1

Seoul, I'm Home

Author : Cho Minseo

Cast : Kim Doyoung – Jung Jaehyun

Other cast :

Kim Minseok (Doyoung's eomma)

Kim Jongdae (Doyoung's appa)

Jung Yunho (Jaehyun's appa)

Jung (Kim) Jaejong (Jaehyun's eomma)

Kim (Lee) Taeyong

Kim Gongmyung

Lainnya kalian temukan aja sendiri

Summary :

Bertahun-tahun melupakannya, kenapa dia harus muncul kembali? Membawa sebuah kenangan menyakitkan, mimpi buruknya. Doyoung benci kisah hidupnya. Tetapi siapa tahu kisah hidup yang Doyoung benci akan berubah karena munculannya kembali. (susah juga buat summary)

Genre :

Hurt, Comfort, Romance, OOC banget (gak yakin ma genrenya)

Rate : T

Warning :

BxB, M-Preg, GS (Minseok, Jaejong), bahasa aneh, alur membingungkan. Aku sarankan membacanya perlahan aja, soalnya alurnya campuran. Kalo ada yg gak paham ma alurnya, kalian komen aja di review, kalo aku sempet nanti aku bales di chap berikutnya..

.

.


Happy Reading!


Doyoungmelangkahkan kakinya pelan di tangga pesawat. Berlama-lama menikmati angin yang berhembus sepoi-sepoi seolah menyambut kedatangannya. Sengaja dia menunggu penumpang lain turun lebih dahulu, agar dirinya tidak perlu berdesak-desakkan dengan yang lain. Setelah melewati pintu pemeriksaan di bandara, Doyoung bergegas menuju pintu keluar. Inilah enaknya berpergian hanya menggunakan tas ransel, bisa keluar lebih dulu tanpa menunggu bagasi.

"Huhff.. Seoul, I'm back," bisiknya lirih.

Setelah lima atau enam tahun, entahlah Doyoung malas menghitungnya. Banyak alasan yang membuatnya malas mengingat.

Menyusuri bandara yang ramai sedikit melelahkan, tetapi perjalanan dari Jepang yang pendek menyisakan banyak tenaga untuknya. Tidak banyak yang berubah, Seoul tetap seperti dulu. Hanya saja Seoul yang sekarang terlihat lebih modern.

Jam masih menunjukkan pukul Sembilan pagi saat taksi yang ditumpangi Doyoung keluar jalan tol. Dia memang sengaja mengambil jam penerbangan pagi agar tidak terlalu siang saat sampai di rumah nanti. Dengan senyum lebar – lebih tepat bodoh – nya, Doyoung mengaktifkan ponselnya. Dia ingin membuat kejutan untuk orang rumah dengan telepon mendadak, tetapi segera ia urungkan takut tawanya akan meledak di telepon.

Taksi yang membawa Doyoung ke rumah pun terseok-seok mengantre di jalan raya. Mungkin karena sekarang jam berangkat kerja, sehingga menyebabkan jalanan macet. Dulu mungkin Doyoung akan kesal setengah mati dengan keadaan ini, tetapi sekarang? Terserah, yang penting aku sampai rumah.

Perlahan taksi memasuki perumahan tempatnya tinggal, jantung Doyoung berdetak kencang. Hei, bukankah dia akan pulang ke rumahnya sendiri? Mengherankan memang, seperti dia akan menghadapi sesuatu yang besar. Doyoung ingat saat pementasan drama di Senior High School dulu, persis seperti ini. Deg-degan tidak jelas.

Tetapi kira-kira apakah ibu, ayahDoyoung terkejut melihatnya tiba-tiba pulang? Taeyong, kakak keduanya yang super duper menyebalkan bagaimana kabarnya sekarang? Apakah dia tetap playboy dan sifat narsisnya yang kelewat batas normal manusiaatau sudah berubah lebih dewasa? Gongmyung pertamanya dan istri Hyesung, juga anak mereka si imut Minhyung. Ah, aku tidak sabar ingin bertemu dengan kalian. Kalian tunggu saja kejutan dariku.

Sejak awal Doyoung berniat membuat kejutan untuk mereka dengan kepulangan tiba-tibanya. Dia terlalu rindu dengan mereka. Di Jepang, mereka hanya berkunjung dua kali setahun saat Doyoung libur dari jadwal perkuliahannya. Itupun dengan anggota seadanya. Terkadang Taeyong tidak ikut atau Gongmyung tidak ikut atau bahkan Jongdae, ayahnya absen berkunjung. Sehingga di Jepang Doyoung benar-benar tidak pernah merasakan yang namanya berkumpul bersama keluarga. Mengingat dia anak bungsu di keluarga seharusnya Doyoung lebih diperhatikan dan dimanja, benarkan?

"Eomma, aku pulaang!" Teriak Doyoung sambil membuka pintu pagar yang berat.

Heran, kenapa Jongdae tidak mengganti pintu pagar yang sudah dari tahun purba. Perasaan pintu pagar ini dari jaman Doyoung kecil. Nah, sekarang Doyoung sudah sebesar ini masih saja konsisten dengan pintu pagar jadul ini. Setidaknya ganti dengan yang lebih modern begitu. Ah, sudahlah. Kepulangan Doyoung kali ini bukan untuk mengurusi pintu pagar. Doyoung sudah sangat rindu dengan Minseok, Jongdae, Taeyong, juga suasana rumah mereka.

Doyoung lihat tidak banyak yang berubah dari rumahnya. Rumah tempat Doyoung dilahirkan, bertingkat dua. Masih dengan cat biru mudanya, masih ada juga kursi teras berwarna putih yang tampak sudah setua rumahnya. Juga bunga-bunga yang pastinya dirawat dengan sayang oleh ibunya. Ah, Eomma. Doyoung berlari menuju rumah bersamaan dengan pintu depan yang terbuka menunjukkan seraut wajah yang dirindukan.

"Eomma..!" Doyoung hempaskan tubuhnya kepelukkan Minseok yang memperlihatkan raut terkejutnya.

Mereka berpelukan ditangga pendek teras. Mencoba menghirup wangi tubuh Minseok. Betapa Doyoung merindukan ibunya.

"Eomma."

"Do..youngie, ini beneran kamu nak? Kenapa tidak memberitahu dulu kalau ingin pulang? Ya ampun, Doyoungie." Minseok meraba wajahnya dan kembali memeluk Doyoung erat. Minseok terlalu rindu dengan anaknya.

"Hehehe, aku ingin membuat kejutan untuk semuanya!" Ujar Doyoung nyengir tidak terkendali. Tetapi tidak urung matanya berkaca-kaca juga.

"Appa dan Taeyong hyung ada di mana, eomma? Tumben sekali rumah terlihat sepi?" Tanya Doyoung sambil menggandeng tangan Minseok memasuki rumah.

"Ah, itu. Mereka berkumpul di belakang semua. Mmm, sebaiknya kau istirahat di kamar dulu sayang. Pasti kau merasa lelah. Nanti eomma masakkan makanan buatmu. Kau ingin makan apa, sayang?"

Minseok bicara tanpa henti. Doyoung merasakan tangan ibunya dingin dalam genggamannya dan ini membuatnya heran. Sebenarnya ada apa? Minseok tampak gugup saat menyeret Doyoung menuju tangga lantai dua ke tempat kamar Doyoung dulu, sepertinya Minseok menghindarkan Doyoung dari sesuatu. Tetapi apa?

"Tidak usah, eomma, aku ingin bertemu appa sama Taeyong hyung dulu, setelah itu istirahat, aku rindu mereka, eomma," setelah meletakkan tas ranselnya di ranjang, Doyoung melangkahkan kaki menuju halaman belakang rumah.

"Taeyong hyuung, aku pulaang. Yak, KIM TAEYONG!"

"Doyoungie, Taeyong sedang.. mmm sedang…," tergagap Minseok bingung menjelaskan.

"Ada apa, eomma? Taeyong hyung kenapa?" Curiga Doyoung.

"Sebenarnya ada apa? Apa eomma tidak suka aku pulang ke rumah?" Ujar Doyoung cemberut berbalik menghadap Minseok lagi.

"Bukan begitu, sayang. Memangnya kau tidak merasa . Bertemu appa dan Taeyongie kan bisa nanti," Minseok mengelak dan tersenyum paksa.

"Oh iya, bagaimana kuliahmu disana? Apartemenmu masih yang dulu kan?" Minseok gugup. Sebenarnya ada apa? Eomma aneh sekali.

"Eomma, aku–,"

"Halmeoni, kenapa lama sekali? Siapa tamunya, Meoni?"

Tiba-tiba terdengar suara anak kecil sukses menghentikan rentetan kalimat yang rencananya akan Doyoung lontarkan pada ibunya tersayang.

Doyoung berbalik dan membeku, tubuhnya terasa dingin. Sesosok tubuh mungil, dengan rambut ikal muncul dari balik pintu yang menuju halaman belakang. Pipinya chubby, mata bulat indah yang mirip dengan Doyoung menatapnya tanpa kedip. Sorot mata itu, oh tidak. Sorot mata itu… Aku tahu sorot mata yang sangat mirip dengan sorot mata itu. Apakah dia… apakah dia?

"Hyoje-ya…"

Suara maskulin yang sungguh sangat jauh berbeda dengan suara ayahnya, Taeyong, Gongmyung menyahut dari belakang gadis cilik itu.

Tanpa menoleh pun Doyoung tahu siapa dia. Suara itu, orang itu yang pastinya akan Doyoung benci seumur hidupnya. Penyebab mimpi buruknya. Suara itu… mimpi burukku!

Doyoung merasa darahnya mendidih. Kenapa dia ada di sini? Kenapa dia masih berani menampakkan muka jeleknya disini? Ingin rasanya Doyoung meninju manusia brengsek itu!

Semua diam, tidak ada yang berusaha menjelaskan atau meluruskan situasi ini. Kemarahan sudah sampai di ubun-ubun, siap meledak dalam hitungan detik.

Perhatian Doyoung teralih pada tangan kecil yang menarik tangan laki-laki yang berdiri di belakangnya, dan lelaki itu – Doyoung tidak sudi menyebut namanya – menunduk dan mendekatkan wajahnya ke arah gadis kecil itu. Walaupun tidak bersuara, Doyoung bisa melihat gerakan bibir gadis mungil bertanya pada lelaki itu.

"Mommy?"

Dan untuk waktu yang lama, sangat lama. Dia – lelaki itu – mengangguk.

Dunia Doyoung rasanya telah berhenti berputar.


TBC


Hai, salam kenal..

Aku masih baru nih, jadi harap maklum yaaa..

Ini ff remake dari novel pertama aku. Novel aslinya berjudul 'Cinta Masa Lalu' Karya Kak Nima Mumtaz. Udah pernah baca? Pertama baca novel ini tuh aku bayangin pairnya Chanbaek. Inginnya sih buat ff remake ini castnya Chanbaek.. Karena ff Jaedo semakin jarang, akhirnya aku buat dengan pairnya Jaedo deh..

Buat temen group line yang ku cinta terima kasih udah bantu aku dengan saran-saran yang kalian berikan ke aku. Terutama Kak Nish, makasih banget saran Kak Nish membantu aku banget, tanpa batuan kakak, bakalan gak jadi nih ff remake..

Kalau ada yang bingung ma critanya, kalian komen aja di review, aku usahain aku bales di chap berikutnya..

Terakhir terima kasih udah baca ff remake novel pertama aku…

Gomawo

Cho Minseo


REVIEW?