Chapter 1
She is? Xi Luhan
Main cast :
XI LUHAN
OH SEHUN
And
Other
GS For Uke
Oohdinda72016
.
.
.
.
"Siapa dia?"
"Dia? Xi Luhan"
"Bisakah aku memilikinya"
"Mimpi saja, langkahi dulu mayat kakaknya, kakaknya ganas!"
.
.
.
.
.
Disuatu pagi yang cerah ditengah-tengah kota Seoul tepatnya disebuah gedung pencakar langit. Apartemen yang mempunyai 30 lantai itu, seseorang yeoja berada di lantai 23 sedang menguap melihat pemandangan sekitar kota Seoul dari jendela apartemennya.
"sudah tahu aku takut ketinggian, mengapa gege membelikanku apartemen setinggi ini, ini gila." Ucap yeoja itu kesal
Drrrt..drrrt..
"Lu.. sudh bangun? Sarapan? Jika belum akan ku antarkan sarapanmu.."
"sudahlah ge.. aku sudah besar, aku akan cari sarapan nanti.."
"nanti, tidak aku akan membelikanmu sarapan sekarang, tunggu gege.. gege tutup.."
"Aiishh, gege aku sudah akan masuk kuliah tapi tetap saja memperlakukanku seperti aku masih balita. Sabar Luhan, sabar bersyukurlah kau masih mempunyai gege yang baik hati dan tidak sombong.. aihh" dengus puitis Luhan
Yaa Xi Luhan, nama yeoja itu Xi Luhan. Yeoja berparas manis, cantik nan mungil. Bak malaikat, mempunyai bulu mata yang lentik, mata berbinar seperti rusa selalu terlihat cerah, riang, dan gembira. Karena? Selama 20 tahun ia diperlakukan bak seorang tuan putri yang sangat dimanja disebuah kerajaan dan seorang pengawal yang sangat ganas, buas selalu berada di sampingnya. Yaitu Xi Yifan anak sulung dari Xi Heechul dan Xi Hangeng, seorang kakak bak pengawal yang selalu menjadi tameng seorang Xi Luhan.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Yak! Apa kau tidak bisa berhenti mengikutiku? Aku muak dengan kemanjaanmu.."
"Sehun, aku tidak bisa jauh darimu, aku mohon biarkan seperti ini ya ya.."
"Tidak akan, memangnya dirimu siapa! Ingat kita tidak lebih dari seorang teman, aku tidak menyukaimu. Cukup selama ini aku sabar, untuk selalu kau buntuti. Aku akan sibuk akhir-akhir ini, aka nada masa Orientasi untuk mahasiswa baru. Lepaskan tanganmu dari lenganku, aku sangat jengah dengan mu Irene."
"sombongnya! Awas saja kau Oh Sehun!"
Oh Sehun mahasiswa tingkat 4 jurusan arsitektur dari Seoul University kampus terbesar se-Seoul mahasiswa yang angkuh, sombong, kasar dan dingin adalah seorang ketua ospek pada mahasiswa-mahasiswi baru yang akan masuk ke SU. Dari semua sifatnya ia adalah namja tinggi, mempunyai kulit putih seputih deterjen "aihh" dan mempunyai rahang tegas. Sempurna. Penggambaran yang tepat untuk sosok Oh Sehun.
Anak dari pengusaha konglomerat se-Korea dari urutan ke 2, Ayah seorang pengusaha property yang usaha dan saham ada di mana-mana Ibu seorang sosialita pengurus butik ternama se-Korea.
.
.
.
"Ya Oh Sehun, apakah Irene masih saja berada di bokong mu"
"Bokongmu itu, brengsek wanita itu, jikalau buka karena eomma ku yang ingin aku terus menemaninya akan tak akan terus-terusan mau di buntuti oleh nya! Dia gila!" ucap Sehun masuk ruang Ospek
"Haha iya dia gila, terlalu tergila-gila padamu Oh Sehun.."
"Tutup mulutmu Park Idiot!"
Iya seseorang yang sedang menganggu Sehun adalah Park Chanyeol sahabat sekaligus teman sekelasnya, seseorang yang berpawakan tinggi bahkan lebih tinggi dari Sehun, mempunyai banyak gigi, mata selalu berbinar terang, tdak pernah lepas dari senyum semangatnya dan bermuka Idiot.
"Baik..baik, aku akan diam tapi ada syaratnya!"
"Dasar materialistis! Aku tak akan memenuhi syarat itu, berbicaralah terus-menerus aku tak akan menanggapimu" ucap Sehun sambil menilik berkas-berkas Ospek Mahasiswa/siswi baru
"Sial kau Oh Sehun"
"Sebaiknya kita bicarakan masalah Ospek ini, tidak usah terlalu banyak bicara kau Park bodoh! Kemarilah, bantu aku meneliti biodata-biodata ini.."
"baiklah"
.
.
.
.
.
.
"gege.. apwakah akwwu akan kuliah sawtu kampus dengan gewge.." Ucap Luhan sambil mengunyah sarapan yang dianter oleh gege-nya
"Tutup mulutmu, makanlah dengan benar. Nanti tersedak."
"Akwu sudwah bewsar.." ucap Luhan smbil mendengus
"Jika sudah besar, bersikaplah dewasa. Jangan bertingkah seperti anak kecil" Ucap Yifan sembari mengelap saus merah tepat disebelah mulut mungil Luhan
"Baklah.."
"Iya nanti kau akan kuliah disatu kampus dengan Gege, agar Gege gampang mengawasimu.."
"Gege selalu bersikap overprotctiv padaku, bagaimana nanti aku akan memdapatkan pacar. Jika gege selalu saja mengawasiku.." dengus Luhan
"Pacar..pacar..kau masih kecil tidak tahu apa itu pacaran. Jangan bicara seolah kau mengerti apa itu pacar"
"Aku tahu! Pacaran adalah sepasang kekasih yang memadu hubungan dengan saling menyayangi, mencintai, dan percaya. Aku tahu geee!" Ucap Luhan kesal
"Pacaran hanyalah pemuas nafsu, dan pihak Adam yang menguntungkan. Jangan berfikir untuk berpacaran sebelum menikah. Awas saja!"
"Gege jahat sekaali, pengertian pacar itu bukan pemuas nafsu gege,"
"Lalu apa lagi, jika bukan itu. Bisa kau jelaskan lagi.."
"Suatu saat aku akan membuktikkan pada Gege jika pacaran itu bukanlah sekedar untuk pemuas nafsu saja" ucap Luhan menggebu-gebu
"Mengapa kau sangat bersemangat sekali, apa kau mempunyai kekasih? Katakan siapa dia? Akan kupenggal kepalanya jika sampai aku tau!" ucap Yifan nada meninggi
"Gege, keterlaluan sekali.." dengus Luhan lalu lari menuju kamar mandi
'anak itu, aku hanya tidak ingin terjadi apa-apa padamu Lu, aku tidak ingin kenangan masalalu yang buruk yang terjadi padanya, terjadi juga padamu'
.
.
.
.
.
Monday, 23 Juli 2015
.
.
Mahasiswa/siswi tingkat pertama Seoul University sedang mempersiapkan segala persiapan untuk mengikuti masa Orientasi siswa yang sedang dilaksanakan di SU
.
.
"Bawa ini, jika kau lelah minumlah jangan terlalu memaksakan perintah seniormu nanti, tidak banyak aku akan membantumu. Aku tidak mengospek jurusanmu, jadi jaga diri baik-baik, panggil Gege jika terjadi sesuatu, jangan lakukan hal-hal yang bodoh sehingga dapat mengacaukan pikiran seniormu nanti, gege ada di regu sana jika ada masalah langsung panggil gege, dan ini pakai kostum'mu pakai name tag,dan—"
"gegeeeee.. aku bisa sendiri, jangan berlebihan!"
"Luhan, ini pertama kali kau berada di Seoul setelah 7 tahun yang lalu, jadi gege sangat cemas. Jika kau tak mengerti apa yang merek katakana. Diam saja. Mengerti?"
Luhan hanya mengangguk-angguk malas
"Lu, dengarkan gege"
"Iya ge..iya, Luhan mendengarkan"
"Baiklah jaga diri baik-baik, gege akan kesana, carilah teman agar kau tak sendirian, ya? Gege menyayangimu.." berlalunya Yifan setelah mengecup kening Luhan
'gege sangat lah ribut'
"Haii" datanglah seseorang menghampiri Luhan dari belakang
"Hai juga," balas Luhan bingung
"Perkenalkan namau Byun Baekhyun, panggil saja aku Baekhyun. Siapa namamu?"
"A-ahh iya, namaku Xi Luhan" balas nya
"Ahh apakah sunbae tadi kakakmu?" Tanya Baekhyun
"Iya dia gege-ku ada apa?"
"Tidak ada, hanya saja ia seperti sangat garang dan sangat menyayangimu. Aku jadi ingin mempunyai kakak laki-laki hehe"
"Ih gegeku memang seperti itu, overprotective sekali padaku. Ah jadi kau mempunyai jiejie?"
"Jiejie?" Tanya Baekhyun bingung
"Eh iya, jiejie itu kakak perempuan. Maafkan aku jika aku memakai panggilan dari China hanya terbiasa saja. Hehe" tawa kikuk Luhan
"Tidak apa, iya aku mempunyai Nonna, kau orang China tapi mengapa kau sangat fasih dalam pengucapan bahasa Korea? Apakah kau juga bisa menuliskan Hangul?" Tanya Baekhyun penasaran,
"Eh, iya hehe.. Aku dari umur 5 tahun sampai 13 tahun berada di Korea tepatnya di Gangnam, iya aku bisa menulis huruf hangul, hanya sedikit Lupa saja. Mohon bantuannya jika pengucapanku dalam bahasa korea tidak terlalu mahir ya. Baekhyun"
"Ahh tidak apa—"
"ANAK BARU AYO MASUK! KE LAPANGAN UTARA! WAKTU KALIAN BERKUMPUL HANYA 5 MENIT. JIKA TERLAMBAT BARANG SEDIKITPUN AKAN ADA HUKUMAN!" Ucap salah satu senior memakai Loudspeker
Seketika para mahasiswa/siswi baru berhamburan ke dalam kampus menuju Lapangan sisi Utara agar tidak mendapatkan hukuman dari senior mereka.
"Luhan ayoo…" tarik Baekhyun
"Pelan Baekk.."
'AUUU'
"Luhan, kau tidak apa? Bangunlah, " juluran tangan Baekhyun kepada Luhan yang sedang tersandung dan tersungkur di hadapan Baekhyun
"Auh, ini sakit Baek"
"Benarkah? Bisakkah kau berjalan,-"
"AYO WAKTU KALIAN TINGGAL 1 MENIT LAGI"
"Luhan, bisakkah?" Tanya Baekhyun panic
"Iya bisa.." berdirinya Luhan dan berjalan terseok-seok diapitnya tangan Luhan kelengan tangan Baekhyun
"Pelan-pelan saja.."
"Tapi, waktu kita hamper selesai untuk menuju lapangan Utara Baek"
"Tak apa, jangan dipaksakan. Aku akan selalu disini bersamamu."
"Terimakasih Baek.."
"Waktu kalian sudah selesai! Siapa yang terlambat sampai ke lapangan!" ucap Tegas Kim Jumnyeon wakil ketua Ospek SU
"Maaf sunbae, kami terlambat.." ucap Baekhyun sambil mengapit tangan Luhan yang sedang jalan tertatih-tatih menahan sakitnya Luka.
"Apa kalian tidak mendengar apa yang saya ucapkan tadi! Waktu kalian hanya 5 menit, kalian telat 1 menit. Dimana sikap disiplin kalian? Haaah!" bentak Kim Jongdae senior ospek
"Maafkan kami sunbae, tadi—"
"Tidak ada A-L-A-S-A-N agi, skarang kalian akan mendapat hukuman!" ucap Kim Jongdae
'Apakah itu Luhan? Mengapa ia terlambat' batin Yifan lalu 'Luhan' menghampiri arah keributan itu
"Ada apa ini?"
'gege' lirih Luhan
"Kris, mereka terlambat 1 menit untuk menuju ke lapangan. Mereka harus dihukum!" ucap Kim Jongdae
"Memang alasan mereka terlambat Karena apa?" mencoba membela Luhan
"Saat akan memasuki lapangan Utara tadi, teman saya Luhan terjatuh Sunbae, dia tidak bisa berjalan dengan lancer jadi jalannya tertatih jadi seperti inilah kita terlambat. Maaf sunbae" ucap Baekhyun menunduk
'Luhan jatuh? Apakah luka?' "Chen, sebelum menghukum ada baiknya kau dengarkan dulu alasannya jangan berlebihan seperti itu, hukum mereka tapi ringan saja. Cukup suruh mereka membersihkan taman saja. Kau tahu salah satu dari mereka terluka" ucap Yifan tegas
"Ada apa ini?" suaru berat berasal dari ujung lapangan memakai Loudspeker "Apa yang terjadi disana? Apakah kalian sedang bergosip?" Tanya nya lagi
"Ada siswa terlambat sampai lapangan Park Chanyeol" ucap Kim Jumnyeon balas memakai Loudspeker
"Tunggu apa lagi? Hukum mereka!"
"Kau dengar Kris, Chanyeol si Seksi kedisiplinan?" Tanya Kim Jongdae
'TAP'
'TAP'
'TAP'
"Ada apa ini? Mengapa kalian berkumpul?" suara Baritone muncul seketika semua menegang. Wajah tegaas, dingin dan angkuh menghampiri keributan. "Ada apa Suho?"
"Ini Sehun ada yang telat datang ke lapangan."
"Berapa lama?"
"1 menit, kita hanya mentoleransi keterlambatan 10 detik saja"
"Mengapa tidak ada hukuman?"
"Salah satu dari mereka terlukan Sehun, kita tidak bisa menghukum mereka dengan hukuman berat" jawab Yifan membela
"Benarkah?" Ucap Sehun memasuki krumunan ribut itu dan matanya menatap sosok lemah dihadapannya yang berkaca-kaca sambil memegang lututnya yang merah
'DEG'
'DEG'
'DEG'
Jantung Sehun berdetak lebih kencang dari biasanya, 'ada apa ini'
"Lihatlah dia terluka, apa kau tega menghukum mereka dengan hukuman yang berat" ucap Kris
"Kita tidak perduli itu Kris, hukuman tetap dijalankan tidak perduli alasan apa itu. Displin sangat penting" bela Kim Jongdae
"Tapi—"
"Sudahlah, tunda hukuman mereka, dan bawa gadis ini ke UKS sepertinya ia terluka sangat parah dibagian lutut. Kyungsoo"
"Ah ne Sehun"
"Bawa gadis ini ke UKS. Obati lukanya, jangan sampai infeksi"
"E-ehh ne—nee, ayo.." ajak Kyungso si Seksi kesehatan dalam masa Ospek
Semua terpejat kaku, sosok Oh Sehun yang kejam, dingin, angkuh dan sombong terlihat sangat pemaaf. Ada apa?
"Ya sehun—"
"Sudahlah diam! Jangan banyak bertanya, urusi siswa lainnya apakah kau tidak malu berdebat hanya karena masalah sepele. Selesaikan ospek untuk tahan selanjutnya" ucap Sehun berlalu pergi
"Ada apa dengan Sehun tidak biasa ia seperti ini.." ucap Xiumin seksi ketertiban di masa Ospek yang baru saja datang.
"Sudahlah, dank au masuk kebarisan. Hukumanmu akan datang saat temanmuu sudah baikkan.."
"Te-terimakasih sunbae" ucap Baekhyun berjalan menuju barisan
'terimakasih sehun' batin Kris dalam hati lalu menuju regunya lagi 'semoga Luhan baik-baik saja'
PART UKS
"Awhh"
"Apa sakit? Maaf ya, ini tidak akan lama sakitnya" ucap Kyungsoo
"Terimakasih Sunbae.."
"Hei tidak usah panggil aku sunbae, panggil saja aku Eonni. Oh namaku Do Kyungsoo, siapa namamu manis..?"
"Ehh.. iya nama saya Xi Luhan Sun—eh eonni.." balas Luhan tersenyum Kikuk
"Ahh kau manis sekali, senang bertemu denganmu Luhan" ucap Kyungsoo mengelus-elus surai coklat Luhan "Ah iya, kau sangat beruntung sekali hari ini ku tahu.."
"Eh, beruntung? Hm memangnya beruntung untuk apa? Keringanan Hukuman?"
"Itu juga salah satunya, kau beruntung karena ketua Ospek memaafkanmu. Tidak biasanya ia seperti tadi, dengan gampangnya memaafkan siswa baru seperti tadi itu."
"Be-benarkah?"
"Iya, dia adalah Oh Sehun ketua Ospek di tahun mu ini, dia terkenal sangat dingin, kaku dan kejam. Tapi entah apa yang merasukinya tadi hingga ia dengan gampangnya membiarkanmu lolos.."
'Oh Sehun? Jadi namanya Oh Sehun'
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
Judul dan isi ga jelas, maafkan Author.
Banyakin reviews ya? ^^
Minal Aidzin wal faidzin ngomong-ngomong hehe
Say peace ..
See u next cap!
