Pemuda Malas by RPGuT

Disclaimer by Masashi Kishimoto

Rated T

Warn : AU,OOC,Typos

Chapter 1 : Malas & Kasar

Seorang pemuda dengan rambut diikat model nanas,tengah berjalan malas menuju kelasnya.

Ia begitu malas untuk melakukan apapun saat ini,padahal ini masih pagi,yang ingin ia lakukan hanyalah pergi ke kelasnya dan tidur dikelas.

Sesampainya dikelas seperti biasa ia tidur,dan terkadang ia membolos untuk tidur di atas atap sekolah.

Tapi untuk yang sekarang tidur dikelas saja sudah cukup baginya,karena ia terlalu malas untuk menaiki tangga yang terlalu banyak.

Bel masukpun berbunyi,mau tidak mau ia harus bangun dan tidak boleh tidur dikelas untuk saat ini.

Karena jam pelajaran untuk saat ini Kakashi yang menjadi gurunya,ia tidak ingin tidur didepan Kakashi mengingat dulu ia pernah dikadukan oleh Kakashi kepada ibunya,dan saat itu juga ibunya terus mengomel panjang lebar padanya.

Setelah 20 menit bel masuk,barulah Kakashi muncul dengan senyumannya yang tidak kelihatan,karena tertutupi oleh masker hitamnya.

"Maaf aku terlambat!" menyapa para murid sambil tersenyum dan meminta maaf,hal itu selalu dilakukan oleh Kakashi.

"Kau terlambat lagi,sebaiknya jangan masuk kalau keterusan terlambat guru Kakashi" memberi saran pada Kakashi,orang berambut model nanas itu tampak tidak senang dengan Kakashi.

Kakashi berjalan menuju mejanya,meletakkan barang-barangnya dan tersenyum "Ohh...maaf kalau begitu" tanpa merasa bersalah sedikitpun Kakashi tersenyum,dan meminta maaf lagi,tidak peduli dengan para muridnya yang mulai kesal padanya.

Kakashi kemudian membuka buku pelajaran miliknya,mencari materi selanjutnya membahasnya bersama murid-muridnya,dan membagi beberapa murid untuk berkelompok.

"Apa! Aku harus sekelompok dengan si ayam!"

Kakashi menatap bosan anak itu,kelas ini adalah kelas unik dimana semua murid-muridnya terlihat biasa-biasa saja kalau berbicara seperti itu pada gurunya.

Menghela nafas,Kakashi kemudian membalas teriakan salah satu muridnya "Naruto,kau harus bisa mengendalikan dirimu sendiri,sekarang kau dan Sasuke adalah satu kelompok! Jadi bekerja samalah dengan Sasuke" dengan sabar Kakashi menasehati muridnya,namun yang dilakukan Naruto dan Sasuke bukan saling berbaikan,mereka malah saling memandang dengan pandangan tidak suka.

Shikamaru melihat Naruto dan Sasuke yang masih bertengkar,menggelengkan kepalanya pelan lalu melihat kearah Kakashi "Seharusnya kau cari orang yang sudah akrab dari awal,bukan orang seperti mereka" mendengar perkataan Shikamaru,Kakashi menaikkan sebelah alisnya "Aku tahu maksudmu" lanjut Shikamaru setelah melihat ekspresi Kakashi.

Kakashi melihat Shikamaru yang menatapnya dengan tatapan kurang senang "Shikamaru,apa kelompokmu ada masalah? Kurasa Gaara,Kiba,dan Chouji tidak ada masalah" balas Kakashi dengan senyuman dibalik maskernya.

"Memang,tidak masalah"

Kakashi tersenyum sekali lagi dibalik maskernya,dia tau kalau berbicara dengan Shikamaru memanglah tidak semudah memutar telapak tangan,pemuda itu pasti berpikir cepat sebelum berbicara sehingga sulit untuk membalas perkataannya.

Tidak ingin ambil pusing Kakashi membalas seadanya "Shikamaru,sopanlah sedikit pada gurumu,kalau kau masih bersikap seakan-akan aku ini musuhmu maka aku akan membuat nilaimu pada matapelajaranku jadi merah,kau taukan kau ini sudah kelas 12,bersikaplah layaknya seperti anak kelas 12 lainnya" Shikamaru tersenyum mendengar perkataannya "Baiklah kerjakan tugas kelompok kalian" lanjutnya.

Semua kelompok mengerjakan tugas yang diberikan Kakashi,namun jam pelajaran sudah berakhir dan berganti dengan jam istirahat,tidak ada satupun kelompok yang sudah diberi tugas oleh Kakashi berhasil menyelesaikan tugasnya,itu karena beberapa dari mereka ada yang bercanda,bertengkar,dan bermalas-malasan.

Sedangkan Kakashi,ia tidak ambil pusing dengan keadaan para muridnya,itu karena ia sibuk membaca sebuah buku.

Kakashi berdiri,membereskan buku,dan barang-barangnya yang ada diatas meja "Baiklah kalau begitu,lanjutkan tugas kelompok kalian dirumah" kemudian Kakashi pergi keluar kelas.

Kakashi berjalan manjauhi kelas 12 yang dibimbing olehnya tadi "Guru Kakashi" langkah Kakashi berhenti karena panggilan itu,dilihatnya si pemilik suara itu,kemudian ia membalikkan tubuhnya sehingga kini mereka berhadapan.

"Ternyata kau Shikamaru,ada apa?" tanya Kakashi mencoba basa-basi.

"Kau bilang padaku bersikaplah layaknya seperti anak kelas 12 lainnya,seharusnya aku yang bilang padamu bersikaplah seperti guru lainnya,kebiasaan burukmu itu hilangkanlah,selain itu dilihat dari sisi pandang yang berbeda kau membuat semua orang berkelompok dan memberikan mereka tugas hanya agar kau dapat bersantai dan membaca buku mesummu itukan!" Kakashi menghela nafas panjang,mendengar perkataan Shikamaru barusan.

Kakashi sudah menduganya,salah saja berbicara konsekuensi yang diterimanya akan lebih buruk.

"Kalau begitu aku pergi dulu" ucap Shikamaru lalu pergi ke kelas,membiarkan Kakashi berdiri mematung disana.

Sesampainya dikelas Shikamaru langsung tidur diatas kursi yang sudah disusunnya sejajar.

"Shikamaru"

Mendengar seseorang memanggilnya Shikamaru membuka sebelah matanya,ternyata teman-teman sekelompoknya.

Ia bangun dari posisi tidur,duduk dikursinya dan melihat teman-teman sekelompoknya.

"Shikamaru bagaimana kalau kita kerjakan tugas itu dirumahku?" tawar Gaara pada Shikamaru.

Shikamaru tampak berpikir "Hmm...bisa saja sih" jawabnya setelah berpikir cepat.

Chouji memakan kripik kentangnya,dia lebih memilih meladeni makanan dari pada teman-temannya.

Kiba tersenyum kearah Shikamaru,memperlihatkan gigi tajamnya "Jadi jam berapa kita berkumpul?" tanya Kiba masih setia dengan senyumannya.

Gaara tampak berpikir "Sore saja,soalnya kakakku pulang kerja malam" jawab Gaara.

Shikamaru menaikkan sebelah alisnya "Kakakmu sudah bekerja ya?" Shikamaru malah jadi penasaran dengan Gaara,karena sebelumnya Gaara itu orang yang pendiam dan tertutup,tapi sekarang tidak itu semua karena Kakashi yang menjadikan mereka satu kelompok.

"Kedua kakakku sudah kuliah yang satu semester 2 dan yang satunya semester 6,kami hidup bertiga tanpa ibu dan ayah" jelas Gaara dengan wajah sedih.

Shikamaru memutar kedua bola matanya bosan "Kau sudah besar Gaara,menangis seperti itu membuat semua orang merasa jijik! Bukan kasihan" Kiba terkejut dengan perkataan Shikamaru,ia hendak membalas tidak terima akan perkataan Shikamaru pada Gaara,tapi Shikamaru sudah memberinya kode.

Gaara tersenyum kecil "Iya terimakasih! Shikamaru kau hebat!" puji Gaara pada Shikamaru.

"Baiklah kalau begitu sore jam 4" ucap Shikamaru membuat keputusan,kemudian kembali berbaring diatas kursinya dan memejamkan matanya.

.

.

.

Sore harinya,dirumah Gaara mereka sudah berkumpul,kini mereka berada di dalam kamar Gaara.

"Jadi tugas yang diberikan Kakashi sebanyak ini ya" Shikamaru membuka suara,ia baru tau tugas yang diberikan Kakashi sebanyak ini,karena tadi dikelas ia hanya bermalas-malasan dan tidak peduli dengan apapun.

Chouji memakan kripik kentangnya sambil melihat Shikamaru "Ini semuakan salahmu Shikamaru,kita belum satupun menyelesaikan tugas yang diberikan guru Kakashi" ujar Chouji kemudian menelan kripik kentang hasil kunyahannya.

Kiba melihat Chouji malas "Kau juga kerjamu makan saja,50 soal ini harus diselesaikan sekarang" Chouji mendengus mendengar perkataan Kiba.

"Ayo kita kerjakan" ucap Gaara memberi semangat.

3 jam sudah berlalu tapi masih 25 soal yang selesai Shikamaru menyelesaikan 15 soal,dan Gaara menyelesaikan 10 soal,setelah menyelesaikan 15 soal Shikamaru tertidur pulas di kasur Gaara hingga 2 jam lebih,Gaara tidak ingin menggangu makanya ia membiarkan Shikamaru tertidur pulas,sedangkan Kiba dan Chouji hanya bantu meramaikan saja.

Hari sudah jam 7 sore,Kiba dan Chouji sudah pulang meninggalkan Shikamaru yang masih tertidur dikamar Gaara,sedangkan Gaara ia masih mengerjakan tugas itu.

.

.

.

Shikamaru membuka matanya perlahan,ia melihat cahaya yang terang sekali,ia bangun dari tidurnya,melihat Gaara yang masih mengerjakan tugas.

Dilihatnya sekelilingnya,hanya ada dia dan Gaara,dilihatnya jam yang ternyata sudah jam 8 malam.

Ia bangun dan mendekati Gaara,Gaara melihat kearah Shikamaru "Biar aku yang menggantikanmu" tawarnya pada Gaara.

Gaara tersenyum "Maaf aku tidak membangunkanmu,soalnya kau tidur terlalu nyaman" jelas Gaara,dan Shikamaru bisa mengerti itu.

Gaata berdiri kemudian menuju kearah pintu kamar "Kalau begitu aku pergi sebentar" kemudian Gaara keluar dari kamarnya.

Belum sampai 10 menit Shikamaru sudah menyelesaikan 5 soal.

"Cklek!"

Bunyi suara pintu terdengar olehnya,ia menoleh dan melihat ternyata bukan Gaara,melainkan perempuan dengan rambut yang dikuncir empat.

"Siapa kau?" tanya Shikamaru langsung setelah perempuan itu masuk kekamar Gaara.

Perempuan itu tampak kesal melihatnya,bagaimana tidak? Seakan-akan rumah ini milik Shikamaru,tidak ada sopannya sedikit "Aku kakak Gaara,Temari" jawab perempuan itu dengan nada kurang senang.

Shikamaru menaikkan sebelah alisnya "Aku tidak menanyai namamukan?" mendengar itu Temari jadi tambah kesal.

Ia mengepalkan tangannya,Shikamaru melihatnya dan Shikamaru tau akan bahaya nantinya kalau dilanjutkan lagi percakapan ini.

Shikamaru kemudian kembali fokus pada tugasnya,mengerjakan tugasnya hingga selesai.

Temari mendekati Shikamaru,ia berdiri dibelakang Shikamaru yang tengah duduk sambil mengerjakan tugasnya.

"Kau pintar juga" puji Temari melihat semua soal dijawab Shikamaru dengan mudah.

Shikamaru memajukan tubuhnya sedikit bermaksud menjauhi diri dari Temari,karena posisinya yang terasa tidak nyaman,mereka terlalu dekat dan Shikamaru bisa merasakan nafas Temari di lehernya tadi.

"Bukan aku yang mengerjakan tugas ini sampai selesai,kerjaku hanya tiduran saja tadi,dan aku baru mengerjakan sedikit,selebihnya Gaara" jawab Shikamaru,dapat dilihatnya Temari tengah tersenyum meremehkan.

"Sudah kuduga,Gaara mengerjakan semua ini! Adikku itu memang pintar!" Shikamaru memutar kedua bola matanya bosan 'sombong sekali dia' batin Shikamaru.

Temari mendekati Shikamaru lagi,ia melihat Shikamaru yang tengah mengerjakan soal-soal yang sulit,Shikamaru sedikit terganggu dengan kedekatan Temari yang menurutnya terlalu dekat "Tolong menjauhlah dariku,kau itu sudah tante-tante seleraku bukan tante-tante lho!" ucap Shikamaru merasa sangat terganggu,bisa didengarnya Temari berdecak kesal dan sedikit menjauh.

Temari terus memperhatikan soal yang dikerjakan Shikamaru,menurut Temari soal yang dikerjakan Shikamaru sangatlah sulit,namun dengan mudahnya dikerjakan oleh Shikamaru.

Merasa terganggu dengan tatapan Temari,Shikamaru menghadap kearah Temari "Kau kenapa? Cari saja om-om diluar sana untuk dijadikan objek tatapanmu itu!" mendengar perkataan Shikamaru,Temari merasa tersinggung,ia mengepalkan tangan kanannya dan mengarahkannya kearah wajah Shikamaru.

"Kau mau kupukul?" tanya Temari terdengar seperti tawaran bagi Shikamaru.

Shikamaru tersenyum kecil "Tawaran yang menarik,baiklah pukul saj–"

"Buakh!"

Belum sempat menyelesaikan kata-katanya,Shikamaru terjatuh dari kursi karena pukulan keras dari Temari,tepat dibibir.

Shikamaru sendiri tidak menyangka kalau Temari benar-benar akan memukulnya.

"Hey apa yang kau lakukan!" Shikamaru berteriak sambil memegangi bibirnya.

'Jadi dia serius' pikir Shikamaru demikian.

Temari menatap Shikamaru sangar,ia masih mengepalkan tangan kanannya.

Shikamaru yang sudah kapok merasakan tinju Temaripun mau tidak mau angkat tangan tanda menyerah "Aku menyerah,maaf soal yang tadi" ucapnya tanpa merasa bersalah.

Namun Temari tidak peduli,ia semakin mendekatkan dirinya dengan tinjunya yang mulai berapi-api.

Melihat Temari yang terus saja melangkah maju dengan tangan kanan yang mengepal erat Shikamaru jadi pucat "Hey! Ak-aku sudah minta maaf!" dengan gugup Shikamaru mencoba berbicara.

Bisa dilihat Temari tengah tersenyum iblis,sambil mendekatinya perlahan-lahan.

"Cklek!"

Suara pintu yang dibuka membuat Temari menoleh kearah pintu,begitu juga dengan Shikamaru.

Begitu tau yang masuk adalah Gaara,Temari tersenyum lembut Shikamaru terkejut melihat perubahan wajah Temari dalam sekejap.

Terpesona dengan senyuman Temari,Shikamaru menampar wajahnya agar tersadar dari alam pesona.

Temari tersenyum sambil berjalan kearah Gaara "Kau sudah habiskan makanmu?" tanyanya lembut,seperti seorang ibu yang berbicara pada anaknya yang masih kecil.

"Sudah" jawab Gaara.

"Kalau begitu aku pergi dulu,kupikir aku harus membersihkan kamarmu,tapi ternyata ada temanmu" setelah mengatakan itu Temari pergi keluar dari kamar Gaara.

Shikamaru berdiri sambil memegang bibirnya "Gaara,kakakmu kasar dan...cantik" pujinya membuat Gaara tersenyum.

"Kalau begitu ayo kita kerjakan lagi" ujar Gaara masih dengan sebuah senyuman diwajahnya.

.

.

.

Hari sudah jam 9 malam,mereka sudah menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan Kakashi pada mereka.

"Baiklah,Gaara terima kasih atas kerja samanya!"

Shikamaru kemudian bermapitan dengan Gaara "Bagaimana kalau kuantar dengan mobil?" tawar Gaara,Gaara tidak ingin Shikamaru pulang sendirian karena jarak antara rumahnya dan Shikamaru jelas jauh,jadi Gaara menawarkan kepada Shikamaru untuk mengantarnya dengan mobil.

"Tidak perlu Gaara" Shikamaru menolak tawaran Gaara,ia jelas tidak ingin membuat Gaara melakukan hal yang merepotkan lagi,karena tadi ia sempat tidur dan membuat Gaara harus duduk sambil mengerjakan tugas susah payah,sedangkan ia tidur enak.

"Tidak apa Shikamaru ak–" belum sempat menyelesaikan ucapannya,Temari datang dari belakang,dan memotong perkataannya "Gaara,dimana temanmu tadi?" tanyanya dengan rambutnya yang sudah acak-acakan,dengan wajah kusam.

Shikamaru terkejut melihat Temari yang sudah acak-acakan "Astaga! Jelek sekali kau!" ujar Shikamaru mencoba memanas-manasi Temari.

Temari melangkah melewati Gaara,ia maju dengan cepat ditariknya kerah baju Shikamaru,membuat Gaara dan Shikamaru terkejut.

Temari menatap Shikamaru tajam,membuat Shikamaru tersenyum kikuk "Hey! Maaf aku gak sengaja mengatakan itu" ucap Shikamaru gugup.

Temari menarik kerah Shikamaru sekuat tenaga,membuat Shikamaru mau tidak mau melangkah maju kearah Temari menariknya.

"Bantu aku menyelesaikan tugasku!" ujar Temari kemudian menarik kerah baju Shikamaru sekuat tenaganya,membawa Shikamaru masuk kerumahnya.

"Kak–"

"Gaara! Diamlah aku sedang pusing!" Temari dengan cepat memotong perkataan Gaara,membuat Gaara diam sesaat.

Temari menarik kerah baju Shikamaru sekuat tenaganya,sempat Shikamaru memberontak,tapi itu tidak membuahkan hasil,malahan kancing yang ada dikerahnya copot.

"Kau! Ikut aku sebentar kekamarku!" paksa Temari membuat Shikamaru ketakutan.

Shikamaru menghela nafasnya panjang,berpikir dalam diam kemudian mengeluarkan satu kata yang akan membuat siapapun meraka terkena skakmat "Memangnya siapa kau? Memaksaku seperti ini?" perkataan itu sukses membuat Temari berhenti menarik paksa Shikamaru.

"Kalau tugasku tidak selesai,kutampar kau!" balas Temari yang membuat Shikamaru merasa terkena skakmat balasan.

Mau tidak mau Shikamaru hanya bisa pasrah,mengingat bekas pukulan Temari dibibirnya yang belum sembuh,apa lagi kalau ia memberontak,maka akan lebih buruk jadinya nanti.

Sesampainya didepan kamar Temari,Temari langsung membuka pintu dengan kasar,membawa Shikamaru dengan paksa dan melempar tubuh Shikamaru kekasurnya.

Shikamaru yang terlempar sempat terkejut,namun ia lebih terkejut lagi saat melihat kamar Temari,ini pertama kalinya baginya masuk kekamar seorang wanita 'Jadi seperti ini kamar wanita' pikirnya takjub,melihat barang-barang Temari yang tersusun rapi.

Masih dalam keadaan takjubnya,tiba-tiba ia dilempari 2 buku yang lumayan tebal oleh Temari,membuat ia terkejut lagi.

Shikamaru melihat 2 buku yang dilempar Temari,sedikit heran dengan kening yang berkerut,ia melihat Temari yang kini sudah duduk di kursi belajar "Untuk apa ini?" tanyanya meminta jawaban yang pasti dan jelas.

"Baca 2 buku itu! Dalam waktu 1 jam kau harus bisa memahami semua materinya! Dan bantu aku untuk selesaikan tugasku!" perintah Temari,membuat Shikamaru mendengus saat mendengarnya,Shikamaru melihat jam yang berada di atas meja disamping kasur Temari,kemudian melihat Temari yang tengah membaca buku.

Shikamaru menghela nafas panjang "Ini sudah jam 9 lewat,kalau 1jam aku pasti pulang lebih lama lagi" ujarnya mencoba membuat Temari mengerti maksudnya.

"Kalau begitu kau harus bisa membaca dan memahami materi-materi yang ada didalam 2 buku itu selama 30 menit!"

Shikamaru memutar kedua bola matanya bosan "Membosankan,bahkan ibuku tidak pernah memaksaku seperti ini,kau itu cantik tapi kasar!" mendengar itu Temari berhenti membaca bukunya,ia menutupi wajahnya dengan buku yang dipegangnya.

"K-kau harus bisa memahami materinya dalam waktu sesingkat mungkin!" dengan gugup ia memerintahkan Shikamaru,tidak seperti tadi kini ucapannya tidak terdengar seperti sedang memerintah.

Temari masih menutupi wajahnya dengan buku yang dipegangnya,semburat merah muncul di pipi putihnya,dibilang cantik Temari merasa malu,karena belum ada yang pernah mengatakannya cantik selain adik-adiknya,kebanyakan orang memanggilnya iblis dibandingkan cantik,tentunya itu semua karena sifatnya yang kasar.

Shikamaru memperhatikan Temari dalam diam,kemudian pandangannya beralih kepada buku yang dilempar Temari tadi,ia kemudian membacanya mencoba memahami isi buku tersebut.

20 menit telah berlalu,Shikamaru telah selesai membaca 2 buku yang diberikan Temari tadi,ia memperhatikan Temari yang masih membaca "Kau itu...membaca lama sekali ya" ucap Shikamaru sambil tersenyum singkat.

Temari menutup buku yang dipegangnya,ia sedikit heran dengan Shikamaru,dilihatnya jam di smartphone layar sentuhnya,kemudian dia menatap heran Shikamaru "Apa sudah 30 menit?" tanyanya untuk memastikan.

"Ini belum 30 menit,aku membaca hal yang penting saja,teks yang tidak terlalu penting tidak aku baca,jadi waktu 10 menitnya kugunakan untuk tidur" jawab Shikamaru,kemudian ia berbaring nyaman diatas kasur Temari,dan mengambil bantal milik Temari.

Melihat itu Temari jadi kurang senang "Kau tidak sopan sekali! Itu barang milikku!" bentaknya pada Shikamaru,namun Shikamaru malah tersenyum membuat Temari lebih mendidih dari yang sebelumnya.

"Terserah,kau saja membawaku kesini tanpa persetujuanku,jadi kita impas" balasnya cuek.

Temari kemudian berdiri dari kursinya sambil membawa buku lain yang diambilnya diatas meja belajarnya "Kau masih mau hidupkan? Ayo cepat kerjakan tugas ini!" perintahnya dengan seenaknya.

Shikamaru menaikkan sebelah alisnya "Sendiri?"

Temari memutar kedua bola matanya,bosan. Mencoba sabar dengan apa yang Shikamaru lakukan,jelas sekali baginya bahwa Shikamaru mengatakan itu hanya untuk memancing amarahnya saja.

"Ayo kita kerjakan bersama!" jawab Temari sambil meletakkan bukunya didepan Shikamaru.

.

.

.

Selesai sudah tugas Temari,dan itu semua berkat pertolongan dari Shikamaru,kini Shikamaru berada di dalam mobil yang dibawa oleh Temari,ia muak sekarang dengan tingkah kakak Gaara ini,selalu saja memaksakan kehendaknya.

Sebenarnya ia ingin pulang sendiri,tapi Temari terlalu memaksa untuk mengantarnya pulang. Mengingat itu membuat Shikamaru pusing bukan main.

FlashBack

Tugas yang mereka kerjakan sudah selesai,kini Shikamaru sudah keluar dari kamar Temari,meninggalkan Temari yang sedang membersihkan kamarnya sendiri,dan turun mencari Gaara.

"Gaara,aku pulang" ucapnya singkat.

"Kuantar saja Shikamaru" tawar Gaara pada Shikamaru,Shikamaru menghela nafas panjang.

"Sudahlah Gaara aku pulang sendiri saja!" kemudian dengan cepat Shikamaru keluar dari rumah besar Gaara.

Baru mau melangkahkan kakinya untuk keluar dari pintu utama,tiba-tiba seseorang menahan bahunya dari belakang.

Shikamaru berdecak sebal,ia menolehkan kepalanya kebelakang,dan ia terkejut ternyata Temari.

Kini Temari sudah rapi rambutnya tidak acak-acakan lagi,mungkin saat membereskan kamar tadi ia juga membereskan penampilannya.

"Apa lagi maumu?"

"Kuantar pulang"

Mendengar tawaran itu,Shikamaru menghembuskan nafasnya kasar "Tidak perlu!" jawabnya santai.

Temari membalikkan badan Shikamaru dengan sekuat tenaganya sehingga kini mereka saling berhadapan,dan itu sempat membuat Shikamaru terkejut "Gaara bilang,rumahmu itu jauh jadi aku akan mengantarmu pulang dengan mobilku" mendengar penjelasan Temari,Shikamaru menggelengkan kepalanya pelan 'Kurang ajar kau Gaara!' makinya dalam hati.

"Itu tidak perlu!" tolak Shikamaru,membuat Temari jadi marah karena tidak menerima sebuah penolakan.

"Kau kuantar! Atau kutampar kau!" paksa Temari,membuat Shikamaru memutar kedua bola matanya,bosan.

Shikamaru menarik pergelangan tangan Temari,kemudian mengusap telapak tangan Temari 'Lembut' pikirnya,Temari yang tidak paham akan yang dilakukan Shikamaru hanya diam saja.

"Kau itu punya tangan yang lembut,kenapa digunakan untuk menampar orang?" tanya Shikamaru,membuat Temari terkejut dan menarik tangannya dari Shikamaru.

Temari memegang telapak tangannya yang diusap Shikamaru tadi,sedikit rona merah menghiasi pipinya,dan Shikamaru bisa langsung tau kalau Temari kini sedang malu.

Temari menundukkan kepalanya "Kumohon..." kini Temari memohon dengan nada yang lembut pada Shikamaru.

Mendengar suara lembut Temari,Shikamaru akhirnya tersentuh "Untuk apa semua ini?"

Temari menaikkan kepalanya "Untuk berterima kasih!" balasnya mantap.

"Oke! Terserah maumu" balas Shikamaru pasrah dengan keadaan.

FlashBack End

Dan sekarang disinilah Shikamaru,duduk malas disamping tante-tante yang tengah fokus menyetir mobilnya.

"Kemana lagi?"

"Belok kanan!" balas Shikamaru malas,karena tidak ingin berdebat lagi dengan Temari.

Tidak terlalu lama,mereka sudah sampai didepan rumah Shikamaru.

Shikamaru keluar dari mobil dan pergi begitu saja,berhenti sebentar untuk mengatakan sesuatu pada Temari "Terimakasih" ucapnya,kemudian melanjutkan jalannya.

Temari tersenyum "Sama-sama" ucapnya pelan,kemudian ia menyalakan mobilnya kembali dan melaju pergi.

.

.

.

Keesokan harinya,seperti biasa Shikamaru pergi dengan malas menuju sekolahnya,sesampainya di perkarangan sekolah ia melihat Gaara yang seperti berusaha menolak sesuatu dari seseorang.

Setelah dilihatnya secara teliti ternyata itu kakak Gaara,disana terlihat juga kakak Gaara yang satunya lagi.

Tidak mau peduli dengan urusan keluarga Gaara,Shikamaru berjalan melewati Gaara dan kakaknya.

"Ayolah Gaara,ambil dan makan bekal ini nanti" berhenti sebentar,Shikamaru berpikir dalam diam saat mendengar suara itu.

"Tidak perlu kak" balas Gaara lembut,akhirnya Shikamaru bisa menyimpulkan bahwa keluarga Gaara akan lembut dengan keluarganya,tapi akan menjadi dingin,dan kasar dengan yang lain.

"Ayolah,Gaara"

"Tidak perlu kak"

"Ambil ini"

"Tidak perlu kak"

Bosan dengan hal bodoh yang dilakukan Gaara dan kakaknya,Shikamaru berjalan kearah mereka memancing tatapan dan pandangan heran dari Gaara dan kakaknya,lalu menyambar kotak bekal yang ingin diberikan kakak Gaara kepada Gaara,dan hal itu membuat 3 saudara-saudari itu terkejut.

Merasa tidak terima dengan yang dilakukan Shikamaru,Temari bersiap dengan tinjunya "Apa yang kau lakukan? Kembalikan itu bego!" Shikamaru tersenyum,sambil membolak-balikkan kotak bekal yang dipegangnya.

"Hey Temari,tenanglah" kakak Gaara yang satunya lagi berusaha menenangkan Temari.

"Diam dulu! Kankuro,biar aku urus anak ini!" ujar Temari berapi-api,membuat kankuro dan Gaara menjauhinya beberapa langkah.

Pusing dengan keadaan yang bertambah parah,Shikamaru memasukkan kotak bekal itu kedalam tasnya "Gaara tidak mau,jadi kalau kau masih memaksanya,dia tetap tidak akan mau,biar untukku saja,aku mau kok!" Shikamaru kemudian pergi kedalam perkarangan sekolah,menjauhi Gaara dan kakaknya.

Shikamaru memang malas berbelanja di kantin yang akan sangat ramai nantinya,jadi mengambil makanan orang yang tidak ingin memakan makanannya itu akan lebih mudah.

Temari kesal melihat tingkah laku Shikamaru yang cuek-cuek saja,ia melangkah memasuki perkarangan sekolah lalu mengejar Shikamaru,kemudian ia menahan bahu Shikamaru.

Shikamaru jelas tau siapa orang yang melakukan hal semacam ini,karena sudah jelas tenaga sebesar ini pastilah Temari,ia membalikkan badannya sehingga mereka kini berhadapan.

"Kembalikan! Itu punya Gaara!"

"Untukku saja,Gaara tidak mau memakannya"

Temari mengepalkan tangan kanannya erat "Kembalikan! Itu punya adikku bego!" kini ia benar-benar siap untuk memukul wajah Shikamaru.

Shikamaru membuka tasnya,mencari kotak bekal itu dan mengeluarkannya,lalu menyodorkannya kearah Temari "Ini!" Temari mengambil kotak bekal milik Gaara,ia melihat Shikamaru yang sudah berlalu pergi.

Sebenarnya Temari juga tidak tega melihat Shikamaru seperti itu,pastinya pemuda itu kelelahan karena telah membantu dan menyelesaikan tugasnya,dengan susah payah Temari berpikir,dan ide cemerlangpun tiba.

"He-hey! Shikamaru!" Shikamaru berhenti mendengar namanya dipanggil "Namamu Shikamaru,benarkan? Kalau kau mau,kau bisa makan bersamaku disini sekarang!" Shikamaru membalikkan badannya lagi,agar mereka dapat berhadapan.

Shikamaru berjalan mendekati Temari,ia menatap Temari dalam diam,Temari yang ditatap seperti itu malah jadi malu "Hey! Kau bercanda? Apa jadinya kalau semua orang melihat aku makan dengan seorang tante-tante mereka akan bilang 'Wah! Selera Shikamaru tante-tante!' atau 'Si Shikamaru itu sukanya yang tua saja' atau 'Lumayan juga tantemu Shikamaru' atau 'Shikamaru Tan–'

"Buagh!"

"Akh!"

Perut Shikamaru dipukul oleh Temari,hal itu membuat Shikamaru merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.

"Sepertinya perutmu kosong,ayo kita makan bersama" ucap Temari berusaha menahan diri,Shikamaru yang melihat Temari masih mengepalkan tangannya langsung keringat dingin,sempat ia lihat Gaara berlari melewati mereka berdua dan Kankuro masuk kedalam mobil.

Shikamaru mencoba memikirkan sebuah rencana,tapi sepertinya itu akan percuma,karena Temari selalu memaksakan kehendaknya "Oh iya! Ayo kita makan bersama" balas Shikamaru sambil tersenyum kikuk dan masih memegangi perutnya.

"Dan satu lagi! Panggil aku Temari!"

"Oke!" jawab Shikamaru sambil mengacungi jempolnya,tentunya itu hanyalah pemanis agar Temari tidak marah lagi.

.

.

.

"Buka mulutmu...aaamm"

Dan disinilah mereka,di kantin SMA yang ditempati Shikamaru,mereka duduk berdua dimeja yang berada ditengah meja diantara meja lainnya,semua orang disana melihati mereka,selain itu beberapa dari mereka ada yang berbisik-bisik.

'Bego amat,lagian ni orang juga ngapain pake nyuapin segala!' batin Shikamaru berusaha cuek,karena jadi objek gosip panas hari ini di sekolahnya.

"Buka lagi mulutmu" ucap Temari,sambil menyodorkan sendor yang berisi makanan sehat buatannya.

Shikamaru menatap bosan sendok yang ada ditangan Temari "Kenapa harus kau suapi? Kan aku bisa makan sendiri" diperlakukan secara paksa begini Shikamaru muak juga lama-lama.

"Ayo buka mulutmu"

"Cih kau itu sudah gi–lmmmhh"

Belum menyelesaikan kalimatnya,mulutnya langsung disumbat oleh Temari "Makan saja,ini semua juga karena kau yang mau makankan?" balas Temari tidak ingin kalah dalam perdebatan.

Mau tidak mau Shikamaru mengunyah makanan itu dengan malas "Tapi kenapa harus disuapi,dan kenapa harus 1 sendok untuk 2 orang?" tanyanya setelah selesai mengunyah makanannya "Dan lagi,apa kau tidak malu diliatin seperti ini" lanjut Shikamaru melihat orang disekelilingnya,orang-orang yang dilihatnya memiliki respon yang berbeda ada yang terkejut,ada yang mengacunginya jempol,dan ada yang bertepuk tangan.

Temari mengambil makanan yang ada dikotak bekalnya dengan sendok yang dipegangnya lalu menyuapinya ke dalam mulutnya "Mau bagaimana lagi? Ibu kantin itu pelit!" jawabnya setelah selesai menelan makanan yang dikunyahnya.

Shikamaru berdiri,dan hal itu membuat Temari heran melihatnya "Aku ingin kekelas,sebentar lagi masuk" jelasnya pada Temari yang tampak heran.

Temari memasang wajah kecewa,Shikamaru bisa melihatnya dan yang ada dipikiran Shikamaru adalah 'Dia ini sedang galau' ya,setidaknya Shikamaru mengerti sedikit tentang cinta

Temari menutup bekalnya "Tapi,makanannya belum habis" ucap Temari lembut,dan itu membuat Shikamaru luluh,akan tetapi Shikamaru tidak akan mau lagi mengikuti perkataannya,setidaknya untuk saat ini.

Shikamaru mengelus puncak kepala Temari dengan lembut,Temari yang diperlakukan seperti itu langsung menghempas tangan Shikamaru,ia malu dilihat banyak orang,berduaan saja dibeginiin udah malu,apa lagi diliatin rame-rame.

"Sebentar lagi masuk,aku harus kekelas"

"Oh begitu ya,baiklah" balas Temari ikut berdiri dari kursinya "kalau begitu,aku pergi dulu" lanjutnya kemudian pergi keluar dari kawasan kantin sekolah.

"Jangan kesini lagi ya!"

Temari yang mendengar perkataan Shikamaru menghentikan langkahnya,kemudian ia tersenyum kecil lalu berjalan lagi.

.

.

.

"Ya ampun kemana saja kau?" tanya Kankuro saat melihat Temari yang baru tiba dengan senyuman kecil.

Temari masih tersenyum,membuat Kankuro mengeleng-gelengkan kepalanya pelan 'Ini nih,cinta pertama tante-tante!' batinnya.

"Ayo pergi" ucap Temari lalu masuk kedalam mobil.

.

.

.

Dihari berikutnya Shikamaru tengah berbelanja dipasar,sebenarnya niatnya untuk berbelanja tidak ada,tapi ini paksaan ibunya,dan ia sedang berkeliling untuk berbelanja sambil membawa daftar yang ibunya berikan padanya.

Dan yang terakhir didaftar belanja yang diberikan ibunya adalah...Gorengan!

Dengan malas ia melipat daftar belanjaan itu dan memasukkannya kedalam kantung celananya,ia pergi ketempat penjual gorengan.

"Bang gorengannya!"

"Bang gorengannya!"

Secara bersamaan Shikamaru dan orang tersebut memesan gorengan,Shikamaru menoleh untuk melihat orang disampingnya.

Shikamaru sedikit terkejut,ternyata Temari,lagi-lagi tante-tante ini? Pikirnya.

Temari memperhatikan Shikamaru lama,kemudian ia mengucek-ngucek kedua matanya "Shikamaru? Kau juga beli? Untuk siapa?" diberikan pertanyaan tersebut membuat Shikamaru pusing bukan main,masa mau beli gorengan ditanyain juga.

"Ini untuk ibuku,kenapa emangnya?" jawab Shikamaru membalas pertanyaan Temari dengan malas.

Temari mengangguk tanda paham "Kalau aku untuk Gaara,dia sedang kepengen makan gorengan" ucap Temari berusaha menjelaskan pada Shikamaru,padahal Shikamaru tidak bertanya.

"Ini" si penjual gorengan memberikan pesanan Shikamaru,dan Temari.

Shikamaru langsung pergi,meninggalkan Temari,Temari mengikutinya dan menyamai langkah mereka berdua.

"Hey...Shikamaru!"

"Apa lagi?" tanya Shikamaru tanpa melihat kearah Temari.

Temari menundukkan kepalanya,kemudian tersenyum "Kapan-kapan main kerumah lagi ya!" Shikamaru melihat senyum Temari 'Itu sama seperti waktu dikamar Gaara' batinnya teringat akan senyuman Temari 2 hari lalu.

"Ya" Shikamaru membalas cuek,membuat Temari tersenyum kecut.

Dan sepanjang perjalanan mereka hanya diam saja,hingga sampai didepan rumah Shikamaru,awalnya Shikamaru hanya biasa saja,tapi setelah ia sadar bahwa Temari masih mengikutinya dari belakang iapun terkejut.

"Kenapa kau mengikutiku sampai rumah?" Shikamaru terkejut melihat Temari yang masih mengikutinya.

Temari yang mengikutinya dalam diampun tersadar akan apa yang ia lakukan dan iapun terkejut juga,bahkan lebih terkejut dari Shikamaru.

"Eh? Apa? Kenapa bisa?" tanyanya pada dirinya sendiri,Shikamaru menaikkan sebelah alisnya.

Shikamaru melihat Temari yang masih memegang kantung berisi gorengan milik Gaara "Kau kenapa sih?" Temari tidak menjawab ia masih berpikir dengan keras,kenapa ia mengikuti Shikamaru sampai kerumahnya. Sungguh ia sendiripun tidak tahu kenapa.

"Ehh? Siapa ini Shikamaru?"

Mendengar suara itu Shikamaru terkejut,kedua bola matanya membelalak kaget.

Sedangkan Temari masih berpikir keras,mencoba mengingat-ingat kejadian yang tadi.

'Suara itu...'

To Be Continued