Nih cerita mah gak terlalu serem sih...
Kan namanya cerita hantu jejadian aneh. Pokoknya ni cerita gak jelas deh.
7 KEANEHAN SEKOLAH KONOHA HIGH SCHOOL
Konon katanya Konoha High School memiliki sedikit perbedaan keanehan sekolah dari sekolah lain.
Di sekolah yang memiliki 3 lantai 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 gedung olah raga, 1 gudang olah raga, 1 perpustakaan, 2 ruang kesenian (ruang musik, lukis)1 perpustakaan, 3 lab (Kimia, Fisika, Biology) 15 ruang kelas (kls X 5, Kls XI 5, Kls XII 5)
Dan 7 keanehan sekolah tersebut adalah
Pintu gerbang yang seharusnya terkunci bisa terbuka dan menutup sendiri pada malam hari di sertai suara besi berkawat padahal kondisi besi gerbang amat baik.
Lorong sekolah lantai 1 terkadang terdapat ceceran kelopak bunga merah dan darah segar disertai wangi bunga yang menyengat.
Ruang perpustakaan sering terdengan geseran meja, lembaran buku terbuka, lemari bergetar, dan kadang buku jatuh tanpa sebab yang jelas
Ruang seni musik, sering terdengar bunyi seruling padahal tidak ada orang di sana.
Ruang seni lukis, bila masuk di saat kau melihat lukisan yang pertama dan melihat yang kedua kalinya pasti akan berbeda. Ataupun lukisan itu akan menampakan lukisan wajah seseorang yang pucat.
Lab Biology, di lab ini tidak dipelihara ular, tapi kau akan menengar suara itu dan tiba-tiba saja tubuhmu tidak akan bisa bergerak seperti terlilit ular.
Seorang pria yang dapat menyamar menjadi siapa saja, temanmu atau siapapun di lantai 3. Berhati-hatilah bila mengikutinya, bisa-bisa kau berkahir dengan ketakutan bila melihat wajahnya.
Itulah 7 keanehan sekolah Konoha High School
Awalnya aku tidak percaya tentang 7 keanehan sekolah...
Tapi setelah merasakannya sendiri aku bisa dibilang percaya tentang hal itu. Dan juga aku baru tahu bahwa sekolah ini mempunyai rekor murid dan guru yang meninggal terbanyak di antara sekolah yang lain.
Tapi yang membuatku bingung ada saja orang tua murid yang menyekolakan anaknya di sini. Padahal sekolah elit saja bukan walaupun fasilitasnya cukup mencukupi...
Dan aku juga menyesal berada di sekolah ini...
"Sensei! Sensei! Awas...!" Teriak seorang anak kecil. Dan semuanya menjadi terang sekali... kemudian gelap...
Sepertinya sekolah ini punya pengumuman yang baru...
TURUT BERDUKA CITA
Telat wafat :
Hatake Kakashi
Status : Guru fisika tukang telat
Kelahiran Konoha 15 September 1981 – 10 Januari 2010
Di makamkan :
Hari : Minggu, 12 Januari 2010-12-20
Waktu : 10.00 WNA (Waktu Negara Api)
Penyebab kematian :
Di tabrak mobil saat menyebrang jalan depan sekolah.
~oooo~
Susana ruang kelas X-1 sedang ribut oleh isak tangis para murid. Guru tersanyang mereka telah pergi untuk selama-lamanya dari hadapan mereka. Tapi ada juga yang tidak nangis karena gengsi dan juga ada yang teriak-teriak gak jelas.
Guru Gai, guru olah raga masuk ke dalam kelas itu sambil membawa sapu tangan dan kotak tissue yang ia letakan di atas meja guru tersebut.
"Sudah-sudah kalian jangan nangis lagi... Kalau kalian nangis... Aku juga jadi nangis... HUAAAA!" Kata Gai yang mulai mengeluarkan air mancur.
"Wah gawat Gai-sensei nangis!" Teriak Tenten panik.
"Cepet naik ke atas meja!" Teriak Naruto udah naik ke atas meja.
"Buat apa!" Kata Sakura yang juga panik.
"Kan biasanya banjir..." Jawab Naruto.
"Gai-sensei cup... cup... kita udah berhenti nangis kok" Kata Neji berusaha menenangkan Gai.
"Kalian tega!" Teriak Gai.
"Loh Kenapa?" Tanya semuanya kompak.
"Masa Kakashi-sensei mati kalian gak nangis..." Kata Gai mengelap air matanya.
"KAN TADI UDAH!" Teriak semuanya berbarengan.
"Ya sudah. Ini ada kotak tissue..." Kata Gai.
"Kita gak butuh tissue kok..." Jawab Kiba.
"Bukan itu... kalian harus..." Kata Gai lagi.
"Kita gak punya uang buat nyumbang" Jawab Ino.
"BUKAN! KALIAN TULIS KUTIPAN TENTANG KAKASHI ITU. MAU APA AJA TULIS DI KERTAS LALU MASUKAN KE DALAM SINI BUAT DI BAKAR AGAR PESAN KALIAN SAMPAI KE KAKASHI DI SANA MENGERTI!" Teriak Gai frustasi.
"Kenapa gak bilang dari tadi!" Teriak semuanya lagi. Gai sudah sweetdrop.
"Sekarang aku ngerti perasaan Kakashi ngajar di kelas ini. Nyusain banget" Kata Gai dalam hati. Beberapa menit kemudian emua kertas sudah di kumpulkan.
"Baiklah sekarang ku bawa ke ruang guru untuk diliat sebentar ya..." Kata Gai keluar kelas. Di jalan Gai bergumam.
"Dasar Kakashi, cepet banget dia wafatnya, padahal aku masih ada 100 pertarungan dengan dia lagi. Payah banget sih jadi guru" Kata Gai berbicara sendiri kemudian membuka pintu ruang guru.
" Ini dari anak kelas X-1" Kata Gai menyerahkan kotak itu.
"Baiklah Gai bacakan beberapa" Perintah Tsunade, kepala sekolah yang namanya menjadi singkatan guru-guru dan murid murid (Tsunade, TSUsu NA geDE)
Naruto
Sensei! Kenapa udah wafat sih. Aku kan belom lihat wajah sensei kayak apa. Bener gak bibirnya douer, giginya tonggos?
Sakura
Huhu sensei pergi untuk selama-lamanya, aku juga mau lihat wajah sensei kayak apa.
Shikamaru
Mendokusei... gak bisa tidur lagi kan saat mulai pelajaran.
Kiba
Sensei kenapa pergi! Sia sia donk PR yang di kasih sensei super sulit sampai aku harus begadang tengah malam harus terbuang percuma!
Shino
Sensei jangan telat masuk sorga ya
Itulah beberapa kutipan dari murid. Semuanya menyesal karena guru tercintanya pergi dari dunia manusia.
12 TENGAH MALAM
Angin dingin semilir memasuki lapangan sekolah yang dalam keadaan gelap gulita. Bunyi daun-daun bergemerasakan, bahkan mulai terdengar sura kawat yang berderik dai arah pagar tapi pagar itu tidak bergrak sama sekali.
Tunggu ada seseorang... ada seseorang di luar sana ia berdiri menatap bangunan itu. Tubuhnya pucat transparan... dan terdapat sedikit bercak merah di pakaiannya. Bahkan angin malampun dapat terlihat menembus mahluk itu.
Inilah kenapa aku menyesal berada di sekolah ini...
Ucapnya lirih tapi...
"Yang benar saja... masa aku yang seharusnya sudah berjalan ke gerbang surga harus berkahir dengan terperangkap di sekolah ini!" Teriak mahluk itu. Mahluk itu adalah Hatake Kakashi yang baru wafat harus terperangkap di sekolah ini karena suatu alasan. Kakashi mengehela napas berat walau ia sesungguhnya sudah tidak bernapas lagi.
"Lebih baik aku coba masuk aja" Kata Kakashi menembus pagar besi itu dan mulai berjalan di lorong sekolah.
"Katanya di sini ada bercak darah, kelopak bunga dan harum bunga. Tapi tidak ada. Apa 7 keanehan sekolah itu bohong ya?" Gumam Kakashi berbicara sendiri.
"Itu ada anak baru..." Kakashi yang mendengar suara di belakangnya langsung menoleh dengan perasaan takut. Di tolehnya ke belakang dan terdapat wanita bermata merah, pakaiannya juga serba merah.
"Hai!" Sapa hantu wanita itu lagi.
"WAAAAAAAAAA!" Kakashi ketakutan lalu lari tak tentu arah meninggalkan hantu wanita itu dengan tatapan bingung.
"Kenapa lari?" Gumam hantu wanita itu.
"WAAAAAA... WAAAAAAAAAA!" Teriak Kakashi berlarian kemudian masuk ke dalam ruang perpustakaan dan bersandar pada dinding karena ketakutan.
"Tadi... tadi itu apa?" Tanya Kakashi dalam hati.
"Kau pasti sudah bertemu dengan Kurenai" Jawab seseorang di damping Kakashi. Kakashi berusaha menengok ke arah siapa yang menjawab pertanyaannya dan ia melihat gadis tanpa pupil mata berdiri dengan wajah yang pucat. Tanpa basa-basi Kakashi langsung keluar dari ruangan tersebut.
"Tu... tunggu dulu!" Teriak gadis itu.
"Ada apa ini... tadi itu mereka itu hantu kan!" Kata Kakashi sambil setengah menangis dan berlari tak tentu arah.
"Aku tahu aku sudah mati tapi kenapa orang mati sepertiku harus dihantui!" Teriak Kakashi lagi kemudian sebuah benda basah lembat membelit badan Kakashi. Kakashi mencoba meronta.
"Akhirnya tertangkap!" Kata Orang di belakang Kakashi. Kakashi tidak bisa menoleh dan terus berontak. Kemudian di hadapannya terlihat pemuda berwajah pucat sambil terseyum.
"Kau anak baru di sini ya?" Tanyanya ramah.
"HUAAAAAAA!" Teriak Kakashi lagi kemudian tergeletak lemas tak berdaya alias pingsan.
"Loh loh kok pingsan?" Tanya pemuda tersebut kemudian datanglah lelaki dewasa yang tak terlihat wajahnya karena tertutup bayangan.
"Biar saja nanti juga bangun" Kata lelaki itu.
"Kalau dia seperti itu aku yakin dia pantas... Khukhukhukhu..." Katanya lagi dengan tawa menyeramkan. Matanya belo besar, bayangan wajahnya membuatnya tambah menyeramkan dan juga seyumanya itu.
TBC
Humor? Kurang?
Horror? Kurang?
Serba kurang? Enak aja!
Review! Please...
