title: Thanks to

cast: HaeHyuk

author: saya sendiri :D

warning: yaoi, aneh, geje dan yang pasti ada typo(s) mungkin

All cast belong to God

.

.

.

.

.

.

Sinar matahari yang selalu memberi rasa tak nyaman. Walaupun ini masih pagi, tapi tetap saja sinar matahari membuatku tak nyaman. Saat ini aku berjalan kearah sekolah baruku. Banyak orang seumuran denganku menggunakan seragam yang sama sepertiku. Aku berpikir, apa mereka tak memiliki sesuatu didalam pikirannya. Selalu melangkahkan kaki ditempat yang sama setiap harinya, hanya untuk pergi ke sekolah. Ini semua membuatku ingin menghilang dari dunia ini.

.

.

.

"Kita kedatangan murid pindahan dari Jepang, dia bernama Lee Donghae" aku hanya diam membiarkan pak tua gemuk mengunakan kacamata dan dengan rambut yang sudah memutih sebagian memperkenalkan diriku didepan kelas.

"Dan sepertinya Donghae-ssi ini adalah murid terpandai dikelas ia bersekolah dulu. Kuharap kalian bisa belajar rajin seperti Donghae-ssi" lagi aku hanya diam mendengarkan pak tua yang ku yakini ia adalah walikelasku sekarang

"Baiklah, Donghae-ssi bisakah anda memperkenalkan diri kepada mereka" ucapan Kim Seonsaengnim membuat tanganku berkeringat dingin. dengan gugup aku mencoba mengeluarkan suaraku

"Perkenalkan saya Lee Donghae, senang bertemu dengan kalian semua." ucapku cepat sambil membungkuk perlahan.

"Baiklah. kalau begitu kau bisa duduk dibangku kosong yang dibelakang itu." tanpa disuruh dua kali, aku pun segera melangkahkan kakiku menuju bangku kosong yang akan menjadi bangkuku selama aku bersekolah disini

"Jepang?"

"Jauh sekali, untuk apa dia pindah kesini"

saat aku berjalan kearah bangkuku tak jarang aku merasakan beberapa anak menatapku aneh dan juga beberapa bisikkan bisa kudengar walaupun tak terlalu jelas.

"Dia seperti seorang yang sangat rajin belajar"

"Lihat... kacamatanya itu sepertinya tebal sekali. pasti dia seorang kutu buku"

Aku sudah biasa dengan hal seperti ini, tapi tatapan mereka kepadaku selalu tak bisa aku artikan maksudnya. Apa mereka melihatku karna penampilanku yang seperti ini. Kacamata tebal, seragam serta rambut yang tertata rapi. hah... aku rasa tak ada yang aneh dari penampilanku. bukankah seorang siswa yang baik harusnya berpenampilan sepertiku.

Aku mencoba mengacuhkan tatapan mereka, dan dengan tenang aku duduk dibangkuku.

Hah... Selalu seperti inilah kesan pertama yang kudapat setiap aku menjadi murid pindahan.

Oh ya pasti kalian bingung kenapa aku pindahan dari Jepang? Well, sebenarnya aku asli orang korea, tapi karna aku selalu pindah sekolah karna tuntutan pekerjaan Appaku. Appaku adalah seorang pembisnis, aku tak tahu pasti bisnis apa yang Appa tekuni sampai saat ini. Entahlah, lagi pula aku tak terlalu memperdulikan bisnis Appa. Sebenarnya aku malas pindah sekolah terus menerus seperti ini, tapi apa boleh buat. Sepertinya ini sudah jalan hidupku.

.

.

.

Jam pelajaran pertama selesai, kulihat sebagian anak dikelas mulai menghambur keluar kelas. aku tak bergeming dari tempat dudukku, yang kulakukan sekarang adalah merapikan buku-buku

"Donghae-ssi" aku merasa ada orang yang memanggil namaku, namun tak kuhiraukan karna aku masih sibuk merapikan buku-bukuku.

"Donghae-ssi… Donghae-ssi" orang itu memanggilku lagi, namun kali ini berkali-kali membuatku mau tak mau jadi menoleh. Aku terpaku, kudapati seorang namja manis menatapku dengan senyum ramah. Membuatku tanpa sadar juga ikut melengkungkan bibirku, tersenyum walaupun terlihat samar

"Aku adalah pengurus kelas, namaku Lee Hyukjae" aku terdiam, dia tersenyum. senyumnya begitu membuatku terpesona tanpa sadar aku mentap kagum kearahnya yang kini tersenyum manis kearahku

"Aku mendapatkan kepercayaan untuk mengantarkanmu berkeliling sekolah sampai jam makan siang" lanjutnya lalu tersenyum lagi, dan yah... saat ini aku hanya bisa menatapnya dalam diam saja. Menatap namja manis ini membuat perasaanku yang tadinya tak nyaman kini menjadi sedikit terasa nyaman karna keberadaan serta senyumannya yang telah berhasil membuat jantungku berdetak tak karuan.

.

.

.

"Disebelah sana adalah gedung olahraga" aku berjalan dibelakangnya, melihatnya memberitahukan seluk beluk sekolah ini kepadaku

"Ruang kesehatan ada disana" aku terus saja memperhatikannya. sampai akhirnya ada bola mengenai kepalaku. seketika aku mengerang kesakitan saat bola itu mengenai kepalaku dengan kerasnya. aku langsung terduduk memegangi kepalaku. Hyukjae yang tadinya membelakangiku pun kini berbalik dan menanyakan keaadaanku

"A-ap kau baik-baik saja, Donghae-ssi?" tanyanya dengan panik dan kini ia berjongkok menatapku khawatir. aku tak menjawab dan terus saja memegangi kepalaku. Tiba-tiba ia berdiri dan menatap kearah namja yang tadi sepertinya sengaja melemparkan bola itu kepadaku

"Apa yang kau lakukan?" tanya Hyukjae dari kejauhan kepada namja itu

"Aku tak sengaja Hyukkie-ahh" jawab namja itu sambil melambai-lambaikan tangannya pada Hyukjae

"Hah... lain kali berhati-hati Kyu" ucap Hyukjae lalu mendengus kesal

Aku yang sedari tadi menunduk kini mendongakkan kepalaku. kulihat sekitar, sekaang sepertinya aku menjadi pusat perhatian

"Siapa dia?"

"aku tak pernah melihatnya"

aku tak tahan jadi pusat perhatian seperti ini. akhirnya aku pun berdiri dan mendekat kearah Hyukjae

"Hyukjae-ssi, bisakah kau memberiyahuku jalan menuju atap sekolah ini?" tanyaku kepadanya dengan keringat dingin yang terus bercucuran diwajahku. Hyukjae menatapku bingung, dan aku membalas tatapannya dengan tatapan memohon. Dengan wajah bingung dia pun memberitahuku jalan menuju atap sekolah. Awalnya ia mau mengantarkanku kesana, tapi aku menolak karna tujuanku kesana adalah menyendiri untuk menenangkan diriku

Setelah Hyukjae memberitahu jalan menuju atap sekolah aku pun langsung berlari tanpa menghiraukan tatapan bingung serta teriakan khawatirnya padaku.

Aku terus berlari tanpa memperdulikan tatapan aneh dari orang-orang kepadaku. Aku yakin wajahku pucat sekarang.

Aku telah sering berpindah sekolah sejak aku menginjak sekolah dasar. Jika sesuatu tak terduga terjadi, contohnya seperti bola yang mengenaiku tadi. Aku akan kehilangan keseimbangan perasaanku, bahkan tak jarang bisa membuat perutku mual dan stress.

Tapi saat-saat seperti itu, aku menemukan sebuah tempat dimana aku bisa mengumpulkan kembali energiku. Benar sekali, jika aku bisa naik keatap, perasaanku akan membaik dan mualku akan hilang secara perlahan.

Aku bernapas lega ketika aku akan meraih tangga terakhir untuk sampai didepan atap sekolah ini. Dengan napas yang tersengal-sengal aku membuka pintu tersebut. Dapatku lihat atap yang sepi itu begitu luas. Aku langsung berlari ketengah atap tersebut. Aku merentangkan tanganku mencoba menikmati semilir angin yang begitu menyejukkan menertpa wajahku yang berkeringat. Berada diatap seperti ini membuatku merasakan surga, surga dalam versiku. Tempat yang membuatku merasa begitu nyaman dan tentram, itulah yang kuanggap sebagai surgaku.

.

.

.

.

.

.

tbc or delete?

Hai… ao dateng bawa ff baru. Maaf buat ff yang lain, ao belum sempet ngelanjutin hihi… *watados

Gimana sama ff yang ini? ao rasa ff ini aneh dan gak menarik. Tapi kalau berminat lanjut, ntar ao bikin lanjutannya secepetnya. Tapi gak janji apdet kebut ya hahaha… dan chap ini full Donghae POV ya. ohia mungkin ntaran judul sama isi ff ini gak nyambung nyahahaha…

Udalah, Mind to Review? :3