Aye aye aye~ saia kembali dengan fict gaje terbaru..kali ini terinspirasi dari komik punya temen saia yang saia pinjem kemaren –satu malam langsung selese baca-..beneran deh saia ngejiplak ceritanya..XP
DISCLAIMER
Naruto © kemaren saia tanyain ma tetangga saia katanya Masashi Kishimoto lah yang punya
The Underground Team 7 © nah ini baru punya saia *senyum2 gak jelas*
WARNING
AU, OOC, Humor garing, Gaje, Lebay, Romance yang dipaksakan, "Haters? Don't Read"
Happy Reading
CHAP 1
SMU Konoha, satu-satunya SMU elite di Konoha City bertaraf Internasional. Tapi di sekolah ini ada sebuah kelompok rahasia yang menamakan diri mereka The Underground Team 7. Katanya mereka bisa menyelesaikan masalah apapun. Untuk itulah cewek berambut pink ini berjalan mengendap-endap menaiki tangga menuju atap sekolah yang sepi. Dengan langkah ragu-ragu cewek ini menaiki tangga tersebut sambil memangku tas di dadanya.
"Bener gak sih di sini tempatnya?" Gumam cewek itu saat sampai di depan pintu yang terletak di ujung tangga. Namun tangga itu masih belum berakhir di situ. Di sebelah kanannya masih terdapat beberapa anak tangga yang menuju atap sekolah. Dengan perlahan namun pasti tangan sang cewek menyentuh handle pintu yang bertuliskan GUDANG.
"Kline ya?" Kata sebuah suara yang datang dari dalam.
"Kyaaaaaa.." GUBRAK. Sang cewek menabrak pintu karena dikagetkan suara yang berasal dari dalam. Alhasil hidung sang cewek tadi memerah akibat berciuman dengan pintu. Dan dengan tidak elitnya sang cewek tersungkur di depan 3 orang cowok keren yang diyakini adalah The Underground Team 7.
"Selamat datang di markas rahasia kami." Sambut seorang cowok berambut pantat ayam yang tengah duduk di sofa di tengah-tengah ruangan yang tak layak disebut GUDANG. Dengan beberapa guci-guci yang kelihatannya mahal dan meja-meja,rak-rak berlaci berderetan di dinding ruangan yang tidak terlalu luas ini. Di atas meja-meja dan rak-rak itu terpajang patung-patung antik dan juga souvenir antik lainnya. Jendela berkaca yang ditutupi kain gorden bewarna putih tidak menutupi peamandangan diluar. Dan tak lupa sofa mewah bewarna putih di tengah-tengah ruangan ini.
"Ini beneran gudang gak sih?" Gumam sang cewek tadi terkagum-kagum setelah bangkit dari ketersungkurannya tadi.
"Silahkan duduk." Ajak cowok berambut spike dengan 3 garis seperti kumis kucing di kedua pipinya yang dari tadi duduk di sebelah cowok berambut pantat ayam tadi. Cewek berambut pink itu hanya menurut dan duduk di sofa yang berhadapan dengan ketiga cowok-cowok itu.
"Silahkan diminum." Tawar cowok satunya lagi, kulitnya lebih pucat dan rambut cepak bewarna hitam dan tak lupa senyuman yang sepertinya senyum palsu itu sambil menyuguhi secangkir teh pada cewek tadi.
"I-iya terima kasih." Terima cewek berambut pink itu canggung sambil menerima secangkir teh yang disuguhi kepadanya dan kemudian sedikit meneguknya.
SLURP~ cowok berambut pantat ayam mulai menyeruput teh miliknya. "Oke, bisa ceritakan masalahmu?." Pinta cowok itu kemudian.
"Oh-eh iya..ba-baik tolonglah aku." Kata cewek itu. "Namaku Sakura Haruno dari kelas 1 D. Akhir-akhir ini banyak hal aneh yang terjadi. Sudah satu minggu ini setiap harinya ada orang yang selalu mengobrak-abrik tas dan mejaku. Dan juga aku merasa ada orang yang mengawasiku. Karena itulah aku merasa tidak tenang dan memutuskan untuk meminta bantuan kalian." Jelas sang cewek yang diketahui bernama Sakura Haruno itu sambil memohon pada cowok di depannya.
"Baiklah, kami mengerti." Ujar cowok berambut pantat ayam sambil mengangguk-angguk. "Kami terima tugasnya. Serahkan semuanya pada kami." Lanjutnya lagi.
"Eh?" Sakura benar-benar terkejut. 'Ternyata mereka mau membantuku' batinnya.
"Aku Sasuke Uchiha, kenalkan" Kata cowok pantat ayam sambil menebarkan senyuman killer yang membuat cewek manapun pasti langsung pingsan. 'Kuakui dia memang tampan, err dan keren' batin Sakura dengan muka sedikit memerah.
"Aku Naruto Uzumaki." Kata cowok spike yang ada disebelah Sasuke. "Dan aku Sai." Kata cowok berkulit pucat tadi sambil tebar senyuman palsu memperkenalkan diri pada Sakura. 'Euh ni cowok gak brenti-brenti seyum dari tadi. Senyumannya iklas gak sih?' batin Sakura lagi sweetdroped melihat cowok bernama Sai itu dari tadi tersenyum terus. "Kami semua kelas 2." Lanjut Sai kemudian.
'yah sepertinya mereka bisa diandalkan' batin Sakura lagi membayangkan cowok-cowok handal dengan pistol dan tak lupa berpose seperti seorang bodyguard yang bisa diandalkan.
"Baik, sekarang kita bicara bisnis. Bagaimana nih upahnya?" Sahut Sasuke sambil mengeluarkan buku akutansi.
"Hah?" seketika lamunan Sakura langsung buyar.
"Uang, uang! Kau pikir ini gratisan." Ujar Naruto berseri-seri. Jelas saja mata duitan.
"Kalo gak punya uang, boleh kok pakai cara lain. Kau suka aku kan?" Kata Sai sambil tersenyum genit dengan membuka kancing kemeja dan menampakkan dada bidangnya.
'Apa-apaan mereka?!' Batin Sakura bak tersambar petir sambil bergidik ngeri sambil membayangkan hal 'itu'. "Tidaaak aku tidak mau!" Teriaknya gaje.
"Inikan bisnis. Kami bisa membereskan masalah mulai dari membetulkan genteng bocor sampe masalah cinta. Tapi, harus ada imbalannya." Ucap Sasuke cool. "Ini..impian kami sejak kecil" Ucapnya lagi.
"Impian?" Tanya Sakura terheran mendengar ucapan Sasuke.
"Iya. Punya perusahaan berskala internasional yang pendapatan pertahunnya melebihi 100 juta Ryo. Kantornya di roppongi dan pegawainya lebih dari 3000 orang. Perkumpulan rahasia ini adalah batu loncatan untuk memulai bisnis kami." Ucap Sasuke panjang lebar dan tiba-tiba bersemangat.
'Itu sih bukan impian masa kecil' Batin Sakura Sweetdroped.
"Horee kita kaya." Sahut mereka bersamaan sambil menghayal khayalan masa kecil mereka.
'Apakah aku bisa menyerahkan masalah ku ini pada mereka? Padahal, gosipnya sih klien mereka cuma sedikit. Mungkin tak apa' Batin Sakura lagi sambil memandangi tiga cowok aneh yang sedang berdejavu ria.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
"Oke deh, tapi...HENTIKAN DONG! Malu-maluin aja!" Teriak Sakura marah-marah karena ketiga cowok gaje itu dengan baju serba hitam ala bodyguard tengah mengelilingi mereka. Semua orang yang ada dihalaman sekolah SMU Konoha hanya sweetdroped sambil ketawa-ketawa melihat orang aneh yang sedang melindungi seorang cewek.
"Huuh kalian ini." Ujar Sakura sambil berjalan lebih cepat kearah kelas 1 D karena sudah tak bisa menahan malu.
"Sakura, tunggu dong!" Teriak mereka. 'pura-pura gak kenal' batin Sakura sambil mempercepat langkahnya. Kelas 1 D hanya tinggal beberapa langkah lagi.
"Huh keterlaluan." Omel Sakura sambil membuka pintu masuk ke kelasnya.
"Hai Sakura~" Sapa Sasuke dan yang lainnya tiba-tiba sudah ada di dalam kelasnya dan duduk seenaknya saja di bangku tempat duduk Sakura.
"Sakura kok lama sih?" Kata Sai sambil tersenyum tebar pesona pada semua cewek-cewek yang ada di dalam kelas itu.
"Ouh.." Teriak cewek-cewek yang ada di situ.
"Kalian mau apa sih?" Teriak Sakura marah-marah.
"Kami kan bodyguardnya Sakura." Ujar Sasuke innocent.
"Tapi kan ada batasnya." Omel Sakura sambil mendorong ketiga cowok itu keluar dari dalam ruangan kelasnya. "Kalau kalian seharian mengawasiku terang-terangan begitu gak ada gunanya." Lanjutnya lagi.
"Sakura cantik deh kalo marah-marah." Ucap Sai tiba-tiba menggenggam tangan Sakura. BUGH. Satu pukulan bersarang manis di dagu Sai.
"Kalau kalian main-main lebih baik gak usah saja membantu." Ucap Sakura masih dengan nada kesal sambil kembali masuk kedalam ruangan kelasnya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
"Mereka bilang masalah apapun bisa mereka atasi. Itu cuma omong kosong. Bodoh, kenapa aku bisa percaya mereka?" Gumam Sakura sambil berjalan kembali ruangan kelasnya setelah kembali dari kantin karena jam istirahat sudah habis. Saat pintu ruangan itu terbuka Sakura terkejut saat melihat meja, tas dan buku-bukunya berserakan di mana-mana.
"Huh terjadi lagi." Gumam Sakura lirih. "Kenapa jadi begini?" lanjutnya lagi sambil berjongkok dan memungut buku-bukunya yang berserakan di lantai.
"Ulah dia lagi ya?" Ucap seseorang dari belakang sambil menyodorkan kamus supertebal milik sakura. Spontan Sakura langsung menoleh kebelakang.
"Sasuke.." Gumam Sakura saat menyadari siapa orang tadi.
"Ulahnya cukup mencolok." Ucap Sasuke lagi. "Hati-hati memungutnya mungkin ada petunjuknya." Ucapnya lagi pada kedua temannya yang juga sedang sibuk memungut buku-buku Sakura yang berserakan di mana-mana.
"Kenapa?" Tanya Sakura saat menyadari dirinya ditatap Sasuke sambil tersenyum.
"Kami tidak main-main. Bila kami menerima tugas, kami akan menyelesaikannya sampai tuntas." Jelas Sasuke. Sakura hanya tertegun mendengarnya. "Akukan sudah bilang, serahkan semua pada kami." Lanjutnya lagi. "Tidak apa-apa. Kita pasti bisa menagkap penjahat itu." Ucap Sasuke lagi sambil tersenyum cool. DEG. Jantung Sakura berdetak sedikit lebih cepat saat melihat senyuman itu. Tak terasa mukanya sedikit memanas dan matanya juga berlinang air mata.
"Terima kasih Sasuke, dan semuanya." Ucap Sakura terharu.
"Tambah upah 20% untuk melacak pelakunya dan 5% untuk senyum." Kata Naruto pada Sai yang langsung mencatat di buku akutansi milik mereka.
GUBRAK. Sakura langsung menghantamkan meja kearah mereka. "Bisnis haram." Teriaknya penuh emosi.
"Tambah 8% biaya kerusakan." Sahut Sai dan mencatatnya lagi di buku akutansi bisnis haram mereka. Ingin sekali Sakura membunuh mereka saat itu juga.
"Cih.." sebuah siluet seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka dari balik pintu langsung pergi.
"Hah." Sepertinya Sasuke menyadari kehadiran orang itu. BRAK. "Siapa itu?" Katanya lagi sambil membuka pintu dan memeriksa diluar. Dan tidak ada siapa-siapa di sana.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
"Katanya Sakura merasa diawasi ya?" Tanya Sasuke saat mereka berkumpul di gudang alias markas rahasia mereka.
"Hmm..mungkin hanya imajinasiku saja." Kata Sakura tidak terlalu yakin.
"Tapi kenapa Sakura yang diincar ya? Cakep enggak, kaya juga enggak." Sahut Naruto innocent yang sukses membuat empat sudut siku-siku bertengger di jidat lebar Sakura.
"Sepertinya nggak mungkin ada yang dendam. Atau penguntit." Sahut Sai kemudian menyeruput tehnya yang mengepul.
"Juga nggak ada barang yang diambil. Padahal meja dan barang-barang Sakura diobrak-abrik. Pejahat itu pasti menginginkan sesuatu milik Sakura. Kurasa begitu." Ujar Sasuke menganalisis semua kemungkinan yang terjadi. "Karena tidak ada yang tau apa yang diincarnya, Naruto dan Sai akan mengawasi Sakura." Lanjutnya lagi. Naruto dan Sai hanya mengangguk setuju.
"Ya..baiklah." Ujar Sakura.
-
-
-
-
-
-
-
"Haruno!" Panggil seorang pria berambut perak memakai masker dan tak lupa jas labnya yang terpasang layaknya seorang guru kimia.
"Oh pak Kakashi, selamat pagi." Kata Sakura memberi salam setelah tahu siapa yang memanggil namanya.
"Hari ini yang piket di kelas D cuma kamu ya?" Tanya Pak Kakashi. "Maaf, nanti pulang sekolah kau bisa membantu bapak menyusun file di ruangan bapak?"
"Ya. Baiklah Pak." Kata Sakura sambil tersenyum.
"Maaf ya, terima kasih. Bapak kembali ke lab dulu." Kata Pak Kakashi dan langsung berjalan menuju lab kimia sekolah.
-
-
-
-
-
-
-
CEKLEK. Sakura langsung keluar dari ruangan Pak Kakashi setelah membantu beliau menyusun file-file yang dianggapnya penting.
"Saya pulang dulu pak." Pamit Sakura.
"Maaf ya, sampai tengah malam begini. Benar tidak apa-apa pulang sendirian?" Tanya Pak Kakashi sedikit khawatir.
"Iya tidak apa-apa." Kata Sakura dan langsung berjalan ke pintu keluar.
"Terima kasih. Hati-hati ya." Pesan Pak Kakashi sambil melambaikan tangannya dengan muka sedikit khawatir.
Sakura terus berjalan melalui lorong sekolah yang gelap. 'Aku takut sekali. Sasuke dan yang lainnya menungguiku. Tidak apa-apa' batin Sakura. TAP. Suara langkah seseorang juga ikut menemani Sakura.
"Heh, siapa itu?" Tanya Sakura sambil menoleh kebelakang. Tidak ada siapa-siapa.
TAP TAP TAP. Suara langkah itu kian mendekati Sakura. Sakura semakin mempercepat langkahnya. Karen gelap dia tidak sengaja menabrak seseorang di hadapannya.
"Sasuke.....?!"
T B C
Nyaahh..apa-apaan ini? *jedotin kepala ke meja* tuh kan mereka 100% OOC. Sasuke Fans, Sai Fans, Naruto Fans maap kan saia *ngeri ngebayangin semua chara FC bawa2 obor, gergaji dan benda tajam lainnya* tapi Sakura kan enggak. Aslinya dia kan emang pemarah *dihajar Sakura FC* Eah..cerita ini benar2 saia ambil dari sebuah manga punya temen saia yang saia pinjem. Semua adegan dan kata-katanya memang saia ambil dari sana. Heuh layak kah fict ini saia lanjutkan? Kalo gak biar saia hapus jha sekalian. Ya sud lah. Ripiu saran dan kritikan saia harapkan dari senpai dan readers sekalian. Flame dengan senang hati akan saia terima.
Akhir kata,
HUG AND KISSES
RESAYA KOSUI RYOU (just call me 'RYOU')
