Ingin tau,sungguh!

Sai x Ino

Pendek gila , iseng aja ,gx suka jangan baca

Luka, ia tidak pernah tau dalamnya luka itu, karena ia tak bisa mengukurnya. Yang tak bisa kau ukur bukan berarti sangat dalam bukan. Ia juga tak tau lamanya luka itu, karena siapa yang tau masa depan. Bahkan untuk sedetik berikutnya adalah misteri kan. Ia ingin tau, sungguh! karna dia melihat nya luka itu .senyuman ramah nya yang mampu meluluhkan para gadis. Sopan santunnya menanggapi setiap orang meski kadang kata yang terlontar tidak tepat situasi dan dapat menyakiti. Di waktu berikut orang akan tetap sepeti biasa terhadapnya,memaklumi. Tapi? Apakah dia merasakannya luka itu, saat senyuman ramahnya tak sampai ke mata. Saat tatapan kosong walau dia sedang bersama teman-teman nya. Namun saat ia melihat dia melukis ada rasa di sana. Lukisanya memang sebuah panorama tapi dia bisa membaca ada jiwa di dalamnya, apakah itu jiwanya ? ia ingin tau, sungguh !.

"Sai-kun" ia menghentikannya di lorong

"Ya .." balasan yang selalu dengan senyuman ramah. begituah dia!

"apa kau tidak melukis hari ini?"

"aku harus membantu sensei di ruanganya sekarang, mungkin nanti di istirahat ke dua" jawabnya

"bisakah kau melukisku?" Ino bertanya dengan jurus memohon yang biasa tidak bisa di tolak siapa pun

"Eeh?"

Bila melukis adalah cara mu untuk mengukapkan emosi mu, maka seperti apa yang akan kau gambarkan tentang ku. aku ingin tau, sungguh!

End

Manggarai Timur

Ide sekali lewat menjelang tidur.