Bleach © Kubo Tite
AU, OOC, Typo bertebaran
IchigoXRukia
…
..
.
PROLOG
.
..
…
~Just Marry Me~
Namanya Kurosaki Ichigo. Umurnya 24 tahun. Berprofesi sebagai seorang guru matematika di salah satu sekolah menengah atas ternama di Tokyo. Ia hidup dengan seorang ayah juga kedua adik perempuannya, ibunya meninggal saat ia masih berumur 9 tahun. Namun saat ini, ia tinggal sendirian di salah satu apartemen di kota Tokyo ini. Hobinya adalah mengerjakan soal matematika dan memberi nilai merah pada muridnya. Dan informasi tambahan, Kurosaki Ichigo adalah seorang yang tidak begitu tertarik terhadap wanita.
Informasi terakhir dikatakan oleh Ishida-san, salah satu teman Kurosaki Ichigo yang juga berprofesi sebagai seorang guru di sekolah yang sama.
Perkenalkan aku Kuchiki Rukia, seorang wanita berumur 24 tahun yang sedang mencari lelaki lajang untuk dinikahi. Terdengar murahan? Tidak sama sekali bagiku.
Aku begitu tertarik dengan informasi yang Ishida-san katakan padaku 10 menit yang lalu. Kurosaki Ichigo tidak begitu tertarik terhadap wanita? Apakah ia seorang gay? Ah tidak, tidak, aku akan mengesampingkan pemikiran terakhirku. Tapi, itulah yang aku cari-cari; seseorang yang tidak begitu tertarik atau lebih tepatnya mungkin tidak bisa mudah mencintai seseorang. Tepat sekali!
Kuulangi sekali lagi, aku Kuchiki Rukia wanita beumur 24 tahun, seorang wanita yang dipaksa menjadi pengangguran karena harus segera menikahi seseorang. Jika aku sudah mempunyai kekasih mungkin masalah tentang aku 'harus menikah' itu terdengar mudah. Tapi, aku adalah seorang wanita lajang yang lebih menyukai berkumpul dengan teman-temanku dibandingkan memikirkan tentang kekasih apalagi menikah.
Tapi kakekku benar-benar mempunyai pemikiran kolot.
'Rukia, kau harus belajar bagaimana caranya menguasai dapur dan melakukan pekerjaan rumah tangga pada umumnya, mulai besok kau akan berhenti bekerja dan mulai belajar bagaimana menjadi seorang istri yang baik. Aku akan menjodohkanmu segera dengan seorang anak dari teman lama ayahmu.'
Butuh waktu 10 detik untukku mencerna semua perkataan kakek, sampai akhirnya mataku melotot dan menolak mentah-mentah saran atau perintah kakek. Menikah? Dijodokan? Yang benar saja!
Dan pada saat itu untuk pertama kalinya aku menolak perintah kakek dengan diriku yang membentaknya lalu berlari menuju kamar diselingi sebuah dentuman keras di pintu kamarku.
"Jadi kau tertarik pada temanku ini?"
Aku tersentak. Tidak sadar teryata dari tadi aku tengah melamun. Ishida-san yang berada di hadapanku menatapku dengan alis terangkat. Aku berdehem sebentar, "Sepertinya iya, kau keberatan?"
Ishida-san tertawa geli, tangannya mengibas-ngibas,"Tidak, justru aku senang, kau cukup cantik, aku berharap ia bisa menyukaimu, bosan aku melihatnya terus melajang."
"Terimakasih, kalau begitu boleh aku meminta sesuatu padamu?"
"Katakan."
Aku tersenyum. Ini baru awal, aku tidak perlu dijodohkan dengan orang-orang kenalan kakek atau apapun itu, itu terdengar merepotkan. Aku hanya perlu membuat Kurosaki Ichigo sang targetku untuk menyetujui ajakan menikah dariku. Tidak perlu ada cinta dan mencintai. Ini hanya akan dimulai dari sebuah kesepakatan dan berakhir dengan sebuah kesepakatan. Kurosaki Ichigo tidak mungkin mencintaiku, dan aku juga tidak mungkin mencintainya.
Aku hanya membutuhkan tanda tangannya.
Ini hanyalah bisnis dan ini baru dimulai.
"Berikan aku nomor ponselnya."
To be Continued.
Waaaaa aku mempublish fic baru padahal yang lama belum selesai?!
Maaf maaf, tapi aku pengen publish fic ini dari lama-lama tapi aku masih ga pede sama penulisan aku di fic ini. Pendek ya? Ini hanya sekedar prolog, kalau ada yang minat buat baca lebih nanti aku publish chapter 1 nya. Kalau ada yang minat baca mungkin aku akan usahakan update seminggu sekali.
Udah kebaca cerita ini bakal kaya gimana? Hehe tipikal pernikahan ga saling mencintai pada umumnya sih. Eh, tapi emang Ichigo mau nikah sama Rukia disini? Haha
Saran dan kritikan aku tunggu.
Love,
Je
