Super Star

A Naruto fanfiction

Rate T

By Preciousreina

Disclaimer : Ohohoh… Naruto bukan punya ku yang tidak pandai menggambar dan miskin ide ini. Mereka punya Masashi Kishimoto sensei.

Summary : Naruto dan Sasuke adalah aktor yang lagi pada naik daun! Mereka terlibat kontroversi karena drama mereka ada adegan homo-nya. Sakura sebagai ketua fans club nya Sasuke tidak terima adanya pairing SasuNaru! Jadinya gimana ya? Warning : GEJE, JAYUS, ada yaoinya dikit (tapi acting kan?)

Author's Note : Hahai~ Salam kenal, aku rena. Ini fic naruto pertama aku. Sebenernya cerita ini kepikiran karena aku lumayan akrab sama dunia artis yang kayak gini. Bukan jadi artisnya sih, tapi karena aku ini stalker artis (hoho) makanya jadi dapet ilham aja. Terus tentang pairing pairingan, aku sih berusaha mempertegas humor humoran. Mungkin ada bagian SasuNaru karena kan mereka akting jadi hombreng ceritanyaaa. Oke, buat yang emang beneran anti-fujoshi, anti-yaoi, anti-shonenai, silakan pencet back atau close. Aku uda kasi warning. Jadi kalau masih ada aja yang kasi flame karena ada hal yang ga disuka dan uda aku mention sejak awal, mati aja lu. *geplaked, author kasar* Ahaha, bukan maksudnya kasar. Tapi kan sebel kalau kita uda kasi warn ga taunya di-flame jugaaa? *pundung dipojok barengan Sadako* Yah, anyway, enjoy this fic. Cup cup muahh~~

Chapter 1 : The Beginning

"Gyaaa! Sasuke-kun!"

"SA-SU-KE!"

"SASUKEEEE WE LOVE YOUUUUUUUUU"

Dan bla-bla-bla. Semua teriakan diperuntukan untuk seorang laki-laki beruntung yang berambut hitam dan perawakannya keren. Dan yang paling penting, bernama Uchiha Sasuke. Yang diteriakin cuek aja, melenggang dengan santainya keluar dari toko buku.

"Sasuke-sama, sebentar lagi ada jadwal pemotretan." Kata Neji, Managernya dengan sopan. Sasuke memutar bola matanya. Seakan bosan dengan rutinitasnya yang menurutnya gitu-gitu aja, padahal sejuta umat pengen kerja kayak gitu ya?

"Hn." Jawabnya singkat. Sasuke mengambil kacamata hitam dari kantungnya dengan gaya, dan memakainya dengan gaya juga. Sontak bikin fans-fans yang daritadi berkerumun berteriak lebih keras.

"Uwoooo Sasuke kereeeennn"

"SASUKEEEEEEEEE"

Oke. Jadi karena Sasuke mulai risih, dia langsung masuk mobil untuk menghindari keberisikan yang lebih parah lagi yang mungkin bisa berakibat pada telinganya yang udah dia asuransiin sebesar dua juta dollar ini.

Mobil Sasuke langsung menuju studio dimana dia akan melakukan pemotretan.

"Ah, ini dia modelnya udah dateng!" Seru kru foto di depan studio.

"Hn." Jawab Sasuke singkat.

"Maaf, belum terlambat kan?" Neji khawatir keprofesionalannya terganggu.

"Nggak kok." Si kru tersenyum simpel. Neji menghela nafas. Dia memang perfeksionis sih, kalau sampai telat, pasti nyalahin dirinya sendiri deh.

Sasuke melihat kerumunan di luar studio. 'Ya ampun, masa mereka sampai ngejer ke studio sih?' Sasuke ke-geeran sambil geleng-geleng sok keren.

"Ah, maaf ya soal kerumunan yang didepan situ." Kata kru nya. Menyadari kalau Sasuke itu ga suka keramaian, tapi malah banyak orang didepan studio. Sasuke menggeleng.

"Ah, tidak apa-apa kok." Katanya kalem. "Aku cuma heran aja, kok mereka sampai ngefans segininya ngikutin aku."

Neji berdehem.

"Ehm.. Ano, Sasuke-sama." Neji menepuk bahu Sasuke dan menunjuk kearah kerumunan fans itu. "Mereka itu fansnya Naruto." Neji menunjuk seorang fangirl yang membawa banner foto Naruto dengan nama Naruto dan banyaaaakkk ornamen hati nya.

Sasuke mangap. Dia mendadak nyesel banyak berkata-kata yang gak perlu tadi. Mukanya memerah karena malu. Dilihatnya kru yang lain juga memandang dia rada aneh, seakan-akan bilang 'Ih, kepedean banget ni orang.'

"Neji. Ayo. Masuk. Sekarang." Perintah Sasuke. Neji menunduk dan mempersilakan Sasuke duluan.

'Cih... Tadi ternyata fansnya si Dobe ya?' Pikir Sasuke. 'Heran. Itu orang masih eksis ternyata.'

Sasuke itu sebel banget sama Naruto. Naruto dianggap sudah merebut fans fansnya dan meraih popularitas yang bisa menyaingi dia. Yaah, wajar sih. Naruto memperlakukan fans fansnya dengan baik sih. Wajar dia terkenal. Apalagi Naruto itu blondie dan bermata biru. Siapa sih yang gak bakal jatuh hati? Dan lagi, Naruto itu ramah banget orangnya, spontan, dan terlihat tulus.

Beda banget sama Sasuke yang rambutnya emo, terus suka sama warna-warna gelap. Udah gitu dia ga berinteraksi sama fans fansnya kecuali kalau ada acara kayak fan meeting gitu. Itu juga setelah dibujuk sama Neji buat dateng ke fan meeting. Biar ada komunikasi dari artisnya gitu, jadi artisnya ga dicap sombong sama fans fansnya.

"Aahhh! Teme!" Naruto bereaksi saat Sasuke memasuki ruangan dimana dia akan di make up sama make up artistnya.

"Hn. Ada apa?" Sasuke cuma berbasa basi. Karena dia langsung duduk dan membuka buku yang baru saja dia beli tadi. Sama sekali gak ada niat buat bercakap-cakap.

"Ih, cuma basa-basi doang! Kalau gitu ga usah dijawab!" Naruto menggembungkan pipinya. Dia kesel banget sama sifat Sasuke yang ansos.

"Naruto! Naruto! Gawat!" Tiba-tiba Shikamaru yang merupakan manager si Naruto masuk. "Fans fans mu memaksa masuk ke studio! Arrrghh aku malas kalau sudah begini! Merepotkaaaannn!"

'Che. Sudah tau Shikamaru itu pemalas, masih juga dipertahanin jadi manager.' Hina Sasuke dalam hati.

"Wah. Aku lupa!" Seru Naruto sambil menepuk jidatnya. "Tadi aku janji sama mereka akan langsung keluar begitu pemotretan selesai." Naruto melirik jam dan terkejut. "Wah pantas saja mereka mengamuk gak sabaran. Ternyata udah 4 jam aku pemotretan." Sambil tertawa tawa santai, Naruto keluar dari studio itu.

"Ya ya, urusin yang bener yaa" Shikamaru duduk sambil melonggarkan kemejanya. "Mendingan kamu jangan terlalu lembek pada fans fans mu, Naruto. Mereka itu menyeramkan! Bisa-bisa jadi pepes nanti!" Shikamaru menggerutu. Naruto ketawa-ketawa aja denger nasihat si manager tercinta.

Sesampainya diluar, Naruto bener-bener dikejutkan sama keadaan diluar yang udah hampir mendekati chaos.

"MINGGIR- AAAAHHHH! NARUTO-KUUUUUUNNN!" Seru fans fansnya. Naruto mau gak mau sweatdrop juga ngeliatnya.

"aduh aduuh... kalian ini yang tenang dong..." Katanya menenangkan. Dikeluarkanlah jurus senyuman maut ala Uzumaki Naruto. Sekejap fans fansnya langsung teriak.

"GYAAAA- NARUTO-KUN LUCU BANGEEETTTT!"

"Naruto-kuun!"

"Naruto! Fighting!"

"Na... Naruto-kun..."

Suara yang terakhir tadi lumayan pelan, karena yang punya suara terjepit ditengah tengah lautan cewe yang gila Naruto. Tapi Naruto sadar.

"Uwaahhh... Hinata?" Naruto menarik Hinata keluar dari kerumunan. Agak nekat emang. Kalau Narutonya gak kuat, dia pasti udah masuk kedalam lautan manusia itu karena ditarik-tarik membabi buta.

"Hyaaa!" Hinata kaget begitu Naruto mengangkatnya.. eh, menggendongnya keluar dari kerumunan. Fansnya berteriak keras gak rela.

"Ahh... Maaf ya semuaanyyaaaa" Hinata langsung minta maaf begitu Naruto menurunkannya. Kalau dia nggak minta maaf, pasti fans fansnya bakal ngamuk luar biasa sama dia.

"Jangan desak desakan dong semuanyaaa" Naruto menengahi. "Hinata-chan ini kan ketua resmi dari Naruto official fans club! Jadi jangan bikin dia tersiksa ya?" Naruto sebenernya iseng nge-wink, tapi jadinya malah kerumunan itu tumbang karena nose-bleed (lebay).

"Tapi, Naruto-kun! Kapan kamu akan main drama lagi?" Salah satu fans nya Naruto berteriak. Disusul oleh teriakan setuju dari teman-temannya.

'Oh iya ya? Aku sudah lama nggak main drama. Selama ini aku cuma terima film, jadinya drama terbengkalai...' Pikir Naruto.

"Ya, ya! Nanti kalau ada tawaran drama, siapapun dan apapun tema yang di tawarkan, aku akan menerimanya dengan senang hati demi kalian!" Seru Naruto bersemangat. Naruto itu paling sayang dengan fans fansnya.

Terdengar riuh dari fans Naruto.

"Ya, Naruto-kun! Dan bagusnya kalau kamu adu akting sama Sasuke-kun!" Teriak salah satu fansnya lagi. Naruto kaget juga. Dia jadi sadar kalau selama ini dia belum pernah tampil satu frame dengan Sasuke yang juga terkenal itu.

"Iya iya, nanti aku usahakan." Naruto tersenyum lagi. "Apapun untuk kalian."

Huaa... dan fans fans Naruto langsung meleleh semua karena mendengar kalimat dari idolanya yang sangat berkharisma itu.

"Nah, sekarang, aku masuk lagi ya. Aku belum berkemas." Naruto melambai pada fansnya. "Dadaah, Hinata-chan~" Lalu dia berpaling kearah fansnya yang banyak berkumpul. Sambil tersenyum, dia melambai dan berseru "Sampai jumpaa! Kalian fans terhebat! Anugrah terhebat yang pernah aku miliki!" Lalu Naruto masuk lagi kedalam studio.

'Naruto-kun...' Hinata masih membeku ditempatnya. Dia blushing berat. Gak nyangka dia akan digendong sama Naruto, idolanya seumur idup. 'Keren banget Naruto-kun...' Hinata blushing berat!

Sementara itu, didalam studio, ternyata ada Produser Kakashi yang berniat menawarkan main drama sama Naruto dan Sasuke. Oh, dan buat info, Kakashi ini produser spesialis film dewasa (halah) dan karya Kakashi yang paling populer adalah Icha Icha Paradise yang di produserin sama dia, sedangkan script nya ditulis sama penulis terkenal Jiraiya. Anyway, pokoknya Neji udah sweatdrop pas baca script yang dikasih Kakashi.

"Hn? Gimana? Mau kan ngasih script ini untuk Sasuke dan dipelajari? Siapa tau menarik hati Sasuke." Kakashi tersenyum misterius. Kenapa misterius? Karena Kakashi tetap memakai maskernya, sodara-sodara. Jadi ceritanya, Kakashi itu orangnya sangat bersih. Makanya dia nggak mau bersalaman sama orang, nggak mau barang bekas disentuh orang, dan menghirup udara yang dihirup orang banyak! Dia terlalu higienis.

Neji menggeleng gugup. Dia sebenernya gak mau nolak tawaran, karena setiap tawaran yang Sasuke lakukan, 20% dari honor sasuke untuk dia. Dan angka yang ditawarkan Kakashi emang nggak main-main. Sampai 30juta untuk satu episode nya!

"Ah.. Aku gak bisa menerima tawaranmu." Kata Neji. "Konsep idol Sasuke itu keren. Bukan seperti ini." Neji meletakkan dengan sopan script yang tadi dibacanya.

"Ah, peran Sasuke disini keren kok. Jadi seme." Kata Kakashi enteng.

"Nah itulah." Neji menggeleng. "Mau seme kek, uke. Gak ngaruh. Karena itu film homo. Gimana kalau nanti setelah menerima peran itu image Sasuke berubah? Nanti kalau gak ada fans lagi, bagaimana Sasuke akan menjalankan hidupnya?" Terang Neji. "Homo itu nggak keren, mau gimanapun peran itu. Terimakasih."

Kakashi cemberut. 'Ah, ternyata managernya Sasuke itu kolot.' Gerutunya dalam hati. "Jaman sekarang kan udah banyak drama yang bertemakan homo gini, masa nggak tau?"

Neji mengangkat sebelah alisnya "Hn, tau kok. Tapi tidak untuk Sasuke-sama." Neji membungkuk dan minta diri, dia kembali masuk ke make up room tempat Sasuke lagi di make up in.

Sasuke melihat managernya masuk dengan menghela nafas. Seperti sudah membuat keputusan yang berat.

"Hei. Ada apa Neji? Sudah selesai dengan Kakashi?" Tanya Sasuke. "Aku dapat pekerjaan apalagi?" Sebenernya Sasuke seneng banget Kakashi dateng. Kakashi kan produser film dewasa. Siapa tau dia dapet peran utama di film terbarunya Kakashi terus beradu akting sama akrtis cantik dan seksi dengan script ala Kakashi yang hot.

Neji cuma menggeleng lemah. "Nggak. Aku udah tolak tawaran main di dramanya Kakashi."

Sasuke berkedut kesal. 'Ah! Ini manager pasti sirik deh gara-gara aku kedapetan peran cowok tokoh utama yang keren dan bakal main sama aktris seksi.'

"Neji. Pokoknya, apapun peran yang ditawarkan Kakashi, TERIMA SAJA. Wakilkan aku menandatangani kontraknya. SEKARANG." Ancam Sasuke. Neji mangap.

"Ja… jadi diterima aja nih tawaran dramanya Kakashi?" Neji nggak percaya dengan pendengarannya. Sasuke menatapnya kesal.

"Iya lah! Kakashi! Kakashi! Woii dia itu produser yang udah bikin karya-karya terkenaaalll!" Ujar Sasuke nggak sabaran. "Pokoknya kamu keluar. Tandatanganin itu kontrak sebelum Kakashi dapet pemeran lain! Sekarang! Aku nggak mau denger kata 'Nggak' dari mulut kamu!" Omel Sasuke.

"Ta.. Tapi masalahnya peran ini beda banget sama image kamu!" Neji beralasan. Tapi Sasuke melambaikan tangannya tanda ngusir. Artinya, Sasuke udah nggak mau berdebat lagi. Neji terdiam. "Ya udah. Pokoknya kalau nyesel, aku nggak nanggung!" Lalu Neji berbalik dan membanting pintu.

"Hissh... Itu orang kenapa sih..." Gerutu Sasuke. Dalam hati dia girang dapet peran di drama dewasa. Drama dewasa pertama buat Sasuke. Tapi dia nggak tau kan 'Drama Dewasa' macam apa yang sudah dia terima.

-TBC-

Author's note : Lucu gak? Pasti gak lucu. Pasti geje. Pasti jayus. Pasti OOC. Pasti... *geplaked* HUAAAA... *pundung dipojokan bareng Sadako* boleh minta review? *puppy eyes* Be gentle please? REVIEWWWWWWW *bawa2 boneka voodoo dan piso*