SI PERAK YANG USAI
.
.
.
Disclaimer : Atsuka Asano
Fanfiksi ini dibuat untuk angan belakaku saja, untuk mengisi event semata, bukan untuk keuntungan komersil.
(Nezumi, Shion of No. 6)
.
.
.
Kupersembahkan, puisi kategori 'prompt' dari event 'Mari Berpuisi'.
.
.
.
Nanar kutatap bilah dinding yang kelabu
Di seberang yang lain, bersitatap dengan si surai putih salju
Manik rubinya yang indah mengerling jelita
Tersegel-segel tubuh bercak merah sebagai tanda
.
Surai keperakkan yang pertama kali memberiku senyuman
Iris indah yang menatapku penuh teduh nan menawan
Secercah harapan di kandangnya, yang terkadang membuatku muak
Bocah sebaya yang kalut, hanya bisa menggumam sarkastik
.
Bertemu dengan teriakkannya di atas balkon
Menyembunyikan 'tikus kota' di balik tirai tebal
Si polos yang merawat luka hasil tembakan
Membuang harapan besar karena aku yang bebal
.
Pernah aku,
Menari di sisinya dengan irama waltz dan denting sepatu
Membuat nelangsa langsung terpikat akan sosok sang empu
Menyeruak haru,
.
Tak pernahku susah payah meladeni orang asing
Lantas, kenapa aku bisa sesenang ini sembari bertukar pandang?
Bersikukuh bahwa si baik hati ini bukan siapa-siapa
Tetapi, mengapa aku gundah kala berpisah dengan dia?
.
Untuk kali pertama, si manis yang berani menyentuh bilabialku
Pemuda elok yang tega membohongiku untuk kembali ke tembok kutu
.
Dia yang susah payah meneriakku hanya untuk semangkuk sup hangat
Si jenius, tetapi bodoh yang menghabiskan waktu bergurau ria dengan hamlet
.
Jubah kumal kusingkapkan ke tubuh rampingnya
Dia membalas dengan pelukan erat untuk berjaga-jaga
Muntah untuk mengatasi keterasingan kala mayat-mayat busuk menggunung
Kupacu dirinya dengan seringai, lalu menaikki lautan makhluk senggang
.
Bulir air mata menetes ke peluh
Pistol teracung di tangannya, hingga mengeluarkan peluru
Membuncah jadi bercak darah tak terukir indah
Gemetar setelah sadar, lalu melotot semu
.
Saat di perbatasan putih-kelabu-hitam yang berserakan
Berani kucumbu bibir mungil itu pelan
Membelalak iris delimanya, mengabaikan akan keterkesanan
Semoga aku bisa bertemu denganmu lagi, Shion
.
.
.
Sankyu^^
