L.O.V.E

Disclaimer : semua cast milik Tuhan YME yang menciptakan mereka

Cast : jung yunho dan kim jaejoong

Rate : T-M

Genre : romance,drama, hurt

Warning: fanfic ini mengandung unsur yaoi, BL etc... gak suka yunjae and yaoi jgn baca..

Summary: jaejoong adalah seorang namja berusia 13 tahun. Karena ingin menyelamatkan ibunya yang sedang dirawat di rumah sakit, ia memutuskan untuk menjual dirinya dan pelanggan pertamanya adalah seorang...

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx

Suasana di tempat ini biasa saja. Tak terlihat ramai,karena memang tempat ini adalah sebuah rumah khusus untuk orang sakit. Ya di rumah sakit inilah ibu jaejoong dirawat.

"maaf adik,tapi apakah tidak ada keluarga yang bisa kami hubungi?" tannya seorang perawat kepada seorang namja cantik yang kira-kira berusia 13 tahun itu. Namja itu terdiam,kemudian ia menggeleng dan berkata

" aku hanya tinggal berdua dengan umma"

Perawat itu terdiam. Ia kemudian menghubungi seseorang dan berkata

"maafkan kami dokter, tapi anak ini hanya tinggal berdua dengan ibunya"

"..."

"baiklah.."

"..."

"terima kasih"

Pip

" baiklah,apakah adik punya keluarga lain selain ummamu"tanya perawat itu lagi. Jaejoong menggeleng.

"maaf, tapi untuk perawatan ummamu diperlukan biaya administrasi yang besar. Apakah adik bisa membayarnya?" tanya perawat itu lagi. Jaejoong menatap perawat itu kemudian bertanya

" apakah jika aku membayarnya umma akan tetap dirawat?"

"tentu saja, mungkin juga ummamu dapat melakukan operasinya dengan lancar " jawab perawat itu. Jaejoong berpikir sejenak kemudian berkata lagi

" baiklah aku akan melunasi biaya rumah sakitnya, tetap rawat ibuku"

"baiklah, batas terakhir untuk membayar administrasinya adalah 2 hari dari sekarang" ujar perawat itu. Jaejoong hanya mengangguk kemudian berlalu menuju ruang perawatan ibunya.

Kriett

Jaejoong membuka pintu ruang rawat ibunya. Ia dapat melihat wajah ibunya yang sedang tertidur lelap. Ia perlahan mendekati ranjang ibunya.

"umma harus kuat ne. Joongie akan berusaha mencari uang untuk biaya perawatan umma" ujarnya saat telah berada di hadapan ummanya. Ia kemudian mencium kening ummanya dan merapikan selimut yang dipakai ummanya.

"saranghae umma" bisiknya lirih

.

.

.

"umma,joongie harus bagaimana?"

Jaejoong benar-benar bingung sekarang. Ia tak tahu bagaimana caranya mendapatkan uang untuk biaya pengobatan ibunya. Bagaimanapun juga ia hanyalah seorang anak laki-laki berumur 13 tahun yang dan masih berada di kelas 2 SMP. Apa yang bisa dia harapkan?

Jaejoong terus berjalan menuju rumahnya. Ia berencana mengambil pakaian ibunya dan untuk dirinya sendiri. Sejak kecil ia tinggal bersama ibunya. Ayahnya telah lama meninggal dan ia tidak mempunyai kerabat lain selain ibunya.

" aku harus bisa mencari uang untuk umma. Yah kim jaejoong hwaiting " ujarnya memberi semangat pada dirinya sendiri.

Jaejoong tengah berjalan kembali menuju ke rumah sakit tempat ummanya dirawat. Sepanjang jalan ia terus memikirkan apa yang harus dia lakukan agar bisa mendapatkan uang untuk biaya perawatan ummanya. Matanya memandang setiap tempat yang ia lewati,berharap dapat menemukan tempat bekerja yang dapat menerima anak kecil sepertinya.

"kurasa hanya ini jalan satu-satunya" ujar jaejoong pelan. Ia kembali menatap layar handphonenya. Besok adalah hari terakhir ia harus membayar biaya administrasi rumah sakit dan ia belum juga memiliki uang untuk membayarnya. Seharian kemarin ia sudah mencari pekerjaan, namun ia tak diterima dengan alasan mereka tak ingin memperkerjakan anak di bawah umur. Beruntung ia bertemu denagn seorang namja yang menawarkan pekerjaan kepadanya.

Flashback

"mianhae, tapi kami tak bisa memperkerjakan anak di bawah umur" ujar pemilik kafe tempat jaejoong melamar kerja.

"ne, gomawo sajangnim" ujar jaejoong lalu melangkahkan kakinya keluar dari kafe tersebut.

Wajahnya terlihat tidak bersemangat. Ia sudah melamar pekerjaan di semua tempat namunn tak juga diterima..

"apa kau membutuhkan uang?" tanya seorang namja saat jaejoong baru keluar dari kafe. Jaejoong menatapnya kemudian mengangguk

" jika kau mau aku bisa memberimu pekerjaan yang menghasikan banyak uang " ujar namja itu lagi.

" apa?" tanya jaejoong tertarik

"kau hanya perlu 'melayani' seseorang dan kau akan mendapatkan bayarannya"

Jaejoong terdiam seluruh tubuhnya terasa membeku. Wallaupun masih berumur 13 tahun tetapi ia memahami apa yang dikatakan oleh namja di depannya ini.

"apakah kau bersedia?" tanya namja didepan jaejooong saat melihat jaejoong terdiam

" tetapi aku namja" ujar jaejoong

"yah,aku tahu kalau kau seorang namja, tetapi wajahmu sangat cantik. Selain itu kau juga masih muda, kurasa kau bisa menghasilkan banyak uang untukmu sendiri" jelas namja didepannya

" untukku sendiri?" tanya jaejoong

" yah,, kau tidak perlu membaginya denganku.. kurasa kau sangat membutuhkannya. Lagipula aku punya bayaran sendiri" jelas namja itu.

Jaejoong terdiam,, ia bingung harus bagaimana. Apakah ia harus menerimanya ataukah menolakknya? Jika ia menerimanya maka ibunya bisa diselamatkan namun itu berarti ia harus menyerahkan dirinya kepada orang yang membelinya. Tetapi jika ia menolaknya ia akan kehilangan ibunya.

Melihat jaejoong yang masih berpikir namja di depannya akhirnya berkata

" kurasa kau perlu waktu untuk berpikir. Jika kau sudah memutuskannya maka hubungi aku" ujarnnya. Ia menagmbil secarik kertas kemudian menuliskan sesuatu disana. Setelah itu ia memberikan kertas itu kepada jaejoong.

Namja itu kemudian meninggalkan jaejoong.

Flashback end

Jaejoong menghela nafasnya panjang kemudian mulai mengetik beberapa digit angka di handphonenya,

"hallo " ujar jaejoong saat hubungan teleponnya tersambung dengan sang penerima

"ya, ini siapa?" tanya suara diseberang sana

" ini dengan jaejoong" jawab jaejoong

" jaejoong siapa?" tanya suara diseberang

"aku jaejoong yang kau tawari pekerjaan siang kemarin" jawab jaejoong

"oh.. jadi bagaimana,,,apakah kau mau menerimanya?" tanya namja itu

" ya,, aku memutuskan untuk menerimanya" jawab jaejoong

" baiklah kalau begitu.. malam ini datanglah ke jalan xxxxxxx di gang xxxx rumah bernomor xx"

" malam ini?" tanya jaejoong kaget

"ya,,jika kau ingin segera mendapatkan uang yang kau butuhkan"

"ya baiklah" ujarnya kemudian memutuskan sambungan telephonenya.

Kini jaejoong telah berada di tempat yang disebutkan oleh namja yang menawarinya menatap ke sekelilingnya. Tempat ini bisa dibilang sangat sepi hanya ada beberapa oang berlalu lalang di sekitarnya.

Ia lalu mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang

" hallo, ini jaejoong"

"..."

"aku sudah berada di sini"

"..."

"jung yunho.."

"arraseo.. gomawo"

Pip

Jaejoong mematikan sambungan memasukan handphone nya di saku celananya dan mulai berjalan menuju tempat dimana ia bisa bertemu dengan jung yunho.

.

.

Tok

Tok

Tok

Jaejoong mengetuk pintu kamar yang disebuttkan oleh pengirimnya

"masuk" jawab suara dari dalam kamar

Kriettt

jaejoong membuka pintu kamar itu perlahan, kamar itu terasa aneh,disana tidak terdapat satu pun jendela ditambah dengan lampu kamar yang menyala redup, membuat suasana di sekitarnya menjadi sedikit menyeramkan.

jaejoong masuk kedalam kamar itu dan menutup pintunya perlahan, setelah itu ia menatap seluruh kamar yang dimasukinya itu. Aneh ia tak melihat seorang pun disana. Tatapannya beralih pada sebuah kursi yang membelakanginya,ia yakin ada seseorang yang duduk di kursi tersebut.

"permisi.." ucap jaejoong memberanikan diri

Kursi tersebut berputar berbalik padanya dan saat itu juga jaejoong merasa bahwa jantungnya berdetak lebih cepat saat matanya bertatapan dengan mata musang milik namja yang duduk di kursi tersebut.

Pertama kali dalam hidupnya ia merasa tertarik pada seseorang yang baru dikenalnya.

"kau kim jaejoong?"tanya namja itu saat melihat jaejoong yang tertegun menatapnya

"n-ne..., " jawab jaejoong gugup

Namja itu bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah jaejoong. Jaejoong hanya terdiam di tempatnya. Namja itu mengangkat wajah jaejoong dengan tangannya agar jaejoong menatapnya.

Jaejoong tertegun namja di depannya sangat tampan jika dilihat dari jarak sedekat juga bisa mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh namja di depannya itu.

Tak jauh berbeda dengan jaejoong namja di depannya itu juga tengah menatap jaejoong dengan pandangan yang sulit diartikan.

Sedetik kemudian namja itu mulai menempelkan bibirnya ke bibir jaejoong dan mulai menghisapnya pelan. Jaejoong tersentak,ini adalah ciuman pertamanya. Sebelumnya ia tak pernah berciuman. Ia menatap yunho yang telah menutup matanya sesaat kemudian matanya mulai menutup seiring dengan bertambah panasnya intensitas ciuman mereka.

"ini ciuman pertamamu?"tanya yunho sesaat setelah ia melepaskan ciumannya.

Jaejoong hanya mengangguk dengan wajah memerah.

.. namja itu membaringkan jaejoong di ranjang yang berada di kamar itu. Ia mulai membuka kancing baju jaejoong perlahan dan menciumi bahu dan leher jaejoong

"ngghh..." jaejoong melenguh hebat saat lidah yunho bermain di bahunya

Namja diatasnya menghentikan ciumannya pada leher dan bahu jaejoong, ia menatap wajah jaejoong yang berada di bawahnya kemudian bertanya

" berapa umurmu?"

Jaejoong terdiam ia mulai bingung mau menjawab apa. Ia hanya menunduk.

Namja itu menatap jaejoong yang terdiam, ia kemudian beranjak menuju lemari yang ada di kamar tersebut, membuka lacinya dan mengeluarkan sebuah amplop yang cukup tebal. Jaejoong masih setia menunduk, jujur ia merasa kecewa saat namja tadi melepaskan ciumannya disaat ia mulai menikmatinya.

"ambillah..."ujar namja yang bernama jung yunho itu

"ehh?" jaejoong menatap yunho heran. Ia bahkan belum melayani yunho dan yunho sudah memberikannya bayarran.

"jika ini masih kurang..." yunho menggantungkan kalimatnya.. ia membuka cincin di tangannya kemudian memberikannya pada jaejoong

"ini tambahannya" tambahnya..

" kau tahu jalan pulang kan?" tanyanya

Jaejoong yang masih bingung hanya mengangguk mengiyakan

Yunho kemudian keluar dari kamar itu meninggalkan jaejoong sendirian.

.

.

Jaejoong telah merapikan pakaiannya, ia segera keluar untuk mencari yunho dan mengucapkan terima kasih.. namun saat ia berada di ujung gang,, ia melihat pemandangan yang membuatnya membeku di tempatnya...

Namja itu jung yunho tengah mencium leher seorang wanita muda. Entah kenapa ia merasa hatinya mendadak panas,ia hendak berbalik namun matanya memndang sesuatu yang membuatnya kembali membeku di tidak menciumi leher wanita itu melainkan mengisap darahnya,. Itu terlihat jelas saat wanita itu pingsan dengan 2 bekas gigitan di lehernya.

Ia juga melihat wajah yunho sepintas dan yang membuatnya ngeri adalah warna mata yunho yang semerah darah,dengan dua gigi taringnya yang perlahan mulai menghilang.

"j-jadi yunho..."

VAMPIRE

.

.

.

.

TBC

Next or delete?

Review ne ^.^