"Morning"

Prince of Stride (c) Teruko Arai, Kadokawa Games

Morning (c) Suki Pie

.

"Saya tidak mendapatkan keuntungan komersil macam apapun atas pembuatan fanfiksi ini."

.

.

.

Seharusnya, Yagami Riku marah. Benar-benar marah, malah. Ia bahkan nyaris mengeluarkan serentetan kalimat maki yang bersifat sarkastik ketika Fujiawara Takeru menyeretnya tanpa permisi pada pagi hari yang dingin dan waktu libur seperti ini.

Dan, oh, jangan tanya ke mana Takeru membawanya pergi. Benaknya akan spontan mengingat setiap rute pelarian yang selama ini dilaluinya ketika latihan bersama pemuda itu. Tak luput juga Nana, juga Hozumi apalagi Heath. Termasuk si gila shogi Ayumu.

Lagi pula, jika dilihat lebih teliti lagi, Riku seperti melihat arena lari dan sudut-sudut khusus, para pelari dengan satu tangan dalam posisi high five, kecepatan lari layaknya angin berhembus, bahkan suara tepukan keras ketika pertemuan di persimpangan titik mulai terlihat. Stride, atau apa pun itu mereka menyebutnya. Riku seolah melihat semua itu di sepasang biru gelap Takeru—serius, ambisius, tapi menenangkan.

Dasar. Si Fujiwara Takeru itu, apa tidak ada hal lain selain olahraga stride dalam pikirannya?

Menyebalkan. Mirip Tomoe saja.

"Kenapa kau keras kepala sekali, sih?" Riku mencibir kesal, sebelum berlutut untuk membenarkan tali sepatu. Jersey sudah siap, rambut terikat rapi, dan staminanya pun dikatakan cukup. Tetapi, demi Tuhan, kenapa pagi ini harus terasa begitu dingin?

"Untuk membuat kakimu semakin kuat,"

Riku mendengus sebal. "Kau, apa tidak ada hal lain yang bisa kau urusi selain kakiku?"

Takeru tidak menyahut, tidak juga menjawab. Ia mengerling datar ketika akhirnya Riku kembali berdiri, menarik napas panjang, lalu melakuan pemanasan kecil. Takeru bisa melihat rona tipis yang memoles kedua pipi pemuda pirang itu dan uap tipis dari sela bibirnya. Dia kedinginan, pikirnya.

"Ada."

"Ya?" manik merah melirik, "apa kau bilang?"

"Ada satu hal lagi yang harus aku urus selain kakimu,"

"Oh," Riku mengangkat alis, meski raut wajahnya tidak terlalu antusias. "Dan itu adalah?"

Alih-alih memberi jawaban dengan jelas, Takeru mendengus geli. Ia sengaja mengangkat sebelah tangan, mempertemukan ujung telunjuk dan ibu jari sehingga membentuk lengkungan bulat, lalu melepasnya hingga sentilan kecil itu menyentuh kening Riku. Tidak terlalu keras, namun tetap saja menarik pekik ngilu dari pemuda Yagami itu.

"Menghabiskan waktu sebanyak mungkin denganmu, bodoh."

Riku tidak sempat membalas. Karena tepat pada saat itu, Takeru sudah mencuri start lari lebih dulu. Meninggalkan ia sendirian dengan bola mata merah melebar dan tubuh mematung dalam seperkian sekon selanjutnya.

"Itu ..." Riku mengerjap, sekali, dua kali, lalu menelan ludah susah payah. Wajahnya mendadak panas, astaga. "... apa-apaan?"


end


A/N : lol, demi apa ini apa yaaa? 8""DD sebenernya nge-ship KugaxRiku, tapi karena belum terlalu kenal sama sifat Kuga, jadi yaaa... yang ada aja/heh. #gaknanyajuga. Liat Fujiwara Takeru itu kok asa ngeliat Haru dari fandom sebelah ya? :"D/dibuang. terus suki bingung sama nama pairnya, ha ha ha *ketawa aneh*

Makasih udah baca~ *kalo ada itu juga* sedih masih kosong fandomnya T^T/nanges.