"Selama i-ini..dia hanya meng-nganggapku..sebagai p-pembantu..hiks.." baekhyun bicara sambil tersendu.
"A-apa? Pembantu? Apa maksudmu?" Baekhyun pun menceritakan kejadian tadi. Dari mulai datangnya seorang perempuan yang tidak baekhyun ketahui namanya, sampai rencana Lotte world nya yang gagal.
Setelah mendengar cerita baekhyun, kyungsoo langsung naik pitam. Ia tak habis pikir dengan chanyeol, bagaimana bisa ia berkata seperti itu di depan baekhyun?
Mereka pun pergi ke Lotte world berdua. Setelah sampai disana, baekhyun dan kyungsoo menghubungi xiumin dan luhan. Setelah mereka beerkumpul, mereka pun memulai acara bermain mereka.
Mereka mengawali permainan dengan bermain komedi putar, lalu masuk ke Ghost House, bermain Roller Coaster, dan masih banyak lagi. Mereka bermain sampai malam. Terakhir, mereka berempat bermain kincir-kincir.
"Baek, kau tidak sedih lagi 'kan?" Luhan bertanya dengan lembut. Mereka sudah menceritakannya kepada xiumin dan luhan. Sebagai respon, baekhyun hanya mengangguk lalu tersenyum.
Belum lama setelah hati baekhyun tenang, baekhyun sudah melihat hal yang seharusnya tak ia lihat. Ia tiba-tiba menangis. Sontak sahabat-sahabatnya itu terkejut. Bertanya-tenya kenapa baekhyun menangis lagi.
Kyungsoo yang duduk disebelah baekhyun, mencari-cari apa alasan baekhyun menangis. Dan ia menemukannya.
Ia melihat chanyeol dan sunbin di kincir yang lain. Bibir mereka saling bersatu, menikmati kehangatan yang membuat baekhyun menjadi panas. Yang membuat sahabat-sahabat baekhyun menjadi panas.
Kyungsoo sudah terbawa emosi sekarang. Ia berencana akan melabrak chanyeol setelah ia keluar dari kincir itu.
Benar saja, setelah mereka berempat juga chanyeol dan sunbin keluar dari kincir itu, kyungsoo menghampiri chanyeol dan sunbin. Baekhyun sempat menahannya, namun kyungsoo tak bisa lagi melihat baekhyun seperti ini.
"Chanyeol!" yang dipanggil menoleh kearah kyungsoo. Mata kyungsoo memerah, ia menghampiri chanyeol, lalu menamparnya.
PLAK—
Yang lain terkejut, termasuk chanyeol sendiri.
"Hei!" Sunbin berteriak kearah kyungsoo. Chanyeol hanya mengusap pipinya yang terkena tamparan cukup keras dari kyungsoo.
"Apa kau sudah gila? Kau datang lalu menampar chanyeol oppa?!"
"Kau yang sudah gila! Kau datang lalu menghancurkan hubungan chanyeol dengan baekhyun!" kening sunbin berkerut. Chanyeol mengerti sekarang, kenapa ia mendapatkan tamparan ini dari kyungsoo.
"A-apa? Menghancurkan?"
"Lelaki yang brengsek ini sebut sebagai pembantu adalah kekasihnya!" mata sunbin terbelalak. Namun ia tetap menjawab kyungsoo
"Apa? Kekasih? Lalu kenapa chanyeol oppa bilang bahwa dia hanya pembantu?" kyungsoo tak bisa menjawab. Baekhyun menghampiri kyungsoo, lalu menariknya agar menjauhi chanyeol dan sunbin. Baekhyun sudah muak.
Mereka berempat pun pulang. Baekhyun berniat menginap di apartement kyungsoo untuk sementara. Ia ke apartement chanyeol terlebih dahulu untuk mengambil beberapa baju ganti dan seragam.
"Kyung.."
"Ada apa, baek?"
"Aku..aku ingin berlibur bersama kalian." Mata baekhyun masih tertuju pada layar televisi di apartement kyungsoo. "Kau tahu 'kan minggu depan kita akan libur musim dingin."
"Kau mau kemana memangnya?"
"Aku ingin ke Gwangalli Beach." Baekhyun menoleh pada kyungsoo. "Ada villa orang tuaku disana. Jarak dari villa ke pantai pun tak terlalu jauh."
Kyungsoo tampak berpikir. Tapi tak lama ia langsung menyetujuinya.
"Baiklah. Ayo kita ajak yang lainnya."
Chanyeol bahkan tak mencariku.
"Anak-anak, hari ini kita kedatangan teman baru. Silahkan masuk." Baru kali ini omongan Guru Kim menjadi sebegitu menyakitkan bagi baekhyun. "Silahkan perkenalan diri terlebih dahulu."
"Perkenalkan nama saya Lee Sunbin. Mohon kerja samanya, semoga kita bisa berteman baik." Wajahnya dihiasi senyum yang begitu sumringah.
"Karena saya ada rapat wali kelas, untuk Junmyeon sebagai ketua kelas tolong jangan sampai kelas menjadi ribut."
"Baik, Bu."
Sunbin duduk di belakang chanyeol, hanya terhalang satu meja. Saat sunbin hendak menghampiri chanyeol, jongin terlebih dahulu menghampirinya.
"Yeol, apa kau ikut?" Jongin yakin chanyeol belum mengetahui rencana mereka pergi berlibur bersama.
"Kemana?"
"Gwangalli Beach. Tempat liburan kami. Pastikan kau ikut, baekhyun juga disana." Tegas jongin.
"Baiklah."
"Aku juga ikut!" itu sunbin. Baekhyun sudah tidak ingin mempermasalahkannya lagi.
"Apa? Tidak boleh!" Luhan lekas menungkas sunbin.
"Sudahlah, biar saja. Kita lihat pasangan baru disana." Baekhyun bicara lalu keluar kelas. Chanyeol menyusul baekhyun, sunbin yang hendak menyusul, ditahan oleh kyungsoo dan luhan.
"Baekhyun tunggu!" langkah baekhyun terhenti. Lalu memutar badan.
"Ada apa?" wajahnya datar, pandangannya tak ada kehangatan lagi untuk chanyeol.
"M-maafkan aku." Chanyeol menghampiri baekhyun lalu memeluknya. Baekhyun ditak menolak, tapi tidak jga membalas pelukannya.
"Aku maafkan.." Lalu melepaskan pelukannya. "..biarkan aku sendiri." Lalu pergi meghilang dari penglihatan chanyeol.
Sepulang sekolah, baekhyun pergi ke apartemnt kyungsoo untuk mengambil beberapa bajunya lalu pulang ke apartement chanyeol. Sore ini terlihat mendung, itu artinya akan ada kemungkinan hujan. Baekhyun tidak memperdulikan selama tidak ada suara petir menggelegar diseluruh ruangan apartementnya.
Benar saja, malam ini hujan. Hujan sangat lebat. Tiba-tiba—
DUARRR—
"Aaaarghh!" Baekhyun sangat ketakutan, chanyeol menghampiri lalu memeluk baekhyun. Chanyeol sangat tahu bahwa baekhyun takut akan suara petir.
"Tidak apa-apa baek. Aku disini." Ia berusaha menenangkan baekhyun.
"Ja-jangan tinggalkan ak, chan. A-aku..tidak mau kehilangan kamu." Suaranya bergetar, tanda ia sangat ketakutan.
DRRRTT, DRRRTT—
Ada telepon masuk di hp chanyeol.
Sunbin.
Baekhyun melihat jelas namanya.
"Chan.."
"Hanya sebentar baek." Baekhyun pasrah, ia memperbolehkan chanyeol mengangkat telepon itu asal ia tidak boleh pergi kemana-mana.
"Oppaaa..hiks..a-aku takut..oppa aku takut..Bi-bisa kah oppa kesini?"
"Hei, sunbin. Jangan menangis. Ada apa?"
"Aaarrgh"
"SUNBIN!" seketika sambungan terputus, chanyeol tiba-tiba melepaskan pelukannnya pada baekhyun. Mengambil mantel dan kunci mobil lalu keluar apartement tanpa menghiraukan baekhyun yang terus memanggilnya.
"Ch-chanyeol.." Kini baekhyun sendiri dikamarnya. Menunggu chanyeol, dengan hujan yang sangat deras.
Baekhyun yang haus memaksakan diri untuk kedapur, mengambil air minum. Saat ia sedang meneguk air minum, tiba-tiba listrik di apartement itu mati.
"Chanyeol?"
"Chanyeol kumohon jangan bercanda.."
"Ch-chanyeol..hiks"
Baekhyun sangat panik. Baekhyun sangat benci gelap. Baekhyun tidak bisa berada dalam kegelapan sendirian, terlebih lagi sekarang hujan lebat. Hpnya berada dikamar. Ia sangat ketakutan sekarang. Tubuhnya jatuh kebelakang, terus mundur sampai berada dipojok ruangan. Ia hanya bisa memeluk lututnya. Menyimpan wajahnya diantara lipatan lengannya. Menangis tersendu ditengah hujan dan gelap.
"Ch-chanyeol..hiks..aku..aku takut.."
DUUAARRR—
"Aaaaarrrghhh"
"Chan-chanyeol..k-kembali.."
Setelah berjam-jam berlalu, baekhyun tertidur masih ditempat tadi. Listrik sudah kembali menyala, hujan sudah mereda.
Tiba-tiba pintu apartement terbuka. Menampilkan sosok seorang brengsek yang meninggalkan kekasihnya demi masa lalunya.
"BAEKHYUN!" chanyeol berlari menghampiri baekhyun yang tertidur dipojok ruangan dapur. Baekhyun perlahan tersadar, bangun dari tidurnya.
"Chan..chanyeol.." Chanyeol langsung memeluk baekhyun, baekhyun menangis kuat dalam pelukan chanyeol.
Chanyeol merasa bersalah sekarang.
"Baek..maafkan aku.."
...
Terhitung sudah seminggu berlalu, baekhyun dan sahabat-sahabatnya ditambah sunbin bersiap untuk ke Gwangalli. Mereka akan berkumpul didepan rumah Luhan.
Baekhyun yang sudah sampai dirumah luhan, keluar untuk menunggu teman-teman lainnya. Tapi ia melihat seseorang yang ia kenal disebrang,
"Itu..itu sunbin.." matanya terbelalak melihat sunbin saling melumat dengan lelaki lain disebrang rumah luhan. Ia segera mengeluarkan hpnya untuk memotret momen penting tersebut.
Cekrek—
Setelah itu, baekhyun kembali masuk ke rumah luhan karena takut ketahuan memergoki sunbin dan lelaki itu.
Semua sudah kumpul dirumah luhan. Sekarang waktunya berangkat. Karena rute Seoul – Gwangalli akan menempuh waktu selama kurang lebih 5 jam jika menggunakan mobil, maka Jongin dan chanyeol akan bergantian menduduki kursi kemudi. Jongin yang akan pertama mengambil alih kemudi.
Dikursi kemudi ada jongin, lalu disampingnya kyungsoo. Di pintu kedua, ada baekhyun dan chanyeol, lalu dipaling belakang ada luhan xiumin dan sunbin.
Mereka sudah menempuh setengah perjalanan, saatnya chanyeol mengambil alih kemudi. Kyungsoo dan baekhyun juga bertukar tempat.
Setelah kurang lebih 5 jam berada di perjalanan, mereka akhirnya sampai di villa orang tua baekhyun. Villanya cukup besar, ada dua lantai. Masing-masing lantai mempunyai empat kamar. Disamping villa baekhyun juga terdapat satu villa milik teman ibunya baekhyun.
Baekhyun mengambil kamar yang berada dilantai bawah, begitu juga chanyeol, jongin, dan sunbin. Sedangkan yang lainnya memilih dilantai dua.
Hari semakin malam. Matahari sudah tak menampakkan dirinya lagi. Baekhyun pergi kepantai sendiri, menikmati setiap hembusan angin yang menyapa surai kecoklatannya sambil mendengarkan musik yang dihubungan kan oleh earphones dari hpnya ke telinganya.
Baekhyun teringat akan ciuman sunbin itu. Ia lalu menghubungi chanyeol untuk menemuinya dipantai.
Tak lama, seseorang memanggilnya. Namun bukan chanyeol.
"Baekhyun!" baekhyun menoleh, ternyata sunbin. Sunbin menghampirinya, lalu memberinya satu cup Hot Coffee.
"Terimakasih.."
"Sama-sam— Baekhyun awas kepiting!" Serontak baekhyun terkejut, hpnya tercebur ke air, tubuhnya juga terjatuh. Bajunya basah kuyup. Udara sangat dingin sekarang, ditambah ia basah kuyup.
"Astaga baekhyun!" Sunbin mengulurkan tangannya untuk membantu baekhyun, baekhyun meraih tangannya. Namun saat baekhyun bangkit, sunbin menjatuhkan tubuhnya sendiri ke air.
Apa maksudnya?
"Lee Sunbin!" saat baekhyun mendengar suara itu, ia mengerti.
Chanyeol buru-buru menghampiri baekhyun dan sunbin.
"Apa-apaan kau, baek?" Matanya melotot, tangannya terulur untuk membantu sunbin. Chanyeol melepas mantelnya untuk menutupi tubuh sunbin.
"Chan, aku harus memberitahumu sesuatu.." wajah baekhyun terlihat panik. "S-sunbin berciuman dengan lelaki lain!" ia berkata sambil memejamkan matanya. Chanyeol tertawa mendengar pernyataan baekhyun.
"Kukira kau akan meminta maaf setelah mendorong sunbin begitu. Aku tidak menyangka, kau malah memfitnahnya."
Ch-chanyeol..aku tidak memfitnahnya..aku ada buktinya!" baekhyun merogoh saku cardigan-nya.
Tidak ada.
Ia baru sadar kalo hpnya tercelup kedalam air. Ia segera mencari hpnya.
"Ketemu! Ini chan, aku mempunyai fotonya!" namun saat baekhyun menekan tombol home hpnya tak kunjung mau menyala.
"Sudahlah baek. Aku kecewa padamu."
Setelahnya chanyeol dan sunbin meninggalkan baekhyun sendiri. Chanyeol bahkan tidak menghiraukan baekhyun yang basah kuyup. Yang ia pedulikan hanya sunbin.
Setelah kejadian itu, baekhyun hanya duduk terdiam dibibir pantai. Menatap langit dengan bulan yang tengah tersenyum.
Walaupun bulan tersenyum, tapi baekhyun tidak. baekhyun menangis, ia menangis kuat ditengah kedinginan, dibawah langit, dipinggir pantai.
Baekhyun tiba-tiba merasa dingin yang menggerayami tubuhnya sedikit berkurang. Seperti ada sesuatu yang menutupi punggung dan lengannya.
"Kau bisa sakit jika terus berada disini dengan baju basah kuyup seperti itu." Baekhyun menoleh, mengerutkan kening. Ia rasa ia kenal dengan lelaki itu, tapi siapa—
Baekhyun masih berpikir, lelaki itupun duduk disamping baekhyun. Lalu tersenyum.
Senyum itu—
Baekhyun sangat terkejut. Masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat didepannya.
"Kau—"
TBC
Hai! Kali ini jina bawa ff berchapter nih. tolong review/fav/follow ya, semoga ff ini bisa lanjut! hehe.
Salam manis dari kang jina!
.
oh iya, jina ini prev bbhfrlf ya, jina ganti uname biar lebih enak kk.
maaf ya belum ada ncnya, dan terlalu banyak konfliknya. soalnya ff ini ngga akan nyampe lebih dari 10 chapt. dan kalopun lanjut, jina usahain fast update ya.
