awal

" Woahhhh... kau makan tomat lagi"

Perkataan yang tiba-tiba itu mengagetkan seorang laki-laki manis yang tengah menikmati tomat segar. Sontak kepalanya langsung menoleh ke asal suara. Laki-laki berambut kuning menatapnya dengan senyum, dan dari senyum itu ia dapat menyimpulkan kalau remaja yang berada di hadpannya kini adalah orang yang konyol dan bodoh.

" Siapa kau?" tanyanya ketus dan melanjutkan kegiatan makan tomatnya.

" Ketus sekali, ahh... namaku Namikaze Naruto dan kamu bisa memanggilku naruto. Aku anak baru di sekolah ini, sekarang kelas 2, rumah ku ada di..."

" Stop," bentak anak beranmbut hitam, " aku gk tertarik sama perkenalan macam itu. lagian aku juga gak tertarik kenalan sama kamu"

" Kamu gak boleh kayak gitu Sasuke"

" Tau dari mana namaku?"

Naruto tertawa mendengar pertanyaan yang dilontarkan sasuke, seolah-olah pertanyaan itu adalah lelucon yang sangat lucu.

" Percaya atau tidak... kita sudah diikat sama takdir yang gak bisa kamu hindari Suke-chan" sembari menyolek dagu Sasuke

" Kau... dengar ya... aku tidak peduli pada..., siapa tadi namamu."

" Namikaze naruto"

" Dengar ya Namikaze-san! jangan pernah dekati aku lagi, karena jika kamu berani mendekatiku akan ku lempar dengan tom... maksudku akan kulempar dengan sepatu, batu, atau apa saja yang bisa membuat kepala bodohmu itu bocor, dobe" umpat sasuke kesal.

" hahahaaaaa, dengan marah-marah seperti itu, kadar ke manisan mu terlihat jelas teme."

merasa emosinya sudah diubun-ubun, sasuke berdiri. Tapi demi menjaga imej nya, ia lebih memilih pergi dari pada meladeni orang yang belum dikenalnya.

" Mau kemana suke-chan."

" Mencari pembunuh bayaran untuk membunuhmu"

" neeee teme-chan... kau tega sekali..." rajuk naruto pada sasuke yang sudah berlalu pergi.

Begitulah awal pertemuan naruto dan sasuke. selalu diawali dengan pertengkarang yang sebenarnya hanya masalah sepele. tapi setelah semua itu, benih cinta tumbuh dalam hati sasuke tang awalnya hanya merasakan kesunyian. dia bahkan merasa bahagia 6 tahun pacaran naruto akhirnya melamar sasuke dengan cara yang menurutnya romantis.

Itachi kebingungan melihat adiknya yang memasang wajah cemberut sejak tadi. alih-alih bertanya, itachi malah mendapat ucapan ketus dari adik semata wayangnya. sang ayah dan ibu hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka melihat tingkah anak mereka.

" naruto... kamu kemana sich? ditelpon gak diangkat, sms gak dibalas, bbm, WA, line, ughh semua sama ajha. awas nanti kamu ya..." sasuke bersenandika sembari meremas erat androidnya. tiba-tiba hp nya berdering. sasuke senang karena teldon itu berasal dari pujaan hatinya.

" hallo naruttt...o"

wajah senangnya malah berubah sendu tatkala yang berbicara dengannya bukan orang yang diharapkannya. kakaknya mencoba bertanya, tapi hanya dijawab dengan tangisan. sesaat setelah mematikan handphonnya, sasuke langsung berlari ke arah pintu tak perduli dengan teriakan itachi yang memanggil namanya. dan saat membuka pintu, langkahnya terhalang oleh seseorang yang berdiri di depan pintu dengan memegang kertas bertuliskan... "will you merry me"...

sasuke tahu, itu adalah narutonya.

" naruto kamu..."

" aku baik-baik saja suke. ini adalah rencanaku untuk melamarmu. yahh.. supaya terasa dramatis. teriakan itachi adalah tanda untukku"

sasuke langsung menatap itachi dengan death-glare nya, yang hanya dihadiahi dengan cengiran tanpa dosa.

" jadi bagaimana suke?" tanya naruto dengan cemas.

" kau bercanda." ucap sasuke dengan ketusnya, " aku sudah menunggumu melakukan itu."

semua berbahagia bahkan sampai pesta pernikahan mereka yang diselenggarakan dengan mewah bak pesta negeri dongeng. naruto adalah pewaris kerajaan bisnis furniture di jepang, dan sasuke adalah anak kesayangan dari pemilik rumah sakit terbesar di jepang. begitu keluarga yang bahagia. namun, nyatanya cinta itu tak selalu seperti yang diharapkan.

beberapa bulan setelah pernikahan mereka. siang itu di rumah keluarga baru narusasu. mereka makan siang berdua dirumah baru. naruto kadang melempar guyonan pada sasuke yang seperti biasa dihadiahi ucapan ketus dari sasuke. tapi, itulah yang membedakan mereka dengan keluarga lain. mereka harmonis dengan cara mereka sendiri.

" seperti biasa masakanmu sangat enak, tidak salah aku memilihmu menjadi istriku."

" yayaya... setiap hari selama 3 kali sehari kamu mengatakan itu padaku naru."

" apa kamu bosan mendengarnya suke?"

" malahan aku ingin kamu selalu mengucapkannya." jawab sasuke tersenyum sambil mengangkat piring yang terletak di atas meja. mereka tidak ingin ada pembantu. sasuke ingin mengerjakan tugasnya sebagai istrri yang baik. karena itu rumah mereka tak terlalu besar. naruto tak ingin sasuke sakit karena membersihkan rumah yang besar nantinya. naruto kadang senyim sendiri mengenang masa lalu mereka yang penuh dengan kekonyolan.

PRANG

suara pecahan piring menyadarkan sasuke dari lamunannya dan segera berlari kearah suara. matanya melebar tatkala melihat sasuke terduduk lemah dengan pecahan piring disampingnya.

" sasuke... kenapa? apa yang sakit? astaga... kenapa wajahmu berubah pucat begini? kita kerumah sakit."

" tidak naru... aku cuma pusing saja, jangan terlalu risau. aku cuma butuh istirahat yang banyak. kamu kan harus bekerja."

" tapi..." sasuje tersenyum melihat wajha gundah naruto.

" percayalah naru-dobe. yang aku butuhkan hanyalah istirahat. mungkin karena kandungan ku masih 2 bulan, jadinya tubuhku ikut lemah. apalagi aku kan laki-laki."

" iya mungkin karena kandunganmu masih lem...mah"..." hahhhh... suke! kamu serius... kamu hamil?" teriak naruto kemudian senang mengetahui bahwa istrinya, sasukenya hamil. sasuke menggendong sasuke ala bridla style dan membawanya ke kamar mereka. stelah membaringkan sasuke ke king size mereka. naruto duduk disisi sasuke. sembari menggenggam dan membelai perut datar sasuke.

" 7 bulan lagi dan kita akan memiliki keluarga yang sempurna. terima kasih suke."

" aku tidak sabar menunggunya lahir naru... "

" apalagi aku. mulai hari ini kamu tidak boleh melakukan hal-hal yang berat. aku akan menyewa pembantu untuk sementara waktu. besok kita ke dokter buat cek-up, lalu..."

" naru... aku yang hamil bukan kamu." protes sasuke mendengar kicauan naruto.

" tapi aku kepala keluarga. jadi aku memiliki tanggaung jawab atas kamu dan calon bayiku ini"

" hahaa... aku mengerti suamiku."

" kamu panggil aku apa? panggil sekali lagi!"

" aku gak mau. gak ada siaran ulang."

" nee nee, ayolah suke-chan..." rajuk naruto.

"sudah kubilang kan aku gak mau." ketus sasuke. naruto hanya mendengus sebal melihat sikap asli sasuke sudah kembali. tapi mesti begitu ia sangat bahagia.

TBC

ini cerita pertama aku. sorry kalau gak suka. karakternya juga out dari yang asli. semoga kalian suka. jangan lupa likenya yaaaa...