hahahaha...! Halo, para readers Yth ...! saya ,, selaku author baru yang bernama beauty-rose atau bisa aja dipanggil ROSE mau menampilkan karya aneh saya yang berjudul ...
Kumis-Kucing
Disclaimer : Om Masashi Kishimoto punya .
"KUKURUYUK!"
"Huwah... Udah pagi , ya?" kata Naruto bangun dari tempat tidurnya . Kakinya langsung saja beranjak .
'Cep!'
'AWWWW, SAKIII...T!'
Sebuah paku menancap tepat di telapak kakinya . Kalau ditanya , ini jawabannya ...
FLASHBACK-on
"Asyik ! Ada ramen , makan ah~"
Naruto mengambil cup ramen diatas meja sekarat yang diatasnya terdapat banyak ramen persediaan Naruto . Dia mengambil posisi di kursi kayu . Tiba-tiba~
'BRUK!'
'BRAK!'
'Kluthuk , kluthuk , kluthuk ,,'
mejanya , kursinya , ramennya ,
Berantakan .
Meja sekarat itu ambruk saking beratnya barang bawaanya . Kursi yang tadinya diduduki Naruto sekarang menjadi pecah-belah seperti yang ditawarkan penjual piring dan mangkuk di pasar. Ramen-ramen berceceran tepat di depan Naruto .
Naruto melongo sesaat . Dasar , anak telmi .
5 menit
'hancur?' pikirnya.
10 menit
'kenapa?' tanyanya dalam hati.
15 menit
'apa yang harus aku lakukan?'
20 menit
Pergi mengambil paku dan palu di gudang .
Di gudang
"Apa sih yang tadi kupikirkan ?"
"Hey, kenapa aku disini ?"
"Oh iya, hampir lupa . Aku kesini kan mau ambil paku dan palu ."
Naruto mencari-cari paku dan palu di box perkakasnya sebelum dia lupa lagi apa yang dicarinya .
'kluthek-kluthek-kluthek'
"Ah,, Ino dia ... eh,bukan ini dia.." teriak Naruto kegirangan mengangkat paku karatan yang bersinar-sinar seperti gigi Guru Gai dan Lee .
Di ruang makan tempat dia menggalkan benda-benda malang yang dibiarkan acak-acakan
"Ramenku !" teriak Naruto sembari menyambangi ramennya yang temperaturnya berkurang . Bocah berambut durian-terlalu-matang itu menyambar sumpit lalu melahap semua isi cup ramen dengan rakus termasuk 'cup ramennya sendiri'. Cup ramen itu tertelan begitu saja saking semangatnya Naruto kalau ada ramen .
"Ohok-ohok-ohok" Naruto mengeluarkan cup ramen itu segera dengan terbatuk-batuk . Otomatis , paku karatan yang sedang dia pengang terlempar entah kemana .
"Aku harus minum, ohok-ohok!" kata Naruto , melangkahkan kakinya ke dapur untuk mengambil air minum . Naruto telah melupakan pekerjaan yang akan dilakukannya siang itu . Itulah Naruto , lupa pekerjaan hanya karena ramen .
Flashback-off
Naruto meringis sendiri setelah mendapati kakinya yang terluka .
"Adu..h sakit." keluhnya sambil membalut kakinya sendiri dengan perban .
'Pluk' sesuatu terjatuh dari langit.
"Apa itu?"
"Surat lah.. Memang apalagi ."kata pengantar surat itu , Shino dengan ribuan serangganya.
"Oh.. Aku kira itu kocokkan arisan ."
"Bukalah..."perintah Shino dengan expresi angker .
"Ha? Ngeri ah.. Jangan-jangan ini surat dari hantu . Mana bisa diterima itu ."Naruto merinding disko .
"..." Shino diam .
"Baiklah,baiklah, kubuka .. Damai,damai bro...peace!" kata Naruto .
ytth(yang tidak terhormat) Konohagakure,25 September 19xx anggota konoha 11 di tempat
Hai para anggota konoha 11 ! Konichiwa !
Pada kesempatan ini , semua anggota konoha 11 harus berkumpul di markas besar kita seperti biasa . Hari ini . Jangan lupa .
Konichiwa !
sekretaris konoha 11
ttd
sakura haruno
"Apa-apaan ini . Tidak terhormat katamu ? Dasar Sakura-chan..."gerutu Naruto kepada surat 'atau malah' undangan dari Sakura .
"Iya kan , Shino?"
"Shino?"
"Shino!"
Orang yang dipanggil Naruto sudah tidak ada ternyata . Sudah hilang dari tadi .
Naruto berjalan 'terpakasa' menuju markas besar konoha 11 .
"Naruto!"panggil 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 orang kompak .
"Oy, teman-teman? Kalian menungguku dari tadi ya? Ma'af, ma'af ,"
"Iya Naruto. Justru yang paling dibutuhkan adalah kamu ." jelas Kiba .
"Aku?"tanya Naruto menunjuk dirinya sendiri .
"Ya. Kami mau tanya . Kenapa kau punya kumis kucing di pipimu ,Naruto?" tanya Sakura mengintrogasi Naruto dengan 'lampu lalu lintas'.
Tiba-tiba..
'PRIT-PRIT-PRIT'
"Ayo lari..! Polisi itu mengejar kita ." ajak Lee berapi-api lalu 'CLING!' giginya berkilau . Naruto sangat ingin tau bagaimana Lee bisa mempunyai gigi secemerlang itu , ya? Apa merek pasta giginya ?
Mereka spontan berlari .
"Bagaimana dengan pertanyaan konyol itu ?" tanya Neji .
"Kita tanyakan saja saja ke hokage . Barangkali dia tau . Naruto kan tidak mungkin tau ."
'Tap-tap-tap'
kaki-kaki itu melangkah secepat kilat menuju kantor hokage . Memang kalau bisa menghilang tiba-tiba kenapa harus lari ?
'Tok-tok'
"Masuk." perintah Tsunade .
Segerombolan bocah satu-persatu memasuki ruangan itu . Disitu ada Jiraiya ternyata .
"Ada apa?" tanya Tsunade .
Semua mata disitu melirik Hinata yang ada di paling depan . Hinata merasa terpojok langsung menelan ludahnya lalu menyentuh-nyentuhkan kedua jari telunjuknya di depan Tsunade .
"Engh,anu, i-itu no-nona ho-k-kage k-kelima- "
"Ada apa , Hyuuga Hinata? Yang jelas donk bicaranya atuh..."
"a-anu, kita tuh m-mau tan-nya , N-naruto-kun k-k-kok p-punya ku-ku-kumis-k-kuc-cing di p-pipi?"
"Oh itu. Yang bisa menjelaskan dia tuh..." kata Tsunade sembari menunjuk Jiraiya .
"Jadi seperti ini ceritanya ..."
Flashback-on
"Oe..oe...!"seorang bayi kecil menangis di dekapan ibunya . Sementara ayahnya malah sibuk sendiri di ruang TV , menonton Doraemon di **TI.
"Minato!" ibu-ibu yang sedang menggendong anaknya yang sedang rewel itu memanggil-manggil nama kecil suaminya .
"Ada apa?"
"Naruto rewel ..."
Minato berpikir . 'Ting!' munculah bohlam di atas kepalanya . Tidak lupa dia mematikan lampunya agar bisa hemat energi .
"Buat saja dia menghibur dirinya sendiri ." kata Minato . Kushina menatap Minato heran .
"Maksudmu?" tanya Kushina .
"Sini, Naruto ." perintah Minato . Minato mengambil Naruto dari gendongan Kushina . Lalu mengambil spidol yang tergeletak tak berdaya di atas meja .
Tutup spidol itu sukses terbuka . Lalu , Minato menggoreskan spidol bertinta pekat itu ke areal pipi Naruto . Karena dia fans dari Doraemon , maka dia mencoretkan tiga garis di setiap pipi Naruto layaknya kumis-kucing .
Dia meletakkan spidol itu di lantai . Tidak di meja . Sungguh merana nasib spidol itu .
Minato menghadapkan putranya ke arah cermin . Membiarkan sepasang mata biru-berlian itu melihat dirinya sendiri di cermin dengan tiga pasang kumis kucing yang ayahnya perbuat . Naruto tertawa melihat dirinya sendiri yang telah menjadi korban dari fans Doraemon .
Sementara Kushina masih memandangi coretan di pipi anaknya yang belia .
"Itu bisa dihilangkan ,tidak ?" tanya Kushina .
"Ehmm.. Aku tidak tau ,, coba kemarikan spidolnya !"
"Ini. Dasar tidak bertanggung jawab . Meletakkan barang seenaknya saja ."kata Kushina setelah memungut kembali barang yang telah Minato lempar dengan semena-mena .
Mata Minato melotot sempurna . Tubuhnya gemetar . Keringat dingin mengucur deras . Spidol itupun terjatuh ke lantai . Dan tulisan di spidol itu adalah ...
'PERMANENT'
Kushina yang melihat benda itu meluncur kembali ke lantai , lalu mengambilnya , mengamatinya , lalu expresinya berubah .
"Minato!Bagaimana kalau tidak hilang ..."gertak Kushina dengan emosi .
Dan , sejak saat itu , Naruto mempunyai kumis .
Huwah.. Ngantuknya ...
Ma'af ya.. kalo agak ngaco,, ceritanya .. Semoga nggak ngerepotin .
Pokoknya review ya.. Readers
-Thanks for reads-
